Anda di halaman 1dari 23

Casescience

session
Presented by : astrid nurlaila
Preceptor :drg Arlina Nur Hapsari, Sp.KG
Effect of Ferrule Thickness on Fracture Resistance of
Teeth Restored With a Glass Fiber Post or Cast Post
PE Fontana TC Bohrer VF Wandscher LF
Valandro IF Limberger OB Kaizer
INTRODUCTION
Prognosis gigi yang dirawat endodontik tergantung oleh beberapa faktor :

1. Rekrontruksi koronal yang adekuat


2. Posisi gigi di lengkung gigi
3. Jenis restorasi akhir
4. Panjang dan ketebalan post
5. Adanya ferrule

FERRULE terdiri dari dinding paralel dentin dari margin mahkota memanjang secara koronal ke
bagian gigi yang patah.
Fabrikasi mahkota disekitar struktur yang tersisa akan menghasilkan efek ferrule dapat
mengurangi stres intraradicular.

Hasil klinis yang signifikan dipengaruhi oleh jumlah residu dentin koronal dan pentingnya
ketinggian ferrule yang memadai. Ketinggian mininum ferrule 1,5 -2 mm menunjukkan
ketahanan gigi setelah dirawat endodontik memberikan ketahanan fraktur yang lebih baik.
Tujuan Penelitian

100
Untuk mengetahui dan
mengevaluasi pengaruh
dari ketebalan ferrule
50 (tanpa ferrule, ketebalan
0,5 mm, dan ketebalan 1
mm ) pada resistensi
0
fraktur gigi yang dirawat
Mars Venus Mercury Saturn Neptune
secara endodontik
dipulihkan dengan glass
fiber post atau cast post
and core
01
METODE & TEORI
PEMILIHAN SPESIMEN

Setiap kelompok dibutuhkan 20 gigi insisivis kemudian dianalisis dengan bantuan


alat pembesar untuk melihat adanya fraktur, retakan dan celah pada gigi tersebut.
Gigi insisivis dipilih secara acak melalui web random.org menjadi enam kelompok
( n = 20 ) berdasarkan jenis postingnya GFP , CPC, dan ukuran ferrule.
Kemudian, bagian coronal dari setiap gigi dipotong pada jarak yaitu :
16 mm ( tanpa ferrule, CPC -0 , GFP-0 )
18 mm ( ferrule setinggi 2 mm dengan variasi ketebalan CPC -0,5 CPC-1 dan GFP-
0,5 GFP-1 dari apexroot
Untuk menghindari perbedaan ukuran gigi antara kelompok dibantu kaliper digital
mengukur mesiodistal dan vestibular lingual gigi
KONVERSI LIGAMEN PERIODONTAL &
PERAWATAN ENDODONTIK
Untuk mensimulasikan ligamen periodontal  akar gigi insisivis dilapisi lilin
dengan ketebalan 0,3 mm
Lilin dicairkan dalam wadah pada suhu standar 70 C dan setiap gigi
ditempatkan didalam hingga 3 mm dibawah bagian akar yang paling koronal
Setiap gigi tertanam dalam silinder polivinil klorida dengan resin akrilik self
cured dan dimasukkan kedalam alveolar buatan

● Root disiapkan dengan menggunakan Teknik stepback


● Spesimen di dengan AH plus sealer
● Obturasi dengan gutta percha
● Teknik pemadatan dengan kondensasi lateral
● Spesimen disimpan dalam air terionisasi pada suhu 37 derajat
selama 24 jam
PERSIAPAN INTRACANAL UNTUK POST SEAT

CPC 0, GFP 0
GFP-0,5 CPC-0,5
dan GFP-1 CPC-1
Panjang sementasi 12 mm Panjang sementasi 14 mm
PERSIAPAN FERRULE
Ferrule dalam kelompok GFP -0,5 GFP-1 CPC-0,5
dan CPC-1 dipreparasi dengan diamond bur
dengan high speed handpiece.
PRODUKSI CAST POST & CORE

Standar sebuah cast post & core dengan mencetak saluran


akar dengan resin akrilik yang diaktifkan secara kimia dan
prefabricated plastic posts.
Untuk preprasi koronal bagian dari core dengan
menggunakan matriks asetat
Diserahkan kelaboratorium
Core dan post dievaluasi untuk adaptasi
KELOMPOK Permukaannya dibersihkan
FIBER GLASS dengan alkohol 30 %
& KELOMPOK
CAST POST 
7 mm bagian Dibiarin selama 5 menit
koronal supaya larutan menguap
dipertahan
METAL CROWN

Permukaan dentin dan Disementasi dengan Diberikan beban 5 kg SAMPEL


inti dietsa dengan menggunakan Dual pada masing – DISIMPAN
asam fosfat 37 % cure resin cement masing mahkota SELAMA 24 JAM
selama 15 detik melalu alat statis
Test Beban Fraktur

1 2 3

Spesimen dianalisis Setiap sampel Titik beban yang


untuk mengetahui diposisikan sejajar menghasilkan
fraktur dengan uji pada sudut 45 fraktur akar atau
beban fraktur dalam derajat perpindahan inti
mesin uji universal didefinisi sebagai
ambang batas
kegagalan
Analisa Kegagalan

Kelebihan tinta kemudia dihapus oleh


100
kapas dan alcohol 70 % dan specimen
dilihat dengan stereomicroscope pada
pembesaran 10 x
50
1 3

0 2 4
Mars Venus Mercury Saturn Neptune
Spesimen dipotong secara
Akar – akar diwarnai
melintang dalam mesin pemotong
secara superfisial dengan
dengan gergaji berlian sehingga
PENA HIDROGRAFI setelah
bisa untuk melihat celah didalam
uji beban fraktur
spesimen
Klasifikasi kegagalan

MENGUNTUNGKAN ( diatas batas


3 mm dari resin akrilik, hingga
batas persimpangan CEJ )
TIDAK MENGUNTUNGKAN
( dibawah batas 3mm dan
dibawah batas CEJ
02 Hasil!
Menunjukkan kegagalan yang terjadi selama beban
fraktur dan siklus mekanis. Dari fraktur 58,6 %
fraktur yang tidak menguntungkan, sementara
41,6 % menguntukan
Pada kelompok fiber glass, kelompok GFP-1
kegagalan paling mengguntukan 60,0 %
sedangkan kelompok yang menggunakan cast
post kelompok CPC-0 80,0 % mengalami
kegagalan yang tidak menguntukan
Setelah test beban fraktur, menunjukkan retakan
terbanyak pada sepertiga radikuler adalah
permukaan distal, ikuti dengan mesial
Pada kelompok fiber glass post, hanya kelompok
GFP 0,5 dan GFP 1 menunjukkan perbedaan
yang signifikan secara statisik ( p = 0,01 )
dibandingkan dengan yang menggunakan post
& core
Ada perbedaan statistik antara kelompok CPC 0 dan
CPC 0,5 ( p = 0,001 ) dan antara CPC 0 dan CPC
1 ( p = 0,001 )
Kelompok dengan ferulle setebal 0,5 mm tidak
menunjukan perbedaan diantara kelompok
yang lainnya
03
DisKusi!
diskusi
Kelompok CPC 0 dan CPC 1 menunjukkan
perbedaan yang signifikan dalam uji ketahan
patah, karena CPC 1 memiliki ketahana patah
paling tinggi kemudian diikuti dengan CPC 0,5
dan yang terakhir CPC 0.
Pada analisis kelompok yang menggunakan fiber
glass post ditemukan peningkatan fraktur dengan
meningkatan ketebalan ferrule.
Terjadi karena distribusi tegangan yang lebih baik
oleh fiber glass dibandingkan cast post
Menurut Marcebo
DKK
Gigi yang dirawat endodontik dengan ferrule
pada kelompok fiber glass post menunjukkan
ketahanan klinis yang lebih baik yaitu selama 3
tahun dibandingan tanpa ferrule
apakah ada perbedaan pola kegagalan
antara jenis pasak dan ketebalan ferrule.

GFP 0 = 44,4 % kegagalan yang menguntungkan


CPC 0 = 80,0 % kegagalan yang menguntungkan

Ketika ferrule setebal 0,5 mm memakai cast post &


core lebih banyak memiliki kegagalan yang
menguntungkan.

Ferrule setebal 1 mm pemilihan dengan fiber glass post


60,0 % memiliki kegagalan menguntungkan
dibandingkan cast post & core
Kelompok fiber glass & cast post
tanpa ferrule 2
1
Diberikan beban dengan sudut NON FERRULE menghasilkan
horizontal 45 derajat dilihat kegagalan adhesif antara mahkota
kelenturan dan akar dibangian lingual diikuti
Kelenturan didapat dari jarak dengan retak saluran pada akar
tinggi mahkota klinis x beban bukal yang berhenti pada dentin
secara vertikal
Didapatkan hasil
membandingkan antar grup
Kelompok fiber glass & cast post
3 dengan ferrule 4
Sehingga dapat memproteksi FERRULE menghasilkan kegagalan
restorasi walaupun dalam hasil adhesif yang retak dari shoulder
statistik tidak ada perbedaan ke saluran akar
yang signifikan akan tetapi jika
ferrule semakin tebal semakin
besar pula lever arm dan beban
fracture
Faktor terpenting ketahanan
terhadap fraktur memiliki ferrule
sertinggi 1,5 – 2 mm
Conclusions
Penggunakan cast post tanpa ferrule akan menghadirkan kegagalan
1 yang tidak menguntungkan

Untuk ferrule dengan ketebalan 0,5 mm, baik untuk fiber glass post
2 dan cast post memiliki presentasi kegagalan yang sama

Resistensi fraktur meningkat secara statistik ketika ketebalan ferrule


3 1 mm pada cast post, kemudian untuk ferrule 1 mm pada glass
fiber post dapat menjadi pilihan perawatan endodontik yang tepat
Thanks you!
Do you have any questions?
astriid.nurlailaa@gmail.com
082137519093

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai