Anda di halaman 1dari 18

PERAN PROFESSIONAL

KESEHATAN PSIKOLOGIS
DAN MENTAL PADA
BENCANA

Disusun oleh:
1. Denti rahma fadhila
2. Velintya mayoja
3. Noviyanti
4. Diah nur hidayah
5. Kris sopian
DEFINISI

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
FASE BENCANA

1. Fase preimpact
2. Fase impact
3. Fase postimpact
KELOMPOK RENTAN BENCANA
1. Kerentanan fisik
2. Kerentanan ekonomi
3. Kerentanan social
4. Kerentanan lingkungan
PENGURANGAN RESIKO BENCANA

1. Pra bencana, pada tahapan ini dilakukan kegiatan perencanaan penanggulangan bencana, pengurangan risiko
bencana, pencegahan, pemaduan dalam perencanaan pembangunan, persyaratan analisis risiko bencana,
penegakan rencana tata ruang, pendidikan dan peletahihan serta penentuan persyaratan standar teknis
penanggulangan bencana (kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana).
2. Tanggap darurat, tahapan ini mencakup pengkajian terhadap loksi, kerusakan dan sumber daya; penentuan status
keadan darurat; penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar;  pelayanan psikososial dan
kesehatan.
3. Paska bencana, tahapan ini mencakup kegiatan rehabilitasi (pemulihan daerah bencana, prasaranan dan saran
umum, bantuan perbaikan rumah, social, psikologis, pelayanan kesehatan, keamanan dan ketertiban) dan
rekonstruksi (pembangunan, pembangkitan dan peningkatan sarana prasarana termasuk fungsi pelayanan
kesehatan.
TRAUMA PASCA BENCANA

1. Stress : Secara sederhana, stres dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana individu
terganggu keseimbangannya. Stres terjadi akibat adanya situasi dari luar ataupun dari dalam
diri yang memunculkan gangguan, dan menuntut individu berespon secara sesuai.
2. Trauma : Secara sederhana, trauma berarti luka atau kekagetan (syok/shock). Penyebab trauma
adalah peristiwa yang sangat menekan, terjadi secara tiba-tiba dan di luar kontrol/kendali
seseorang, bahkan seringkali membahayakan kehidupan atau mengancam jiwa. Peristiwa ini
begitu mengagetkan, menyakitkan dan melebihi situasi stres yang kita alami sehari-hari.
Peristiwa ini dinamakan sebagai peristiwa traumatis.
ASPEK PSIKOSOSIAL BENCANA
1. Extreme peritraumatic stress reactions (reaksi stres & trauma)
2. Acute stress disorder (ASD)
3. Post traumatic stress disorder (PTSD)
PERAN DALAM PENCEGAHAN PRIMER

1. Mengenali instruksi ancaman bahaya


2. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency (makanan, air, obat-obatan,
pakaian dan selimut, serta tenda)
3. Melatih penanganan pertama korban bencana
4. Merkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional
maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat
PERAN PERAWAT DALAM KEADAAN
DARURAT (IMPACT PHASE)
Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat untuk memutuskan tindakan pertolongan
pertama. Ada saat dimana ”seleksi” pasien untuk penanganan segera (emergency) akan lebih
efektif. (Triase).
PERAN PERAWAT DALAM FASE
POSTIMPACT
• Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, sosial, dan psikologis
korban. Selama masa perbaikan perawat membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan
normal. Beberapa penyakit dan kondisi fisik mungkin memerlukan jangka waktu yang lama
untuk normal kembali bahkan terdapat keadaan dimana kecacatan terjadi.
PERAN MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM
BENCANA
• Peran mahasiswa perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas mahasiswa
keperawatan dalam membantu praktik, dimana telah mendapatkan pendidikan formalnya yang sesuai
dengan kode etik keperawatan. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai nalg terpisah demi untuk
kejelasan.
• Tujuan utama dari tindakan keperawatan bencana ini adalah untuk mencapai kemungkinan tingkat
kesehatan terbaik masyarakat yang terkena bencana tersebut. Jika seorang mahasiswa keperawatan
beserta para perawat lainnya berada di pusat area bencana, ia akan dibutuhkan untuk ikut mengevakuasi
dan nalge pertolongan pertama pada korban. Sedangkan di lokasi-lokasi penampungan seorang perawat
bertanggung jawab pada evaluasi kondisi korban, melakukan tindakan keperawatan berkelanjutan, dan
mengkondisikan lingkungan terhadap perawatan korban-korban dengan penyakit menular.
JENIS KEGIATAN SIAGA BENCANA

1. Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisik


2. Pemberian bantuan
3. Pemulihan kesehatan mental
4. Pemberdayaan masyarakat
MANAGEMENT BENCANA

• Ada 3 aspek mendasar dalam management bencana, yaitu:


• - Respons terhadap bencana
• - Kesiapsiagaan menghadapi bencana
• - Mitigasi efek bencana
PEMULIHAN KORBAN PASCA BENCANA
• Robert A. Emmons (2000) mengungkapkan bahwa spiritualitas bermanfaat dalam upaya untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Spiritualitas dapat memprioritas-ulangkan
tujuan-tujuan (reprioritization of goals). Terlebih lagi, pribadi yang spiritual lebih mudah
menyesuaikan diri pada saat menangani kejadian-kejadian traumatis. Mereka pun lebih bisa
menemukan makna dalam krisis traumatis dan memperoleh panduan untuk memutuskan hal-hal
tepat apa saja yang harus dilakukan .
• Terapi psiko-social
• Terapi psiko-spiritual ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan penyadaran diri (self awareness),
tahapan pengenalan jati diri dan citra diri (self identification), dan tahapan pengembangan diri
(self development). Pada fase penyadaran diri, para korban akan melalui proses pensucian diri dari
bekasan atau hal-hal yang menutupi keadaan jiwa melalui cara penyadaran diri, penginsyafan diri,
dan pertaubatan diri. Fase ini akan menguak hakikat persoalan, peristiwa, dan kejadian yang
dialami oleh para korban. Pun menjelaskan hikmah atau rahasia dari setiap peristiwa tersebut
PEMULIHAN KORBAN PASCA BENCANA

Masyarakat yang menjadi korban dari suatu bencana cenderung memiliki masalah penyesuaian
perilaku dan emosional. Perubahan mendadak sering membawa dampak psikologis yang cukup
berat. Beban yang dihadapi oleh para korban tersebut dapat mengubah pandangan mereka
tentang kehidupan dan menyebabkan tekanan pada jiwa mereka.
TERAPI PSIKO-SOSIAL

1. Penyadaran diri (self awareness)


2. Tahapan pengenalan jati diri dan citra diri (self identification)
3. Tahapan pengembangan diri (self development).
TERAPI PSIKO-SOSIAL

1. Berlatih melakukan konsentrasi


2. Berlatih mengungkapkan hasil konsentrasi melalui pikiran
3. Mengekspresikan kekuatan psikis dengan memiliki kekuatan tubuh (kesehatan fisik)
4. Berlatih menjaga kestabilan dan ketenangan dalam berpikir
5. Berlatih mengumpulkan kekuatan psikis yang digunakan untuk bertindak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai