Anda di halaman 1dari 20

ETIKA DAN HUKUM

PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR

BY KELOMPOK 3
KESMAS B
ALFI SYAHRI
WAHIDAH
FEBRINAHARA YUNI
SUPARDI
PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


82 Thn 2014 tentang penanggulangan penyakit
menular, yang dimaksud penyakit menular adalah
penyakit yang dapat menular ke manusia yang
disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus,
bakteri, jamur dan parasit
PENYAKIT YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI PENYAKIT
MENULAR

A. Penyakit menular langsung


 Difteri
 Pertusis
 Tetanus
 Polio
 Campak
 Typhoid
 Kolera
 Rubella
Lanjutan

 Yellow fever
 Influensa
 Meningitis
 TBC
 Hepatitis
 Penyakit akibat Pneumokokus
 Penyakit akibat Rotavirus
 HPV
Lanjutan

 Virus Ebola
 MERS-cov
 Infeksi saluran pencernaan
 Infeksi menular seksual
 Infeksi HIV
 Infeksi saluran pernapasan
 Kusta
 Frambusia
Lanjutan

B. Penyakit tluar vektor dan binatang pembawa


Penyakit
 Malaria
 DBD
 Chikungunya
 Filariasis
 Schistosomiasis
 Japenese Enchepalitis
 Rabies
Lanjutan

 Antraks
 Pes
 Toxoplasma
 Leptospirosis
 Flu Burung
 West Nile
TARGET PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

Eliminas Eradikas
Reduksi
i i
UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan melalui :
a. Penyuluhan
b. Konsultasi, bimbingan dan konseling
c. Intervensi perubahan perilaku
d. Pemberdayaan
e. Pelatihan
f. Pemanfaatan media informasi
Lanjutan

2. Surveilans Kesehatan
Surveilans kesehatan dilakukan untuk:
a. Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan
factor risikonya masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan
dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan secara efektif
dan efisien
b. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB/wabah dan dampaknya
c. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/wabah
d. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.
Lanjutan

3. Pengendalian faktor risiko


Pengendalian faktor risiko ditujukan untuk memutus rantai
penularan dengan cara:
a. perbaikan kualitas media lingkungan, meliputi perbaikan
kualitas air, udara, tanah, sarana dan bangunan, serta pangan
agar tidak menjadi tempat berkembangnya agen penyakit.
b. pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit;
c. rekayasa lingkungan, dilakukan paling sedikit dengan kegiatan
rehabilitasi lingkungan secara fisik, biologi maupun kimiawi.
d. peningkatan daya tahan tubuh, paling sedikit dilakukan dengan
perbaikan gizi masyarakat.
Lanjutan

4. Penemuan Kasus
Penemuan kasus dilakukan secara aktif dan pasif
terhadap penyakit termasuk agen penyebab
penyakit.
5. Penanganan kasus
Penanganan kasus ditujukan untuk memutus mata
rantai penularan dan/atau pengobatan penderita.
Penanganan kasus dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
yang berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan

6. Pemberian kekebalan
Pemberian kekebalan dilakukan melalui imunisasi
rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus.
7. Pemberian obat pencegahan secara massal
Pemberian obat pencegahan secara missal hanya dapat
dilakukan pada penyakit yang dikategorikan sebagai
penyakit tropik yang terabaikan (Neglected Tropical
Diseases/NTD) dengan memperhatikan tingkat
endemisitas wilayah masing-masing.
TUJUAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

 Mencegah terjadinya penularan penyakit.

Dapat dilakukan untuk memutus mata rantai


penularan, perlindungan spesifik, pengendalian
faktor resiko, serta perbaikan gizi masyarakat
Lanjutan

 Mencegah pewabahan penyakit sebelum menjadi


kejadian luar biasa.

Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB


adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada
terjadinya wabah.
Lanjutan

 Mengurangi angka kesakitan dan kecacatan.

Pemberantasan yang mencakup tentang pencegahan


serta pemusnahan penyakit, tentunya mengurangi
angka kesakitan atau kecacatan

 Mengurangi angka kematian.


Sebagian besar, faktor yang mempengaruhi angka
kematian adalah angka kesakitan utamanya adalah
penyakit yang dikategorikan sebagai kejadian luar
biasa (KLB) dengan adanya pemberantasan
penyakit menular, maka akan mengurangi angka
kematian.
PERLINDUNGAN HUKUM PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR

Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. UU RI NO. 04 Thn
82 Thn 2014 UU RI No. 23 Thn 1984 Tentang
tentang 1992 Pasal 30 wabah penyakit
penanggulangan menular
penyakit menular.
TINDAK PIDANA PELANGGARAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT

UU RI No. 04 Thn 1984 tentang wabah penyakit menular BAB VII

 Pasal 14
(1) Barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan
wabah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda setinggi-
tingginya Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).
(2) Barang siapa karena kealpaannya mengakibatkan terhalangnya
pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam)
bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 500.000,- (lima ratus ribu
rupiah).
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan
dan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah
pelanggaran.
Lanjutan

 Pasal 15
(1) Barang siapa dengan sengaja mengelola secara tidak benar bahan-bahan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini sehingga dapat menimbulkan
wabah, diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun
dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
(2) Barang siapa karena kealpaannya mengelola secara tidak benar bahan-
bahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini sehingga dapat
menimbulkan wabah, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 1
(satu) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah).
(3) Apabila tindak pidana sebagainiana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh
suatu badan hukum, diancam dengan pidana tambahan berupa pencabutan izin
usaha.
(4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan dan
tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah pelanggaran.
SEKIAN & TERIMAKASIH

KELOMPOK 3 KESMAS B

Anda mungkin juga menyukai