Anda di halaman 1dari 21

PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS PADA


SISWA KELAS VIII SMP TAMANSISWA BATU
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Rumusan Masalah

C Tujuan Penelitian

D Manfaat Penelitian
Latar Belakang Masalah
Peningkatan Pendidikan diharapkan
kualitas SDM mampu meningkatkan
melalui pendidikan kualitas SDM di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi

Peningkatan kualitas SDM di


Peserta didik abai bidang ilmu pengetahuan dan
terhadap peraturan teknologi dapat tercipta dari
sekolah kegiatan pembelajaran yang
berjalan lancar.
Rumusan Masalah

Apakah pemberian reward and punishment pada


pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik?
Tujuan Penelitian

Pemberian reward and punishment pada pembelajaran IPS


untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis
Bagi Peserta Didik

Manfaat Praktis
Bagi Peserta Guru

Manfaat Praktis

D
D
Bagi Peserta Sekolah

Manfaat Praktis
Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI

A Latar Belakang Masalah

B Rumusan Masalah
Menurut McCombs (1991) pengertian motivasi
belajar adalah kemampuan internal yang terbentuk
Motivasi Belajar secara alami yang dapat ditingkatkan atau
dipelihara melalui kegiatan yang memberikan
menurut Pendapat dukungan, memberikan kesempatan untuk memilih
Para Ahli kegiatan, memberikan tanggung jawab untuk
mengontrol proses belajar, dan memberikan tugas-
tugas belajar yang bermanfaat dan sesuai dengan
kebutuhan pribadi.

Menurut Afifudin (dalam Ridwan, 2008), pengertian


motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri anak yang mampu
menimbulkan kesemangatan atau kegairahan
belajar.
Motivasi Belajar
menurut Pendapat Para Ahli

Menurut Winkel (2003) dalam Puspitasari (2012)


definisi atau pengertian motivasi belajar adalah
segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan
kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar serta memberi arah pada
kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki tercapai. Motivasi belajar merupakan
faktor psikis yang bersifat non intelektual dan
berperan dalam hal menumbuhkan semangat
belajar untuk individu.
Motivasi Belajar

Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


motivasi belajar merupakan suatu daya yang berasal dari
dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mau dan mampu
belajar. Motivasi belajar ini sangat penting dimiliki peserta didik
agar bersemangat dalam belajar.
Reward and Punishment

Metode reward (ganjaran) dan punishment (hukuman)


merupakan bentuk toeri penguatan positif yang
bersumber dari teori behavioristik (Budiningsih, 2005:20).
Reward
 Menurut M. Ngalim Purwanto (2006:182) “Reward” (ganjaran)
ialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat

merasa senang karena perbuatan atau pekerjaan mendapat


penghargaan.

 Menurut Abudin Nata(2003:327) “Reward” Ganjaran ialah


sesuatu yang membahagiakan seseorang, baik yang bersifat fisik

maupun nonfisik. Reward (ganjaran) merupakan salah metode


pendidikan yang mudah dilaksanakan dan sangat
menyenangkan
bagi para siswa, untuk itu reward (ganjaran) dalam suatu
pendidikan sangat dibutuhkan keberadaanya demi meningkatkan
Punishment
Menurut Charles schaefer(1996:93) hukuman ialah suatu bentuk
kerugian atau kesakitan yang di timpakan kepada seorang yang
berbuat kesalahan. Agar afektif, hukuman itu mestilah tidak
menyenagkan; jadi bersifat beberapa bentuk kehilangan, kesakitan
atau penderitaan.

Menurut Purwanto(2006:186) hukuman adalah penderitaan yang


diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang
tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran,
kejahatan dan kesalahan.
Punishment
Menurut Amir Daien “punishment (hukuman) adalah tindakan yang
dijatuhkan kepada anak secara sadar dan disengaja sehingga
menimbulkan nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak akan
menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji untuk tidak
mengulanginya.
Menurut Abuddin Natta (2003:372) dalam bukunya yang berjudul
Manajemen pendidikan punishment (hukuman) adalah sanksi atau
sesuatu yang menyakitkan atau yang menyusahkan seseorang,
baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Hukuman dapat dilakukan
dalam keadaan terpaksa, tidak ada alternatif lain, bukan dengan tujuan
menyakiti atau melalui jiwa dan raga seseorang, melainkan untuk
menumbuhkan keinsyafan dan kesadaran, dan mengarah pada
terjadinya perbuatan sikap kearah yang lebih positif.
Jenis Penelitian

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2012:9)


menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksi tindakan secara kolaboratif dan partisipasif
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Desain Penelitian
Siklus I:
Plan (Perencanaan Tindakan
Siklus I), Act and
Observe (Tindakan dan
Observasi I), Reflect
(Refleksi I)

Siklus II:
Plan (Perencanaan
Tindakan Siklus II), Act and
Desain Penelitian Model Spiral Kemmis Observe (Tindakan dan
dan Mc Taggart (Wijaya Kusumah Observasi II), Reflect
dan Dedi Dwitagama, 2012: 21)
(Refleksi II)
Desain Penelitian

Tempat Penelitian Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Penelitian ini


Kelas ini dilaksanakan dilaksanakan pada
di kelas VIII SMP semester ganjil pada
Tamansiswa Batu bulan Agustus tahun
yang beralamat di ajaran 2019/ 2020.
Jalan K.H Agus Salim
45 Batu.
Desain Penelitian

Subjek Penelitian Objek Penelitian

Subjek penelitian ini Objek penelitian ini


adalah siswa kelas adalah motivasi
VIII SMP Tamansiswa belajar IPS siswa
Batu tahun pelajaran kelas VIII SMP
2019/2020. Tamansiswa Batu.
Teknik Pengumpulan Data

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Skala Sikap Observasi Catatan Lapangan


Instrumen Penelitian

Skala motivasi belajar dalam penelitian ini digunakan untuk


mengukur motivasi belajar yang dimiliki siswa, serta untuk
mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa
setelah pemberian reward and punishment.
D
D
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai