Anda di halaman 1dari 67

PRESIPITASI

Proses Presipitasi
• Presipitasi adalah semua bentuk dari
air yang jatuh dari awan dan
mencapai tanah
• Jenis-jenis presipitasi:
– Hujan
– Salju
– Hujan es
Figure 7.1
Ukuran butir-
butir air hujan
dibandingkan
dengan ukuran
dari butir-butir
awan dan inti
kondensasi
dalam satuan
micrometers
(μm).
Distribusi air dan es dalam awan Cumulonimbus
Proses Presipitasi
• Tumbukan & Penggabungan
– Proses awan hangat;
• Butir-butir yang memiliki ukuran yang
berbeda saling bertumbukan dan bergabung
membentuk butir-butir yang lebih besar.
– Process Ice-Crystal
• Awan yang dingin adalah campuran dari es
dan air.
• Tekanan uap jenuh air lebih besar daripada
tekanan uap jenuh es
• Kristal es tumbuh dengan menyerap butir-
butir air disekelilingnya
Butiran awan
akan naik
melewati awan
kumulus yang
hangat dan akan
akan
keluar/jatuh
dalam bentuk
butir air hujan
akibat terjadinya
tumbukan dan
penggabungan
dengan butir-
butir yang lain
dalam awan
Stepped Art
Fig. 7-5, p. 169
Tumbukan dan penggabungan (a) Dalam awan panas
tumbukan jarang terjadi (b) Dalam awan yang butir tidak
uniform, butir lebih besar akan jatuh lebih cepat
Proses Presipitasi
• Awan yang hangat hanya terdiri dari butir-butir uniform
yang sangat kecil sehingga sangat sulit terjadi
tumbukan pada saat turun secara perlahan. Butir yang
bertumbukan pun juga jarang bergabung karena
adanya tekanan permukaan dari butiran tersebut
• Butir yang lebih besar jatuh lebih cepat sehingga butir
yang berada didekatnya akan terikat dan menbentuk
butir yang lebih besar
• Selain proses tumbukan dan penggabungan , faktor-
faktor penting lain yang menentukan pembentukan
hujan adalah: ukuran butiran awan, ketebalan awan,
kecendrungan naik dari awan, muatan listrk butiran
dan medan listrik dari awan
Proses Presipitasi
• Pembenihan Awan
– Tujuan utama percobaan pembenihan awan
adalah menginjeksi partikel kecil sebagai inti
kondensasi sehingga proses presipitasi dapat
dimulai
– Memerlukan Awan: proses pembenihan tidak
membentuk awan, tapi menggunakan awan yg
sudah terbentuk
– Awan dingin (Cold clouds) dengan inti yang
kurang adalah yang terbaik
– Es kering atau silver iodide sering digunakan
• Proses pembenihan juga sering terjadi secara
alami seperti pada saat awan cirrus berada tepat
diatas awan lain
Stepped Art
Presipitatasi dalam Awan
• Prosesnya dimulai segera setelah
terjadinya proses kondensasi
• Pada umumnya presispitasi terbentuk
melalui proses pertumbuhan yang sangat
lambat (Accretion)
• Biasanya hujan dimulai sebagai es
Jenis-Jenis Presipitasi
• Hujan: Butir-butir air yang jatuh dari awan
– Gerimis, ukurannya kurang dari 0.5 mm
– Virga, hujan yang jatuh dari awan tapi kemudian
menghlang sebelum sampai ke tanah
– Hujan yang sangat lebat
• Salju: Butir air beku yang jatuh dari langit
(crystal or flake)
– Biasanya dimulai sebagai salju yang jatuh dari awan
– Berada pada titik beku
– Sekumpulan salju yang mirip selimut adalah isolator
yang baik
VIRGA
http://www.gewex.org/gpcp.html

Global Precipitation Climatology Project (GPCP)

Most rain falls near the equator. Notice how dry it is on the west coast of
the US and South America. The Eastern US is relatively wet.
Average annual snowfall over the United States. (NOAA)
Jenis-jenis Presipitasi
• Tear Drops
– Raindrops not tear shaped
– Shape is size dependent
• Less than 2 mm = sphere
• Greater than 2 mm = flattened sphere
Jenis-jenis Presipitasi
• Sounds and snow
– A blanket of snow will act like an acoustic tile
and absorb sound waves.
• Snow with Temperature above Freezing
– Unsaturated wet bulb temperature below or
equal to 0°C, rain cooled by evaporation
forms snow despite environmental
temperature above freezing.
Jenis-jenis Presipitasi
• Sleet: air below freezing, then travels
through a layer of air above freezing,
begins to melt and then falls through a
layer of air below freezing just above the
ground surface.
• Freezing Rain: ground surface is freezing
as rain hits the surface it freezes.
Average annual number of days with freezing rain and freezing drizzle over the
United States. (NOAA)
Vertical temperature profiles (solid red line) associated with
different forms of precipitation.
Jenis-jenis Presipitasi
• Snow Grains: solid equivalent of drizzle, no
bounce or shatter
• Snow Pellets: larger than grains, bounce,
break, crunch underfoot
• Graupel: ice particle accumulation with rime
• Hail: graupel act as embryo in intense
thunderstorm, grow through aggregation as
pushed up by updraft.
Stepped Art
Fig. 7-29, p. 185
Pengukuran Presipitasi
• Instruments
– Rain gauge: standard, tipping bucket, weighing
• Snow: average depth at 3 locations, 10:1 water
equivalent
• Doppler Radar
– Transmitter generates energy toward target,
returned energy measured and displayed
• Brightness of echo = amount/intensity of rain
– Doppler: measures speed of horizontal rain
Stepped Art
Fig. 7-33, p. 188
Pengukuran Presipitasi
• Measuring from space
– Specific satellites designed to assess clouds,
atmospheric moisture, and rain
• TRMM
• CloudSat
TIPE HUJAN
• Hujan Siklonik
• Hujan Konvektif
• Hujan Orografik

Hujan Siklonik: berasal dr naiknya udara yg


dipusatkan di daerah dgn tek rendah
Hujan Konvektif: berasal dr naiknya udara ke rempat
yg lbh dingin
Hujan Orografik: berasal dr naiknya udara krn
adanya rintangan pegunungan
TIPE HUJAN
Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah
hujan (definisi BMKG)

• hujan sedang, 20 - 50 mm per hari


• hujan lebat, 50-100 mm per hari
• hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
Data Hujan:
• Curah hujan
• Waktu hujan
• Intensitas hujan
• Frekuensi hujan
Ch: tinggi hujan dlm 1 hari, bulan atau thn
dgn satuan mm, cm, inch. Misal:124
mm/hr, 462 mm/bln, 2158 mm/th
Wh: lama tjdnya 1x hujan, mis: 42 menit, 2
jam
Ih: banyak hujan yg jatuh dlm periode
tertentu, misal: 48mm/jam dlm 15’,
72mm/jam dlm 30’
Fh: kemungkinan tjdnya besaran hujan yg
melampaui suatu tinggi hujan ttt, mis:
ch 115 mm/hr akan tjd atw dialampaui
1x dlm 30 th, 2500 mm/th akan tjd atw
dilampaui dlm 10 th
Alat Penakar Hujan
• Obrometer
Ombrometer berfungsi untuk
mengukur curah hujan di suatu
tempat dengan satuan curah hujan
menurut SI milimeter (mm) yang
merupakan penyingkatan dari
liter per meter persegi.

Dinyatakan sebagai kedalaman


air yang terkumpul pada
permukaan datar, dan diukur
kurang lebih 0.25mm.
Ombrometer tipe Observatorium dan tipe
Hellman
Cara kerja Ombrometer tipe Observatorium :
Air hujan yang jatuh dari atas akan diterima oleh corong
Ombrometer, kemudian disalurkan pada bak penampuang.
Air hujan yang ada di bak penampung dapat dikeluarkan
melalui kran pengatur untuk diukur dengan gelas ukur.
Dari gelas ukur dapat diketahui berapa mili meter curah
hujannya pada skala angka gelas ukur tersebut.

Cara kerja Ombrometer tipe Hellman:


Air hujan yang jatuh dari atas akan diterima oleh corong
kemudian masuk ke dalam bak penampung melalui pipa
kecil yang dihubungkan dengan pena tinta yang selalu
bergerak otomatis menggores pada kertas pias.Goresan
pada kertas pias akan membentuk grafik yang
menggambarkan besar atau kecilnya curah hujan pada
masa pengamatan
Pengukur Curah Hujan

Menggunakan prinsip
ember ungkit. Terbuat
dari fiber glass atau
stainless steel, resolusis
dari 0.1, 0.2 and 0.5mm
per bagian yang
diberikan.
PENYAJIAN DATA HUJAN
R (mm)

15

10

10 11 12 13 14 15 16 t (jam)
Bentuk diagram

Anda mungkin juga menyukai