Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BENAR
KELOMPOK 7 :
Rahayu Septian Auliana (P1337420119078)
Issabela Yumna (P1337420119121)
inesia nur alita (P1337420119122)
Aisa Mutya Reinarti (P1337420119089)
Hasna azzamiyah (P1337420119070)
Yuni Fitriyani (P1337420119107)
Yuniratna (P1337420119098)
Andika Rafi Putra H (P1337420119123)
Pengertian Menyusui
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu dari payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Bukti
eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi
terbaik untuk bayi.
Pengertian Teknik Menyusui yang Benar
Teknik Menyusui yang Benar adalah cara
memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui
yang benar adalah untuk merangsang produksi susu
memperkuat refleks menghisap bayi.
Posisi dan Perlekatan Menyusui
1. Posisi Cradle (Klasik)
Posisi ini adalah yang paling banyak dipraktekkan ibu menyusui.
Cara:
A. Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak (boleh disangga
dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman). Jaga agar posisi tidak
membungkuk karena akan cepat lelah.
B. Punggung hingga bokong bayi pada lengan bawah ibu. Lengan yang digunakan
adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara yang akan digunakan untuk
menyusui (lengan kanan saat akan menyusui dengan payudara kanan).
C. Kepala dan leher bayi ditempatkan pada lekuk siku.
D. Dekatkan kepala (bibir) bayi pada payudara dengan mengangkat lengan (bukan
membungkuk). ditempatkan
2. Posisi Cross-Cradle
Posisi kepala bayi disangga oleh tangan yang berlawanan arah terhadap
payudara yang disusukan. Posisi ini bias digunakan untuk bayi kecil atau
sakit.
Cara:
a. Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak (boleh
disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman).
b. Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah.
c. Tangan ibu pada sisi yang berseberangan dengan payudara yang menyusui,
memegang kepala dan leher bayi (tangan kanan digunakan bila akan
menyusui dengan payudara kiri, dan sebaliknya) Punggung dan bokong bayi
disangga dengan lengan bawah ibu pada tangan yang sama.
d. Tangan dapat digunakan untuk mengarahkan bayi ke payudara.
3. Posisi Football
Memegang bayi seperti Memegang bola football (menurut saya kalau versi
perempuan: tas tangan, mungkin seharusnya dinamakan Handbag Position agar lebih
komunikatif bagi para wanita), yaitu pada sisi tubuh (di bawah ketiak).
Cara:
a. Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu, dengan daerah
bokong pada lipat siku ibu.
b. Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara yang
akan digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan menyusui dengan payudara
kanan).
c. Lengan ibu tidak ditempatkan di depan tubuh, namun di samping (seperti
mengempit tas) Telapak tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, seluruh tubuh
bayi menghadap ke payudara (sisi tubuh) ibu Letakkan penyangga (bantal atau bantal
menyusui) pada sisi tubuh yang digunakan, di bawah lengan ibu dan tubuh bayi.
4. Posisi Berbaring Miring
Posisi ini merupakan posisi favorit sebagian ibu, terutama saat sedang sangat
lelah dan mengantuk namun berjuang untuk tetap menyusui bayi secara
langsung.
Cara:
a. Berbaringlah miring pada satu sisi tubuh, tangan bagian bawah dilipat ke
atas atau menyangga kepala.
b. Kepala boleh berbaring pada bantal atau disangga oleh telapak tangan.
Dengan tangan bagian atas, posisikan tubuh bayi juga miring menghadap
tubuh Anda, perut bayi menempel pada perut Anda.
c. Arahkan kepala dan mulut bayi pada puting, dapat menggunakan bantal
bayi yang diletakkan di bawah kepala bayi atau di bawah payudara,
tergantung ukuran payudara, dengan tujuan agar mulut bayi sama tinggi
dengan puting.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan
jalan operasi.
Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke
dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi
ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas
yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.
Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar
1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI.
2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama.
3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri.
4. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui.
5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya
6. Bayi tidak rewel.
7. Bayi tampak tenang
8. Badan bayi menempel pada perut ibu.
9. Mulut bayi terbuka lebar.
10. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi
dengan cara :
1.Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi.
2.Menekan dagu bayi kebawah.
3.Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutna membuka.
Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lainnya dengan cara :
1.Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya sampai bayi bersendawa.
2.Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil di gosok punggungnya.
Cara Memerah ASI
1. Manual:
•Kompreslah kedua payudara dengan air hangat (+15 menit).
•Pijatlah payudara secara ringan ke arah bawah dan lakukan gerakan melingkar ke
arah puting susu.
•Tempatkan tangan di tepi areola (area sekitar puting susu yang berwarna lebih
gelap)salah satu payudara, posisi ibu jari berlawanan dengan jari telunjuk.
•Tekan tangan ke arah dada, tekan ibu jari dan telunjuk secara lembut dan bersamaan
pada tepi areola. Ulangi secara teratur dan putarlah jari secara perlahan di sekeliling
payudara agar tekanan mengenai seluruh saluran air susu dan seluruh ASI bisa
dikeluarkan.
•Letakkan cangkir bermulut lebar di bawah payudara yang diperah untuk
menampung air susu yang menetes..
•Teruskan dengan memerah payudara yang sebelahnya. Jika diperlukan, setelah
memerah payudara kedua, dapat kembali ke payudara pertama lagi. Hal ini dapat
dilakukan bila payudara masih terasa berat dan penuh dengan air susu. Pijatlah
payudara di antara waktu-waktu pemerahan.
•Jangan meremas payudara atau menggosok dan menekan puting dengan kasar agar
tidak melukai jaringan payudara.
•Biasanya diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk memerah kedua payudara, dan
mungkin dibutuhkan waktu yang lebih lama bila belum terbiasa.
2. Menggunakan Pompa:
•Perhatikanlah instruksi penggunaan yang terlampir saat membeli pompa air susu.
Bersihkanlah pompa sebelum dan sesudah penggunaan, atau disterilkan sesuai
instruksi penggunaan.
•Basahilah bagian dalam cup tabung yang ditempelkan pada payudara dengan air
hangat. Tekan pompa, tempelkan cup tersebut ke payudara dengan benar, kemudian
lepaskan tekanan pada pompa agar payudara menempel dengan erat.
•Tekan pompa dengan tangan sampai air susu mengalir. Saat aliran telah berubah
menjadi tetesan, lepaskan cup dengan hati-hati, dan bersihkan payudara dengan
kain kering.
•Pindahkan pompa ke payudara sebelahnya dan lakukan prosedur yang sama. Ibu
nifas juga dapat melakukannya berulang-ulang secara bergantian pada kedua
payudara.
•Setelah selesai memerah ASI, bersihkanlah payudara dengan lap bersih sebelum
kembali berpakaian. Pindahkanlah ASI perah dari wadah sementara ke dalam botol
kaca atau botol khusus ASI dan tutuplah dengan rapat.