Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 5

KODE ETIK PROFESI


AKUNTAN INDONESIA
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 5:
1. RIKY ANGKAWIJAYA (B1031191144)
2. KLARA KULANSARI. MP (B1031191156)
3. DEWI PURNAMASARI (B1031191162)
4. ANGEL PITALOKA SIMANJUNTAK
(B1031191171)
5. MENIATI
(B1031171055)
Tujuan pembelajaran:
Agar dapat memahami:
1. Pengertian profesi dan profesi akuntan.
2. Pengertian bahwa profesi akuntan adalah untuk
kepentingan umum sehingga profesi akuntan akan selalu
mendapat sorotan publik.
3. Pengertian kompetensi dan pentingnya profesi akuntan
untuk selalu memelihara kompetensi pada tingkat yang
tinggi.
4. Pengertian organisasi dan struktur profesi akuntan
Indonesia pengertian struktur etika yang berlaku bagi
organisasi iai beserta seluruh kompartemenya.
Profesi akuntan

Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa inggris,


yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti
yang sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu.
Sedangkan akuntan adalah mereka yang telah
lulus dari pendidikan strata satu (s1) program studi
akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi
akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi .
JENIS JENIS AKUNTAN

1. Akuntan Manajemen
2. Akuntan Publik
3. Auditor Internal
Skema karier seorang
Akuntan

Akuntan
Akuntan

Sektor Swasta Sektor Publik

Sektor Swasta Sektor Publik

Akuntan Akuntan
Akuntan Akuntan
Akuntan Auditor
Auditor
Auditor
Auditor Auditor
Auditor
Akuntan Akuntan
Manajemen
Manajemen
Akuntan Publik
Publik Auditor
Auditor Internal
Internal BUMN/BUMD
BUMN/BUMD Pemerintah
Pemerintah Inspektorat
Inspektorat BPK
BPK BPKP
BPKP
ORGANISASI INSTITUT
AKUNTAN INDONESIA (IAI)
1. Ikatan Akuntansi Indonesia-seksi Akuntan
Publik (IAI-SAP) atau IAI- kompartemen Akuntan
Public (IAI-KAP) ,
2. IAI - kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd)
3. IAI - Kompatremen Akuntan Manajemen (IAI-
KAAM),
4. IAI - Kompatremen Akuntan Sektor Publik (IAI-
KAASP).
Profesi akuntan dalam sorotan

1. Praktik-praktik tidak etis.


2. Pelanggaran etika
3. Pelanggaran tindak pidana
STUKTUR ETIKA INSTITUT
AKUNTAN INDONESIA
 Untuk mencapai tingkat kinerja tertinggi,
membutuhkan 4 kebutuhan dasar, yaitu:
Kredibiltas
Profesionalisme
Kualitas jasa
Kepercayaan
Bagan struktur etika IAI

Prinsip etika Disahkan kongres IAI untuk


seluruh anggota IAI

Disahkan oleh rapat anggota


Aturan etika
kompartemen atau institut profesi
sejenis

Dilaksanakan oleh pengurus


Interpretasi etika kompartemen/institut profesi
sejenis

Dewan standar profesi


Tanya jawab etika kompartemen/institut profesi
sejenis
PROSES PENALARAN
Hasil kerja profesi oleh karena itu setiap

PRINSIP ETIKA
akuntan untuk
kepentingan publik
anggota dituntut untuk
mengembangkan tanggung
jawab
(prinsip 2) (prinsip 1)

tanggung jawab diwujudkan


dalam bentuk upaya
peningkatan kompetensi
secara berkelanjutan
(prinsip 5)
KODE ETIK/ATURAN IAPI

Kode etik IAPI disusun berdasarkan sistematika: (IAPI, 2008).


Bagian A berisi prinsip dasar:
Seksi 100 Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi
 seksi 110 prinsip integritas
 seksi 120 prinsip objektivitas
 seksi 130 prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
profesional
 seksi 140 prinsip kerahasiaan
 seksi 150 prinsip perilaku profesional
Bagian B Aturan Etika Profesi yang terdiri dari:
Seksi 200 Ancaman dan pencegahan
Seksi 210 penunjukan praktisi, KAP, atau jaringan KAP
Seksi 220 Benturan kepentingan
Seksi 230 Pendapat kedua
Seksi 240 imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya
Seksi 250 pemasaran jasa profesional
Seksi 260 penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya
Seksi 270 penyimpanan aset milik klien
Seksi 280 objektivitas-semua jasa profesional
Seksi 290 independensi dalam perikatan assurance
 Ada lima jenis ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika profesi, yaitu:
1. Ancaman kepentngan pribadi
2. Ancaman telaah pribadi
3. Ancaman advokasi
4. Ancaman kedekatan
5. Ancaman intimidasi
Pencegahan untuk menghilangkan atau mengurangi
ancaman tersebut:
a. Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi;

b. Persyaratan pengembangan dan pendidikan profesional berkelajutan;

c. Peraturan tata kelola perusahaan;

d. Standar profesi

e. Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari organisasi profesi atau regulator;

f. Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang diberikan kewenangan hukum

atas laporan, komunikasi, atau informasi yang dihasilkan oleh praktisi.


Pengaturan dan pengizinan KAP

a. UU No.34 Tahun 1954 tentang Pemberian Gelar Akuntan

b. UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

c. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan

Publik

d. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 359/KMK.06/2003 tentang Perubahan atas

Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik

e. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik

f. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)

yang berhubungan dengan audit atas Laporan Keuangan perusahaan-perusahaan yan

sedang dan telah menjadi perusahaan publik; dan

g. Peraturan perundang-undangan lain yang relevan.


Badan atau lembaga yang berkepentingan langsung untuk melakukan pembinaan dan

pengawasan atas kinerja profesi akuntan, antara lain:

1. Menteri Keuangan Republik Indonesia

2. Quality Review oleh Direktur Jenderal Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan

Republik Indonesia

3. Institut Akuntan Indonesia (IAI) dan Kompartemen-Kompartemen IAI yang terkait

4. Dewan Kehormatan IAPI

5. Dewan Review Mutu IAPI

6. Bapepam LK
Perbedaan UU Akuntan Publik No 5 Tahun 2011 dengan PMK
17/PMK.01/2008
Sistematika UU No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Anda mungkin juga menyukai