Anda di halaman 1dari 104

KAPSUL

Teuku Nanda Saifullah Sulaiman


Laboratorium Teknologi Formulasi
Fakultas Farmasi UGM
DEFINISI
Bentuk sediaan obat terbungkus
cangkang kapsul, keras atau lunak.
Cangkang terbuat dari gelatin dengan
atau tanpa zat tambahan lain (FI)

Sediaan padat, dimana suatu


obat/formula obat dimasukkan ke
dalam cangkang gelatin
SEJARAH PENEMUAN DAN
PERKEMBANGAN

OBAT PAHIT/BAU Bahan Alam

KAPSUL/SALUT

PELEPASAN KHUSUS
Tahun 1834 : F.A.B. Mothes dan DuBlanc menemukan
Kapsul gelatin 1 bagian (dipatenkan 1834) bertahan
1830an- 1870an
Tahun 1839 : Barot Mengembangkan penyalutan film I
yaitu : pill disalut dengan gelatin
Tahun 1846 : J.C.Lehuby paten kapsul 2 bagian
spt. Sekarang
Tahun 1874 : A. Taetz + Glicerin dalam
Formulasi lunak dan mudah ditelan
Tahun 1874 : F. Hubel merintis Industri pembuat
kapsul I
Tahun 1897 : Eli Lilly
Tahun 1901 : Parke Davis
Tahun 1960an-1970an : Berkembang diseluruh dunia
Tahun 1960an : di Eropa berkembang kapsul gelatin
lunak (softgell)
Alasan/Tujuan pengkapsulan:
- menutupi bau/rasa
- memberi perlindungan terhadap isi
kapsul (kelembaban, cahaya, udara)
- Tujuan khusus (pelepasan khusus)
KEUNTUNGAN
1. Di dalam kapsul terdapat ukuran yang tepat
dari dosis lazim
2. Biasanya dan diasumsikan mempunyai
bioavailabilitas yang lebih baik dibandingkan
tablet
3. Lebih mudah dan fleksibel dalam
memformulasikan dibandingkan tablet
4. Pemakaian mudah dan mudah dibawa
5. Dapat dibuat produk dengan profil
pelepasan khusus
KERUGIAN
1. Biaya Produksi relatif lebih mahal
dibandingkan tablet
2. Proses pengisian lebih lambat dibandingkan
mesin tablet
3. Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang sangat mudah larut
4. Tidak bisa untuk obat dengan dosis besar
5. Tidak dapat untuk bahan-bahan yang mudah
mencair dan mudah menguap
UKURAN DAN KAPASITAS
KAPSUL
Ukuran kapsul untuk manusia : 000-
5, lazimnya 0-5 kapasitas ?
Selain itu ada ukuran 0e/0el
elongated
Untuk hewan no. 10,11 dan 12
dengan kapasitas 30,15 dan 7,5 g
Berat serbuk yang dapat masuk/dimuati
hanya perkiraan, tergantung pada

1. Berat jenis/densitas massa serbuk


2. Tipe peralatan yang digunakan pada
pengisian
3. Tekanan pada saat pengisian
4. Ukuran partikel dan distribusi ukuran
partikel
Material untuk cangkang
Gelatin
Diperoleh dari ekstraksi hidrolisis collagen hewan
(tulang, Kulit, urat). Sumber utama Tulang hewan
dan kulit babi.

Sifat kimia dan fisika tergantung pada : asal


kolagen, metode ekstraksi, nilai pH, degradasi
termal dan kandungan elektrolit.
Non gelatin (an animal free system)
HPMC, Polivinil alkohol (PVA) film, cellulose
film
PEMBUATAN CANGKANG KAPSUL
RAW MATERIAL/SHELL COMPOSITION

GELATIN
PEWARNA(COLORANTS)
OPAGUING AGENTS
PRESERVATIVES
AIR
Dikenal 2 macam tipe gelatin :
a.Gelatin Tipe A (titik isoelektriknya pH 7,0-9,0)
Diperoleh dengan hidrolisis asam (kulit babi)
lentur dan bening

b.Gelatin Tipe B (titik isoelektriknya pH 4,8-5,0)


Diperoleh dengan hidrolisis basa (tulang
hewan) tipis, keras, keruh dan rapuh
Campuran Tipe A dan B bisa mengurangi
kerapuhan, menambah kelenturan dan
mengurangi kekeruhan
Viskositas larutan gelatin merupakan faktor
yang vital untuk mengontrol ketebalan lapisan
film.Viskositas diukur dengan standar 6,2/3
% memberikan viskositas 30-60 mP

PEWARNA(COLORANTS)
Diperlukan untuk identifikasi produk dan
daya tarik
Cara pewarnaan : dengan + kan pada
larutan gelatin pada saat proses pembuatan
kapsul berlangsung
Ada 2 tipe :
a. Zat warna pigment
Zat warna yang tidak larut, memberikan
warna dengan merefleksikan cahaya dari
permukaannya. Bentuk dan ukuran partikel
merupakan parameter yang penting karena
refleksi cahaya berasal dari permukaan
partikel.
contoh: Iron oxide (black, red, yellow)

b. Zat warna larut dalam air


contoh: Tartrazine, indigo Carmine dll.
OPAGUING AGENTS
Untuk memproteksi cahaya atau
melindungi isi kapsul, biasanya
digunakan Titanium dioksida.
 PRESERVATIVES
Biasanya digunakan Paraben
  AIR
Sebagai pelarut, dengan kadar
gelatin 30-40 % b/b
PEMBUATAN CANGKANG/SHELL
MANUFACTURE
1.    Pencelupan/Dipping
Pasangan paku/“pins” stainless steel
dicelupkan ke dalam larutan untuk
menghasilkan “Cap” dan “Body”. Paku-
paku sebelumnya di beri lumbrikan dan
di dinginkan pada suhu 22 0 C.
sedangkan suhu larutan gelatin 500 C.
Lama pencelupan 12 detik (tergantung
panjang Kapsul).
2. Pemutaran/Rotation
Setelah dicelupkan, paku-paku di tarik dari
larutan dan diputar-putar beberapa kali.
Tujuan pemutaran menghomogenkan
dan mencegah bintik-bintik. Kemudian
dikeringkan dengan udara dingin.
3. Pengeringan /Drying
Paku-paku yang telah tersalut dilewatkan
oven-oven pengering (dengan pengkondisian
udara dan suhu pengeringan).
4. Pelepasan/Stripping
Dengan menggunakan penjepit dari
perunggu/tembaga untuk menarik badan dan
penutup kapsul dari paku-paku cetakan.
 
5. Pemotongan/Trimming
Bertujuan untuk menghasilkan kapsul yang
sama panjang dan rata

6. Penggabungan/Joining
7. PENYORTIRAN/SORTING
Moisture content dari kapsul yang
keluar dari mesin dipersyaratkan 15-18
% b/b pemeriksaan dilakukan
sebelum sorting
Kapsul yang akan disorting dilewatkan
lampu, dan dilakukan pengamatan
secara visual (pemotongan yang tidak
rata, kapsul peot, berlubang, sobek,
badan panjang, kotor baik di dalam
maupun di luar, ada gelembung, noda)
8. PRINTING
Dilakukan sebelum pengisian dengan
mesin. Pencetakan dapat dilakukan baik
secara axial maupun radial.
Pertimbangan umum dalam mendesain
formula granul/serbuk utk kapsul dan
pemilihan eksipient

Tujuan akhir mendapatkan sediaan


kapsul yg: aman, manjur, accaptable
dan stabil
Dalam formulasi sed. Kapsul perlu
mempertimbangkan:
Fluiditas
Kompaktibilitas
Lubrikasi
Pelepasan obat/disolusi
BAGAIMANA PENGARUH?
ZAT AKTIF
FILLER
LUBRICANTS
GLIDANTS
DISINTEGRANTS
SURFACTANTS
HIDROFILISASI
ZAT AKTIF
mudah larut ?
tidak mudah larut?
Pengecilan ukuran partikel?

fluiditas?
disolusi?
Proses disolusi sed.kapsul

Kapsul cangkang mengembang

cangkang pecah
Serbuk/granul/tablet

Disolusi Partikel halus Granul


Filler/diluents
Fungsi: meningkatkan bulk, fluiditas dan
kompaktibilitas
Pertimbangan:
Stabilitas fisika-kimia
Pengaruh filler terhadap disolusi
Fluiditas
kompaktibilitas

Contoh: pengaruh filler terhadap kelarutan zat aktif ?


PENGARUH LUBRICANTS ?

PENGARUH GLIDANTS ?

PENGARUH DISINTEGRANTS ?

PENGARUH SURFACTANTS ?

PENGARUH HIDROFILISASI ?
PENGISIAN KAPSUL KERAS
Kapsul biasanya diisi dengan serbuk
yang dapat mengandung 1/lebih zat
aktif. Selain itu dapat juga diisi dengan
berbagai bentuk yang lain (granul,
pellet, tablet, capsul, dan paste) atau
dapat juga diisi dengan tablet enteric
coated, sugar coated, compression
coated, dan sustained release enteric
coated pellet.
Pada prinsipnya peralatan pengisian mempunyai
4 tahap proses pengisian kapsul keras

1. Rectification
2. Separation of caps from body
3. Dosing of fill material
4. Replacement of caps and ejection of
filled capsules
Problem-problem pokok yang mungkin terjadi
selama proses pengisian kapsul keras
1. Kerusakan kapsul akibat sistem penempatan
kapsul
2. Tidak terjadinya pemisahan antara cap dan body
3. Transfer dari dosage form tidak baik
4. Serbuk/dosage form rusak sebelum pengisian
5. Cap atau body atau keduanya rusak ketika
disatukan
6. Kapsul yang telah diisi rusak ketika dikeluarkan
dari mesin
7. Kapsul kosong mungkin terus dikeluarkan dari
mesin selama proses pengisian
PERALATAN PENGISIAN KAPSUL KERAS
Hand Operated Equipment
Contoh : Feton, ChemiPharm, dan Tevopharm
Semi Automatic Machines
Contoh :
Model Capsul sizes Output (max.)
filled capsules/hour
Pedini 21B 000-5 2000
LAF Multifill 000-4 5000
Colton 8 000-5 20.000
Automatic Machines ?
PENGISIAN KAPSUL KERAS
DENGAN SERBUK
1. The Plate Method (fig. 9.3, 9.4, and 9.5)
2. Intermittent Compression Filling (fig. 9.6)
3. Continuous Compression Filling (fig. 9.8)
4. Vacum Filling
PENGISIAN KAPSUL KERAS
DENGAN PELLET
1. Secara Langsung atau dengan Hopper
2. Piston Method
3. Double Slide Method
4. Piston and Slide Method
5. Continuous Method
PENGISIAN KAPSUL KERAS
DENGAN TABLET

1. Slide Dosage, Method 1


2. Slide Dosage, Method 2
3. Slide Chamber method
KAPSUL LUNAK
DEFINISI :
Kapsul lunak/Soft, elastic gelatin capsules (SEGs)
adalah suatu sediaan yang terdiri dari satu
bagian yang utuh (one-piece), tertutup rapat,
yang dapat mengandung cairan/larutan, suspensi
atau semi padat.
Oleh SGA (softgel Association) diberi nama
softgel yaitu sediaan yaang terdiri dari “one-
piece”, tertutup rapat, cangkang gelatin lunak
berisi obat dalam bentuk larutan atau semi padat
yang telah diformulasikan, dimasukkan kedalam
cangkang dan ditutup dalam suatu proses yang
kontinyu
Untuk membedakan dengan two-
piece hard shell capsules

Proses untuk memproduksi kapsul


lunak merupakan suatu proses yang
unik. Tidak semua perusahaan yang
mampu memproduksi tablet dan
kapsul dapat memproduksinya (faktor
ekonomis, hak paten dan faktor
teknis).
Depending on the polymer forming
the shell, they can be subdivided into
two Categories:
1. soft gelatin capsules or ‘softgels’
2. non-gelatin soft capsules.

The majority of soft capsules are made


from gelatin
Gelatin-free Soft Capsule

Gelatin-free soft capsules are made


from vegetable ingredients. They have
all the advantages of standard softgels,
but do not contain gelatin. Gelatin-free
soft capsules are particularly suitable
for vegetarians or other populations
that prefer non-animal products.
Chewable Softgels
The chewable gelatin dosage form
offers excellent mouthfeel and chewing
experience as compared with other
chewable dosage forms. Chewable
softgels are particularly suitable for
paediatric populations, where swallowing
whole tablets or capsules is often a
problem, and chewable tablets are often
rejected.
Soflet Gelcaps
Soflet® Gelcaps represent a
patented technology whereby tablets
are enrobed with gelatin. Soflet Gelcaps
are a dosage form preferred by
consumers because of the ease of
swallowing as well as the taste and
odour-masking properties imparted by
the gelatin coating.
Enteric Softgel
In contrast to existing enteric dosage
forms, Banner’s new enteric softgel is
not coated. Banner’s enteric softgel
meets all Pharmacopoeial (American,
European, Japanese and British)
standards for enteric delivery. Banner’s
enteric softgel technology is unique in
that it offers a one-step process to
manufacture enteric softgels.
Candidates for enteric delivery
compounds that are unstable in gastric acid, for
example certain antibiotics, triptans and
dideoxyinosine (ddI)
compounds that are irritating or damaging to the
gastric mucosa, for example bisphosphonates, non-
steroidal anti-inflammatory drugs, certain antibiotics
and carbamazepine;
compounds targeted at the small intestine, e.g. drugs
for the treatment of Crohn’s disease or other
intestinal disorders, and drugs that are preferentially
being absorbed in the small intestine
compounds that may cause belching, regurgitation or
other gastrogenic discomfort.
Controlled Release Softgel
Banner’s controlled release softgel technology
uses a lipid matrix in a standard softgel shell.
Depending on the physicochemical properties of
the active molecule, an emulsion or a suspension
is chosen as a matrix. By applying these, or
combinations of these, almost any release profile
can be engineered simply by varying the
formulation. The result is an oral dosage form
offering controlled release of the active moiety,
combined with all the benefits that the softgel
dosage form offers.
APLIKASI
Kapsul gelatin lunak dapat diproduksi dalam
berbagai ukuran, bentuk dan warna.
Dalam bidang Farmasi kapsul lunak digunakan
untuk :
1. Sebagai bentuk sediaan oral (manusia dan
hewan)
2. Sebagai bentuk sediaan supositoria
(rektal/vaginal).
3. Sebagai kemasan khusus berbentuk tube untuk
penerapan takaran tunggal salep kulit, salep
mata, tetes telinga atau salep rektal untuk
manusia atau hewan
4. Untuk obat yang dikehendaki hancur di usus
5. Untuk Chewable misal antasida, obat batuk dan
vitamin
6. Kosmetik
Conclusion
The softgel is a versatile oral dosage
form that has applications for several
drugs, in particular those with poor oral
bioavailability. The availability of new
softgel variants – enteric softgel,
controlled release oftgel, chewable soft
capsule and gelatin-free softgel will
enhance the application of softgels in the
pharmaceutical marketplace even further,
specifically also for drugs that require life-
cycle lengthening.
The proper design for a specific soft gelatin
capsule formulation requires the appropriate
selection of shell and fill composition and the
optimisation of the two to allow for the efficient
production of a chemically and physically stable
product with the desired biopharmaceutical
properties.
KOMPOSISI DAN SIFAT
CANGKANG KAPSUL LUNAK
Sama seperti cangkang kapsul keras,
komponen dasar kapsul lunak adalah
gelatin. Bahan lain : Air, Plasticizer,
Opacifier, Flavor, Swectener, dan
Enteric agent.
Persyaratan untuk gelatin tercantum
dalam Monografi
Persyaratan tambahan tergantung pada
pabrik pembuat.
KEKUATAN BLOOM ATAU KEKUATAN GEL
Yaitu: suatu ukuran dari kekuatan kohesi ikatan silang
yang terjadi antara molekul-molekul gelatin, dan
sebanding dengan bobot molekul gelatin.
Angka bloom ditentukan dengan mengukur berat (gram)
yang diperlukan suatu pelampung plastik yang
diameternya 0,5 inci 4 mm ke dalam gel gelatin 6 2/3 %
yang telah didiamkan pada 10 0 C selama 17 jam.
Biasanya 100-250 gramtergantung pabrik
Makin tinggi kekuatan bloom, makin tinggi pula stabilitas
fisika dari cangkang.
Harga gelatin berbanding lurus dengan kekuatan bloom
atau kekuatan gelnya faktor penting dalam
pertimbangan biaya
VISKOSITAS
Ditentukan pada konsentrasi gelatin 6 2/3
% dalam air pada suhu 60 0 C mempunyai
viskositas 25- 45 milipoise.

The ratio by weight of water to dry gelatin


(W/G) can vary from 0.7 to 1.3, depending on
the viscosity of the gelatin being used.

After capsule formation, most of the water is


removed by drying, leading to finished
capsules with a moisture content of 4–10%.
BESI
Kadar besi dalam gelatin yang
digunakan untuk kapsul lunak tidak
boleh lebih dari 15 ppm.
PLASTICIZER (pelentur)
Contoh : Gliserin, Sorbitol dan PEG.
Perbandingan antara gelatin kering dan
Plasticizer kering akan menentukan kekerasan
cangkang.
0,3-1,0 Cangkang sangat keras
1,0-1,8 sangat lunak
Perbandingan antara air terhadap Plasticizer
juga perlu diperhatikan. Biasanya
perbandingannya mendekati 1 banding 1.
BAHAN TAMBAHAN LAIN
 Preservatif : Metil/propil paraben (0,2
%)
 Opacifier : Titanium dioksida (0,2-1,2
%)
 Flavor : Etil vanilin, minyak atsiri (0,1
%)
 Zat warna: zat warna yang larut, zat
warna lak (qs)
 Swectener: Gula/sukrosa (sampai 5 %)
MATERIAL PENGISI
Kapsul lunak dapat berisi 1 macam
larutan/kombinasi, larutan obat dalam suatu pelarut,
dan suspensi, bentuk semi padat dan padat.
Pelarut/pembawa
Ada 2 katagori dasar material yang dapat
digunakan sebagai pembawa untuk kapsul gelatin
lunak :
Water-immiscible, volatile, or more likely nonvolatile
liguids, such as vegetable oils, aromatik and alifatic
hidrocarbons (mineral oil), medium-chain
triglycerides, and acetylated glycerides
Water-miscible, non volatile liguids, such as low
molekular weight PEG (PEG 400 and 600) and
nonionic surface-active agent such as polysorbates
Yang tidak boleh diisikan adalah cairan
yang bersifat saling campur dengan air
dan mudah menguap, dan Plasticizer.
Air dan alkohol dengan kadar < 5 %
dari isi kapsul masih dapat digunakan
sebagai pelarut tambahan
Gliserin dan PEG sampai kadar 10 %
masih dapat digunakan sebagai pelarut
tambahan
DETERMINASI UKURAN
Material yang berbentuk cairan ukuran
langsung di hitung berdasarkan densitas
Material yang tidak mudah mengalir
“nonflowable material” (viscous
liguid,semisolid, or solid) dihitung dengan
menggunakan angka adsorpsi basis.
Adsorpsi basis dinyatakan sebagai jumlah
gram basis cairan untuk mendapatkan
suatu campuran yang bisa dikapsulkan
jika dicampurkan dengan 1 gram zat
padat.

Anda mungkin juga menyukai