Anda di halaman 1dari 60

KRISTAL-MINERALOGI

OLEH;
ENDANG WIWIK D.H
KRISTAL - MINERAL
 Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah,
seragam dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya,
dan mempunyai struktur kristal karakteristik yang tercermin dalam
bentuk dan sifat fisiknya.
 Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan
mineralmineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral
Pembentuk Batuan. Mineralmineral tersebut terutama mengandung
unsur-unsur yang menempati bagian terbesar di bumi, antara lain
unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe), Kalsium
(Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg).
1. KRISTAL
GEOLOGI DASAR
GEOLOGI

Ge
of
ia

is

Paleontologi
ik
m

a
ki
o
Ge

FISIKA
KIMIA
Kimiafisik
Bio isi ka
f
kim Bio
ia
BIOLOGI
KRISTALOGRAFI
 Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang bentuk-bentuk kristal (geometri),
struktur kristal
 Kristal : Padatan yang dibatasi oleh bidang
datar (bidang muka) yang teratur dan
mempunyai susunan atom atau molekul
dalam keadaan teratur (bidang-bidang datar
terbentuk secara alami)
Pustaka
 Berry, LG; Mason, B.
Mineralogy, WH. Freeman and Campany, San Francisco and
London
 Hurlburt
Dana’s manual of mineralogy, John Willy & Sons, London
 Rogers : Introduction to the study of mineral. Mc. Graw Hill Book
Company, London
 William HB; William HD: Principle of mineralogy, WCB
Publication
Tujuan mempelajari kristal

 Pengenalan bentuk-bentuk kristal yang banyak macamnya


 Dapat menggolongkan dalam kelompok-kelompok klasifikasi
kristal (sistem dan klas-klasnya)
 Mengetahui struktur dalam dan susunan atomnya
 Menentukan jenis permukaan bidang kristal

•Struktur dalam dari kristal


•Bidang kristal
•Titik simetri
•Sistem kristal
•Sumbu kristalografi
•Konsistensi sudut bidang kristal
•Miller indeces
Sistem kristal
2. MINERAL
Pengertian
 Mineral adalah bahan padat homogen alami, anorganik terbentuk,
dengan komposisi kimia tertentu dan mempunyai susunan atom
tertentu juga. Dengan demikian mineral dapat juga didefinisikan
sebagai :
 Mineral dalam pengertian geologi adalah suatu bahan yang

terbentuk secara alamiah berupa padatan kristalin yang


inorganik (Monroe & Wicander, 1997)
 Mineral tersusun oleh sejumlah atom yang membentuk kerangka

3 dimensi tertentu dan memiliki sejumlah keteraturan yang


berpengaruh terhadap perawakan mineral.
 Kristalinitas terkait dengan keteraturan dalam susunan atom dan

kalau tidak teratur disebut amorphous.


Klasifikasi Mineral
Atas dasar elemen atau senyawa yang hadir dalam mineral dapat di
klasifikasi menjadi:
1). Native elements:
kelompok mineral ini mengandung satu jenis unsur kimia dan
merupakan kelompok paling jarang dijumpai dalam mineral, Karena
kelangkaannya maka native elemen sebagian merupakan mineral
berharga. Native copper – Cu
2). Sulfides:
kelompok mineral ini mengandung unsur sulfur (S) dan biasanya
berwarna cerah : Bornite or peacock ore – Cu5FeS4 (B4)
3). Halides :
kelompok mineral ini mengandung berbagai halogen (F, Cl, Br, I,
Di) dan biasanya mudah larut (garam); Halite atau rock salt – NaCl
4). Oxides:
kelompok mineral yang terdiri dari elemen logam dan oksigen (O).
Magnetite – Fe3O4
Lanjutan

5). Carbonate:
kelompok mineral yang mengandung karbonat (CO3) dan akan
bereaksi dengan asam untuk melepaskan cabon dioksida (CO2)
Calcite – CaCO3
6). Sulfates:
kelompok mineral yang mengandung sulfat (SO4) dan sering
dikaitkan dengan bahan kimia pelapukan. Gypsum CaSO4.2H2O
7). Phosphates:
kelompok mineral yang mengandung fosfat (PO4) dan sering
digunakan untuk pupuk
Apatite (major componen of teeth) – Ca5(F,Cl,OH) (PO4)3
8). Silicates:
kelompok mineral yang mengandung silika (SiO4) dan mewakili
kelompok terbesar dari mineral.
Sifat Mineral Silikat Gelap

Sifat Mineral Silikat Terang


Sifat Mineral Bijih

Sifat Mineral Non logam, Non silika


Identifikasi Mineral
Ada beberapa metode untuk mengidentifikasi mineral,
antara lain:
1. Sifat fisik mineral

2. Sifat optik seperti yang terlihat di sayatan tipis bagian


mineral di bawah mikroskop polarisasi.
3. Sifat kimia mineral  dimana komposisi kimianya
dianalisis dengan X-ray refraction (XRF).
4. Sinar-X (XRD) analisis difraction untuk menentukan
jarak ion dalam mineral, dan karenanya struktur kristal
Mineral dapat dikenali berdasarkan sifat fisiknya, yaitu:

• Bentuk kristal • Warna


• Belahan dan rekahan • Warna gores
• Kekerasan • Kilap
• Berat jenis
 Acicular; Bentuk kristal menyerupai jarum, misal:
zeolite
 Bladed: bentuk kristal memanjang (elongated) dan
pipih flattend) dalam satu arah, misal: kyanite
 Botryoidal; massa bulat-bulat menyerupai buah
anggur, misal chalcedony
 Fibrous: kelompok yang berbentuk menyerupai
susunan helaian benang-benang paralel, misal asbestos
 Mammilated: massa bulat-bulat yang mirip botryoidal,
tapi bentuk tonjolannya agak memipih, misal malachite
 Massive: kumpulan kristal tanpa keteraturan bentuk
CONTOH
BEBERAPA
PERAWAKAN
KRISTAL
Acicular Bladed

Botryoidal
Fibrous:

Micaceous

Mammillary
Lanjutan bentuk & perawakan kristal

 Micaceous: bentuk yang mudah dipecah-pecah menjadi


lempengan tipis, misal muscovite, biotite
 Platy: bentuk kristal yang sangat pipih
 Prosmatic; kristal yang bentuknya memanjang dengan
bidang-bidang prismatik yanfiliforg berkembang
bagus, misal quartz, hornblende
 Reniform: massa bulat-bulat yang menyerupai bentuk
ginjal, misal hematite
 Tabular: kristal yang agak pipih dalam satu arah, misal
barite, feldspars
 Filiform: bentuk yang menyerupai kawat,
membelit/terpilin (twisted), misal native silver
Platy

Micaceous
Prismatic Tabular
Perawakan kristal
 Belahan adalah salah satu sifat mineral yang
mempunyai kecenderungan untuk membelah, tetapi
tidak sumua mineral mempunyai belahan.
 Contoh :
 Biotite mempunyai belahan satu arah;
 Feldspar mempunyai belahan dua arah yang berpotongan
saling tegak lurus
 Halite mempunyai belahan 3 arah yang salih tegak lurus
 Calcite mempunyai belahan 3 arah yang berpotongan tidak
tegak lurus dengan pecahan rhombohedron
 Fluorite dan diamond mempunyai belahan 4 arah
 Sphalerite dan zinc dengan belahan 6 arah
 Rekahan adalah retakan pada mineral sepanjang
bidang yang tidak beraturan
Beberapa
pemerian pada
bidang belahan
Macam-macam belahan dari mineral
Belah
an
Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk membelah tetapi tidah
melalui bidang belahnya sehingga menunjukakan permukaan yang
tidak beraturan. Pecahan dapat dibagi menjadi:
 Concoidal : pecahan melingkar yang menyerupai kulit bawang
dimana pada bagian tepi tajam, contoh kuarsa
 Sub-concoidal : pecahan melingkar yang menyerupai kulit bawang
dimana pada bagian tepi tidak tajam, contoh kursa dengan tepi
tumpul (kuarsa C48)
 Uneven : pecahan yang kasar dan tidak teratur dengan
serpihan tidak begitu tajam, contoh: malachite
 Hackly : pecahan yang kasar dan tidak teratur dengan serpihan
tajam, contoh: tembaga asli
Concoidal
Hackly Fracture

Fibrous Fracture
Ct: Chrysotile Splintery Fracture 
Uneven fracture
 Magnetite
Earthy/Even Fracture 
 Kaolinite
Indistict/tidak
jelas - Beryl

Good/baik

Distict/jelas - Albite Imperperfect/none (tidak ada belahan)


Corondum
 Kekerasan adalah resistensi mineral terhadap abrasi
 Kekerasan relatif suatu mineral ditentukan dengan menggunakan
skala Mohs

Kekerasaan Mineral Kekerasan sejumlah benda


10 Diamond
9 Corundum
8 Topaz
7 Quartz
Kikir baja (6,5)
6 Orthoclase
5 Apatite Gelas (5,5 – 6)
4 Fluorite
3 Calcite Logam tembaga (3)
2 Gypsum Kuku (2,5)
1 Talc
diagram kekerasan mineral
dari skala Mohs
 Berat jenis adalah perbandingan antera berat mineral
dan berat volume air
 Pada mineral silikat ferromagnesia (2,7 – 4,3)
cenderung lebih berat dibandingkan dengan bukan
ferromagnesia (2,6 – 2,9)
 Contoh lain berat jenis graphite (2,09 – 2,33), sedang
diamond (3,5) keduanya mempunyai komposisi kimia
yang sama
Densitas mineral dapat diukur dengan sederhana di labolatorium bila
kristal tersebut tidak terlalu kecil. Hubungan ini dinyatakan sebagai
berikut :

Spesific Gravity (SG) = W1 / (W1)


W1 = berat butir mineral di udara
W2 - W2 = berat butir mineral di dalam air

Dilapangan agak sulit menentukan dengan pasti biasanya dengan


perkiraan; berat, sedang atau ringan. Beberapa mineral yang dapat
dipakai sebagai perbandingan misalnya :

- Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida SG berkisar antara 2,2 - 4,0.


- Bijih logam, termasuk Sulfida, dan Oksida berkisar antara 4,5 - 7,5.
- Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam
berat.
 Warna merupakan salah satu sifat mineral, tetapi
tidak bersifat diagnostik
 Sejumlah mineral dapat memiliki berbagai variasi
warna
 Contoh:
 Barite dapat berwarna putih pucat, merah muda, kehijauan,
kebiruan dan kekuningan
 Quartz: dapat berwarna violet, merah muda putih susu atau
tidak berwarna
 Mineral dapat dibagi berdasarkan kecenderungan
warna relatif, yaitu:
 Warna mineral yang cenderung gelap (mafic minerals) 
silikat ferromagnesia
 Warna mineral yang cenderung terang (felsic minerals) 
bukan silikat ferromagnesia
 Gores adalah warna mineral dalam bentuk bubuk untuk
mendapatkannya yaitu dengan cara menggoreskan
mineral
2.5.6. Sifat Tembus Cahaya (Transmitted light)

Sifat mineral dalam menyerap cahaya juga merupakan salah satu sifat
sisik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi mineral. Sifat ini
dapat dibagi menjadi 3 sifat utama, yaitu:
 Opaque : merupakan sifat mineral yang tidak tembus cahaya,

contoh galena)
 Translucent : dimana cahaya yang melaluinya sebagian diserap

dan sebagian dipantulkan contoh mineral muscovit


 Sub-transparent obyek sulit terlihat

 Transparent: sifat mineral yang dapat meluluskan cahaya contoh

kalsit
2.5.8. Miscellaneous properties
Sejumlah mineral memiliki sifat fisik tambahan yang sangat membantu
dalam identifikasi mereka:
1. Effervescence : beberapa mineral, termasuk semua karbonat, bereaksi
dengan asam dan berbusa. Tingkat di mana hal ini terjadi dapat
membantu mengidentifikasi mineral-mineral tertentu, contoh
malachite
2. Fluorescence : emisi cahaya setelah eksitasi dengan sinar ultra violet,
contoh fluorit
3. Magnetism : sifat yang menyebabkan defleksi dari jarum kompas,
contoh magnetit
4. Odour : bau tersendiri saat dibakar atau menghembusi, contoh
belerang atau kaolinit
5. Taste : sifat mineral yang mempunyai rasa khas, seperti halide,
beberapa sulfat, dan sejumlah garam beracun seperti arsenates dan
halite.
lanjutan

6. Tenacity : adalah tingkat ketahanan mineral untuk hancur atau melentur.


Beberapa istilah untuk memerikan sifat ini
a) Brittle : mudah patah menjadi bubuk, apabil mineral
dipotong
b) Elastic : sifat mineral yang mudah dilengkungkan dan apabila
dilepas akan kembali ke bentuk semula, contoh biotite
c) Flexible : sifat mineral yang mudah dibekokkan tanpa
mengalami patah, contoh talc
d) Malleable : dapat ditempa menjadi lembaran tipis contoh
tembaga
e) Sectile : sifat mineral yang mudah dipotong tanpa menjadi
bubuk, contoh gipsum
f) Ductille dapat dibentuk menjadi tipis
 Kilap dari suatu mineral biasanya diamati pada
permukaan bidang kristal atau pada permukaan belahan
yang segar.
 Istilah yang digunakan dalam mendiskripsi kilap adalah:
 Adamantine : kilap seperti kilap diamond
 Metallic: galena, pyrite, chalcopyrite
 Pearly: selenite (gypsum) dan beberapa variasi barite
 Resinous: sphalerite (zinc blende)
 Silky (sutra): ditunjukkanoleh beberapa mineral fibrous seperti
gypsum
 Splendent : kilap yang menyerupai kilap cermin
 Vitrious: kilap seperti kaca, quartz
Kilap (Luster)
Metalic Luster

Non Metalic Luster

Kilap mutiara (Pearly luster) Kilap Damar (Resinous


luster)

Kilap intan (andamatin luster)

Kilap kaca (Vitreaous luster)


Minerals with a distinctive streak
Black Streak
 Scratched by fingernail

GRPHITE (C) : dark grey to black; H = 1 – 2; greasy feel


MOLYBDENITE (MoS2) : lead grey with bluish tinge; H = 1 – 1,5
 Scratched by pocket-knife
AUGITE : black; H = 5,5; cleavage at 90
BORNITE (Cu5FeS4) : bronze but become irridencent as it weathers; H = 3
CHALCOPYRITE (CuFeS2) : golden yellow; H = 3,5.
HORNBLENDE : black to dark green; H = 5,5; cleavage at 60° and
120°
ILMENITE (FeO.TiO2) : black; H = 5; weakly magnetic
 Can not be scratched by pocket-knife
MAGNETITE (Fe3O4) : black; strongly magnetic; H = 6
PYRITE (FeS2) : brassy yellow; H =6
Grey Streak
 Scratched by fingernail

GALENA (PbS) : lead grey; H = 2,5; very heavy


STIBNITE (Sb2S3) : lead grey but weathers to yellow; H = 2

 Maroon or Reddish Brown Streak


HAEMATITE (Fe2O3) : red, brown or black; H = 1 – 6
 
Brown Streak
 Scratched by pocket-knife

LIMONITE (2Fe2O3.3H2O): black to yellow ochre; H ≤ 5

 Can not be scratched by pocket-knife


CASSITERITE (SnO2) : black; H = 6 – 7; very heavy
Yellow Streak
SPHALERITE (Zn S) : pale yellow to reddish brown or black; H = 3,5
SULFUR (S) : yellow; H = 2; smells when burnt

Red Streak
CINNABAR (HgS) : bright red; H = 2; extremely heavy

Green Streak
 Scratched by fingernail

CHLORITE : green; H = 2

 Scratched by pocket-knife
APATITE (Ca5(F,Cl,OH).(PO4)3): white to pale-green or brown; H = 5
MALACHITE (CuCO3.Cu(OH)2) : bright gre; H = 3,5 – 4; fizzes in weak
acid
Copper Streak
NATIVE COPPER (Cu) : coppery turning green as it
weathers; H = 2,5 – 3; extremely heavy
 
Blue Streak
AZURITE (2CuCO3.Cu(OH)2: deep blue; H = 3,5 – 4;
fizzes in weak acid
Minerals with white or clear streak
 Scratched by fingernail

BAUXITE (Al hydroxides): yellow, brown, grey or white; H = 1 – 3


BIOTITE : black; H = 2 – 2,5; eminent cleavage
CHLORTE : see green streak
GYPSUM (CaSO4.2H2O): colourless or white; H = 2
HALITE (NaCl) : colourless to pale brown; H = 2; soluble with salty
taste
KAOLINITE (Al2(Si2O5)(OH)4: white; H = 2; smells when breathed on
MUSCOVITE : colourless to silvery; H = 2 – 2,5; eminent cleavage
TALC : apple green to white; H = 1; extremely soft
 Scratched by pocket-knife
APATITE : see green streak
AUGITE : see black streak
BARITE (BaSO4): colourless or pale tints; H = 3; heavy
BAUXITE : see above
CALCITE (CaCO3) : colourless; H = 3; fizzes strongly in weak acid
DOLOMITE (CaCO3.MgCO3): colourless; H = 3,5 – 4; fizzes in strong or
warm acid
FLUORITE (CaF2) : pale tints of yellow, blue or green; H = 4
HALITE : see above
HORNBLENDE : see black streak
NATROLITE (Na2Al2Si3O10.2H2O): white or colourless; H = 5; radiating
fibrous or acicular habit
SCHEELITE (CaWO4) : creamy white; H = 4; very heavy
 Can not be scratched by pocket-knife
ACTINOLITE : grass-green to grey-green; H = 5 – 6;
radiating acicular habit
AUGITE : see black streak
EPIDOTE (Ca2(Fe,Al)3(OH)(SiO4)3): yellowish-green; greasy
appearance; H = 6,5
GARNET (Fe3Al2(SiO4)3) : red or red brown; H = 7
HORNBLENDE : see black streak
NEPHELINE (NaAlSiO4) : white or colourless; H = 6; greasy
appearance
OLIVINE (Mg,Fe)2.SiO4 : yellowish green; H = 6; fractures
ORTHOCLASE (K(AlSi3O8): white or flesh pink; H = 6
Plagioclase Feldspars (OLIGOCLASE) (NaAlSi3O8) to (CaAlSi3O8):
white or pale green; H = 6; twinned
QUARTZ (SiO2) : colourless but trace metals produce a large
number of variation; H = 7; fractures

Anda mungkin juga menyukai