P E N G E RT I A N P E R U B A H A N S O S I A L
M E N U R U T PA R A A H L I
3. Berdasarkan Penyebab/Alasan
4. Berdasarkan Manfaat
• Perubahan yang direncanakan
• Perubahan yang tidak • Perubahan Sosial Progress
• Perubahan Sosial Regress
direncanakan
CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL
Berkelanjutan Perubahan sosial sudah pasti terjadi pada masyarakat dan akan
terus berkembang
Timbal Balik Karena perubahan sosial memiliki aspek material dan immaterial memiliki
satu hubungan kausalitas (timbal balik)
Secara tipologis perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, antara
Tipologis lain proses sosial, perubahan struktur, perubahan struktur kelompok, dan segmentasi
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
INTERNA
L
Bertambah atau berkurangnya penduduk
Penemuan-penemuan baru
Konflik dalam masyarakat
Adanya revolusi
EKSTERNAL
Faktor lingkungan fisik atau alam
Peperangan
Pengaruh kebudayaan lain
D A M PA K P E R U B A H A N S O S I A L
daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi
semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik
secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan
dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di
hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum
krisis.
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing
Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan
dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup
bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan
relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa.
yang semakin meningkat yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). SNP
meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas,
dan Citra Publik
KNOW pengetahuan, karena didalam learning to know terdapat learning how to learn,
artinya peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, karena
Hard skill merupakan kemampuan yang harus menuntut fisik, artinya hard
skill memfokuskan kepada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan teknis yang berhubungan dengan kemampuan peserta didik
Ketika kita bisa mengetahui bahwa semut akan mendekat ketika ada gula atau
benda-benda yang manis. Kita bisa berkarya untuk menciptakan sesuatu agar
semut tidak memasuki benda-benda yang manis tersebut. Pramuka juga
mengajarkan Learning to do dalam pembelajarannya. Sehingga kegiatan
pramuka akan lebih mengena dan langsung kepada pengaplikasian kegiatannya.
LEARNING TO BE
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan (soft skill dan hard skill)
merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be).
Menjadi diri sendiri dapat diartikan sebagai proses pemahaman terhadap
kebutuhan dan jati diri.
bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi
kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa
yang pasif, peran guru sebagai fasilitator bertugas sebagai penunjuk
arah sekaligus menjadi mediator bagi peserta didik. Hal ini sangat
diperlukan untuk menumbuh kembangkan potensi diri peserta didik
secara utuh dan maksimal.
LEARNING TO LIVE
TOGETHER
Pilar terakhir artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta didik
bahwa mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka
harus mampu hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di
Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk dapat hidup bersama.
Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada
gilirannya akan menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang
bermartabat di mata masyarakat dunia.
Contoh
Learning to live together
Sebagai seorang yang berpendidikan tentuh kita akan menghargai karya orang
lain atau ketika kita bisa melakukan banyak hal kita tidak sungkan-sungkan
untuk berbagi dengan orang lain.
Masalah yang terjadi dalam
Pendidikan
Menurut Degeng problematika yang muncul pada masyarakat Indonesia, bermula dari
gagalnya sistem Pendidikan, yaitu pendidikan keluarga, lingkungan sekitar, dan
pendidikan sekolah.
Problematika selanjutnya yang terjadi didalam Pendidikan yaitu mengenai
pergantian kurikulum.
Dan problematika yang terakhir dalam Pendidikan yaitu mengenai faktor
kompetensi guru.
Upaya Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
1.Mengatur manajemen sekolah dengan baik
2.Peningkatan kedisiplinan harus lebih diutamakan
3.Pengajaran dilakukan oleh guru-guru professional dibidangnya
4.Menggunakan media dan metode belajar yang relevan
5.Melakuka evaluasi bulanan
6.Melakukan study komperatif,pelatihan, dan workshop pendidikan
7.Memanfaatkan sarana dan fasilitas sekolah dengan sebaik-baiknya
8.Melengkapi dokumen-dokumen penting lainnya
9.Memberikan motivasi pendidikan
10.Pendidikan intelektual dan emosional harus seimbang
11.Menjalin relasi baik dengan wali murid
TERIMAKASIH