Anda di halaman 1dari 17

SELAMAT DATANG

SISWA BARU SMA N 1 PETARUKAN


MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
MATERI : PENDIDIKAN KARAKTER

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia
GERAKAN
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER
Oleh:
KARDIYAT, S.Si

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia
Pengertian Karakter dan
Pendidikan Karakter
• Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi
perilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan
estetika.
• Pendidikan karakter adalah upaya yang
terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai
sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan
kamil.
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah
yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME),
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi insan kamil.

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen


PENGERTIAN
KARAKTER
1. Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia
berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat
istiadat, dan estetika.

2. Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang


terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)
yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak
PENDIDIKAN KARAKTER
 Pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif.
 Upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai
sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil
LANDASAN HUKUM
• UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
• UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional tahun 2005 – 2025
• PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional tahun 2010-2014
• Inpres No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional Tahun 2010
• Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
• Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
• Permendiknas No, 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan Nasional

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


TUJUAN
• Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
• Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
• Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa
• Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan;
• Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


Skema Pendidikan Karakter Sekolah
Agama, Pancasila,
UUD 1945, PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas INTERVENSI
INTERVENSI

Teori MANAJEMEN
EKSTRA
Pendidikan, Nilai-nilai PEMBELAJARAN Perilaku
Psikologi, Karakter KURIKULER Berkarakter
Nilai, Sosial
Budaya
HABITUASI
HABITUASI
Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL) dan
best practices
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan. 9
Sumber: Kemdiknas
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
(Etika) Kreatif
Olah Hati Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Olah
Olah Pikir Semangat Kebangsaan
Raga Cinta Tanah Air UTAMA
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Olah Bersahabat/Komunikatif
Karsa Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
(Estetika) Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)

Filosofi Pendidikan Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai


Ki Hajar Dewantara
Nilai-nilai Karakter 10
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
beriman dan bertakwa,
cerdas, kritis, kreatif, jujur, amanah, adil,
inovatif, ingin tahu, bertanggung jawab,
berpikir terbuka, OLAH OLAH berempati, berani
produktif, berorientasi PIKIR HATI mengambil resiko, pantang
Ipteks, dan reflektif menyerah, rela berkorban,
bersih dan sehat, dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai,
disiplin, sportif,
toleran, peduli, suka
tangguh, andal, OLAH OLAH menolong, gotong royong,
berdaya tahan, RAGA RASA/ nasionalis, kosmopolit ,
bersahabat, kooperatif, KARSA mengutamakan
determinatif,
kepentingan umum,
kompetitif, ceria, dan
bangga menggunakan
gigih
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja
Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
ASPEK DAN PARAMETER 11
KONSEP DASAR PPK
FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS KELUARAN
1. Struktur Program  Integrasi dalam mata pelajaran Pembentukan individu yang memiliki
 Jenjang dan Kelas  Optimalisasi muatan lokal karakter dan kompetensi abad 21
 Ekosistem Sekolah  Manajemen kelas
 Penguatan kapasitas guru HASIL
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS  Olah pikir: Individu yang memiliki
2. Struktur Kurikulum BUDAYA SEKOLAH keunggulan akademis sebagai hasil
 PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-  Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah pembelajaran dan pembelajar
 Keteladanan pendidik
kurikuler sepanjang hayat
 PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler  Ekosistem sekolah  Olah hati: Individu yang memiliki
 PPK melalui kegiatan non-kurikuler  Norma, peraturan, dan tradisi sekolah kerohanian mendalam, beriman dan
bertakwa
3. Struktur Kegiatan PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT  Olah rasa dan karsa: Individu yang
 Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di  Orang tua memiliki integritas moral, rasa
lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi  Komite Sekolah berkesenian dan berkebudayaan
pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara  Dunia usaha  Olah raga: Individu yang sehat dan
(Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah  Akademisi, pegiat pendidikan, mampu berpartisipasi aktif sebagai
raga)  Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra warga negara
 Pemerintah & Pemda

PELIBATAN PUBLIK
Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda
Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:
Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri,
Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan,
Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri
Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab 12
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Nilai Karakter**
Penguatan Nilai Utama:
Waktu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas

Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu
Nasional, dan berdoa bersama, kegiatan literasi.

Kegiatan PPK
Kegiatan Intra-Kurikuler: bersama orang tua:
Kegiatan Belajar – Mengajar Interaksi dengan
orang tua dan
Waktu
lingkungan / sesama
Belajar*

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:


Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua &
masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR,
Jurnalistik, Olahraga, dsb.

*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah Kegiatan Pembiasaan: 13
Sebelum
** Nilai-nilai karakter disesuaikan menutup
dengan GNRM, harisekolah,
kreativitas Siswadan
melakukan
kearifan lokalrefleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.
ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK

Menghargai religiusitas dan Pramuka dapat mengajarkan nilai-nilai Persatuan Indonesia dengan mencintai
keberagaman (Yayasan Sultan Iskandar mandiri, kerja keras dan gotong dan menghormati keberagaman
Muda, Medan) royong. budaya di Indonesia.

Upacara bendera
setiap hari Senin
di sekolah menjadi
salah satu
aktualisasi nilai-
nilai
nasionalisme.

Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara 14


14
Konsep Pelatihan PPK
Isi Modul PPK
1. Kebijakan & Konsep Dasar
Implementasi nilai Pengembangan PPK
4 Dimensi
GNRM 2. Kepemimpinan dan
pengembangan kapasitas pelaku PPK
Manajemen Sekolah
3. PPK Berbasis Kelas
 Religius Pengelolaan kelas
 Olah raga  Kepala Sekolah
 Nasionalis  Guru
Metode pengajaran
 Olah pikir Pembelajaran tematik
Tujuan PPK 

Mandiri
Gotong royong
 Olah rasa 

Komite Sekolah
Orang tua
Pembelajaran dalam mata pelajaran
4. PPK Berbasis Budaya
 Olah hati
 Integritas Sekolah
pembisasaan-pembiasaan,
Ekstrakurikuler, norma dan
peraturan sekolah.
5. PPK Berbasis Masyarakat
 Pelatihan langsung (on site) Peranan orang tua,
Komite Sekolah dan
 Pendampingan langsung masyarakat
 Penyediaan sumber-sumber pelatihan di dunia Metode Pelatihan 6. Asesment, Monitor dan
maya, modul pelatihan, video pembelajaran, dll Evaluasi PPK
(dalam jaringan/daring) 7. Desain Rencana Tindak
Lanjut (RTL)
KONKLUSI
MANFAAT ASPEK PENGUATAN
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya 1. Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad
saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir Based Education (BBE)
kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi

2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar 2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler,
sekolah dengan pengawasan guru dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan
kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra,
olahraga, sains, serta keagamaan

3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan 3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala
Guru sebagai inspirator PPK Sekolah/Guru dan pelatihan secara berkelanjutan

4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong 4. Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku,
sekolah dan partisipasi masyarakat konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui
pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik

5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 5 5. Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan kondisi
infrastruktur dan keberagaman kultural daerah/wilayah 16
16
(lima) hari
Terimakasih
PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK

Implementasi
Mandiri dan Bertahap
Tahun 2017 Tahun 2018
SD dan SMP SD dan SMP
dari 34 Provinsi dari 34 Provinsi
Jumlah = 1.626 sekolah Jumlah = 3.252 sekolah

Anda mungkin juga menyukai