Anda di halaman 1dari 19

Osteomielitis

By Agung Malinda Wijaya, dr


Peradangan pada tulang yang disebabkan
oleh infeksi organisme.
Bisa terbatas pada satu bagian tulang atau
beberapa bagian tulang seperti korteks,
sumsum tulang, periosteum maupun
jaringan lunak sekitar tulang.
Organisme tunggal
Beberapa organisme (diabetes mellitus)
(Canale, et al., 2007)

Definisi
Durasi gejala :
Akut
Sub akut
Kronik
Patofisiologi :
Exogen
Hematogen

Klasifikasi
penyakit peradangan sistem
muskulosekeletal , dimana infeksi bakteri
berkembang dengan pesat melalui
peredaran darah tulang dan sumsum tulang
(Salter., 1999).
Penyebab tersering : Streptococcus dan
Pneumococcus
Dapat mono/polimikrobal

Osteomielitis Hematogen Akut


Port of entry: vulnus, sal.napas,
bakterimia sebab lain.
Trauma lokal akibatkan trombosis lokal,
mengurangi ketahanan jaringan terhadap
infeksi
Koloni di metafisis, aliran darah di cabang
arteri terminal yg relatif statis, juga krn
lebih sedikit sel fagosit.

patofisiologi
1. Inflamasi : reaksi radang awal :kongesti
vascular, eksudasi cairan, infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. Tekanan intraosseus
meningkat cepat, sebabkan nyeri menetap,
obstruksi aliran darah dan trombosis
intravaskular.
2. Supurasi : pd hari ke 2 – 3. Terbentuk pus di
dlm tulang, menekan menuju periosteum
sebabkan abses subperiostal. Dari sini nanah
menyebar ke badan tulang dan jaringan sekitar.

Pola patologis (Solomon, et al., 2001)


3. Nekrosis : peningkatan tekanan
intraosseus, stasis vaskular, trombosis
infektif dan robeknya periosteum,
meningkatkan gangguan aliran darah.
Pada akhir minggu pertama perjalanan
penyakit didapatkan bukti kematian
tulang.
4. Pembentukan Tulang Baru : dimulai dari bagian
dalam periosteum yang robek, akhir minggu ke 2.
involucrum mengelilingi jaringan terinfeksi dan
sequestrum. Jika infeksi berlanjut, nanah dan
sequestra berlanjut keluar melalui lubang
perforasi yang disebut kloaka pada involucrum
dan berjalan melewati sinus menuju permukaan
kulit.
Pada kondisi ini ditegakkan sebagai osteomielitis
kronis.

5. Resolusi : terdapat fibrosis dan pembentukan


tulang baru yang berlanjut bersama dengan
reaksi periosteal, membentuk penebalan dan
sklerotik tulang.
Nyeri yg berat dan konstan diujung tulang
panjang
Nyeri tekan lokal
Riwayat Tanda cedera lokal (50%)
Demam, anorexia, malaise
Tanda2 infeksi pada jaringan lunak lokal
menandakan infeksi sudah lbh jauh

Sign n Symptom
Radiologis
Antibakteri sensitif terhadap kuman
Terapi supportif:
analgesik (NSAID)
antipiretik
balance cairan
bed rest
Surgical debridement tdk perlu bila diagnostik
bs tegak sejak dini
Bedah perlu bila merusak struktur, intra
artikuler, dan supuratif exsudat

Terapi
Gol. Beta lactam (penicillin, sefalosporin),
broad spectrum, aman tapi sekarang
banyak resisten
Gol quinolon, dapat oral dan penetrasi ke
tulang yg bagus
Harus disesuiakn peta kuman setempat
Tepat dosis dan durasi
Lama pemberian 4-6 minggu
(revaskularisasi tulang ~ 4 minggu)

Antibiotik
Tergantung keefektifan terapi, yang
dipengaruhi oleh:
1. Interval waktu onset infeksi – mulai
terapi
2. Sensitifitas antibiotik
3. Dosis antibiotik
4. Durasi pemberian antibiotik

Prognosis
Kematian akibat sepsis
Terbentuknya abses
Osteomielitis kronik
Fraktur patologis
Kontraktur sendi
Gangguan
pertumbuhan tulang

Komplikasi
?

Anda mungkin juga menyukai