Anda di halaman 1dari 30

Diabetes melitus

Disusun oleh:
dr. Widianingsih

Pembimbing:
dr. Juniani Sunaryo

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 Tahun
Alamat : Panguragan
Status : Menikah
Pekerjaan : buruh
Agama : Islam
Tgl. Pemeriksaan : 21 September 2020

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
ANAMNESIS

Keluhan Utama
lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Arjawinangun dengan keluhan lemas sejak 3 hari SMRS,
lemas dirasakan tiba-tiba. keluhan disertai mual, muntah, muntah >3x/hari, yang di muntahin
air, Setiap masuk makanan pasien muntah, nyeri perut, nyeri perut hilang timbul, nafsu
makan menurun hingga berat badannya menurun. Kesemutan (-), kebas (-), penglihatan
kabur (-), gatal seluruh badan (-), Terdapat luka di kaki sebelah kiri yang tak kunjung sembuh
sejak 1 bulan yang lalu. BAK sering saat malam hari >3x setiap malam dan BAB tidak ada
keluhan.

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat DM : (+) 1 tahun tidak terkontrol
Riwayat penyakit jantung : (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Hipertensi : tidak diketahui
Riwayat DM : tidak diketahui
Riwayat penyakit jantung : (-)

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
KU: tampak sakit sedang
Kes: Compos Mentis
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 110x/menit
S : 36,7 °C
SpO2: 99%

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : Venetaksi Temporal (-/-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Napas Cuping Hidung (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (-)
Leher : Deviasi Trakea (-), JVP 5+2 cmH2O

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan
gerak (-), retraksi intrakostal (-)
Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal
simetris (dekstra sinistra)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua
lapang paru, wheezing (-/-), ronki
basah kasar (-/-),
ronki basah halus (-/-)

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
COR
Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
P. Parasternal (-), P. Epigastrium (-)
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : Datar, venektasi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) di epigastrik
dan di lumbal sinistra, undulasi (-)
Hepar : Teraba, 2 jari BACD, tepi tumpul
permukaan licin
Lien : Tidak Teraba Pembesaran

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas

Terdapat luka berwarana


kemerahan dan bernana dengan
diameter sekitar 6cm pada telapak
kaki kiri dan sekitar 1,5 cm pada
punggung kaki bagian dalam kaki
kiri, serta gangren pada jari manis
kaki kiri, clubbing finger (-) sianosis
(-), edema tungkai (-).

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
HEMATOLOGI HASIL
PEMERIKSAAN PENUNJANG Hemoglobin 9.8 gr%
Hematokrit 29.7 %

HEMATOLOGI HASIL Trombosit 492 mm3

ureum 44.2 mg/dl Leukosit 25.4 mm3


Creatinin 0.80 mg/dl MCV 91 mikro m3

Albumin 3.38 g/dL MCH 29.9 pg


MCHC 32.9 g/dl
Eritrosit 2,53 mm3
RDW CV 14.6 %
RDW SD 6.7 fL
Basofil 0.2
Eosinofil 0.2
Limfosit % 5.5 %
Monosit % 3.4%
GDS 443

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Serologi
EKG
IgG dan IgM Non reaktif

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Pasien Tn. A usia 56 tahun datang ke IGD RSUD Arjawinangun dengan keluhan lemas sejak 3 hari
SMRS, lemas dirasakan tiba-tiba. keluhan disertai mual, muntah, muntah >3x/hari, yang di muntahin
air, Setiap masuk makanan pasien muntah, nyeri perut, nyeri perut hilang timbul, nafsu makan
menurun hingga berat badannya menurun. Terdapat luka di kaki sebelah kiri yang tak kunjung sembuh
sejak 1 bulan yang lalu. BAK sering saat malam hari >3x setiap malam dan BAB tidak ada keluhan.
Ada riwayat diabetes sejak 1 tahun tetapi tidak terkontrol
Dari pemeriksaan fisik didapatakan keadaan pasien tampak sakit sedang, dengan TD: 130/80
mmHg, P: 110x/menit regular kuat angkat, R: 24x/menit, S: 36,3 C, SpO2: 99%. Status generalisata
dalam batas normal. Status lokalis didapatkan luka eritem disertai dengan diameter sekitar 6 cm pada
plantar pedis sinistra dan dorsal pedis medial sekitar 1,5 cm, serta gangren pada digiti III metatarsal
sinistra.
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan GDS: 443 mg/dl (meningkat), Hb: 9.8 g/dL,
leukosit: 25.400 (meningkat), albumin: 3.38 g/dL (menurun). Rontgen thorax cor tidak membesar, sinus
dan diafragma normal, pulmo hilus normal, corakan paru bertambah, tampak noda dan garis keras
pada lapangan paru kanan, tidak tampak perbercakan lunak.

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
DIAGNOSA

Diabetes Melitus tipe II+ulkus


diabetikum a/r pedis sinistra

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
TATALAKSANA

Infus loading 500cc


Ondancetron 2x1 amp IV
Omeprazole 1x40 mg IV
Metronidazole 3x500 mg IV
Ceftriaxone 2x1 gr IV
Pro transfusi PRC 1
Humolog 3x8 unit

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
DEFINISI

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit gangguan metabolik disebabkan oleh


kekurangan insulin secara relatif maupun absolut
Kekurangan insulin absolut : insulin tidak dapat dihasilkan sama sekali oleh
pankreas
Kekurangan insulin relatif : insulin yang disekresikan sedikit, kualitas insulin
yang disekresikan buruk, resistensi insulin atau tubuh tidak menggunakan
insulin atau tubuh tidak menggunakan insulin untuk metabolisme glukosa
terutama jaringan otot.
APAKAH DIABETES MELLITUS ????

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Klasifikasi
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut
Tipe 1
 Autoimun
   idiopatik

 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
Tipe 2
dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin

 Defek genetik fungsi sel beta


Tipe lain
 Defek genetik kerja insulin
 Penyakit eksokrin pankreas
 Endokrinopati
 Karena obat atau zat kimia
 Infeksi
 Sebab imunologi yang jarang
 Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

Diabetes melitus  
gestasional

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Faktor Risiko
Tidak Dapat Riwayat keluarga dengan diabetes,
Dimodifikasi
Umur. Resiko untuk menderita diabetes meningkat
seiring dengan meningkatnya usia,
Riwayat pernah menderita diabetes gestational,

Riwayat lahir dengan berat badan rendah, < 2,5 kg. bayi yang
lahir dengan berat badan rendah mempunyai resiko yang lebih
tinggi dibanding dengan bayi lahir dengan berat badan normal.

Dapat Berat badan lebih,


Dimodifikasi
Kebiasaan tidak aktif,

Hipertensi (> 140/90 mmHg),

Dislipidemia,

Diet tak sehat. Diet dengan tinggi gula dan rendak


INTERNSIP
serat akan meningkatkan resiko menderita
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
prediabetes dan diabetes tipe 2.
patofisiologi

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Gejala Klinis

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Alur diagnostik DM

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Pilar Penatalaksanaan DM

Terapi Gizi Latihan Intervensi


Edukasi
Medis Jasmani farmakologis

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Algoritma penanganan DM tipe 2

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
OHO
Gol. Dan Cara Kerja Generik Mg/Tab Dosis Frek./hari
Harian
Biguanid Metformin 500-850 250-3000mg 3 kali
(untuk pasien gemuk) mg (sebelum/
• Menekan produksi glukosa pada
hati saat/sesud
• Menambah sensitifitas thdp ah makan)
insulin (insulin sensitizer)

Sulfonilurea I. Chlorrpeneramide 100-250 100-500 mg 1


(untuk pasien kurus/normal) mg
Sekresi insulin oleh beta
pankreas (insulin secretaque) II. Glibenclamide 2.5-5 mg 2.5-15 mg 1-2
II. Glipizide 5-10 mg 5-20 mg 1-2
Cara pemberian
Gol I dan II 15-30 menit Glikuidon 30 mg 30-120 mg 1
sebelum makan u/ pasien DM tipe 2
dgn gg. Ginjal ringan-
Glimepirid berat
Sebelum/sesaat makan III. Glimepirid 1,2,3,4 mg 0.5-6 mg 1

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
OHO
Penghambat Acarbose 50-100 mg 10-300 mg 3
Glukosidase (suapan makan
alfa pertama)
Menghambat
absorbsi
glukosa

Glinid Repaglinid 0.5,1.2 mg 1.5-6 mg 3


Meningkatkan
Nateglinid 120 mg 360 mg 3
sekresi insulin
Tiozolidindion Rosiglitazon 4 mg 4-8 mg 1
Menambah
Pioglitazon 15-30 mg 15-45 mg 1
sensitifitas
(tidak
terhadap insuln
tergantung
jadwal makan
DPP IV Vildagliptin 50 mg 100 mg (bersama atau
Inhibitor sebelum
Saxagliptin 2.5-5 mg 5 mg
Hambat enzim makan)
Dipeptyl Sitagliptin 25,50,100 mg 1x100 mg
Peptidase IV Insuf ginjal
sedang 1x50
mg, berat 1x 25
mg

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Terapi Injeksi

Indikasi Terapi Insulin


Mutlak
• Diabetes Mellitus Tipe 1
Relatif
• Gagal mencapai target dengan penggunaan kombinasi OHO dosi
optimal
• Diabetes Mellitus tipe 2 rawat jalan dengan :
• Kehamilan
• Infeksi paru
• Kaki diabetik terinfeksi
• Fluktuasi glukosa darah yang tinggi (brittle)
• Riwayat ketoasidosis berulang
• Riwayat pankreotomi
INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Jenis Insulin

Jenis Kerja Nama Insulin Awal (jam) Puncak (jam)


Rapid Aspart (Novorapid) 0.2-0.5 0.5-2
(insulin analog)
Lispro (Humalog)
Glulisine (Apidra)
Short Regular 0.5-1 0.5-1
(insulin manusia, insulin (Actaprid, Humulin)
reguler)
Intermediate Neutral Protamine Hgedorn/NPH 1.5-4 4-10
(Insulin manusia, NPH) (Insulatard, Humulin)
Lente 3-4 4-12
Long Glargine (Lantus) 1-3 Hampir tanpa
(long insulin analog) puncak
Determir
Campuran Premixed, Insulin manusia 0.2-0.5 1-4
Premixed, insulin analog

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
Komplikasi
Hipoglikemik

Ketoasidosis
Akut Diabetik

Hiperosmolar
Non Ketotik

Komplikasi Dislipidemia

Makroangiopati

Mikroangiopati
Kronik
Retinopati Diabetik

Nefropati Diabetik

Neuropati

Infeksi

Kaki Diabetik

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON
TERIMAKASIH 

INTERNSIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN CIREBON

Anda mungkin juga menyukai