Putra (1902612182) Ni Made Sarah Manacika Naraswari (1902612202) Ida Ayu Laksmi Devi (1902612231) Pendahuluan • Fenomena gunung es (iceberg phenomenon) merupakan kondisi penampakan puncak gunung es di atas permukaan air yang sebenarnya bagian kecil dari bongkahan gunung es di bawah permukaan air yang tidak tampak dan jauh lebih besar dengan artian dimana laporan resmi jumlah kasus tidak mencerminkan jumlah masalah yang sebenarnya. • Pada fenomena gunung es ini disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan fase subklinis dan juga fase yang memang cukup sulit terdeteksi Fenomena Gunung Es Covid-19 • Secara kumulatif kasus covid 19 menunjukkan peningkatan kasus yang tajam di tingkat dunia. Saat ini jumlahnya telah mencapai 872ribu (1 april 2020), bahkanakan cenderung meningkat tajamsampai beberapa minggu ke depan. Kasus Covid19 semakin menyebar ke berbagai negara. Saat ini diperkirakan telah 198 negara telat terjangkit virus ini • Di Indonesia, jumlah tes yang dilakukan belum banyak sehingga kasus yang ditemukan jauh lebih kecil. Dengan kasus segera ditemui, maka penyebaran penyakit lebih lanjut dapat dicegah. Hal yang menjadi kendala, bila suspek tidak tahu dan beraktifitas seperti biasa sehingga berpotensi menyebarkan penyakit ke orang lain, apalagi bila tidak mau menerapkan jaga jarak dan diam di rumah. • Kejadian COVID-19 pada anak tidak sebanyak dewasa, dan sebagian besar anak yang terkonfirmasi COVID-19 mendapatkannya dari keluarga. Menurut Wu, dkk (2020) kejadian COVID-19 pada anak usia 10-19 tahun sebanyak 549/72.314 atau 1% dari seluruh kasus; sedangkan kelompok usia <10 tahun sebanyak 416/72.314 (0,9%) kasus. • Berdasarkan data terkini Kemenkes Ri (2 Juni 2020), angka kasus konfirmasi anak adalah sebesar 7,76% dari total keseluruhan kasus konfirmasi COVID-19. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan laporan kasus di beberapa negara dunia. • Menurut hasil Riskesdas 2018, prevalensi diare di Indonesia saat ini adalah 5 - 18% kejadian. Angka ini sudah turun dibandingkan hasil Riskesdas 2013 yaitu 3,5% dengan rentang 4,2% - 18,9%. Data nasional menyebutkan setiap tahunnya di Indonesia 100.000 balita meninggal dunia karena diare. • Diare pada balita yang tidak terdiagnosa, akan menyebabkan masalah dikemudian hari seperti prolong diare, kerusakan mekanisme imunologi untuk kemudian membersihkan infeksi serta perbaikan usus yang tertunda, sehingga berkontribusi pada malnutrisi.