Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN SISTEM

INFORMASI KESEHATAN
 Arleta WidyaPutri (1715301003)

SeptiEkaNovela (1715301007)

YulitaOctaviani (1715301021)
 
Tantangan Sistem Informasi
Kesehatan
Perkembangan Sistem Informasi
Kesehatan di Indonesia sudah
menujukan banyak sekali kemajuan, hal
ini bisa dibuktikan dengan telah
dilaksanakannya Pengembangan
jaringan komputer Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS) online
yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan (KEPMENKES) No.
837 Tahun 2007.yang mana semua
Provinsi, Kabupaten dan Kota di
Indonesia telah mendapat fasilitas
tersebut.
 
Tantangan Otonomi Daerah
Tantangan Otonomi Daerah (OTODA) :

1. UU No.2 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan


UU No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga daerah
punya otoritas dalam menentukan arah kebijakan sendiri
termasuk didalamnya arah kebijakan SIK untuk
kabupataennya.

2.Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua


jenjang administasi (kabupaten atau kota, provinsi dan
pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap,
tidak valid dan tidak conect dengan pusat. 
Tantangan Globalisasi

Tantangan
01
1. Banyak ragam perangkat
lunak SIK sehingga
membingunkan unit
Globalisasi operasional dalam
menginputnya.
2. Tantangan ekonomi global
dan kemampuan keuangan
pemerintah.
3. Ancaman keamanan
informasi.
Kondisi Positif Sistem Informasi
Kesehatan

Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 192/Menkes/Sk/VI/2012
tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem
Informasi Kesehatan Indonesia maka strategi
pengembangan SIKNAS mengacu pada Keputusan tersebut
dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
511/Menkes/SK/ V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Untuk itu
Visi yang ditetapkan untuk pengembangan SIKNAS
mengacu pada Kepmenkes Nomor 192 Tahun 2012 dan
mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu: Terwujudnya
Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada tahun 2014
yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan
dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan
Mercury
Analisis SWOT dapat diterapkan dalam tiga bentuk untuk membuat
keputusan strategis, yaitu:Mercury is the closest planet to the Sun and the
smallest one in the Solar System—it’s only a bit
1. Analisis SWOT memungkinkan
larger than ourpenggunaan
Moon. The planet’s kerangka
name has berfikir
nothing to do with the liquid
yang logis dan holistik yang menyangkut situasi dimana metal since it was
named after the Roman messenger god, Mercury
organisasi berada, identifikasi dan analisis berbagi alternatif yang
layak untuk dipertimbangkan dan menentukan pilihan alternatif
Analisis SWOT dapat merupakan
yang diperkirakan paling ampuh.
alat yang ampuh dalam
2. Pembandingan secara sistematis antara peluang dan ancaman
melakukan analisis strategi
eksternal di satu pihak, serta kekuatan dan kelemahan internal di
pihak lain. Venus
3. Analisis SWOT tidak hanya terletak pada penempatan organisasi
Venus has a beautiful name and is the second
pada kuadran tertentuplanet
akanfrom tetapi memungkinkan
the Sun. It’s terribly hot—even para
hotterpenentu
than melihat
strategi organisasi untuk Mercury—and its atmosphere
posisi organisasi is extremely
yang sedang
poisonous. It’s the second-brightest natural object
dianalisis tersebut secara menyeluruh
in the night sky after thedari
Moonaspek produk/ jasa/
informasi yang dihasilkan dan pasar yang dilayani.
01 02
Pendanaan untuk Advokasi dan
Pemetaan faktor sistem informasi pembinaan.
kekuatan sistem kesehatan nasional.
informasi kesehatan
nasional dalam
perspektif sebagai
berikut 03 04
Inisiatif penerapan
sistem elektronik
Besarnya dalam
infrastruktur penyelenggaraan
kesehatan. transaksi layanan
kesehatan.
Deskripsi Strength (Kekuatan/Kondisi Positif)

1. Indonesia telah memiliki beberapa legislasi terkait


SIK (UU Kesehatan, SKN, Kebijakan dan strategi
pengembangan SIKNAS dan SIKDA).
2. Tenaga pengelola SIK sudah mulai tersedia pada
tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3. Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
tersedia di semua Provinsi dan hampir seluruh
Kabupaten/kota
4. Indikator kesehatan telah tersedia.
5. Telah ada sistem penggumpulan data secara rutin
yang bersumber dari fasilitas kesehatan
pemerintah dan masyarakat.
6. Telah ada inisiatif pengembangan SIK oleh beberapa
fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas
dan Dinas Kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.
7. Diseminasi data dan informasi telah dilakukan,
contohnya hampir semua Provinsi dan
Kabupaten/kota dan Pusat menerbitkan profil
kesehatan.
Peluang Sistem
Informasi
Kesehatan
Opportunity (kesempatan/
peluang sistem) adalah
berbagai situasi lingkungan
yang menguntungkan bagi
sistem tersebut
Faktor peluang kritis yang diidentifikasi
secara garis besar adalah sebagai berikut

Kebutuhan data dan Perkembangan Kepedulian


informasi semakin teknologi informasi pemerintah terhadap
meningkat. yang semakin pesat. penerapan sistem
teknologi informasi
untuk
penyelenggaraan
layanan publik dan
pemerintahan
semakin meningkat.

Kebijakan nasional di Bantuan pendanaan


bidang TIK semakin dari mitra
kuat. pembangunan

Anda mungkin juga menyukai