Anda di halaman 1dari 8

Produksi Sago

Bahan Baku (Raw Material)

Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam


membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh
tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar
dari bentuk barang )
Jenis-jenis Bahan baku

1. Bahan Baku Langsung


Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan
baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan Baku Tidak langsung


Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect
material adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses
produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi
yang dihasilkan.
Produksi Sago Starch
Bahan Baku :

Sago Air

Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan


teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu Rottb).
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat Maluku & Papua.
Juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat glukosa, bahan
pangan & pakan ternak dan juga bahan pembuatan tekstil.
Produksi Sago di Indonesia

Tempat Produksi (ton)


Riau 192752
Jambi 12
Jawa Barat 1203
Kalimantan Barat 7259
Kalimantan Selatan 5212
Sulawesi Utara 113485
Sulawesi Tengah 689
Sulawesi Tenggara 38246
Sulawesi Selatan 37479
Maluku 78862
Papua 5400000

Sumber : Ditjen Bina Produksi Pertanian (2003)


Sago

Varietas Sago

Varietas Hasil Sago basah/batang pohon


Sagu Tuni (Metroxylon 300-500 kg
Rumphi)
Sagu Ihur (Metroxylon 300-600 kg
Sylvester)
Sagu Makanaru (Metroxylon 200-250 kg
Gispinum)
Sagu duri Rotan (Metroxylon 200 kg
Micracanthun)
Sagu Molat (Metroxylon 200 kg
Sagus)
Pasca Panen Sagu

Panen sagu dapat dilakukan mulai umur 6-7 tahun.


1 batang pohon dapat menghasilkan 100 – 600 kg sago

Sagu yang baik adalah sagu yang baru selesai diekstraksi dan
penyimpanan tidak terlalu lama dengan memberikan ciri khas
akan menampilkan isi yang berwarna putih bersih, tidak berbau
dan tidak mempunyai rasa.
Jenis Kerusakan Sagu

Pati sago mudah rusak terutama jika penyimpanan kurang baik


dan terlalu lama. Adanya mikroorganisme seperti kapang &
khamir dapat menyebabkan penurunan mutu pada pada sago
yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna pati sago
menjadi kemerahan akibat oksidasi. Perubahan warna
dilaporkan karena adanya aktivitas enzim Latent Poliphenol
Oxidase.

Anda mungkin juga menyukai