Anda di halaman 1dari 24

ILMU PENGETAHUAN DAN

FILSAFAT PENELITIAN SOSIAL

Oleh:
Eko B. Sulistio

Eko B. Sulistio 1
Pengetahuan
 Pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan
atau menjalin sebuah pemikiran dengan kenyataan atau
dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang
berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas
(sebab akibat) yang hakiki dan universal.
 Mengetahui berarti mampu menghubungkan antara
fakta-fakta dengan pemikirannya, tanpa mempedulikan
mengapa fakta itu terjadi demikian

Eko B. Sulistio 2
Cara mendapatkan Pengetahuan
 Secara Aktif
 artinya upaya yang dilakukan melalui penalaran pikiran dan
perasaan
 orang tidak harus yakin atau percaya terlebih dahulu
 Secara Pasif
 yaitu upaya melalui suatu keyakinan atau kepercayaan terhadap
kebenaran dari sesuatu yang diwartakan
 dibutuhkan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap
sesuatu kebenaran
 Baik secara aktif maupun pasif, suatu keyakinan tetap memegang
peranan penting untuk menyatakan dan menerima suatu
kebenaran (kesimpulan tersebut).

Eko B. Sulistio 3
Ilmu (SCIENCE)
 Akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas
(hubungan sebab akibat) dari suatu objek menurut
metode-metode tertentu yag merupakan suatu kesatuan
yang sistematis.
 Ilmu dapat juga dimaknai sebagai sekelompok
pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang
diperoleh melalui pengamatan dan dapat diuji
kebenarannya secara umum melalui metode-metode
tertentu

Eko B. Sulistio 4
 Ilmu dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang ilmiah
(scientific knowlegde). Disebut demikian karena
pengetahuan Ilmiah hanya dapat diperoleh melalui
prosedur tertentu yang disebut sebagai metode ilmiah.
 Karena ilmu adalah pengetahuan ilmiah tentang sesuatu
hal (fakta/ fenomena alami) maka disebut sebagai ilmu
pengetahuan.

Eko B. Sulistio 5
Ilmu menunjuk pada 3 hal:
 Pengetahuan
 ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang sistematis
atau semua pengetahuan yang dihimpun melalui suatu
metode ilmiah
 Aktivitas dan
 ilmu diperoleh melalui suatu rangkaian proses yang
dilakukan oleh manusia
 Metode
 dari aktivitas itu manusia dapat melangkah lebih lanjut
untuk sampai pada metode untuk aktivitas tersebut

Eko B. Sulistio 6
AKTIVITAS

ILMU

METODE PENGETAHUAN

Eko B. Sulistio 7
Bentuk Ilmu Pengetahuan
 Ilmu Murni (pure science):
 Ilmu yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan praktis
umat manusia.
 Ilmu ini tidak dapat memengaruhi secara langsung kehidupan
manusia, kecuali dalam cara yang tidak langsung, baik untuk
kebaikan maupun kejahatan
 Ilmu Terapan (applied science):
 Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang berguna dan
praktis.
 Ilmu dalam bentuk inilah yang memiliki peran besar dalam
kehidupan manusia baik untuk kemajuan maupun kehancuran
umat manusia.
 Contoh yang jelas dari bentuk ilmu ini adalah produk senjata
untuk berperang.

Eko B. Sulistio 8
Sifat Ilmu Pengetahuan
 Empiris:
 suatu ilmu itu diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang
ada di lapangan
 Logis:
 suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu kalau dapat
diterima akal sehat
 Sistematis:
 ilmu itu tersusun dalam suatu keteraturan tertentu

Eko B. Sulistio 9
Lanjutan…
 Objektif:
 suatu itu harus bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi (personal bias).
 Analitis:
 suatu ilmu dapat dianalisis kandungannya. Suatu ilmu
berusaha membedakan pokok soal ke dalam bagian-
bagian yang rinci untuk memahami berbagai sifat,
hubungan dan peranan dari bagian-bagian tersebut
 Verifikatif:
 kebenaran yang dikemukakan oleh suatu ilmu harus
dapat diuji kembali
Eko B. Sulistio 10
Syarat Ilmu Pengetahuan
 Ilmu harus memiliki suatu objek materia.
 Ilmu harus memiliki suatu metode tertentu.
 Ilmu harus tersusun secara sistematis
 Ilmu harus bersifat universal

Eko B. Sulistio 11
Tujuan Ilmu
 Pengetahuan (knowledge)
 Kebenaran (truth)
 Pemahaman (understanding, comprehension, insight)
 Penjelasan (explanation)
 Peramalan (prediction)
 Pengendalian (controlling)
 Penerapan (application, invention, production)

Eko B. Sulistio 12
PENELITIAN
 Bhs Inggris : Research
 re  kembali ; search  mencari.
 Secara bahasa berarti mencari kembali

 Penelitian dapat dipahami secara kegiatan mencari


ulang, mengungkapkan kembali gejala-gejala,
kenyataan yang sudah ada untuk direkonstruksi dan
diberi arti guna memperoleh kebenaran yang
dimasalahkan

Eko B. Sulistio 13
Pengertian PENELITIAN
 Penelitian merupakan proses atau rangkaian aktivitas ilmiah
dalam rangka mengungkapkan secara logis, sistematis dan
metodis setiap gejala, kenyataan/ fakta yang terjadi atau ada
di sekitar kita untuk direkontruksi guna mengungkapkan
kebenaran yang bermanfaat bagi kehidupan
 Penelitian merupakan usaha manusia yang dilakukan secara
sadar dan terencana dengan pentahapan proses secara
sistematik untuk: memecahkan masalah dan menjawab
pertanyaan praktis di lapangan; menambah khasanah ilmu
pengetahuan, baik berupa penemuan teori-teori baru atau
penyempurnaan yang sudah ada

Eko B. Sulistio 14
Tujuan Penelitian
 Untuk memperoleh pengertian terhadap fenomena
atau
 Untuk dapat memprediksikan dengan akurat
mengenai apa yang terjadi
 Memodifikasikan proses atau dalam
mengembangkan proses baru lebih efisien

Eko B. Sulistio 15
Orientasi Penelitian
 Penelitian berorientasi pada Pemecahan Masalah
(problem solving),
 artinya bahwa suatu penelitian diadakan karena
ada masalah dan ada keinginan untuk
memecahkan masalah tersebut secara ilmiah.
 Masalah yang akan dipecahkan hendaknya bersifat
terstruktur dan kompleks, bukan masalah
elementer

Eko B. Sulistio 16
Ciri-ciri Penelitian (Ilmiah)
 Dilakukan secara sistematis.
 Logis (sesuai dengan logika, masuk akal sehat dan
benar menurut penalaran).
 Empiris (artinya berdasarkan pengamatan dan
pengalaman yang diterima melalui indera)
 Metodis (berdasarkan metode yang kebenarannya
diakui menurut penalaran)
 Universal(bertujuan untuk menggeneralisasi)
 Akumulatif (bertambah terus, makin berkembang
dan dinamis)
Eko B. Sulistio 17
Manfaat Penelitian
 Menjawab kesenjangan antara standar kinerja dan
tingkat pencapaian kerja
 Mengurangi kebingungan orang terhadap sesuatu
 Memecahkan/ menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi
 Mengembangkan dan memperbaiki teori
 Memperbaiki cara kerja

Eko B. Sulistio 18
FILSAFAT
 suatu usaha manusia dengan akal-pikirannya
untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan
kehidupan
 berfilsafat adalah berfikir yang radikal dan
menyeluruh untuk mengupas suatu fenomena
secara mendalam
 Berfikir kritis dan reflektif adalah ciri khas filsafat
 Filsafat bertujuan untuk mencapai suatu
kebijaksanaan

Eko B. Sulistio 19
Berfikir Filsafat
 Berfikir filsafat berarti mencari arti yang
sebenarnya dari segala hal yang ada melalui
pandangan cakrawala yang paling luas

Eko B. Sulistio 20
Apa hubungan filasafat dengan
penelitian?
 Ilmu diperoleh melalui suatu penyelidikan ilmiah (scientific inquiry)
yang disebut penelitian (research)
 Penelitian merupakan rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
koginitif dengan berbagai metode sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan atau individu untuk tujuan mencapai kebenaran,
 Filsafat akan mempertajam analisis peneliti dan meningkatkan
pengertian terhadap penelitian yang bersangkutan
 Dengan filsafat ini peneliti akan lebih memahami langkah-langkah
yang dilakukannya dalam penelitian, penulisan laporan dan
diseminasi hasil penelitian.
 Filsafat akan mendorong peneliti untuk lebih bersikap rasional, kritis,
terbuka, rendah hati, skeptis dan postif serta tidak fanatik

Eko B. Sulistio 21
Unsur-unsur Penelitian
 Filsafat,
• menjadi pangkal beranjaknya suatu pemikiran.
 Berfikir,
• membentuk gagasan dasar (konsep).
 Nalar,
• menjalankan proses pemahaman persoalan yang menjadi pokok bahasan
dan selanjutnya menjalankan proses penarikan kesimpulan.
 Definisi,
• membuat batasan-batasan pengertian tentang lambang sebagai abstraksi
objek, atau tentang konsep sebagai abstraksi ujud.
 Asumsi,
• menjadi latar belakang suatu pernyataan hipotetik dan mengisi hipotesis
dengan suatu implikasi tertentu.

Eko B. Sulistio 22
Filsafat penelitian
 suatu sistem pemikiran yang mengarahkan
penelitian menuju perolehan makna yang
mendalam tentang masalah yang sedang dikaji
 memperoleh makna berarti memahami hakikat
esksitensi fakta dan kejadian yang terkandung
dalam masalah tersebut sebagai suatu
kausalitas.
 Sesuatu tidak dapat eksis tanpa sebab dan
sebab selalu mendahului akibat (hukum
kausalitas).

Eko B. Sulistio 23
Sekian dan Terimakasih

Eko B. Sulistio 24

Anda mungkin juga menyukai