Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR DAN ASKEP

ACNE VULGARIS
Oleh Kelompok 3
1. Fernando
2. Fahdia Gusti Rahayu
3. Natasya Wulandari
4. Nurul Hendriani
5. Sri Winarta
6. Zulfirah Nurhalimah
7. Melani
8. Wiltri Fransiska
Definisi
Acne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikel umum
yang mengenai pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan
dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher, serta
bagian atas. Acne ditandai dengan komedo tertutup (white
head), komedo terbuka (black head), papula, pustul, nodus,
dan kista (Brunner & Suddarth, 2002)
Anatomi Kulit

Kulit (cuties) adalah lapisan yang


membungkusn badan. Kulit terbagi atas 3
bagian :
Kulit ari : Epidermis
Kulit jasat : Corium
Jaringan bawah kulit : Subkutis
Epidemiologi

Acne vulgaris biasanya terjadi pada


seseorang antara usia 40 dan 60 tahun. Acne
vulgaris sering dialami oleh mereka yang
berusia remaja dan dewasa muda, dan akan
dengan sendirinya pada usia sekitar 20 – 30
tahun. Walaupun demikian ada banyak juga
orang setengah baya yang mengalami
serangan acne. Acne tidak terdapat pada laki
– laki yang dikastrasi sebelum puberitas atau
pada perempuan yang sudah diooforektomi.
Etiologi
Beberapa yang dianggap sebagai penyebab
timbulnya acne vulgaris adalah :
1. Genetik Herediter
2. Iklim
3. Kosmetik
4. Psikis
5. Diet
6. Faktor gesekan
Patofisiologi

Patofisiologi Acne vulgaris sangat


kompleks, dipengaruhi banyak faktor dan
kadang – kadang kommoversial. Asam
lemak bebas yang terbentuk dari trigliserida
dalam sebum menyebabkan kekentalan
sebum. Lipase dari bakteri saprofit di
tempat itu memecah lipid menjadi asam
lemak yang bocor kedalam dermis dan
menyebabkan reaksi inflamasi dan
pembentukan papula.
 
Manifestasi Klinis

1. Penderitaan biasanya mengeluh adanya erupsi


kulit pada tempat predileksi yaitu muka, bahu,
dada, punggung bagian atas dan lengan bagian
atas

2. Dapat disertai rasa gatal, erupsi kulit berupa


komedo, papula dan pustule
3. Memburuk pada musim dingin dan membaik pada musim
panas

4. Mungkin mengalami eksaserbasi pada saat menstruasi,


sering memburuk pada kehamilan
5. Mungkin bertambah parah akibat stress, bekerja dalam
lingkungan yang lembab, atau pemakaian kosmetik atau
preparat untuk rambut yang berlemak
 
Klasifikasi
1. Tingkat I :Komedo sedikit / banyak
dengan / tanpa beberapa
papula
2. Tingkat II :Komedo, papel, pustule
3. Tingkat III :Komedo, papel, pustula
dan nodul
4. Tingkat IV :Komedo, papel, pustula,.
Nodulus, kista dan parut
yang luas (acne
kongloblata)
Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan acne adalah untuk mengurangi


koloni bakteri, menurunkan aktivitas kelenjar subasea ,
mencegah agar folikel tidak tersumbat, mengurangi
inflamasi, memerangi infeksi sekunder, meminimalkan
pembentukan jaringan parut dan mengeliminasi factor-
faktor predisposisi terjafinya acne. Program terapiter
tergantung pada tipe lesi.
 
Pengobatan acne meliputi penghentian pemakaian
make-up dan crim pelembab yang terbuat dari minyak
terapi diet: pembatasan makanan yang dapat
maningkatkan intensitas acne.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesis
Dalam melakukan pengkajian anamnesis, perawat
perlu menggali persepsi pasien mengenai faktor-
faktor yang memicu peningkatan intensitas akne
atau yang membuat lesi semakin parah, seperti
makanan dan minuman, gesekan atau tekanan
dari pakain seperti kerah baju, helm, tali helm
atau pita kepala, atau trauma akibat upaya untuk
memijet keluar komedo dengan tangan.
2. Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang
didapatkan adanya keluhan lain yaitu efek sekunder dari
peradangan, seperti misalnya gatal yang berlebihan,
masalah plain pada kulit yang dialami.
Riwayat Penyakit terdahulu
Pengkajian riwayat penyakit dahulu diperlukan
sebagai sarana dalam pengkajian preoperative, serta
penting untuk ditanyakan mengenai adanya program
pengobatan akne atau pasien berusaha mengobati sendiri
dengan berbagai produk komersial yang terdapat di
pasaran.
Pengkajian Psikososial
Pengkajian psikososial biasanya didapatkan
kecemasan akan nyeri hebat atau akibat respons
3. Data
a. Data Objektif
Terdapat komedo pada wajah, bahu, leher, dada, punggung bagian
atas dan lengan bagian atas
Terdapat pus
Terdapat darah
Pasien tampak cemas
Pasien tampak bertanya-tanya tentang wajahnya
Pasien tampak sering menggaruk-garuk wajahnya
b. Data Subjektif
Pasien mengeluh gatal pada wajah
Pasien mengeluh nyeri bila disentuh
Pasien mengeluh tentang bagian tubuhnya yang terdapat jerawat
Pasien mengatakan takut tentang bekas jerawatnya
Pasien mengatakan tidak tahu tentang cara mengatasi jerawatnya
4. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan status lokalis kulit pasien
diregangkan dengan hati-hati dan kemudian
lesinya diinspeksi pada saat melakukan
pemeriksaan jasmani. Komedo yang tertutup
(yang merupakan precursor untuk terjadinya lesi
inflamatori yang lebih besar) tampak seperti
papula kecil yang agak menonjol. Komedo yang
tebuka akan terlihat datar atau agak menonjol
dengan pemadatan bagian tengah folikel. Ciri-ciri
lesi inflamatori (papula,pustule,nodul,kista) harus
dicatat.
 
B. Diagnosa
1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
berdasarkan dengan Perubahan Pigmentasi
2. Gangguan Citra Tubuh berdasarkan
dengan Perubahan Struktur/Bentuk Tubuh
C. Intervensi
1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berdasarkan
dengan Perubahan Pigmentasi
a. Observasi :
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
kelembaban)
b. Terapeutik :
Gunakan produk berbahan alami dan hipoalergik pada
kulit sensitif
c. Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotion, serum)
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan nutrisi
2. Gangguan Citra Tubuh berdasarkan dengan
Perubahan Struktur/Bentuk Tubuh
a. Observasi :
 Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
 Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi
sosial
 Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
b. Terapeutik :
 Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
 Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
c. Edukasi
 Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
 Latih peningkatan penampilan diri
D. Impementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk 
membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang  baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
E. Evaluasi

Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang


telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan,
membandingkan hasil tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas
proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk.,
2011).
Kesimpulan
Akne vulgaris (jerawat) adalah penyakit kulit akibat perdangan
kronik folikel pilosebasea yang umunya terjadi pada masa remaja
dengan gambaran klinis berupa komedo, papula, pustul, nodus, dan
kista. Yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher,
dada dan punggung. Akne merupakan kelainan kulit yang paling sering
ditemukan pada remaja dan dewasa muda di antara usia 12 - 35 tahun.
Penyebab belum diketahui pasti, tetapi telah dikemukakan banyak
faktor, termasuk stress, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri,
khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan
Malassezia furfur, berperan dalam etiologi. 
Acne vulgaris bercirikan adanya komedo, papula, pustula, dan
nodul pada distribusi sebaceous. Komedo dapat berupa whitehead
(komedo tertutup) atau blackhead (komedo terbuka) tanpa disertai tanda
- tanda klinis dari peradangan apapun. Pengobatan akne memerlukan
waktu yang lama berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun. Untuk
mengontrol penyakitnya dan mencegah terjadinya sikatrik. Akne ringan
hanya membutuhkan terapi topical, sedangkan penderita akne sedang
dan berat membutuhkan terapi oral dan topical.

Anda mungkin juga menyukai