Anda di halaman 1dari 54

BAB 1

Nilai-nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik


Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik Indonesia

KELAS X
SMA KRISTEN YAHYA
BANDUNG INTAN METRAYANI SIDAURUK
Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara
Republik Indonesia

PERTEMUAN PERTAMA
2 x 40 Menit
KD dan Indikator Pembelajaran
KD
• 3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintah Negara

Indikator: Peserta didik dapat mendeksripsikan system pembagian


kekuasaan Negara Republik Indonesia
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat mendeksripsikan system pembagian
kekuasaan di negara Indonesia
• Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam pembagian
kekuasaan
Lagu Mujiono
Judul: Negeri Tercinta
Apakah Pancasila
itu?
Apakah yang dimaksud
dengan Kekuasaan?
Kekuasaan Kemampuan seseorang
memengaruhi orang lain supaya
melakukan tindakann-tindakan
yang dikehendaki atau
diperintahkan

Contoh
1. Presiden mempunyai kekuasaan sebagai
kepala negara
2. Kepala sekolah mempunyai kekuasaan
di sekolah
Teori Teori
John Locke Montesquieu

Legislatif Eksekutif Federatif Legislatif Eksekutif Yudikatif


Sistem Pembagian Lembaga Negara
Indonesia

Eksekutif Legislatif Yudikatif

Wakil MA MK KY
Presiden
Presiden

MPR DPR DPRD


Indonesia merupakan negara
yang menganut teori trias politika
yang dikembangkan oleh
Montesquie, yang dikembangkan
menjadi system pembagian
kekuasaan . Adapun konsep trias
politika yang dikembangkan oleh
Montesquieu adalah pemisahan
kekuasaan
Gambar Trias Politika
Pembagian kekuasaan Negara
Republik Indonesia

KEKUASAAN KEKUASAAN
HORIZONTAL VERTIKAL

Kekuasaan Kekuasaan berdasarkan


tingkatan dalam
berdasarkan fungsinya
pemerintahan
Kekuasaan Horizontal
Pembagian kekuasaan secara Horizontal yaitu pembagian
kekuasaan yang dilakukan menurut fungsi lembaga-lembaga
tertentu.

1
Kekuasaan Konstitutif
4 Kekuasaan Yudikatif
2
Kekuasaan Legislatif 5 Kekuasaan Eksaminatif

3 6
Kekuasaan Eksekutif Kekuasaan Moneter
1 Kekuasaan Konstitutif

• Kekuasaan konstitutif adalah: kekuasaan untuk mengubah dan


menetapkan undang-undang dasar.
• Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
• Dasar hukum pemberia kekuasaan ini yaitu pasal 3 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa MPR berwenang mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar.
2 Kekuasaan Legislatif

• Kekuasaan legislative adalah kekuasaan untuk membentuk undang-


undang.
• Kekuasaan ini dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
• Dasar hukum pemberian kekuasaan ini diatur dalam pasal 20 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa DPR memegang kekuasaan membentuk Undang-
Undang. Dalam pembuatan Undang-Undang DPR melibatkan Presiden
selaku pemegang kekuasaan Eksekutif juga melibatkan DPD dalam
pengajuan rancangan Undang-Undang yang berhubungan dengan
otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3 Kekuasaan Eksekutif

• Kekuasaan Eksekutif adalah kekuasaan untuk menjalankan undang-


undang dan penyelenggaraan pemerintahan.
• Kekuasaan ini dimiliki Presiden.
• Dasar hukum pemberian kekuasaan ini diatur dalam pasal 4 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
mengatur bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut undang-undang dasar.
4 Kekuasaan Yudikatif
• Kekuasaan Yudikatif adalah kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
• Kekuasaan ini dimiliki oleh Mahkamah Agung beserta lingkungan
peradilan di bbawahnya, serta Mahkamah Konstitusi.
• Dasar hukum pemberian kewenangan diatur dalam pasal 24 ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang
menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.
5 Kekuasaan Eksaminatif

• Kekuasaan Eksaminatif disebut juga inspektif, adalah kekuasaan dalam


rangka penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.
• Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
• Dasar hukum pemberian kekuasaan ini diatur dalam pasal 23 E ayat
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara diadakan oleh satu Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri.
6 Kekuasaan Moneter

