Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN DANA DESA

DI JAWA TENGAH DALAM BIDANG


KESEHATAN

Semarang,
Semarang, 22
22 September
September 2020
2020
Dispermades
Dispermades Provinsi
Provinsi Jawa
Jawa Tengah
Tengah
DASAR HUKUM
UU Nomor 6
Tahun 2014
tentang Desa

Penggunaan Dana Desa Tahun


2020:
Permendes No. 11 Tahun 2019 Permendes No. 6 Tahun 2020 Permendes No. 7 Tahun 2020
Tentang Prioritas Penggunaan Dana Tentang Perubahan Permendes Tentang Perubahan Kedua
Desa Tahun 2020 Nomor 11 Tahun 2019 tentang Permendes Nomor 11 Tahun 2019
Prioritas Penggunaan Dana Desa tentang Prioritas Penggunaan Dana
Tahun 2020 Desa Tahun 2020

Penggunaan Dana Desa Tahun


2021:
Permendes No. 13 Tahun 2020
Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2021
2
DEFINISI DANA DESA

Berdasarkan Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang


Desa, dijelaskan bahwa Desa adalah desa dan desa adat atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang
ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota dan digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat
4

Keuangan Desa:
PUSAT
(kemenkeu)

PROVINSI

KAB/KOTA Bantuan
Keuangan
ADD, Bagi
Dana
Hasil Pajak,
Desa Bankeu

Pihak III/
Masyarakat

PADesa/
Pendapatan
lain
DESA
5

APBDesa terbagi Dalam Bidang:


Bidang Penyelenggaraaan
1 Anggaran Dan Desa
Pemerintahan Desa

2
Pelaksanaan Pembangunan Desa Dana Desa

3 Pembinaan Masyarakat Desa. Anggaran Dan Desa

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Dana Desa

5 Bidang Belanja Tak Terduga Anggaran Dan Desa


PRINSIP PENGGUNAAN DANA DESA

Permendes 11 Tahun 2019 tentang Permendes 13 Tahun 2020 tentang


Prioritas Penggunaan Dana Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2020 Tahun 2021

a. kebutuhan prioritas;
b. keadilan; a. kemanusiaan;
c. kewenangan Desa; b. keadilan;
d. fokus; c. kebhinekaan;
e. Partisipatif; d. keseimbangan alam; dan
f. swakelola; dan e. kepentingan nasional.
g. berbasis sumber daya Desa.
MENU PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
(Kesehatan)

Permendes PDTT No. 11 tahun 2019 TAHUN 2020


Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, :
1) air bersih berskala Desa;
2) jambanisasi;
3) mandi, cuci, kakus (MCK);
4) mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
5) balai pengobatan;
6) posyandu;
7) poskesdes/polindes;
8) posbindu;
9) tikar pertumbuhan (alat ukur tinggi badan untuk bayi) sebagai media deteksi dini stunting;
10) kampanye Desa bebas BAB Sembarangan (BABS); dan
11) sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
1) pelatihan pengelolaan air minum;
2) pelayanan kesehatan lingkungan;
3) bantuan insentif untuk kader PAUD, kader posyandu dan kader pembangunan
manusia (KPM);
4) alat bantu penyandang disabilitas;
5) Sosialisasi dan advokasi sarana dan prasarana yang ramah terhadap anak
penyandang disabilitas;
6) pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi
balita dan anak sekolah;
7) kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan
Anak serta pencegahan perkawinan anak;
8) kampanye dan promosi gerakan makan ikan;
9) sosialisasi gerakan aman pangan;
10) praktek atau demo pemberian makanan bagi bayi dan anak (PMBA), stimulasi tumbuh
kemban, PHBS, dan lain lain di layanan kesehatan dan sosial dasar Desa Posyandu,
BKB, PKK, dll);
11) pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
12) pelatihan pengembangan apotek hidup Desa dan produk hotikultura;
13) perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil, nifas dan menyusui, keluarganya dalam 9
merawat anak dan lansia;
14) penguatan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes);
15) pendampingan pasca persalinan, kunjungan nifas, dan kunjungan neonatal;
16) pendampingan untuk pemberian imunisasi, stimulasi perkembangan anak, peran ayah dalam pengasuhan,
dll;
17) sosialisasi dan kampanye imunisasi;
18) kampanye dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), gizi seimbang, pencegahan penyakit seperti
diare, penyakit menular, penyakit seksual, HIV/AIDS tuberkulosis, hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan
jiwa;
19) sosialisasi dan promosi keluarga berencana serta kesehatan reproduksi di tingkat Desa;
20) kampanye kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga;
21) pelatihan pengelolaan kapasitas kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS);
22) peningkatan peran mitra Desa dalam pengelolaan pengembangan keterampilan kelompok UPPKS berbasis
era Digitalisasi;
23) pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
24) pelatihan kader kesehatan masyarakat untuk gizi, kesehatan, air bersih, sanitasi, pengasuhan anak,
stimulasi, pola konsumsi dan lainnya;
25) pelatihan kader untuk melakukan pendampingan dalam memberi ASI, pembuatan makanan pendamping ASI,
stimulasi anak, cara menggosok gigi, dan cuci tangan pakai sabun untuk 1000 hari pertama kehidupan;
26) pelatihan kader kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga;
27) pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
28) pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa;
29) sosialisasi keamanan pangan kepada masyarakat dan pelaku usaha pangan;
30) penyuluhan kesehatan dampak penggunaan kompresor dalam penangkapan ikan dan
31) kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan kewena
MENU PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
(Kesehatan)

Permendes PDTT No. 13 tahun 2020 TAHUN 2021


Desa peduli kesehatan
SDGs Desa 3 : Desa sehat dan sejahtera;
SDGs Desa 6 : Desa layak air bersih dan sanitasi; dan
SDGs Desa 11: kawasan permukiman Desa aman dan nyaman.
Pencegahan stunting di Desa
a. pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di Desa dengan menggunakan aplikasi digital
electronic-Human Development Worker (e-HDW);
b. pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
c. tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting melalui rumah Desa sehat;
d. memberikan layanan peningkatan layanan kesehatan, peningkatan gizi dan pengasuhan anak melalui
kegiatan:
1) kesehatan ibu dan anak;
2) konseling gizi;
11
3) air bersih dan sanitasi;
4) perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan
dan administrasi kependudukan;
5) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
6) pengasuhan anak di keluarga termasuk pencegahan perkawinan anak; dan
7) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K)
dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah.

Adaptasi Kebiasaan Baru Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk adaptasi kebiasaan baru Desa meliputi:
Desa Aman COVID-19
a. Agenda aksi Desa Aman COVID-19 diantaranya:
1) menerapkan secara ketat adaptasi kebiasaan baru:
a) seluruh warga Desa memakai masker ketika ke luar rumah;
b) terdapat tempat cuci tangan pakai sabun dan air mengalir yang siap pakai di setiap tempat umum, antara lain di
depan warung, toko, dan los pasar, di tempat ibadah, tempat pelayanan umum seperti balai Desa, poskesdes, dan
lain-lain; dan
c) senantiasa jaga jarak dalam setiap aktivitas di ruang umum dan di dalam ruangan.
2) merawat sebagian ruang isolasi Desa agar sewaktu-waktu siap digunakan ketika dibutuhkan.
3) mempertahankan pos jaga Desa guna:
a) mendata dan memeriksa tamu yang masuk Desa;
b) mendata dan memeriksa kondisi kesehatan warga yang keluar masuk Desa;
c) mendata dan memeriksa warga yang baru datang dari rantau; dan
d) merekomendasikan warga Desa dari rantau atau warga Desa yang kurang sehat untuk karantina mandiri.
b. Transformasi relawan Desa lawan COVID-19 menjadi relawan Desa Aman COVID-19 dengan struktur sebagai berikut:
1) ketua: kepala Desa
2) wakil: ketua badan permusyawaratan Desa
3) anggota:
12
a) perangkat Desa;
b) anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
c) kepala dusun atau yang setara;
d) ketua rukun warga;
e) ketua rukun tetangga;
f) pendamping lokal Desa;
g) pendamping Program Keluarga Harapan (PKH);
h) pendamping Desa sehat;
i) pendamping lainya yang berdomisili di Desa;
j) bidan Desa;
k) tokoh agama;
l) tokoh adat;
m) tokoh masyarakat;
n) karang taruna;
o) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan
p) Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).

