Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENDAHULUAN

ALQOYYUM JIHAN A
DEWI PRASTIKA
FIKRI ALI AZAM
WIECE TRISNA H
Definisi Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit
atau kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku
untuk orang sehat.  Anemia adalah gejala dari kondisi yang
mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen
tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E,
Doenges, Jakarta, 2002)
KLASIFIKASI ANEMIA
1. Anemia hipoproliferatif,
• Anemia aplastic
• Anemia pada penyakit ginjala
• Anemia pada penyakit kronis
• Anemia defisiensi besi
• Anemia megaloblastik
2. Anemia hemolitika
• Pengaruh obat-obatan tertentu
• Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple,
leukemia limfositik kronik
• Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
• Proses autoimun
• Reaksi transfusi
• Malaria
Pembagian derajat anemia menurut WHO dan NCI (National Cancer
Institute)

DERAJAT WHO NCI

Derajat 0 (nilai normal) >11.0 g/dL Perempuan 12.0 - 16.0 g/dL


    Laki-laki 14.0 - 18.0 g/dL
Derajat 1 (ringan) 9.5 - 10.9 g/dL 10.0 g/dL - nilai normal
Derajat 2 (sedang) 8.0 - 9.4 g/dL 8.0 - 10.0 g/dL
Derajat 3 (berat) 6.5 - 7.9 g/dL 6.5 - 7.9 g/dL
Derajat 4 (mengancam jiwa) < 6.5 g/dL < 6.5 g/dL
ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi 
defisiensi besi, folic acid, piridoksin, vitamin C dan copper
PATOFISIOLOGI
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu
kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab lain
yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).
WOC ANEMIA
TANDA DAN GEJALA
• Lemah, letih, lesu dan lelah
• Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
• Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan
telapak tangan menjadi pucat. Pucat oleh karena kekurangan
volume darah dan Hb, vasokontriksi
• Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran
darah) Angina (sakit dada)
• Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman
O2 berkurang)
• Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung)
menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada SSP
• Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea,
konstipasi atau diare)
KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG MUNCUL

1. Gagal jantung,
2. Kejang.
3. Perkembangan otot buruk ( jangka panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar
menurun
PEMERIKSAAN KHUSUS DAN PENUNJANG
• Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian
sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan
besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu
perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin
parsial. 
• Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-
binding capacity serum
• Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya
penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah
kronis.
PENATALAKSANAAN MEDIS

• Anemia aplastik
• Anemia pada penyakit ginjal
• Anemia pada penyakit kronis
• Anemia pada defisiensi besi
• Anemia megaloblastik

Anda mungkin juga menyukai