• Kekuasaan Moneter adalah kekuasaan untuk menetapkan dan


melaksanakan kebijakan moneter dan menjaga kelancaran system
pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
• Kekuasaan moneter dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank
sentral.
• Dasar hukum pemberian kewenangan diatur dalam pasal 23D
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggungjawab, dan independensinya
diatur dengan Undang-Undang.
Pembagian kekuasaan Vertikal
Pembagian kekuasaan vertical yaitu pembagian kekuasaan yang
dilakukan berdasarkan tingkatan pemerintahannya.
Kekuasaan vertical dinyatakan dalam pasal 18 ayat (1) UUD NRI 1945
yang berbunyi: bahwa negara Indonesia dibagi atas daerah-daerah
Provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten atau kota, yang
tiap-tiap provinsi kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan Undang-Undang.
Kekuasaan Vertikal
1 2 3
Tingkat
Tingkat Tingkat
Kota/
Provinsi Kabupaten Kecamatan

4
5
6 Tingkat
Tingkat Tingkat
Keluarga RT RW
Hubungan kerja
antar lembaga
Negara
• Lembaga negara yang secara eksplisit disebutkan dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 merupakan
bagian dari pelaksanaan kekuasaan negara.

• Hubungan antar lembaga tersebut diantarannya:


a) Pembuatan dan pengesahan Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-Undang.
b) Pemakzulan Presiden dan/ atau Wakil Presiden
c) Pelaporan hasil pemeriksaan keuangan Negara
d) Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja
TUGAS
• Setelah mempelajari berbagai kekuasaan yang dimiliki setiap lembaga
negara, identifikasi dasar hukum, tugas dan wewenang serta contoh
hubungan antar lembaga negara!
No. Nama Lembaga Tugas dan Dasar Hukum Hubungan antar
Negara Wewenang lembaga Negara
1. BPK
2. Presiden
3. DPR
4. DPD
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah
Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. MPR
Kedudukan dan Fungsi Kementerian
Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintahan
Nonkementerian

PERTEMUAN PERTAMA
2 x 40 Menit
KD dan Indikator Pembelajaran
KD
• 3.1.2 Menganalisis kedudukan dan fungsi kementerian dan
Nonkementerian Negara Republik Indonesia

Indikator: - Peserta didik dapat mendeksripsikan kedudukan dan fungsi


Kementerian Negara Republik Indonesia
- Peserta didik dapat mempresentasikan kedudukan dan
fungsi kementerian Negara Republik Indonesia
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat mendeksripsikan kedudukan dan fungsi
kementerian Negara Republik Indonesia
• Peserta didik dapat Mempresentasikan kedudukan dan
fungsi kementerian Negara Republik Indonesia
• Indonesia adalah negara yang menganut system
presidensial. Dalam system presidensial, presiden
mempunyai kedudukan yang sangat kuat, yaitu sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Walaupun presiden mempunyai dua kedudukan, tetapi
secara teknis kewenangannya berbeda-beda. Berikut
kewenangan presiden sebagai kepala negara dan
presiden sebagai kepala pemerintahan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Bisakah Presiden sendiri
dalam menjalankan
pemerintahan di sebuah
negara
• Indonesia adalah negara yang menganut system presidensial. Dalam
system presidensial, presiden mempunyai kedudukan yang sangat kuat
yaitu:
Kepala
Kepala Negara
Pemerintahan

• Memegang kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4 ayat (1)


• Memegang Kekuasaan tertinggi atas Angkatan • Mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 ayat (1))
Darat, Laut, dan Udara (Pasal 10) • Menetapkan peraturan Pemerintahan (Pasal 5 ayat
• Menyatakan Perang (Pasal 11 ayat (1))
(2))
• Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12) • Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
• Mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat (2))
(Pasal 17 ayat (2))
• Memberi grasi dan rehabilitasi dengan • Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti
pertimbangan MA (pasal 14 ayat (1)) undang-undang dalam kegentingan memaksa. (Pasal
• Memberi amnesti dan abolisi (Pasal 14 ayat (2))
22 ayat (1))
• Memberi gelar tanda jasa dan tanda • Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan
kehormatan lainnya (Pasal 15) menetapkan Sembilan orang hakim konstitusi
• (Pasal 24 C ayat (3))
• Tugas presiden yang banyak tidak bisa mengerjakan tugasnya secara
mandiri. Dalam menjalankan tugasnya Presiden dan Wakil Presiden
yang dipilih berpasangan dalam pemilihan umum membentuk cabinet
yang terdiri atas menteri-menteri.
• Para menteri bertanggung jawab kepada Presiden.
Dasar peraturan dibuatnya Kementerian diatur dalam Pasal 17 Undang-
undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut:
a. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
b. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
c. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
d. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara
diatur dalam pembukaan Undang-Undang
Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia

• Kementerian negara Republik Indonesia adalah lembaga kementerian


yang berada di bawah presiden.
• Setiap kementerian dipimpin oleh seorang menteri dan wakil menteri.
• Dalam cabinet kerja setiap presiden berbeda-beda, pada
pemerintahan Bpk Presiden (Pak Jokowi) tercatat sebanyak 34
kementerian yang dinaungi oleh 4 bidang kementerian yang dipimpin
oleh menteri coordinator dan terdapat dua menteri yang sifatnya
independen (Kementerian Sekretaris negara dan kementerian
perencanaan pembangunan nasional atau kepala Bappenas).
Organisasi kementerian Negara Indonesia
diklasifikasikan berdasarkan urusan pemeriintahan
• a. Kementerian negara yang nomenklaturnya/ nama kementeriannya
secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI
Tahun 1945 sebagai berikut:

1 Kementerian Dalam Negeri

2 Kementerian Luar Negeri

3 Kementerian Pertahanan
b. Kementerian negara yang ruang lingkupnya disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
berikut:

Kementerian Komunikasi dan


Kementerian Agama Kemensos
Informatika

Kementerian Hukum dan Kementerian Kementerian kelautan dan


HAM Ketatanegakerjaan perikanan

Kementerian Perindustrian Kementerian Desa


Kementerian Keuangan
Pembangunan Daerah
tertinggal dan transmigrasi
Kemendikbdud Kementerian Perdagangan
Kementerian Agraria dan Tata
Kementerian Energi dan ruang
Kemenristek Perumahan Rakyat

Kemenkes Kementerian Perhubungan


C. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka
penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintahan
sebagai berikut:
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Kementerian Pariwisata

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kementerian Pemuda dan Olahraga

Kementerian Sekretariat Negara


Kementerian Koordinator

2
1
Bidang Bidang politik, Hukum,
Perekonomian dan Keamanan

Bidang Pembangunan
3
Manusia dan Bidang Kemiritiman

4
Kebudayaan
LEMBAGA PEMERINTAH NON
KEMENTERIAN
• Lembaga pemerintah Nonkementerian adalah
lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden melalui menteri atau pejabat setingkat
menteri terkait.
Lembaga pemerintahan Nonkementerian sebagai berikut:
• Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
• Badan Informasi Geospasial (BIG)/ Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional Bakosurtanal
• Badan Intelijen Negara (BIN)
• Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN)
• Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
• Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
• Badan Narkotika Nasional (BNN)
• Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
• Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
• Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
• Badan Pengawas Tenaga Nuklir • Badan Urusan Logistik (Bulog)
(Bapeten) • Lembaga Administrasi Negara (LAN)
• Badan Pengawas Keuangan dan • Lembaga Ilmu Pengetahuan
Pembangunan (BPKB) Indonesia (LIPI)
• Badan Pengendalian Dampak • Lembaga Ketahanan Nasional
Lingkungan (Bapedal) (Lemhanas)
• Badan Pengkajian dan Penerapan • Lembaga Kebijakan Pengadaan
Teknologi (BPPT) Barang/ Jasa Pemerintahan (LKPP)
• Badan Perencanaan Pembangunan • Lembaga Penerbangan dan
Nasional (Bappenas) Antariksa Nasional (Lapan)
• Badan Pertahanan Nasional (BPN) • Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
• Badan Pusat Statistik (BPS) • Perpustakaan Nasional Republik
• Badan SAR Nasional (Basarnas) Indonesia (Perpusnas)
• Badan Standardisasi Nasional (BSN)
• Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Batan)
Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggara Pemerintahan

PERTEMUAN KEEMPAT
2 x 40 Menit
• Nilai – nilai Pancasila termanifestasi dalam
penyelenggaraan negara. Hal tersebut wajar karena
Pancasila sebagai way of life atau cara hidup bangsa
Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan.
• Pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila sudah
sewajarnya dipahami oleh para pemimpin bangsa,
karena dapat membantu menciptakan pemerintahan
sesuai dengan konsep para pendiri negara.
• Bagaimanakah perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan negara?
Nilai – nilai yang tercermin dalam
Pancasila secara umum
Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai
Ketuhanan/ Religius)

1) Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa


2) Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu menjalankan
semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya
3) Toleransi agama
Kemanusiaan yang adil dan beradab (Nilai
Kemanusiaan)
1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia
2) Perlakuan yang adil terhadap sesame
3) Pengertian manusia yang beradab yang memiliki cipta, rasa, karsa,
dan keyakinan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia
dan hewan
Persatuan Indonesia (Nilai Persatuan)
1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia
2) Bangsa Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia
3) Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa dan
kebudayaan bangsa yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa
Keadilan social bagi seluruh Rakyat
Indonesia (Nilai Keadilan)
1) Perwujudan keadilan social atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia
2) Kehidupan dan keadilan social terutama meliputi bidang-bidang
ideology, politik, ekonomi, social, kebudayaan, dan pertahanan
keamanan nasional
3) Cita-cita masyarakat yang adil makmur, material, dan spiritual yang
merata bagi seluruh rakyat Indonesia
4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang
lain
5) Cinta akan kemajuan dan pembangunan
Kerakyatan yang dimpimpin olehh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan (Nilai Kerakyatan)
1) Kedaulatan berada di tangan rakyat
2) Pemiimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi
akal sehat
3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan hak, kewajiban yang sama
4) Musyawarah untuk mufakat
Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Negara
Mewarnai

Tata Kelola
Seluruh Kebijakan
Pemerintahan
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
(nilai kerohanian/ religious)
1. Mengakui adanya kekuasaan kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai
agamanya masing-masing
3. Mewajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku
4. Menentang ateisme
5. Menjamin kehidupan social yang penuh toleransi berdasarkan
keberagaman agama dalam masyarakat
6. Memfasilitasi bagi tumbuh kembang agama
7. Negara menjadi mediator dalam penyelesaian konflik antarumat
beragama
b. Nilai Sila kemanusiaan yang adil dan
beradab (Nilai Kemanusiaan)
1) Menempatkan manusia sesuai hakikatnya sebagai mahluk Tuhan
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah
4) Menetapkan kebijakan yang memperhatikan nilai-nilai norma
c. Nilai persatuan Indonesia (Nilai Persatuan)
1) Menghilangkan penonjolan sara
2) Menggalang persatuan dan kesatuan
3) Menumbuhkan sikap cinta tanah air dalam setiap diri bangsa
Indonesia
4) Memupuk semangat nasional
5) Meningkatkan kecintaan kepada tanah air dan bangsa
d. Nilai Sila kerakyatan yang dimpimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan (Nilai
Kerakyatan)
1. Sila keempat Pancasila sebagai hakikat demokrasi
2. Kebebasan berpendapat yang tidak mengesampingkan nilai-nilai
social dan etika
3. Kebijakan yang sesuai prinsip-prinsip demokrasi
4. Permusyawaratan rakyat menjadi ciri khas demokrasi Indonesia
5. Kejujuan senantiasa menjadi kepribadian bangsa
Nilai sila Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia (Nilai Keadilan)
1) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Memanfaatkan kekayaan alam secara merata untuk bangsa Indonesia
3) Meningkatkan gotong royong dan kesetiakawanan social baik, dalam
pelaksanaan peemerintahan maupun dalam kehidupan social
4) Menjunjung hak warga negara berlandaskan sikap nondiskriminatif
5) Mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia
6) Melindungi yang lemah supaya warga bisa bekerja sesuai bidangnya.
SEMANGA

Anda mungkin juga menyukai