0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan8 halaman
Kimia medisinal melibatkan isolasi, karakterisasi, dan sintesis senyawa yang digunakan dalam bidang kedokteran untuk mencegah dan mengobati penyakit serta memelihara kesehatan. Pentingnya kimia medisinal dalam penemuan obat yaitu menjelaskan struktur kimia obat dan hubungannya dengan aktivitas biologis. Respon obat pada pasien dapat bervariasi karena pengaruh sifat kimia obat, biotransformasi, dan
Kimia medisinal melibatkan isolasi, karakterisasi, dan sintesis senyawa yang digunakan dalam bidang kedokteran untuk mencegah dan mengobati penyakit serta memelihara kesehatan. Pentingnya kimia medisinal dalam penemuan obat yaitu menjelaskan struktur kimia obat dan hubungannya dengan aktivitas biologis. Respon obat pada pasien dapat bervariasi karena pengaruh sifat kimia obat, biotransformasi, dan
Kimia medisinal melibatkan isolasi, karakterisasi, dan sintesis senyawa yang digunakan dalam bidang kedokteran untuk mencegah dan mengobati penyakit serta memelihara kesehatan. Pentingnya kimia medisinal dalam penemuan obat yaitu menjelaskan struktur kimia obat dan hubungannya dengan aktivitas biologis. Respon obat pada pasien dapat bervariasi karena pengaruh sifat kimia obat, biotransformasi, dan
184111044 FARMASI B/IV Kimia Medisinal adalah cabanag dari ilmu kimia dan biologi dan digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme obat.Sebagai dasar adalah mencoba menetapkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis obat,serta menghubungkan perilaku biodinamik melalui sifat-sifat fisik dan kereaktifan kimia senyawa obat.Kimia medisinal melibatkan isolasi,karakterisasi dan sintesis senyawa-senyawa yang digunakan dalam bidang kedokteran dan untuk mencegah dan mengobati penyakit serta memlihara kesehatan. Pentingnya kimia medisinal dalam penemuan obat,yaitu dapat menjelaskan struktur kimia obat,sifat-sifat obat,unit-unit struktur atau gugus-gugus molekul obat yang berkaitan dengan aktivitas biologis,untuk mencari hubungan antara struktur kimia dan aktivitas biologis terutama dengan mengaitkan gugus fungsional tertentu dengan respon biologis tertentu pula. Mekanisme kerja obat sehingga bisa bekerja secara agonis dan reseptor yaitu: Menurut teori kesesuaian terimbas,iktan enzim dan subtrat dapat menginduksi terjadinyaperubahan konfirmasi struktur enzim sehingga menyebabkan orientasi gugus-gugus aktif enzim. Perubahan konfirmasi ini menyebab asam-asam amino lisin dan mentionin menjadi”tertutup” dan gugus SH menjasi terbuka .Hal ini digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan mekanisme obat pada reseptor.Diduga bahwa enzim atau protein membran memegang peranan penting ndalam mengatur pengangkutan ion. Substrat seperti asetilkolin akan mengikat reseptor atau protein membran dan mengubah kekuatan normal yang menstabilkan struktur protein,terjadi penataulangan struktur membran sehingga sifat pengaturan ion berubah. ~ Bila perubahan struktur mengarah pada konfigurasi sehingga obat terikat kurang kuat dan mudah terdisosiasi,terjadi efek agonis. ~ Bila interaksi obat-protein mengakibatkan perubahan struktur protein sehingga obat terikat cukup kuat,terjadi efek antagonis. Pengaruh sifat fisiko kimia pada sediaan farmasi: ~ Struktur dan bobot molekul,dari pengetahuan struktur molekul,peneliti dapat melakukan penelitian awal tentang sifat potensial dan reaktivitas gugus yang akan dikembangkan sebagai bantuk sediaan farmasi. ~ Warna dan Bau,Warna pada umumnya merupakan fungsi dan struktur kimia yang lazimnya terkait denga tingkat ketidakjenuhan molekul. ~ Suhu lebur,Perubahan suhu lebur merupakan indikasi pertama tentang kemurnian bahan ~ Ukuran dan bentuk partikel,mempengaruhi terhadap absorbsi oral beberapa obat. ~ Kelarutaan,obat yang diberika harus larut dalam air,untuk menghasilkan absorbsi sistemik dalam respon terapeutik. Dua obat atau lebih obat yang diberikan pada waktu bersamaan dapat memberika efek masing-masing atau saling berinteraksi. ~ Interaksi Farmakodinamik,interaksi yang disebabkan karena kompetisi pada reseptor yang sama,atau terjadi antara obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologik yang sama.Interaksi ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan sifat farmakologi obat-obat yang berinteraksi.Pada umumnya,interaksi yang terjadi dengan intensitas yang berbeda pada kebanyakan pasien yang mendapat obat-obat yang saling berinteraksi. ~ Interaksi farmakokinetik,yaitu interaksi yang terjadi apabila suatu ibat mengubah ADME obat lain.Dengan demikina,interaksi ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia dalam tubuh untuk menimbulkan efek farmakologinya.Tidak mudah untuk memperkirakan interaksi jenis ini dan banyak diantaranya hanya mempengaruhi pada sebagian kecil pasien yang mendapat kombinasi obat0obat tersebut.Interaksi farmakokinetik yang terjadi pada suatu obat belum tentu akan terjadi pula dengan obat lain yang sejenis,kecuali memiliki sifat-sifat farmakokinetik yang sama. Respon obat pada pasien bisa bervariansi karena efek obat bergantung pada bentuk pemberian ,sifat fisiko kimianya,biotransformasi dan ekskresinya dalam tubuh.Begitu pula dengan kondisi fisiologi penderita(fungsi hati,ginjal,usus,dan peredaran darah). ~Setiap orang dapat memberikan respon yang berbeda dengan suatu obat,sesuai dengan kepekaannya masing-masing.Perbedaan respon ini bisa besar sekali,karena setiap obat selalu ada orang yang rentan dan dengan dosis yang rendah sudah dapat memberikan efek terapeutis dan sebaliknya. ~Usia juga berhubungan erat dengan kondisi tubuh seseorang terutama ginjal dan hati,yang berperan membuang sisa obat dari dalam tubuh.Jika kerja ginjal dan hati mulai menurun,maka sisa obat yang dibuang dari tubuh akan berkurang dan menyebabkan efek terapi obat berlangsung lebih lama dan berpotensi menimbulkan efek samping. ~Beberapa obat jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang,dapat menyebebkan sesuatu yang disebut toleransi.Jika sudah terjadi tolransi,maka obat tidak akan memberikan obat yang semestinya atau bisa dikatakan tidak mempan. ~Cara penyimpanan obat yang salah dapat merusak struktur kimia obat sehingga tidak menunjukkan perkembangan klinis yang baik setelah dikonsumsi. Perbedaan afinitas dan aktivitas intrinsik: ~ Afinitas adalah kemampuan untuk mengikat reseptor ~ Aktivitas intrinsik adalah kemampuan suatu obat untuk menimbulkan suatu efek. Pengaruh fase farmasetik,farmakokinetik dan farmakodinamik terhadap aktivitas obat: ~ Fase Farmasetik,meliputi proses pabrikasi,pengaturan dosis,formulasi,bentuk sediaan,pemecahan bentuk sediaan dan terlarutnya obat aktif.Fasa ini berperan dalam ketersediaan obat untuk dapat diabsorpsi kedalam tubuh. ~ Fase Farmakokinetik,yang meliputi proses ADME obat.Fase ini berperan dalam ketersediaan obat untuk mencapai target atau reseptor sehingga dapat menimbulkan respon biologis. ~ Fase Farmakodinamik,yaitu fasa terjadinya interaksi obat- reseptor pada target.Fase ini berperan dalam timbulnya respon biologis obat.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu