Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

PENERAPAN EDINBURGH POST-PARTUM DEPRESSION SCALE


SEBAGAI ALAT DETEKSI RISIKO DEPRESI NIFAS PADA
PRIMIPARA DAN MULTIPARA

Herlin Tandiongan
PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN 2020
Pendahuluan
• Tugas perkembangan seorang wanita secara kodrati adalah hamil dan melahirkan.
• Peristiwa kelahiran dan persalinan dapat menimbulkan berbagai gangguan emosional
pada periode setelah melahirkan (periode nifas)
• Salah satu variasi gangguan emosional pada wanita nifas periode nifas adalah depresi
nifas.
• dilaporkan oleh Cooper dan Murray (1998) bahwa anak-anak yang berusia lebih dari 1
tahun dari ibu yang mengalami depresi nifas mempunyai problem tingkah laku dan
memiliki kemampuan kognitif yang kurang dibanding anak-anak dari ibu yang tidak
mengalami depresi nifas.
• Hasil penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Sharp et al., (1995) menemukan
bahwa anak laki- laki berusia 4 tahun dari ibu yang mengalami depresi nifas secara
signifikan memiliki hasil tes kemampuan intelektual yang lebih rendah dibandingkan
teman- teman sebaya mereka.
• Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan terjadinya risiko depresi nifas
antara primipara dan multipara berdasarkan penerapan Skala Edinburgh.
Metode
• Penelitian ini adalah bersifat survei dengan pendekatan kuantitatif
• Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum.
• Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan hasil penelitian.
• Populasi penelitian ini adalah ibu nifas primipara maupun multipara yang ada di ruang
rawat inap bersalin Rumah Sakit Umum.
• Pemilihan sampel dengan cara purposive sampling.
• Sampel penelitian sebanyak 50 pasien dengan pembagian 25 ibu primipara dan 25 ibu
dengan multipara.
• Kriteria inklusi pasien tidak mempunyai riwayat depresi post partum sebelumnya, tidak
mengalami stres selama kehamilannya dan postpartum mother hari ke tujuh atau lebih.
Metode
• Instrumen penelitian yang digunakan adalah Skala Edinburgh yang
terdiri dari 10 item pernyataan dengan 4 pilihan jawaban dimana
masing-masing jawaban mempunyai skor 0 –3.
• Hasil pengumpulan data ini kemudian akan diolah dengan
menggunakan program komputer.
• Dilakukan analisa data dengan uji independent test.
• Pengumpulan data melalui pemberian kuesioner dan pengukuran
risiko depresi dengan menggunakan skala Edinburgh oleh peneliti di
ruang rawat inap bersalin RSU X Medan pada Agustus–Oktober 2008.
Hasil
Usia Status Obstetrik
Primipara Multipara
n % n %
<20 9 36 2 8
20-30 11 44 14 56
31-40 5 20 8 32
>40 0 0 1 4
Tabel 1. Distribusi Usia Ibu Melahirkan Menurut Usia
Didapatkan bahwa mayoritas ibu primipara dan multipara berada pada rentang usia 20–30 tahun. Hal ini
dimungkinkan karena usia menikah mulai bergeser, yang sebelumnya atau beberapa dekade yang lalu
mayoritas remaja putri menikah pada usia di bawah 20 tahun sekarang sudah bergeser di atas usia 20 tahun
seiring dengan pemasyarakatan program keluarga berencana. Sementara itu pada rentang usia 31–40 tahun
sebanyak 8 (32%) ibu multipara masih melahirkan, hal ini dialami oleh beberapa ibu yang agak terlambat
mempunyai anak atau ibu yang memiliki anak lebih dari 2 orang.
Hasil
Status Resiko Depresi
Obstetri Tidak beresiko Resiko Sedang Resiko Tinggi
n % n % n %

Primipara 12 48 9 36 4 16
Multipara 20 80 3 12 2 8

Tabel 2. Distribusi Risiko Depresi Nifas Primipara dan Multipara

Berdasarkan hasil distribusi risiko depresi nifas untuk setiap skala dapat dijelaskan bahwa skala Edinburgh
memiliki kemampuan mendeteksi pada keadaan tidak berisiko mengalami depresi nifas sebesar 20 (80%)
pada multipara. Sementara itu, pada rentang risiko sedang dan risiko tinggi depresi post partum, ditempati oleh
ibu primipara sebesar 9 (36%) dan 4 (16%).
Hasil
Status Obstetrik N M t p
Primipara 25 10.1 3,74 0,000
Multipara 25 7.5

Tabel 3. Perbedaan Risiko Tingkat Depresi Primipara dan Multipara

Menunjukkan bahwa ada perbedaan yang significan antara ibu primipara dan multipara terhadap risiko
depresi nifas dengan menggunakan skala Edinburg dengan t-hitung= 3,74 dan tingkat signifikansi (p= 0.000).
Pembahasan
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu multipara memiliki jumlah
lebih besar berada pada risiko rendah dibandingkan dengan ibu
primipara.
• Hal ini dimungkinkan karena ibu multipara secara psikologis lebih siap
menghadapi kelahiran bayi dibandingkan dengan ibu primipara. Ibu
multipara sudah memiliki pengalaman menghadapi kelahiran anak
sebelumnya sehingga secara nyata dapat diperlihatkan dari hasil
pengukuran tersebut pada risiko sedang dan berat di tempati oleh ibu
primipara. Hal ini dimungkinkan karena mayoritas ibu primipara
mengalami stres ketika menghadapi kelahiran anak pertama.
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang bermakna terhadap depresi nifas pada ibu primipara
dan multipara yang dirawat di ruang rawat inap bersalin RSU X Medan.
Perhitungan persentase yang didapatkan adalah mayoritas risiko
depresi nifas dialami oleh ibu dengan status primipara.
• Peneliti memberikan saran untuk menerapkan skala Edinburgh sebagai
alat deteksi depresi nifas pada ibu primipara dan multipara mengingat
beberapa hal diantaranya bahwa depresi nifas kadang terjadi tanpa
diketahui dulu sebelumnya. Oleh karena itu, dengan menerapkan skala
Edinburgh diharapkan dapat di lakukan deteksi dini terhadap risiko
depresi nifas

Anda mungkin juga menyukai