PTM 7
PTM 7
Sutura
1. lambdoideus ( 2 )
2. sagitalis superior (1 )
3. koronarius ( 2 )
4. frontalis (1 )
Fontanel
1. fontanel mayor ( uub=bregma)
2. fontanel minor ( uuk)
Ukuran Kepala :
1. Diameter suboksipito bregmatikus (±9,5 cm)
2. Diameter oksipito frontalis (±11,5 cm)
3. Diameter submento bregmatikus (±13,5 cm)
4. Diameter Biparietalis ( ±9,5 cm )
5. Diameter bitemporalis (±8 cm )
Sirkumferensia
1. Sirkumferensia suboksipoto-bregmatika ( ±32 cm )
2. Sirkumferensia submento- bregmatikus (±32 cm )
3. Sirkumferensia Oksipito frontalis (±34 cm )
4. Sirkumferensia mento oksipitalis (±35 cm )
SIKAP ( HABITUS )
Hubungan bagian –bagian janin satu sama lain. Lonjong
(ovoid), sesuai dengan cavum uteri. Punggung
membungkuk, kepala menunduk hingga dagu menyentuh
dada, lengan bersilang didepan dada, tungkai bersilang
didepan perut dan tali pusat diantara kedua lengan dan
tungkai
LETAK (situs)
Hubungan sumbu janin dengan sumbu jalan lahir.
Bila kedua sumbu sejajar (letak memanjang)
Bila kedua sumbu tegak lurus (letak melintang)
Presentasi Bokong
-Presentasi bokong (frank breech presentation)
-Presentasi bokong – kaki (full breech
presentation)
-Presentasi kaki (single or double or footling pres)
POSISI
Hubungan bagian janin tertentu (penyebutnya, mis ; ubun-
ubun kecil, dagu dan sakrum ) dengan bagin kiri, kanan,
depan lintang (lateral), belakang dari jalan lahir.
Penyebutnya ini ada pada partus fisiologis akan berputar ke
depan
Presentasi
Belakang kepala (verteks)
Muka
Bokong
Penyebut
Ubun-ubun (oksiput)
Dagu ( mentum )
Sakrum
Pemeriksaan
- Palpasi Abdomen
- Auskultasi
- Pemeriksaan dalam
- Ultrasonografi
PASSAGE (JALAN LAHIR)
• BAGIAN TULANG : TULANG-TULANG PANGGUL DAN SENDI-
SENDINYA (ARTIKULASIO)
• BAGIAN YANG LUNAK : OTOT-OTOT, LIGAMEN-LIGAMEN DAN
JARINGAN-JARINGAN
Bagian tulang
1. Os. Koksa
a. Os. ilium
b. Os. iskium
c. Os. pubis
d. Hubungan ki-ka ; simfisis
2. Os. Sakrum
3. Os. Koksigis
Artikulasio
- Sakro – iliaka
- Sakro – koksigea
- Bergeser ± 2,5 cm
Fungsional
1.Pelvis mayor (false pelvis)
2.Pelvis minor (true pelvis)
Peranan penting dalam obstetri
Saluran dengan sumbu melengkung kedepan
PAP (pelvis inlet)
Bagian atas pelvis minor, bentuk hampir bulat dibentuk
oleh promontorium korpus vertebra sakral 1, linea
innominata (terminalis) & pinggir atas simfisis.
Konjungata vera ± 11 cm
Diameter transfersa ± 12,5 – 13 cm
Diameter oblikua ± 13 cm
4 jenis panggul
1. Jenis ginekoid
2. Jenis android
3. Jenis antropoid
4. Jenis platipelloid
Ruang panggul (pelvic cavity)
- Ukuran yang paling luas dibawah PAP
- Penyempitan setinggi kedua spina iskiadika
- Bidang hodge
1. Hodge I ; bidang yang dibentuk pada lingkaran
PAP dengan bagian atas simfisis dan
promontorium
2. Hodge II ; bidang ini sejajar dengan hodge I
terletak setinggi bag. Bawah simpisis
3. Hodge III ; bidang ini sejajar dengan bidang
hodge I & II terletak setinggi spina iskiadika
kanan dan kiri
4. Hodge IV ; bidang ini sejajar dengan bidang
hodge I,II dan III terletak setinggi os koksigis
PBP ( pelvic outlet)
Tidak merupakan bidang datar tersusun atas 2
bidang datar yang berbentuk segitiga. Arkus
pubis ; normal ± 90 o/>
MEKANISME PERSALINAN
NORMAL
1. TURUN
Penurunan janin dalam jalan lahir, antara lain masuknya bagian
kepala janin ke dalam PAP
2. FLEKSI
Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya dalam sikap
fleksi. Tahanan yang diperoleh dari dasar panggul. Makin
besar fleksi >>> dagu janin menekan dadanya dan belakang
kepala (oksiput) menjadi bagian terbawah janin. Fleksi
maksimal mengakibatkan masuknya kepala janin dengan
diameter terkecil ( Ø suboksipito 0 bregmatika ; 9,5 cm)
kedalam PAP.
3. ROTASI DALAM
Penurunan kepala >> berputarnya kepala janin
(gerakan seperti spiral) sehingga Ø terpanjang
kepala janin akan bersesuaian dengan Ø
terpanjang rongga panggul.
4. RESTITUSI
Sewaktu rotasi dalam, leher akan terpelintir karena
bahu tidak berortasi dalam dengan kepala. PAda saat
kepala janin lahir pelintiran leher akan terlepas,
sehingga kepala janin akan berputar kembali
sehingga hub. Kepala-janin dengan bahu menjadi
seperti semula.
5.ROTASI LUAR
Putaran luar kepala mengikuti rotasi dalam bahu
janin. Pada saat kepala janin lahir, ia akan
mengadakan rotasi luar untuk menyesuaikan diri
dengan bahu janin. Demikian pula pada waktu
bahu janin lahir, dengan sumbu panjang bahu
bersesuaian diametar terpanjang pintu bawah
panggul.
Sebab-sebab mulainya persalinan
-Faktor hormon
-Pengaruh prostaglandin
-Struktur uterus
-Sirkulasi uterus
-Pengaruh saraf
-Nutrisi
KALA I
Dimulai waktu serviks membuka karena his;kontraksi
uterus ;teratur,makin sering, makin nyeri,
pengeluaran darah,lendir.Berakhir waktu
pembukaan serviks lengkap, bibir porsio tidak dapat
diraba. Selaput ketuban pecah. Lama tergantung
paritas ibu
Proses pembukaan serviks
1. Fase latin ; 8 jam pemb.sangat lambat Ø cm
2. Fase aktif 3 fase
a. fase akselerasi Ø 3 cm – 4 cm (2 jam)
b. fase dilatasi maksimal Ø 4 cm – 9 cm
(2 jam)
c. fase deselerasi Ø 9 lengkap (2 jam)
Primigravida ± 12 jam
Multigravida ± 7 jam
Frekuensi His :
1 x 10 menit pada awal persalinan 2-3 x/10 menit
pada akhir kala I
Lamanya : ± 1 menit
Nyeri : berasal dari regangan serviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan uteri melebihi 20 mmHg.
Darah, lendir keluar akibat pergeseran selaput
ketuban dengan dinding uterus pada waktu
pembukaan serviks
KALA II
Dengan periksa dalam serviks membuka lengkap.
Tanda-tanda klnik
-Nyeri his yang sangat hebat
-Pasien merasa ingin mengejan
-Darah lendir bertambah banyak
-Selaput ketuban pecah
-Perasaan seperti mau buang air besar
-Hemoroid fisiologik mulai tanpak
Mengejan
Karena penurunan kepala yang menekan rektum, tekanan
intra abdominal memperkuat kontraksi membantu
pengeluaran janin
Perineum yang menggembung
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai
introitus vagina.
Bertambah gembung pada setiap kali kontraksi
uterus, dapat mengakibatkan robekan perineum,
kecuali dilakukan episiotomi.
Munculnya kepala janin diantara labia minora
(crowning) Kala II berakhir dengan lahirnya janin.
KALA III
Dimulai setelah bayi lahir lengkap sampai lahirnya
plasenta.
Perlepasan plasenta akibat dari :
Retraksi otot-otot uterus setelah lahirnya janin yang
akan menekan pembuluh-pembuluh darah ibu.
Kontraksi berlangsung terus menerus.
Tanda lepasnya plasenta
Tali pusat menjulur keluar atau kalau ditarik tidak ada
tahanan. Segumpal darah keluar dari vagina
KALA IV
Ditetapkan selama 1 jam sejak lahirnya plasenta untuk
observasi ibu terhadap K.U, perdarahan; hubungan
kasih sayang orang tua dan bayi (bonding attachment)
menyusui
KALA I
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. NAMA ( IBU DAN SUAMI)
2. USIA
3. AGAMA/SUKU BANGSA
4. PENDIDIKAN
5. PEKERJAAN
6. STATUS PERKAWINAN
7. ALAMAT
B. DATA OBSTETRI
1. KEHAMILAN KE
2. HPHT
3. UTERUS MULAI KONTRAKSI JAM :
4. KEKUATAN HIS
5. INTERVAL HIS
C. DATA PSIKOLOGIS
1. CEMAS
2. TAKUT
3 DLL
D. DATA PSIKOSOSIAL
1. KEHAMILAN DISENANGI/TIDAK
2. HARAPAAN DENGAN KEHAMILAN
3. STATUS SOSIAL BUDAYA KELUARGA
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV ( TD.ND.RR.S)
2.PALPASI ( LEOPOLD)
3. TB / BB
4.INSPEKSI ( HEAD TO TOE)
5. AUSKULTASI ( JANTUNG DAN PARU-PARU IBU. DJJ)
6. PERIKSA DALAM ( KETUBAN, PRESENTASI JANIN )
F. PEMERIKSAAN LOBORATORIUM
1. URINE ( ALBUMIN , Reduksi )
2. DARAH ( Hb, GOL DARAH )
2. DATA PSIKOLOGIS
- KELUHAN IBU
RESPON PSIKOLOGIS
PERSALINAN
A. RESPON IBU
- FOKUS PERSALINAN : NYERI, LELAH DAN KETEGANGAN
- INTERAKSI PASANGAN (KOMUNIKASI LANGSUNG, SENTUHAN)
- KEHILANGAN PERHATIAN DARI LINGKUNGAN
- RESPON DRAMATI : INFEKSI KECIL
- IRITABLE --- ISTIRAHAT, MENGHINDAR DARI AKTIVITAS
B. RESPON SUAMI
- KETAKUTAN : PERHATIAN PADA ISTRI DAN ANAK
- TIDAK TENANG DAN AMAN PADA DIRINYA
- PERLU PERSIAPAN PADA KLS PRENATAL U DAPAT BERPARTISIPASI
DALAM PERSALINAN
C. RESPON KELUARGA
- SIBLING (KECEMBURUAN) --- PERLU DIPERSIAPKAN
ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
- STATUS EMOSI IBU
- STATUS KEHAMILAN (DIRENCANAKAN/TDK)
- RESPON THD KEHAMILAN
- HUBUNGAN DG SUAMI
- RESPON SUAMI
- STATUS SUPORT SISTEM
- SITUASI KEHIDUPAN DAN FINANSIAL
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
- TAKUT / CEMAS : PERSALINAN B/D ....
- GANGGUAN PROSES KELG B/ D......
C. RENCANA PERAWATAN
1. KENYAMANAN
- POSISI
- KOSONGKAN KANDUNG KEMIH
- KEBERSIHAN, KERING, RAPI
- MASAGE
2. RELAKSASI
- PIJAT
- TIDUR DILUAR HIS
3. DISTRAKSION
- PERMAINAN, BACAAN, BAYANGAN KEBAHAGIAAN
- SENTUHAN
- STIMULASI YANG TERUS MENERUS
- TEKANAN PADA BAGIAN PINGGANG BAWAH
- KONTROL PERNAFASAN
Kala III dan IV
Pengeluaran plasenta, pemantauan kondisi ibu dan
kemungkinan komplikasi pascapersalinan
Fisiologi Kala III
• Tempat implantasi plasenta mengalami pengerutan akibat
pengosongan kavum uteri dan kontraksi lanjutan sehingga
plasenta dilepaskan dari perlekatannya dan pengumpulan
darah pada ruang utero-plasenter akan mendorong
plasenta ke luar
Tanda-tanda lepasnya plasenta
• Terjadi perubahan bentuk uterus dan tinggi
fundus uteri
• Tali pusat memanjang atau terjulur keluar
melalui vagina/vulva
• Adanya semburan darah secara tiba-tiba
Ingat!
• Sekitar 60% dari perdarahan
pascapersalinan terjadi pada ibu tanpa risiko
yang dapat dikenali sebelumnya
• Senantiasa siap untuk menghadapi atonia
uteri/perdarahan pascapersalinan
• Manajemen aktif kala III merupakan upaya
profilaksis komplikasi perdarahan
Manajemen Aktif Kala III
• Mengupayakan kontraksi yang adekuat dari
uterus dan mempersingkat waktu kala III
• Mengurangi jumlah kehilangan darah
• Menurunkan angka kejadian retensio
plasenta
Tiga langkah utama
manajemen aktif kala III
hipotensi
Syok
Gagal Jantung
Pemantauan Kala IV
• Pantau tanda vital setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua
• Nilai kontraksi uterus dan jumlah perdarahan
• Ajarkan ibu dan keluarganya untuk
melakukan rangsangan taktil, menilai
kontraksi uterus, dan estimasi perdarahan
• Rawat gabung ibu-bayi dan pemberian ASI
• Berikan asuhan esensial BBL
Ingat!
• Jangan tinggalkan ibu dalam 2 jam pertama
pascapersalinan
• Pastikan tanda vital dalam batas normal
• Berikan asuhan esensial BBL, termasuk
pemberian ASI dalam 1 jam pertama
• Ajarkan ibu dan keluarganya untuk
melakukan rangsangan taktil uterus dan
menilai kontraksi atau perdarahan
• Pastikan ibu dan keluarganya mengetahui
tanda-tanda bahaya atau komplikasi berat
TERIMAKASIH