Anda di halaman 1dari 23

Teori ekonomi

klasik
Nama anggota Kelompok:
1. Arief Rachmat Daeng (202010170311318)
2. Muhammad Dirga (202010170311319)
3. Putri Mauliddiyah (202010170311320)
4. Annisa Nickyta Ayu (202010170311321)
5. Chairunisa Mesya Putri (202010170311322)
6. Nabila Nurul Aziza (202010170311323)
01 Pendahuluan 02 Dasar filsafat
kaum klasik 03 Pasar barang
Here you could describe
the topic of the section

04 Pasar tenaga
kerja
Here you could describe
05 pasar uang 06 Pasar luar
negeri

the topic of the section

Komentar

07 mengenai teori
klasik 08 Teori klasik
dan sejarah
01.
pendahuluan
Pada tahun 1937 keluar sebuah buku yang
berjudul The General Theory of Employment,
Interest and Money yang di tulis oleh seorang
ahli ekonomi dari Universitas Cambridge di
Inggris, yang bernama John Maynard Keynes.
Buku tersebut merupakan tonggak yang sangat
penting dalam sejarah pemikiran ekonomk Barat,
pandangan dan pemikiran para ahli ekonomi di
negara-negara tersebut mengenai ekonomi makro
menjadi berubah samasekali. Kita akan
bicarakan teori Keynes ini dalam BAB II.
02. Dasar
filsafat kaum
klasik
Kaum klasik adalah orang-orang yang
percaya akan keampuhan sistem ekonoi
yang “liberal”. Mereka secara ideologis
percaya bahwa sistem lassez faire atau
sistem di mana setiap orang betul-betul
bebas untuk melakukan kegiatan
ekonomi apa pun.
Sistem bebas berusaha, di mana campur
tangan pemerintah adalah minimal, menurut Dasar filsafat
kaum klasik, bisa menjamin dicapainya :
kaum klasik
a. B.
Tingkat kegiatan ekonomi Alokasi sumber-sumber alam dan faktor-faktor produk lain di antara berbagai
nasional yang optimal macam kegiatan ekonomi secara efisien..Peranan Pemerintah harus di batasi
(sering dijuluki dengan seminimal mungkin, sebab apa yang bisa dikerjakan oleh Pemerintah bisa
nama “full employment dikerjakan oleh swasta secara lebih efisien. Pihak swasta memang betul-betul
level of activity”). tidak bisa melakukannya secara efisien, misalnya di bidang pertanian,
hukum, kepamongprajaan, dan mungkin juga pendidikan. Esensi dari teori
makro adalah suatu perekeonomian laissez faire mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan tingkat kegiatan (GDP) yang “full empolpyment” secara
otomatis. Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin berada di bawah atau di
atas tingkat full-employment, tetapi kemudian akan segera kembali ke tingkat
full employment.
03. Pasar
barang
Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin
terjadi kelebihan produksi atau kekurangan produksi
untuk jangka waktu yang lama. Kalau toh suatu saat
ada kelebihan atau kekurangan produksi, maka
mekanisme pasar akan secara otomatis mendorong
Kembali perekonomian tersebut pada posisi dimana
tingkat produksi total masyarakat akan memenuhi
kebutuhan masyarakat secara ‘’tepat’’ ( full
Pasar barang
Pendapat tadi dilandasi oleh adanya
kepercayaan di kalangan kaum klasik
bahwa di dunia yang nyata ini;

Hukum Say (Say’s Law) yang Harga-harga dari hampir


A. mengatakan bahwa “setiap
B. semua barang-barang dan jasa-
barang yang di produksi selalu jasa adalah fleksibel, yaitu
ada yang membutuhkan dengan mudah berubah (naik
(memintanya)’’ (supply creates atau turun) sesuai dengan Tarik
its own demand’’) berlaku menarik antara penawaran dan
berlaku permintaannya.
Pasar barang
Hukum say mengatakan bahwa “suply
creates its own demand’’ berdasarkan
logika sebagai berikut;

Menghasilkan barang atau jasa Memberikan penghasilan


A B kepada pemilik factor-faktor
sebagai hasil produksi
produksi yang digunakan
dalam proses produksi tersebut
yang jumlahnya senilai dengan
nilai dari hasil produksi
tersebut.
04. Pasar
tenaga kerja
Kaum klasik menganggap bahwa pasar
tenaga kerja tiada bedanya dengan
pasar-pasar barang lainnya. Bila harga
dari tenaga kerja (upah) cukup fleksibel
maka permintaan akan tenaga kerja
seimbang dengan penawaran tenaga
kerja.
Pasar tenaga kerja
 Jika semua negara memakai sistem standar emas, maka sistem
perekonomian nasional akan mempunyai suatu sistem neraca
perdagangan yang bisa mengoreksi ketidakseimbangan secara
otomatis

 Pada tingkat upah yang berlaku di pasar tenaga kerja semua


orang yang bersedia untuk bekerja pada tingkat upah tersebut ,
akan memperoleh pekerjaan. Bagi yang menganggur,
hanyalah mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat
upah yang berlaku. Mereka ini adalah penganggur yang
“sukarela”.

 Namun, pengangguran sukarela ini tidak akan permanen.


Karena over-produksi hanya bisa terjadi sementara waktu. Bila
harga barang kembali menyesuaikan dan tingkat produksi
kembali “normal”. Maka, posisi “full-employment ” tercapai
kembali.
05. Pasar
uang
Di pasar uang permintaan akan
bertemu dengan penawaran akan
uang.

Apa itu penawaran akan


uang?
Teori
Teori kuantitas adalah teori
mengenai permintaan akan
uang.
Adapula volume transaksi
dimana menurut teori ini
ditentukan oleh tingkat
harga dan jumlah
barang/jasa yang
diproduksikan oleh
masyarakat.
BENTUK PERSAMAAN

DINYATAKAN SBB:
Penawaran akan uang Ms = ditentukan oleh kebijakan
moneter
 Penawaran akan uang Md = k P Q

 K = suatu konstanta
 P = tingkat harga umum
 Q = GDP dengan harga konstan

k tidak berubah dalam jangka pendek dan Q ditentukan diluar pasar


uang, sehingga bisa dianggap sebagai sesuatu yang mendekati suatu
konstanta (ditentukan sebelumnya) .
Pasar uang
Mekanisme pasar
akan menyamakan
penawaran akan uang
dengan permintaan
akan uang. Sehingga :

Ms = Md = kPQ
06. Pasar
luar negeri
Sistem pembayaran luar negeri
1) Sistem standar emas
Sistem dimana uang dalam negeri(misalnya
rupiah) dijamin penuh dengan emas

2) Standar kertas dan kurs devisa yang


fleksibel
Menggunakan uang kertas yang tidak dijamin
dengan emas, disamping itu kita juga
menganut sistem kurs devisa yang
“mengambang”
Pasar luar negeri
 Jika semua negara memakai sistem standar emas, maka sistem
perekonomian nasional akan mempunyai suatu sistem neraca
perdagangan yang bisa mengoreksi ketidakseimbangan secara
otomatis

 Proses koreksi ini berjalan sebagai berikut:


Misalnya negara kita mengalami defisit dalam neraca
perdagangan, artinya kita mengimpor terlalu banyak dibanding
dengan penerimaan devisa dari ekspor kita, maka cadangan emas
bank sentral kita akan menurun
• Maka akibat selanjutnya turunnya harga barang dalam negeri
 Ekspor kita naik karena harga barang-barang kita menjadi
lebih murah bagi orang luar negeri
 Impor kita turun karena harga barang-barang buatan dalam
negeri menjadi lebih murah daripada barang-barang impor.
Pasar luar negeri
 Jika kita memakai sistem kurs devisa yang mengambang,
proses penyeimbangan yang serupa terjadi

 Kalau kita mengalami defisit dalam neraca perdagangan, yaitu


mengimpor terlalu banyak, maka cadangan devisa kita
menurun

 Akibatnya “harga” mata uang asing(dalam rupiah) naik, yang


berati bahwa kurs devisa akan berubah. Akibatnya, impor kita
menurun karena harga barang impor menjadi lebih mahal

 Ekspor kita akan naik karena eksportir kita terangsang dengan


mendapatkan jumlah rupiah yang lebih besar untuk setiap
dollar yang mereka terima dari luar negeri. Jadi, neraca
perdagangan pun seimbang kembali, tetapi pada kurs devisa
yang berbeda.
07. Komentar
mengenai teori
klasik
Dalam teori klasik terdapat keyakinan bahwa
tiap pasar ‘makro’ maupun ‘mikro’ bersama-
sama membentuk suatu perekonomian yang
mengatur diri sendiri menuju keseimbangan.
Disini, menurut kaum klasik, system
ekonomi bagian dari ‘orde alamiah’ yang
tunduk pada hukum alam dan tindakan
manusia (misal kebijakan peraturan oleh
pemerintah ) justru menghambat proses
penyesuaian alamiah.
● Namun, kaum klasik menyetujui dua macam
campur tangan pemerintah di bidang Komentar
ekonomi. Yakni campur tangan pada tingkat
mikro dan makro. mengenai teori klasik

Campur tangan Campur tangan


tingkat makro tingkat mikro
tindakan pengaturan ● menyangkut
terhadap jumlah uang pengaturan-
yang beredar, hal pengaturan atas
inipun hanya berlaku industri yang bersifat
bagi negara yang monopoli
menganut system
standar-kertas.
08. Teori klasik
dan
realita sejarah
Liberalisme memiliki andil dalam sejarah
perekonomian negara-negara barat. Selama
lebih dari 100 tahun setelah revolusi industri,
GDP dari negara-negara ini mengalalami
pertumbuhan pesat dan harga yang cukup
stabil.
Teori klasik dan realita sejarah
Namun, di balik angka-angka makro ini,
ditemukan adanya dua segi
perekonomian yang perkembangannya
menimbulkan keresahan social dan
intelektual pada waktu itu.

A.
Segi distribusi pendapatan B. Segigdp
pengangguran dan fluktuasi
Masalah-masalah sosial GDP negara-negara tersebut
timbul dan kekayaan menunjukkan pertumbuhan
masyarakat yang semakin yang pesat. Namun, jika
timpang yang diteliti perkembangannya
mengundang reaksi keras Nampak jelas pula adanya
dari kaum sosialis. masa-masa depresi yang parah.
Dari waktu ke waktu produksi
menciut dan buruh dipecat dan
Thanks

Anda mungkin juga menyukai