Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan 1

TEKNIK PEMBUATAN KONTRAK

TIM DOSEN

DR. DWI HANDAYANI, SH, MHUM.

JASMANIAR, S.H.,M.H.
Pengertian Hukum Kontrak (Contract of Law)

Lawrence M.Friedman, Hukum kontrak adalah


seperangkat aturan hukum yang mengatur aspek
tertentu dari pasar dan jenis kontrak tertentu.
Salim HS, Hukum Kontrak adalah keseluruhan dari
kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara
dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk
menimbulkan akibat hukum
Michael D Bayles, contract of law: “might then be taken
to be the law pertaining to enforcement of promise or
agreement” (aturan hukum yang berkaitan dengan
pelaksanaan perjanjian/persetujuan).
Apa kontrak?Perjanjian?

kontrak merupakan Perjanjian dalam arti sempit


(perjanjian tertulis).
Kata “kontrak” mengandung 2 pengertian :
1. Kontrak: hubungan hukum/ perbuatan
hukum/ perjanjiannya itu sendiri
2. Kontrak: aktanya sendiri, adalah Akta Notaris,
(prakteknya sering disebut kontrak). Akta ini
berisi perjanjian, bukan hanya sekedar sebagai
alat bukti tetapi dianggap pula sebagai
perjanjiannya sendiri. Jadi kontrak=perjanjian
TUJUAN HUKUM KONTRAK

Untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan


bagi para pihak yang mengadakan kontrak.
Untuk melindungi hak-hak dan kewajiban para
pihak.
Dapat digunakan sebagai alat bukti apabila terjadi
perselisihan/ sengketa antara pihak-pihak.
UNSUR-UNSUR HUKUM KONTRAK

Adanya kaidah hukum


Ada Subyek hukum
Adanya prestasi
Kata sepakat
Akibat hukum
Sumber Hukum Kontrak

Sistem Eropa Kontinental ≠ Common law


 Sumber hukum Indonesia? Materiil & formil
 Materiil : Isi/ materi
 Formil: bentuk tertentu
1. Buku III KUHPerdata (Pasal 1233 – 1864).
(Di Belanda diatur dalam Buku IV Niew BW: Pasal 1269-
1901 BW baru): “van verbintenissen”
2. Sumber hukum lain: perundang-undangan yang berkaitan.
Hukum kontrak diatur dalam buku III KUHPerdata,
yang terdiri atas 18 bab dan 631 pasal.
ASAS HUKUM KONTRAK (PASAL 1338 KUHPerd.)

Asas kebebasan berkontrak: ayat (1)


Asas kekuatan mengikatnya suatu perjanjian (Pacta Sunt
Servanda)
Asas bahwa perjanjian hanya melahirkan ikatan antara
para pihak yang membuatnya (asas konsensualisme).
Asas Itikat Baik (Goede Trouw) : ayat (3) & Pasal1339:
layak dan patut
Asas kepribadian (personalitas): membuat kontrak hanya
untuk kepentingan perorangan (lihat Pasal 1315, 1340
KUHPerd).
Asas proporsionalitas: proporsional/seimbang
Asas Kepribadian: Personalitas

Pasal 1315: “Pada umumnya seseorang tidak dapat


mengadakan perikatan/ perjanjian selain untuk
dirinya sendiri”.

Pasal 1340 KUHPerd: perjanjian hanya berlaku


antara pihak yang membuatnya.

Perkecualian: Pasal 1317-1318


Lanjutan…..

 Asas Kebebasan Berkontrak, semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi yang membuatnya (Pasal 1338 (1) KUHPerdata). Ada
3 makna : bebas menentukan dengan siapa membuat perjanjian, bebas
menentukan isi perjanjian, bebas menentukan bentuk perjanjian.
 Asas konsensualisme, dapat disimpulkan dalam Pasal 1320 (1) KUHPerdata. Asas
ini menyatakan bahwa perjanjian pada umunya tidak diadakan secara formal
tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak . Kesepakatan
merupakan persesuaian antara kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh kedua
belah pihak.

 Asas Pacta Sunt Servanda di sebut juga dengan asas kepastian hukum, asas
ini merupakan bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi
kontrak yang dibuat para pihak, sebagaimana layaknya sebuah undang-undang .
Mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi kontrak yang dibuat
oleh para pihak. Asas ini disimpulkan dalam Pasal 1338 (1) KUHPerdata “perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang “.
Lanjutan

Asas itikad baik, asas ini dapat disimpulkan dari Pasal


1338 (3) KUHPerdata “perjanjian harus dilaksanakan
dengan itikad baik.”
Asas kepribadian (personalitas), merupakan asas
yang menentukan bahwa seseorang yang akan
melakukan dan atau membuat kontrak hanya untuk
kepentingan perseorangan saja. Hal ini dapat terlihat
dalam Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUHPerdata.
Asas Proporsionalitas

Menurut Agus Yudha hernoko:

Asas proporsionalitas adalah asas yang mengatur


pertukaran hak dan kewajiban para pihak sesuai
proporsi/ bagiannya yang meliputi seluruh proses
kontrak baik pada tahap prakontrak, pembentukan
kontrak maupun pelaksanaan kontrak.
Syarat sahnya Kontrak

Pasal 1320 KUHPerdata :


1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian
3. Mengenai hal atau obyek tertentu
4. Suatu sebab (causa) yang halal
Syarat pertama dan kedua disebut syarat subyektif, tidak
terpenuhi maka perjanjian itu “dapat dibatalkan”. Syarat
ketiga dan keempat disebut syarat obyektif, tidak
terpenuhi maka “batal demi hukum” (null and void).
Unsur – Unsur dalam Kontrak

• Unsur esenssialia, unsur yang harus ada dalam kontrak karena


jika tidak ada unsur ini maka kontrak tidak ada. Contoh kata
sepakat
• Unsur Naturalia, unsur yang telah diatur dalam undang-undang
sehingga jika tidak diatur oleh para pihak dalam kontrak maka
undang-undang yang mengaturnya. Contoh : bagian naturalia
pada kontrak jual beli adalah biaya penyerahan barang
ditanggung oleh penjual jika tidak telah diadakan kontrak lain
(vide Pasal 1476 KUHPerdata).
• Bagian accidentalia, adalah bagian dari kontrak berupa ketentuan
yang diperjanjikan secara khusus oleh para pihak. Misalnya
jangka waktu pembayaran, pilihan domisili.

Anda mungkin juga menyukai