Anda di halaman 1dari 24

D I F U S I I N O VA S I P E N D I D I K A N

Perubahan dan Masalah


yang Menuntut Perubahan
dalam Pendidikan
Dosen Pengampu : Retno Widyaningrum, S.Sos, MM
TIM 1
Anita Olivia // 1101619023
Fadhil Naufal // 1101619041
Intan Nuraida // 1101619015
Perubahan
sosial
 Perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek
kultural atau budaya serta aspek struktural (struktur masyarakat),
dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.

 Perubahan sosial Merupakan suatu variasi cara cara hidup, baik


karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, ideologi
maupun adanya difusi atau penemuan penemua.

 Perubahan sosial Merupakan suatu proses yang akan berlangsung


terus sepanjang kehidupan manusia dalam masyarakat.

 
P E N G E RT I A N P E R U B A H A N S O S I A L
M E N U R U T PA R A A H L I

o Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada


lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan
pola perilaku di antara kelompok di masyarakat.
o Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada struktur dan fungsi masyarakat.
o Willian Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang
meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik unsur material, maupun
unsur non-material. Namun yang ditekankan adalah pengaruh
unsur material terhadap nonmaterial.
Jenis-Jenis Perubahan Sosial
1. Berdasarkan Waktu
2. Berdasarkan Intensitas
• Perubahan lambat atau
Evolusi • Perubahan Kecil
• Perubahan Cepat atau • Perubahan Besar
Revolusi

3. Berdasarkan Penyebab/Alasan
4. Berdasarkan Manfaat
• Perubahan yang direncanakan
• Perubahan yang tidak • Perubahan Sosial Progress
• Perubahan Sosial Regress
direncanakan
CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL

Berkelanjutan Perubahan sosial sudah pasti terjadi pada masyarakat dan akan
terus berkembang

Terjadinya perubahan dalam suatu kelompok masyarakat maka akan


Imitatif mempengaruhi kelompok masyarakat lainnya untuk berubah

Disorganisasi Perubahan sosial yang sifatnya cepat, biasanya akan menimbulkan


Sementara disorganisasi yang bersifat sementara

Timbal Balik Karena perubahan sosial memiliki aspek material dan immaterial memiliki
satu hubungan kausalitas (timbal balik)

Secara tipologis perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, antara
Tipologis lain proses sosial, perubahan struktur, perubahan struktur kelompok, dan segmentasi
Faktor Penyebab Perubahan Sosial

INTERNA
L
 Bertambah atau berkurangnya penduduk
 Penemuan-penemuan baru
 Konflik dalam masyarakat
 Adanya revolusi

EKSTERNAL
 Faktor lingkungan fisik atau alam
 Peperangan
 Pengaruh kebudayaan lain
D A M PA K P E R U B A H A N S O S I A L

Dampak Positif Dampak Negatif

 Munculnya penemuan o Perubahan yang terlalu


baru yang dapat cepat dapat
membantu aktivitas menimbulkan anomie
manusia
o Kemunduran moral
 Munculnya nilai dan
norma baru yang lebih o Munculnya konflik
relevan sosial yang dapat
menimbulkan
 Munculnya lembaga disintegrasi atau
atau institusi baru perpecahan
Tiga Pilar
Pendidikan Nasional
1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas

daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi

semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik

secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan

intelektual serta kondisi fisik.

Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk

dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di

era global, serta meningkatkan peringkat indeks pembangunan manusia (IPM)

hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum

krisis.
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan

dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup

bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan

relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa.

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan

yang semakin meningkat yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). SNP

meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian pendidikan
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas,
dan Citra Publik

Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong


kebijakan sektor agar mampu memberikan arah reformasi
pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel.
Kebijakan ini diarahkan pada pembenahan perencanaan
jangka menengah dengan menetapkan kebijakan strategis
serta program-program yang didasarkan pada urutan
prioritas

Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi


sistem pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat
satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, dan
manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk membantu
Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikan
sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara
keseluruhan
Empat Pilar Pendidikan
LEARNING TO Learning to know selalu mengajarkan tentang arti pentingnya sebuah

KNOW pengetahuan, karena didalam learning to know terdapat learning how to learn,

artinya peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, karena

itu adlah proses belajar.

Learning to know juga mengajarkan tentang live long of education atau


yang disebut dengan belajar sepanjang hayat. Arti pendidikan sepanjang
hayat (long life education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti
hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang
hidupnya
Contoh
Learning to Know

Setiap pagi berangkat sekolah, disekolah menerima pelajaran-


pelajaran yang baru yang membuat kita semakin mengetahui
banyak hal.
Learning to do berkaitan dengan kemampuan hard skill dan soft skill. Soft skill
LEARNING TO DO dan hard skill sangat penting dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan, karena
sesungguhnya pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses penyiapan
SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, tangguh, dan terampil dan
siap untuk mengikuti tuntutan zaman.

Hard skill merupakan kemampuan yang harus menuntut fisik, artinya hard
skill memfokuskan kepada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan teknis yang berhubungan dengan kemampuan peserta didik

soft skill, artinya keterampilan yang menuntut intelektual. Soft skill


merupakan istilah yang mengacu pada ciri-ciri kepribadian, rahmat sosial,
kemampuan berbahasa dan pengoptimalan derajat seseorang
Contoh
Learning to do

Ketika kita bisa mengetahui bahwa semut akan mendekat ketika ada gula atau
benda-benda yang manis. Kita bisa berkarya untuk menciptakan sesuatu agar
semut tidak memasuki benda-benda yang manis tersebut. Pramuka juga
mengajarkan Learning to do dalam pembelajarannya. Sehingga kegiatan
pramuka akan lebih mengena dan langsung kepada pengaplikasian kegiatannya.
LEARNING TO BE
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan (soft skill dan hard skill)
merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be).
Menjadi diri sendiri dapat diartikan sebagai proses pemahaman terhadap
kebutuhan dan jati diri.

Learning to be sangat erat kaitannya dengan bakat,


minat, perkembangan fisik, kejiwaan anak serta kondisi
lingkungannya
Contoh
Learning to be

bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi
kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa
yang pasif, peran guru sebagai fasilitator bertugas sebagai penunjuk
arah sekaligus menjadi mediator bagi peserta didik. Hal ini sangat
diperlukan untuk menumbuh kembangkan potensi diri peserta didik
secara utuh dan maksimal.
LEARNING TO LIVE
TOGETHER
Pilar terakhir artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta didik
bahwa mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka
harus mampu hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di
Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk dapat hidup bersama.

Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada
gilirannya akan menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang
bermartabat di mata masyarakat dunia.
Contoh
Learning to live together

Sebagai seorang yang berpendidikan tentuh kita akan menghargai karya orang
lain atau ketika kita bisa melakukan banyak hal kita tidak sungkan-sungkan
untuk berbagi dengan orang lain.
Masalah yang terjadi dalam
Pendidikan
Menurut Degeng problematika yang muncul pada masyarakat Indonesia, bermula dari
gagalnya sistem Pendidikan, yaitu pendidikan keluarga, lingkungan sekitar, dan
pendidikan sekolah.
Problematika selanjutnya yang terjadi didalam Pendidikan yaitu mengenai
pergantian kurikulum.
Dan problematika yang terakhir dalam Pendidikan yaitu mengenai faktor
kompetensi guru.
Upaya Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
1.Mengatur manajemen sekolah dengan baik
2.Peningkatan kedisiplinan harus lebih diutamakan
3.Pengajaran dilakukan oleh guru-guru professional dibidangnya
4.Menggunakan media dan metode belajar yang relevan
5.Melakuka evaluasi bulanan
6.Melakukan study komperatif,pelatihan, dan workshop pendidikan
7.Memanfaatkan sarana dan fasilitas sekolah dengan sebaik-baiknya
8.Melengkapi dokumen-dokumen penting lainnya
9.Memberikan motivasi pendidikan
10.Pendidikan intelektual dan emosional harus seimbang
11.Menjalin relasi baik dengan wali murid
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai