Anda di halaman 1dari 31

DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI

PERSALINAN DAN CARA


PENANGANANNYA

Kelompok 7
1. Dheta Alfiani Thamrin
2. Hilma Rufaida
3. Meydiana Aditana
4. Reza Nur Fauziah
5. Sifa Maulidiani Aswani
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT KALA 1 DAN PENANGANANNYA

Ketuban Pecah
lama Ketuban pecah pada
Ketuban pecah dengan persalinan kurang bulan
mekonium kental

Persalinan kurang Infeksi


bulan

Perdarahan Preeklamsi
RUJUK
Pervaginam

Riwayat SC Tinggi fundus


40cm atau lebih
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT KALA 1 DAN PENANGANANNYA

Tali pusat
Presentasi menumbung
majemuk/ganda Syok

Presentasi bukan Persalinan dengan fase


belakang laten yang memanjang
Primipara dalam fase
aktif dengan preskep Belum inpartu
janin 5/5 RUJUK

Gawat janin
Partus lama
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT KALA II DAN
PENANGANANNYA
KELAINAN LETAK

Posisi Sikap
Letak sungsang adalah keadaan
dimana janin terletak memanjang
LETAK SUNGSANG dengan kepala di fundus uteri dan
(Presentasi Bokong) bokong berada dibagian bawah
kavum uteri (wiknjosastro, 2002).
1. Palpasi
PEMERIKSAAN
Teraba bagian yang keras, bulat, melenting
pada bagian fundus dan teraba bagian bulat,
lunak tidak melenting pada bagian simpisis.
2. Auskultasi
DJJ ditemukan setinggi atau sedikit lebih
tinggi dari umbilikus.
3. Pemeriksaan dalam
Teraba adanya sakrum, kedua tuber
ischiadicum, dan anus janin.
4. Pemeriksaan USG
Terlihat kepala janin berada pada bagian
fundus dan bagian bokong berada simpisis.
PENATALAKSANAAN/RENCANA ASUHAN

1. Persalinan Pervaginam 2. Perabdominal (SC)


a. Cara Bracht Sectio Caesarea dilakukan
b. Cara Klasik bila :
c. Cara Muller a. Tali pusat menumbung
d. Cara Louvset b. Kemacetan persalinan
e. Ekstraksi Kaki c. Premature
f. Teknik Ekstrasi d. KPD/ Pre Eklampsi/
Bokong Eklampsi
LETAK LINTANG

Letak lintang adalah suatu keadaan


dimana janin melintang di dalam
uterus dengan kepala pada sisi yang
satu, sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain (winkjasastro, 2002)
 Palpasi
 Inspeksi
PEMERIKSAAN  Auskultasi
 Pemeriksaan dalam Pada Letak Lintang
 Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Kehamilan kembar
GEMELLI atau gemelli ialah Pemeriksaan
(KEHAMILAN • Palpasi
KEMBAR) satu kehamilan
dengan 2 janin. • Auskultasi

 Posisi janin pertama harus ditentukan saat masuk


Rencana Asuhan kamar bersalin.
 Bila janin pertama letak lintang atau letak sungsang
maka persalinan diakhiri dengan seksio sesar.
 Bila janin pertama letak kepala, dapat
dipertimbangkan persalinan pervaginam.
 Bila janin pertama letak sungsang dan janin letak
kepala, dikhawatirkan terjadi interlocking sehingga
persalinan anak pertama mengalami “after coming
head”
Keadaan dimana oksiput berada di arah
PRESENTASI OKSIPUT
posterior dari diameter transversal POSTERIOR
pelvis

PEMERIKSAAN
1. Riwayat persalinan
2. Pemeriksaan abdomen
3. Pemeriksaan vagina
4. Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan/ rencana asuhan
5. PRESENTASI MUKA
 Posisi dagu anterior
1. Pembukaan serviks lengkap
2. Pembukaan serviks tidak lengkap

Presentasi muka adalah  Posisi dagu posterior


1. Pembukaan serviks lengkap
keadaan dimana kepala dalam 2. Pembukaan serviks tidak lengkap
kedudukan defleksi maksimal 3. Janin mati

sehingga oksiput tertekan


pada punggung dan muka
merupakan bagian terendah
menghadap kebawah (ilmu
kebidanan).
PRESENTASI DAHI Presentasi dahi merupakan presentasi kepala dengan
defleksi yang sedang sehingga dahi menjadi bagian
yang terendah.

Pemeriksaan

1. Pemeriksaan dalam
2. Pemeriksaan luar
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT KALA III DAN PENANGANANNYA
ATONIA UTERI
PENYEBAB

1. Partus lama
2. Pembesaran
Atonia uteri adalah uteri tidak uterus
berkontraksi dalam 15 detik (overdistension)
setelah dilakukan pemijatan 3. Multipara dengan
fundus uteri (placenta telah jarak kelahiran
lahir). (Depkes, 2002) pendek
4. Umur ibu
5. Faktor sosio
GEJALA ekonomi
1. Perdarahan pervaginam 6. Kelainan uterus
2. Konsistensi rahim lunak 7. Keadaan umum ibu
3. Fundus uteri naik tidak baik
4. Tanda-tanda syok
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI

Kompresi bimanual internal Kompresi aorta abdominalis


Kompresi bimanual
eksternal
RETENSIO PLACENTA

Retensio placenta adalah tertahannya placenta


atau belum lahirnya placenta hingga atau
melebihi waktu 30menit setelah bayi lahir
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2002:178).

JENIS-JENIS PENYEBAB
1) Placenta adhesive 1) Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2) Placenta akreta 2) Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan
3) Placenta inkreta 3) Plasenta melekat erat pada dinding uterus
4) Placenta perkreta 4) Kontraksi uterus kurang kuat untuk
5) Placenta inkarserata melepaskan plasenta
PERLUKAAN JALAN LAHIR
1. ROBEKAN
PERINEUM
2. ROBEKAN SERVIKS
PENYEBAB
ROBEKAN
SERVIKS
 Partus
presipitatus
 Trauma akibat
alat-alat operasi
 Melahirkan
kepala janin
PENYEBAB ROBEKAN pada letak
PERINEUM sungsang secara
 Kepala janin terlalu cepat paksa
 Persalinan tidak dipimpin  Partus lama
 Distosia bahu
RUPTURE UTERI

Rupture uteri adalah sobekan atau diskontinuitas dinding Rahim


akibat dilampauinya daya regang myometrium. (Sarwono, 2001)

Jenis rupture uteri:


- Rupture uteri spontan
- Rupture uteri traumati
- Rupture jaringan
- Rupture uteri komplit
- Rupture uteri inkomplit
Inversio Uteri Penatalaksanaan
• Bertindak cepat
• Kembalikan posisi uterus
• Tunda pemberian oksitosin
sampai uterus ke posisinya
• Dilakukan bersamaan
Jenis-Jenis dengan
1) Inversio uteri ringan  Pemberian cairan (infus)
2) Inversio uteri sedang  Bila perlu tranfusi darah
3) Inversio uteri berat  Beri obat nyeri dan
antibiotik
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT KALA IV DAN PENANGANANNYA

Hal yang harus diperhatikan pada kala IV yaitu


kontraksi uterus sampai uterus kembali dalam bentuk
normal dengan melakukan rangsangan taktil (masase)
untuk merangsang kontraksi uterus.
Kala IV adalah kala
pengawasan dari 1-2
jam setelah bayi dan Sebab perdarahan pasca persalinan:
plasenta lahir. • Atonia uteri
• Inversio uteri
• Vagina atau mulut rahim yang terkoyak
PENATALAK
SANAAN
a) Periksa fundus setiap 15 menit pada satu jam pertama, dan setiap 20-30 menit pada satu jam kedua. Jika
tidak ada kontraksi lakukan massase uterus, namun jika ada selalu pantau kontraksi uterus, hal ini
dilakukan untuk mencegah perdarahan pasca persalinan.

b) Periksa TTV dan kandung kemih setiap 15 menit jam pertama dan 30 menit pada satu jam kedua.

c) Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu untuk makan minum yang disukai.

d) Bersihkan perineum ibu dan ganti pakaian ibu dengan pakaian bersih.

e) Lakukan IMD

f) Berikan ASI kepada bayi. Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.

g) Pastikan ibu sudah buang air kecil setelah 3 jam pasca persalinan.

h) Ajari ibu atau anggota keluarga tentang : bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi.
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN
PENYULIT BBL DAN PENANGANANNYA
ASFIKSIA NEONATORUM

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak


dapat bernapas secara spontan dan teratur.

TANDA DAN GEJALA


• Tidak bernafas atau bernafas tak
teratur
• Warna kulit kebiruan
• Kejang
• Penurunan kesadaran
• Apgar score di bawah 7
• Hipoksia (kekurangan oksigen)
• Denyut jantung < 100 x/menit
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi
BERAT BADAN LAHIR dengan berat badan kurang dari 2500
RENDAH (BBLR) gram pada waktu lahir atau lebih rendah
(WHO, 1961).

Tanda dan Gejala BBLR


• BB < 2500 gr
• TB < 45 cm
PENATALAKSANAAN
• UK < 37 minggu BBLR
• Kepala lebih besar
1. Pengaturan Suhu Pada Bayi BBLR
• Kulit tipis transparan, rambut
2.Makanan
lanugo banyak,Bayi BBLR
lemak kulit
kurang
3.Menghindari
• Otot hipotonik Infeksi
• Pernapasan tidak teratur
• Kepala tidak mampu tegak
INFEKSI NEONATORUM Infeksi neonatorum adalah infeksi pada bayi baru
lahir yang terjadi pada masa antenatal, intranatal
dan postnatal. (Manuaba, 2010).

Pertolongan/penatalaksanaan

• Berikan posisi semifowler agar sesak


berkurang
Tanda dan Gejala • Kompres dengan air hangat
 Malas minum • Berikan ASI
 Gelisah • Jika muntah, lakukan perawatan muntah
 Frekuensi pernapasan • Jika diare, perhatikan personal hygiene
meningkat dan keadaan lingkungan
 BB menurun • Rujuk segera ke rumah sakit. Lakukan
 Diare informed consent pada keluarga
 Suhu tubuh bervariasi
TETANUS NEONATORUM

Tetanus berasal dari kata eflex (Yunani) yang berarti peregangan.

Tanda dan Gejala


• Kejang-kejang PENATALAKSANA
• Leher kaku AN
• Perut papan • Netralisasi toksin
• Carper mouth • Membersihkan luka
• Trimus • Pemberian
• Opistotonus antibiotik
• Tali pusat kotor dan • Pemberian nutrisi,
berbau cairan, dan kalori
• Angka kematian sesuai kebutuhan
tinggi • Segera dirujuk
IKTERUS NEONATORUM

Ikterus neonatorum adalah


perubahan warna menjadi
kuning yang terjadi pada
neonatus.

TANDA DAN GEJALA


PENATALAKSANAA • Mata berputar
N • Tertidur/kesadaran turun
1. Ikterus neonatorum • Sukar menghisap
• Leher kaku
fisiologis
• Kejang-kejang
2. Ikterus neonatorum • Tuli
patologis • Kemunduran mental
PERTANYAAN
1.

Anda mungkin juga menyukai