PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
‘’RULE OF LAW & HAK ASASI MANUSIA’’
Disusun oleh :
Kelompok 3
18061104102 Dwi Indah Ramdhani Wiyadi
18061104103 Elistriani Taengetan
18061104104 Reilin Oreilia Mare
18061104106 Veronica Laurince Sondakh
18061104124 Aisah Ramdani
18061104127 Brenda Tandayu
18061104132 Dwi Kintania Bunsal
18061104136 Fitriana Ina Sabu
18061104150 Natasya Paturusi
Rule of Law Konsep rule of law merupakan konsep negara yang dianggap paling idea saat ini, meskipun konsep
tersebut dijalankan dengan presepsi yang berbeda-beda. Terhadap istilah “rule of law” ini dalam
bhasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai “supermasi hukum” atau pemerintahan
berdasarkan atas hukum.
Keadilan harus berlaku untuk setiap orang, oleh karena itu lahirlah doktrin “Rule Of Law”. Rule of
law merupakan doktrin dengan semangat dan idealisme keadilan yang tinggi yang kemudian
dibedakan antara :
1. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu ‘organized public power’ atau kekuasaan
umum yang terorganisasikan.
2. Pengertian hakiki (ideological sense) erat hubungannya dengan ‘menegakkan rule of law’
karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik & buruk.
Dalam penelitian historis
komparatifnya di Inggris, Belanda
dan AS tentang Rule of Law, menurut • Setiap bangsa memiliki faham rule of law yang berbeda-
Sunarjati Hartono : beda.
• Penegakan rule of law tidak dengan sendirinya
mengakibatkan tegaknya negara hukum.
• Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil)
yaitu pelaksanaan dari just law agar terciptanya negara
hukum yang membawa keadilan bagi seluruh rakyatnya.
• Pelaksanaan rule of law & terjaminnya negara hukum
(inggris), tidak saja warga negaranya yg tunduk pada
hukum, melainkan pemerintahannya
juga sebagai ‘untergeordnet’ pada hukumnya.
• Faham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan
antara hukum & keadilan di Amerika pada HAM & di Belanda
lahir dari faham kedaulatan negara.
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD 1945 dan pasal-
pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi
masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia, sesuai dengan kodratnya.
Menurut ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988 bahwa hak asasi manusia adalah hak dasar
yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa.
Sedangkan berdasarkan rumusan Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
HAM diartikan sebagai berikut:
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakaan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat man
SEJARAH SINGKAT TIMBULNYA HAM
• Magna Charta (1215) : terlahir karena protes keras kalangan bangsawan atas
pemerintahan John Lackland (1199-1216),seorang raja inggris yang pada waktu itu
bertindak sewenang-wenang.
Inggris • Petition Of Right (1628) : perselisihan raja Charles 1 dengan parlemen yang terdiri
dari utusan rakyat (The House Of Common).
• Bill Of Right (1689) : ditandatangani oleh raja Willem III sebagai hasil dari The
Glorious Revolution.
Pasal 29 Ayat (2) yang berbunyi, „Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu‟
Pasal 30 Ayat (1) yang berbunyi, „Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut sertta dalam usaha pembelaan negara‟
Titik taut rule of law (prinsip negara hukum) dengan HAM merupakan suatu ciri
utama negara hukum yang demokratis. Negara dituntut mampu melindungi,
menghargai, menjamin harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Apabila
hal ini tidak mampu dilaksanakan apalagi dilanggar oleh negara/pemerintah, maka
negara tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu negara hukum.
Konsepsi rule of law dalam konstitusi dan demokrasi harus berani menegakkan
keadilan terhadap hak-hak rakyat yang dilanggar oleh pemerintah, bukan justru
mengabaikan kepentingan/hak-hak rakyat,karena perlindungan, pemajuan,
penjaminan, penegakkan dan pemenuhuan HAM adalah tanggungjawab negara,
terutama pemerintah.