Anda di halaman 1dari 20

ADAPTASI

PSIKOLOGIS
MASA NIFAS
KELOMPOK 6

 Ryskina Fatimah siregar 1920332008


 Izmi Fadhilah Nasution 1920332011
 Wiwie Putri Adila 1920332036

Fakultas Kedokteran Pascasarjana


Ilmu Kebidanan Universitas Andalas
1 ADAPTASI MATERNAL

2 ADAPTASI PATERNAL

3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOSOSIAL

4 KESIAPAN PSIKOSOSIAL
POST PARTUM BLUES :
5 a.Penyebab
b.Penanganan

6 KESEDIHAN DAN DUKA CITA


PENDAHULUAN

Setelah bayi lahir, seluruh anggota


keluarga mulai membina hubungan dengan Adaptasi adalah suatu proses individual dimana
bayi dan perlu menyesuaikan gaya hidup, masing-masing individu mempunyai kemampuan
interaksi serta hubungan dalam keluarga. untuk mengatasi masalah atau berespon dengan
Penyesuaian yang dilakukan tiap anggota tingkat yang berbeda-beda (Smeltzer S. C, 2001).
keluarga mempengaruhi kesejahteraan
keluarga secara menyeluruh.

 Adaptasi psikologis secara normal dapat dialami oleh ibu jika memiliki pengalaman yang baik
terhadap persalinan, adanya tanggung jawab sebagai ibu, dan peran baru sebagai ibu bagi
bayinya.
 Dari berbagai hasil penelitian ditemukan coping yang baik pada ibu didapatkan dari adanya
dukungan emosional dari seseorang serta ketersediaan informasi yang cukup dalam menghadapi
situasinya.
ADAPTASI MATERNAL
Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku wanita ketika
beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua yaitu:
• Taking in
1
• Taking hold
2
• Letting go
3
“Taking in”

Merupakan fase ketergantungan ibu Ibu lebih memusatkan perhatiannya


segera setelah melahirkan yang dengan kebutuhannya sendiri sehingga
menyerahkan sepenuhnya kepada orang ia tidak mengawali kontak dengan
lain untuk memenuhi kebutuhannya.
bayinya.

Ibu mungkin membicarakan


fase ini akan berakhir
pengalaman persalinan yang baru
dalam 1 atau 2 hari setelah
dialaminya kepada orang lain.
melahirkan
“Taking Hold”

Masa transisi/ mulai belajar. Terjadi peralihan dari perasaan tergantung ke


mandiri.

Ibu berada pd fase diantara mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri
dan juga mulai mengalihkan perhatian dan kasih sayangnya kepada bayi.

Ibu mengharapkan umpan balik terhadap keterampilan menyusui bayi.


“Letting Go”

• Ibu menerima peran barunya sebagai


ibu secara penuh
• Sejalan dengan peningkatan
keterampilan dalam merawat bayi
• Ibu merasa makin penuh percaya diri.
ADAPTASI PATERNAL
• Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan
mengikuti proses yang sama seperti ibu bayi
• Diawali dengan sentuhan pada bayi.
• Biasanya ayah lebih banyak berbicara pada bayinya ketika
memberikan respon terhadap prilaku bayi, sementara ibu
lebih banyak menggunakan sentuhan dan senyum.

Keller Hildebrant Dan Richard (1985)


Melaporkan bahwa 6 minggu setelah kelahiran bayi,
ayah yang menjalin kontak lebih dalam dengan bayinya
dan lebih berperan serta aktif dalam merawat
bayi, ternyata lebih positif penyesuaian perannya
sebagai orang tua daripada yang kurang menjalin
kontak dengan bayi.
FAKTOR YANG PENGARUH DALAM
ADAPTASIPSIKOSOSIAL
• Dukungan suami, orang tua, teman dan orang
dekat
• Usia
• Kehamilan yang direncanakan/ tidakdirencanakan
• Status sosio-ekonomi
• Masalah seksualitas
• Pengalaman orang tua sebelumnya
• Riwayat melahirkan anggota keluarga atau teman
dekat.
• Pengalaman yang lalu terkait dengan pemberi
pelayanan kesehatan
• Sosial dan budaya
KESIAPAN PSIKOSOSIAL
Karakteristik kesiapan psikososial
adalah :
• Kapasitas untuk menjalin dan
mempertahankan hubungan yang
intim
• Kemampuan untuk memberi dan
memperhatikan kebutuhan orang
lain
• Kemampuan untuk belajar dan
menyesuaikan pola kehidupan
sehari-hari
• Kemampuan untuk berkomunikasi
secara efektif dengan orang lain
• Identifikasi seksual yang jelas
Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya
maka kemungkinan dapat terjadi masalah gangguan psikosial yaitu :

• Kemurungan pasca melahirkan (Depresi Postpartum Blues)

• Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)

• Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)


Postpartum Blues
Depresi ringan dan sepintas pada postpartum, ditandai dengan :
Menangis
Merasa sangat lelah
Insomnia
Mudah tersinggung
Sulit konsentrasi
Gangguan hilang dengan sendirinya dan membaik
setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari

Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan pertama setelah melahirkan


(Johnson 1989; Paltiel 1993)
Penyebab Penanganan
• Kekecewaan • Tidak memerlukan
emosional tindakan serius
(hamil,bersalin) • Kecuali antisipasi,
• Rasa sakit pada pemahaman, rasa
masa nifas awal aman
• Kelelahan, kurang
tidur
• Cemas terhadap
kemampuan
merawat bayi
• Takut tidak menarik
lagi bagi suami
“Depresi Postpartum “
• Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
• Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi
psikotik  sedih/berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan.
• Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan
pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia
setahun.
• Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi
: sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut
penelitian :

 Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca


melahirkan

 Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang


mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang menegangkan

 Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami,


hubungan perkawinan yang tidak harmonis.
• Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
• Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi
psikotik  sedih/berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan.
• Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan
pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia
setahun.
• Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi
: sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
“Postpartum Psikosa”
• Jarang terjadi

• Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah


melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak
wajar

• Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan


tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta
sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak &
Jensen, 1987)

• Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus,


kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi
dilahirkan.
“Kesedihan Dan Duka cita”
Perasaan kesedihan dan dukacita ini berkaitan dengan kehilangan bayi
karena keguguran, IUFD, meninggal setelah lahir atau bayi yang cacat.

Perkembangan Rasa
Dukacita
(Glen Davidson, 1979)

Syok dan mati rasa


Mencari-cari dan merindukan
Disorientasi
Reorganisasi
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai