Anda di halaman 1dari 15

Sistem Pengendalian Manajemen

Penentuan Harga Transfer


( Transfer Pricing)

STEI│ copyright © 2009


Transfer pricing :
• Suatu harga jual khusus yang dipakai dalam
pertukaran antar divisional untuk mencatat
pendapatan unit penjual (selling division) dan unit
divisi pembeli (buying division)

•Pengaturan harga atas transaksi antara pihak yang


mempunyai hubungan istimewa

• Unrelated parties menjalankan usahanya secara


independent berusaha untuk memaksimalkan
kepentingan ekonomis (keuntungan/laba) perusahaan
sendiri

Harga Transfer ,dibatasi pada nilai yang diberikan


atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu
transaksi yang setidak nya salah satu dari kedua
pihak yang terlibat adalah pusat laba
 Memberi informasi informasi yang relevan kepada masing-masing
unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara
biaya dan pendapatan

 Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama, sistem harus


dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga
akan meningkatkan laba perusahaan

 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual


 Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola
 Arti luas : Jumlah yang Prinsip Dasar :
Harga transfer = harga jual ke
digunakan dalam konsumen,namun sulit diterapkan,
maka ada 2 keputusan yg harus diambil :
akuntansi untuk semua  Apakah perusahaan harus
transfer barang dan jasa memproduksi sendiri produk
tersebut atau membelinya dari
pemasok luar? Hal ini
 Arti sempit: Nilai yang merupakan keputusan sourcing.
diberikan pada suatu  Jika diproduksi sendiri, pada
barang dan jasa dalam tingkat harga berapakah produk
tersebut ditransfer antar pusat
suatu transaksi dimana laba? Hal ini merupakan
setidak nya ada 1 pusat keputusan harga transfer
laba terlibat
Situasi ideal adalah berdasarkan harga pasar, hal ini tercapai
jika
dipenuhi kondisi-kondisi :
1.Orang-orang yang kompeten  yang harus memperhatikan kinerja jangka
panjang yang sama dengan jangka pendek.
2.Atmosfer yang baik  profitabilitas sebagai dasar penilaian kinerja, sehingga
harga transfer dikehendaki yang adil.
3.Suatu harga pasar  harga transfer yang ideal haus berdasarkan harga yang
normal dan wajar, ini identik dengan kondisi produk yang sama (kualitas,
kuantitas dan waktu pengiriman), sehingga memperoleh penghematan dari
penjualan di dalam perusahaan.
4.Kebebasan memperoleh sumber daya  sehingga manajer pusat laba dapat
berurusan dengan pihak eksternal dan internal, dan harga transfer merupakan
biaya kesempatan bagi penjual untuk menjual produknya ke dalam perusahaan.
5.Informasi penuh  para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada
baik dari biaya maupun pendapatannya yang relevan.
6.Negosiasi  harus ada mekanisme kerja untuk melakukan negosiasi
“kontrak” antar unit usaha.
1. PASAR YANG TERBATAS
Dengan alasan:
 Kapasitas internal membatasi UNTUK MENGETAHUI HARGA
penjualan eksternal KOMPETITIF, CARANYA :
 Perusahaan merupakan produsen
tunggal yang terdiferensiasi,tidak ADA HARGA PASAR YANG
ada sumber daya dari luar DITERBITKAN.
 Jika perusahaan telah melakukan HARGA PASAR DITENTUKAN OLEH

investasi yang sangat besar, maka PENAWARAN  HARGA TERENDAH


cenderung tidak akan MUNGKIN AKAN MEMENANGKAN
menggunakan sumber daya dari USAHA TERSEBUT.
PUSAT LABA PRODUKSI YANG
luar kecuali harga jual di luar
MENJUAL BARANG YANG SAMA DI
mendekati biaya varaibel PASAR BEBAS AKAN MENIRU
perusahaan, dan ini jarang terjadi HARGA KOMPETITIF YANG BERADA
Harga transfer yg memenuhi syarat
adalah harga kompetitif DI LUAR.
PUSAT LABA PEMBELIAN MEMBELI
PRODUK SERUPA DARI PASAR
LUAR/BEBAS.
2.Kelebihan dan kekurangan kapasitas industri  hal ini akan terjadi:
 Jika pusat laba penjualan tidak bisa menjual produknya ke pasar bebas atau
mempunyai kapasitas berlebih.
 Jika pusat laba pembelian tidak memperoleh produk yang diperlukan dari luar
sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke luar, akibatnya
kekurangan kapasitas produksi dalam industri, dan out dari pusat laba pembelian
terhambat sehingga laba perusahaan tidak optimal.
 Jika jumlah harga transfer kecil atau sementara  perusahaan membiarkan para
pembeli dan penjual saling bekerja sama tanpa campur tangan Kantor Pusat.
 Beberapa perusahaan memberikan wewenang pusat laba pembelian atau
penjualan untuk menyerahkan keputusan memperoleh sumber daya pada
seseorang atau Komite.
 Jika terjadi pertentangan antara pusat laba pembelian dengan penjualan maka
yang dipilih adalah berurusan dengan pihak luar karena mereka memberikan
layanan yang terbaik.
 Jika ada hambatan perolehan sumber daya, maka harga pasar adalah harga
transfer yang paling baik atau cara lain yang lebih kompetitif.
 Dalam penentuan harga transfer unsur-unsur iklan, pendanaan dan lainnya yang
tidak dikeluarkan oleh penjual tidak diperhitungkan
Penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun
memiliki beberapa kekurangan

Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat


mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit
penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal

Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi


penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi
internal
Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti
tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung jawab
mengendalikan biaya.
Mark-up Laba
• Persepsi atas kinerja
keuangan dari suatu pusat
Basis Biaya laba akan dipengaruhi oleh
• Basis yang umum adalah laba yang ditunjukkannya
• Konsekuensi, kemungkinan
biaya standar penyisihan laba harus dapat
• Jika biaya standar yang
digunakan, maka dibutuhkan memperkirakan tingkat
suatu insentif untuk pengembalian (rate of
menetapkan standar yang return) yang akan dihasilkan
ketat dan meningkatkan seandainya unit usaha
standar tersebut tersebut merupakan
perusahaan yang menjual
produk kepada konsumen.
1. untuk setiap unit yang terjual, pembebanan
biaya dibuat sama dengan biaya variable
standar dari produksi
2. pembebanan biaya yang berkala dibuat sama
dengan biaya tetap yang berhubungan dengan
fasilitas yang disediakan untuk unit pembeli.
Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai
berikut :
1. produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran
pada biaya variable standar.
2. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit
usaha membagi kontribusi yang dihasilkan,
yang merupakan harga penjualan dikurangi
biaya variable produksi dan pemasaran.
PENGENDALIAN ATAS JUMLAH
PENENTUAN HARGA JASA JASA
PERUSAHAAN

Terdapat dua jenis transfer : Unit usaha harus membayar biaya


 Untuk jasa pusat yang harus diterima variable standar dari jasa yang
oleh unit penerima di mana unit diberikan
penerima dapat mengendalikan
jumlah yang digunakan paling tidak Harga yang sama dengan biaya
secara parsial. variable standar ditambah porsi yang
 Untuk jasa pusat yang dapat cukup memadai atas biaya standar,
diputuskan oleh unit usaha apakah yaitu biaya penuh (full cost).
digunakannya atau tidak.
Harga yang sama dengan harga
pasar, atau biaya penuh standar
(sandar full cost) ditambah dengan
margin labanya.
Pilihan Penggunaan Jasa
•• Unit usaha dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar,
mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk
tidak mengunakan jasa ini sama sekali. Manajer unit usaha
mengendalikan baik jumlah maupun efisiensi dari pusat jasa.

Kesederhanaan dari Mekanisme Harga


•• Harga yang dibebanan untuk jasa perusahaan tidak akan
mencapai tujuan kecuali metode dalam menghitungnya dapat
dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para
manajer unit usaha.
• Negosiasi
Manajer lini tdak boleh banyak menghabiskan waktu untuk
negosiasi harga transfer.
• Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Komite memiliki tiga tanggung jawab:
o menyelesaikan arbitrase harga transfer;
o meninjau alternatif perolehan sumber daya yang mungkin ada;
o mengubah peraturan harga transfer bila perlu.
• Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan
penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah
transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga
pasar.

Anda mungkin juga menyukai