4) mitra:
a) bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas);
b) bintara pembina Desa (Babinsa); dan
c) pendamping Desa.

5) Tugas relawan Desa aman COVID-19:


a) melakukan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru di Desa untuk berdisiplin menjalankan protokol Kesehatan
yaitu: memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan;
b) mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita, serta orang yang memiliki penyakit menahun, penyakit tetap, dan
penyakit kronis lainnya, serta mendata keluarga yang berhak mendapat manfaat atas berbagai kebijakan terkait jarring
pengamanan sosial dari Pemerintah Pusat maupun daerah, baik yang telah maupun yang belum menerima; dan
c) melakukan penyemprotan disinfektan jika diperlukan, menyediakan tempat cuci tangan dan/atau cairan pembersih
tangan (hand sanitizer) di tempat umum.
DANA DESA JATENG 2016-2020

Tahun

8.2
7.9
Trilyun Rupiah

6.7
6.4

2016 2017 2018 2019 2020

TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020

DD 5.002.426.341.000 6.384.442.058.000 6.735.002.226.000 7.889.431.604.000 8.200.608.600.000


ALOKASI DD TAHUN 2019 BIDANG KESEHATAN

DD UTK KESEHATAN % Ds. yg


Jml Ds. yg % Ds. yg Jml Ds. yg
memanfaatk
JML JML mengalokasik memanfaatk mengalokasik
NO KABUPATEN TOTAL DD 2019 FISIK NON FISIK TOTAL % an DD utk
KEC DESA an DD utk an DD utk an DD utk
(Rp.) (Rp.) UKBM
UKBM UKBM UKBM>=10%
>=10%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Banjarnegara 20 266 262.654.461.000 7.079.843.748 8.711.536.168 15.791.379.916 6,0% 254 95,5% 50 18,8%
2 Banyumas 23 301 360.743.521.000 8.053.082.307 15.782.443.698 23.835.526.005 6,6% 292 97,0% 67 22,3%
3 Batang 15 239 192.327.469.000 5.995.016.875 3.173.592.000 9.168.608.875 4,8% 147 61,5% 32 13,4%
4 Blora 16 271 268.253.846.000 4.671.569.600 9.514.434.695 14.186.004.295 5,3% 234 86,3% 36 13,3%
5 Boyolali 19 261 219.802.085.000 1.224.296.949 3.411.215.695 4.635.512.644 2,1% 183 70,1% 9 3,4%
6 Brebes 17 292 441.009.459.000 12.733.029.200 18.182.298.542 30.915.327.742 7,0% 278 95,2% 80 27,4%
7 Cilacap 21 269 287.722.232.000 1.500.761.752 8.010.337.800 9.511.099.552 3,3% 220 81,8% 20 7,4%
8 Demak 14 243 276.950.857.000 3.607.579.796 8.644.945.649 12.252.525.445 4,4% 191 78,6% 24 9,9%
9 Grobogan 19 273 289.687.819.000 4.062.101.800 3.489.673.350 7.551.775.150 2,6% 119 43,6% 22 8,1%
10 Jepara 16 184 234.090.663.000 10.080.599.120 7.613.536.850 17.694.135.970 7,6% 180 97,8% 47 25,5%
11 Karanganyar 16 162 160.000.995.000 968.094.135 5.132.202.645 6.100.296.780 3,8% 154 95,1% 9 5,6%
12 Kebumen 26 449 396.569.628.000 2.506.768.000 8.543.078.220 11.049.846.220 2,8% 392 87,3% 16 3,6%
13 Kendal 19 266 240.437.047.000 4.079.930.988 2.453.564.754 6.533.495.742 2,7% 153 57,5% 19 7,1%
14 Klaten 26 391 374.660.994.000 2.020.025.500 13.738.196.296 15.758.221.796 4,2% 341 87,2% 22 5,6%
15 Kudus 9 123 139.077.753.000 687.574.300 2.601.283.991 3.288.858.291 2,4% 65 52,8% 4 3,3%
16 Magelang 21 367 383.071.777.000 3.917.062.500 9.859.622.861 13.776.685.361 3,6% 315 85,8% 26 7,1%
17 Pati 21 401 417.038.558.000 3.878.441.600 7.980.924.250 11.859.365.850 2,8% 288 71,8% 26 6,5%
18 Pekalongan 19 272 259.749.216.000 7.282.292.760 5.570.711.049 12.853.003.809 4,9% 216 79,4% 43 15,8%
19 Pemalang 14 211 301.814.036.000 3.664.605.200 7.734.177.960 11.398.783.160 3,8% 195 92,4% 14 6,6%
20 Purbalingga 18 224 237.221.605.000 1.135.150.450 10.622.444.403 11.757.594.853 5,0% 191 85,3% 17 7,6%
21 Purworejo 16 469 369.061.708.000 1.442.802.350 10.464.366.439 11.907.168.789 3,2% 419 89,3% 13 2,8%
22 Rembang 14 287 258.436.412.000 5.715.666.100 17.299.180.031 23.014.846.131 8,9% 286 99,7% 71 24,7%
23 Semarang 19 208 181.931.854.000 2.950.806.216 3.204.724.401 6.155.530.617 3,4% 148 71,2% 18 8,7%
24 Sragen 20 196 168.044.095.000 1.566.681.850 6.569.561.649 8.136.243.499 4,8% 190 96,9% 18 9,2%
25 Sukoharjo 11 150 146.662.487.000 459.786.500 474.605.500 934.392.000 0,6% 25 16,7% 2 1,3%
26 Tegal 18 281 340.958.369.000 9.709.417.464 7.646.692.133 17.356.109.597 5,1% 227 80,8% 50 17,8%
27 Temanggung 20 266 241.944.648.000 3.507.102.576 7.029.938.346 10.537.040.922 4,4% 245 92,1% 20 7,5%
28 Wonogiri 25 251 227.393.914.000 3.257.526.850 6.444.420.381 9.701.947.231 4,3% 243 96,8% 21 8,4%
29 Wonosobo 15 236 212.114.096.000 3.065.166.000 7.675.951.250 10.741.117.250 5,1% 199 84,3% 27 11,4%
JUMLAH   527 7.809 7.889.431.604.000 120.822.782.486 227.579.661.006 348.402.443.492 4,4% 6390 81,8% 823 10,5%
ALOKASI DD TAHUN 2019 BIDANG KESEHATAN

Prosentase
4,4 %
Total Angaran Dana
Desa 2019 :
7.889.431.604.000,-

Alokasi Bidang
95,6 % Kesehatan Desa
2019 :
348.402.443.492,-

Fisik Non Fisik


120.822.782.486 227.579.661.006
BIDANG LAIN BIDANG KESEHATAN
Kebijakan Penanganan COVID-19
NASIONAL
2018 2020 2020
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun Surat Edaran Menperin Nomor 4 Tahun 2020
Kekarantinaan Kesehatan 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik dalam
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid- Corona Virus Disease 201
19).

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18


tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona
Disease 2019 (Covid-19). Virus Disease 2019 (Covid-19).

2020 2020
JAWA TENGAH
a. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah, tanggal 14 Maret 2020, d.Surat Gubernur Jawa Tengah tanggal 27 Maret 2020, Nomor 360/3
Nomor 440 /0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Tahun 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana
Terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid-19 di Jawa Corona Virus Desease (Covid-19) di Provinsi Jawa Tengah;
Tengah: e.Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah, tanggal 7 April 2020, Nomor
b. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah, tanggal 15 Maret 900/0004361 tentang Percepatan Penyediaan APBD Provinsi Jawa
2020, Nomor 440.1/43 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Tengah untuk Penanganan Covid-19Refocusing anggaran dan
realokasi anggaran APBD 2020 untuk penyediaan Jaring Pengaman
Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa
Sosial dan Jaring Pengaman Ekonomi.
Tengah;
f. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2020 tanggal 22
c. Surat Edaran tanggal 19 Maret 2020, Nomor 440/0006405 April 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Percepatan
tentang Antisipasi Risiko Penularan Infeksi Covid-19 pada Penanganan Covid-19 Di Tingkat RW Melalui Pembentukan “SATGAS
Area Tempat Kerja, Fasilitas Umum, dan Transportasi JOGO TONGGO”
Publik Di Jawa Tengah; 16
FOKUS PENGGUNAAN DANA DESA DALAM
PENANGANAN COVID-19
PEMERINTAH PUSAT

Permendes No. 6 Tahun 2020 • Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada pekerjaan,
Tentang Perubahan Permendes belum terdata menerima program keluarga harapan, bantuan
Nomor 11 Tahun 2019 tentang pangan nontunai, bantuan sosial tunai dan kartu pra kerja, serta
Prioritas Penggunaan Dana Desa yang mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
Tahun 2020 menahun/kronis
• Rehabilitasi fasilitas umum untuk kegiatan isolasi korban
pandemi COVID-19;
Permendes No. 7 Tahun 2020 • Pembersihan lingkungan perumahan yang terkena bencana
Tentang Perubahan Kedua alam dan/atau non alam; f.
Permendes Nomor 11 Tahun 2019 • Kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan membatasi
tentang Prioritas Penggunaan Dana perkembangan, penyebaran dan/atau penularan penyakit
Desa Tahun 2020 pandemi untuk melindungi warga;

• Prioritas Nasional pencapaian SDGs pencegahan stunting


Permendes No. 13 Tahun 2020 • Penggunaan Dana Desa untuk adaptasi kebiasaan baru
Tentang Prioritas Penggunaan Dana mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui Desa Aman
Desa Tahun 2021 COVID-19
• Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
TAHAPAN PENYUSUNAN 18

APBDESA
Pagu APBDesa Pencabutan PERDES Pembatalan Penyempurnaan Tidak sesuai dengan
tahun sebelumnya oleh Kades & BPD PERDES APBDesa PERDES APBDesa kepentingan umum
Jika tidak ada dan Perundang-
penyempurnaan Selama 7 undangan yang lebih
selama 7 (tujuh) hari (tujuh) hari
tinggi
kerja
kerja

Pelaksanaan Penetapan Bupati melalui


PERDES APBDesa PERDES APBDesa Camat tidak
memberikan hasil
Paling lambat 31
evaluasi
Desember Perbup tentang pendelegasian
Raperdes APBDesa kepada
camat (Permendagri No.
113/2014 Pasal 23 ayat 26) 3 hari
kerja
RPJM Penyusun Penyerahan
Penyerahan kepada Musyawarah Desa
DESA an Raperdes
BPD untuk bersama BPD &
RKP DESA Raperdes APBDesa kepada
dibahas/disepakati Masyarakat
APBDesa Kades
Juni -September Oktober
PRA MUSREMBANGDES
Diharapkan?
POSYANDU

RDS/FKD
POS LANSIA KPM Berperan aktif dalam
Kader memberi usulan dan
saran terkait
Kesehatan Program Kesehatan
untuk diusulkan
dalam APBDes
Gizi
KB prioritas (dana desa)

Mendukung “GERAKAN
JOGO TONGGO”
Satgas JOGO TONGGO

Terbentuk Terbentuk
26.090 26.643
satgas satgas
di RW di RW

Terbentuk Terbentuk
20.383 16.462
satgas satgas
di RW di RW

*) data per 18 September 2020


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai