Anda di halaman 1dari 41

Strategi Pencegahan Dan

Pengendalian Infeksi
dr. Bambang Imam
• Pencegahan dan pengendalian infeksi yang
selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar
fasilitas pelayanan kesehatan
• Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care
Associated Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs
adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama
perawatan di rumah sakit.

• Juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah


sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor

2-
2
TUJUAN PPI

• PRINSIP DASAR memutus siklus transmisi


penyakit
Untuk melindungi pasien,petugas, keluarga/pengunjung, masyarakat
dan lingkungan

DILAKSANAKAN BERDASARKAN PEDOMAN PPI


WHO Merekomendasikan Strategi PPI untuk
Mencegah/Membatasi Penyebaran Covid-19
Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan di tempat
layanan Kesehatan termasuk:
1. Menjalankan Langkah-Langkah kewaspadaan standar untuk semua
pasien
2. Memastikan dilakukan triase, identifikasi awal, dan pengendalian
sumber
3. Menerapkan Langkah-Langkah pencegahan tambahan empiris atas
kasus-kasus suspek infeksi COVID-19
4. Menerapkan pengendalian administrative
5. Menggunakan pengendalian dan rekayasa lingkungan
Rekomendasi 1.

Menjalankan Langkah-
Langkah Kewaspadaan standar
untuk semua pasien
Elemen Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan(etika batuk dan bersin)
3. APD sesuai resiko
4. Praktik injeksi yang aman, manajemen benda tajam dan pencegahan luka
5. Penanganan dan pembersihan dan disinfeksi peralatan peraawatan pasien
dengan aman
6. Pembersihan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan (1)
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan
Kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama untuk bekerja bagi tenaga Kesehatan dan
tangan menjadi kunci mata rantai dalam rantai penularan
Kebersihan tangan: 5 momen WHO (2)
Kebersihan Tangan: BAGAIMANA (3)
• Gunakan produk dan Teknik yang
sesuai
• Produk pembersihan tangan
berbahan alkohol, diutamakan jika
tangan tidak terlihat kotor
• Gosok tangan selama 20-30 detik
• Sabun, air mengalir dan tisu sekali
pakai, jika tampak jelas kotor atau
terkontaminasi kontaminan
berprotein
• Cuci tangan selama 40-60 detik
Kebersihan Pernapasan (1)
• Respiratory hygiene/ etika batuk
yang baik dapat mengurangi
penyebaran mikoorganisme
(kuman) penyebab infeksi
pernapasan (batuk pilek, flu)
Kebersihan Pernapasan: Bagaimana (2)
• Jauhkan wajah dari orang lain Ketika batuk/bersin
• Tutupi hidung dan mulut dengan tisu
• Jika menggunakan tisu, segera buang tisu itu ke tempat sampah
• Arahkan batuk/bersin ke lengan atas jika tidak ada tisu
• Bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau produk
berbahan alkohol
Kebersihan pernapasan (3)
• Membiasakan cuci tangan untuk pasien dengan gejala pernapasan
• Beri masker kepada pasien dengan gejala pernapasan
• Pasien dengan demam + batuk atau bersin harus dijauhkan setidaknya
1 m dari pasien lain
• Pasang alat-alat bantu visual yang mengingatkan pasien dan
pengunjung dengan gejala pernapasan untuk menutup mulut hidung
Ketika batuk
• Pertimbangkan penyediaan masker dan tisu untuk pasien di semua
area
APD – Prinsip Penggunaan (1)
• Selalu bersihkan tangan anda sebelum dan setelah menggunakan APD
• APD harus tersedia dimana dan disaat diperlukan
• Dengan ukuran yang tepat
• Pilih sesuai resiko atau sesuai Langkah pencegahan berdasar tranmisi
• Selalu kenakan sebelum memeriksa pasien
• Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/ atau meninggalkan area
perawatan pasien
• JANGAN PERNAH menggunakan APD disposable
• Bersihkan dan disinfeksi APD reusable setelah digunakan jika akan
digunakan lagi
APD – Prinsip Penggunaan (2)
• Ganti APD segera setelah terkontaminasi atau menjadi cacat
• APD tidak boleh dipaskan atau disentuh Ketika perawatan pasien
diberikan, khususnya
• Jangan sentuh wajah Ketika masih memakai APD
• Selalu lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi diri
APD – Penggunaan Rasional Saat
Ketersediaan Terbatas (3)
• Ketersediaan APD, termasuk masker medis,
respirator, sarung tangan, jubah, dan
pelindung mata, harus diprioritaskanvbagi
tenaga Kesehatan dan orang yang merawat
pasien COVID -19
• Strategi untuk memfasilitasi ketersediaan
APD yang optimal termasuk meminimalisasi
kebutuhan APD dalam faskes, memastikan
APD digunakan secara rasional dan tepat,
dan mengoordinasi mekanisme pengelolaan
rantai pasokan APD
APD – Minimalisasi Kebutuhan dalam
pelayanan Kesehatan (4)
• Laksanakan pelayanan medis jaarak jauh (telemedicine) dan saluran
siaga (hotline)
• Gunakan pembatas fisik untuk mengurangi pajanan virus COVID-19,
seperti jendela kaca atau plastik
• Tunda prosedur dan perawatan inap elektif yang tidak mendesak,
kurangi frekuensi kunjungan pasien kronis
• Kelompokkan pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa koinfeksi dengan
patogen menular lainnya di dalam ruangan yang sama
• Tunjuk tenaga kerja/tim tenaga kerja yang khusus merawat pasien
COVID-19
APD – Minimalisasi Kebutuhan dalam
pelayanan Kesehatan (5)
• Batasi jumlah tenaga Kesehatan yang masuk ke ruangan pasien
COVID-19 jika ada tenaga Kesehatan yang tidak terlibat dalam
memberikan perawatan langsung
• Pertimbangkan penggunaan APD tertentu hanya jika berada dalm
kontak erat langsung dengan pasien atau saat menyentuh lingkungan
• Pengunjung disarankan tidak diizinkan mengunjungi pasien
terkonfirmasi atau kemungkinan (probable) COVID-19, tetapi jika
benar-benar perlu, batasi jumlah pengunjung dan waktu kunjungan
APD – Pastikan digunakan secara rasional
dan tempat (6)
APD yang direkomendasikan selama wabah COVID-19, sesuai tempat,
petugas, dan jenis kegiatan.
APD – Koordinasikan mekanisme-
mekanisme pengelolaan rantai pasokan (7)
• Perkiraan penggunaan APD berdasarkan model kuantifikasi rasional
• Pemantauan dan pengendalian permintaa APD dari negara-negara
dan institusi
• Pengelolaan permintaan terpusat guna menghindari duplikasi
persediaan dan dipastikannya kepatuhan yang ketat pada aturan-
aturan pengelolaan persediaan esensial
• Pemantauan distribusi APD secara menyeluruh
• Pemantauan dan pengendalian distribusi APD dari Gedung fasilitas
medis
Praktik Injeksi Aman (7 langkah)
1. Tempat kerja bersih
2. Kebersihan tangan

7
3. Jarum suntik steril
4. Wadah steril untuk obat dan pelarut
5. Pembersihan dan antisepsis kulit
6. Pengumpulan benda tajam dengan tepat
7. Pembuangan limbah yang sesuai prosedur
Pembersihan lingkungan – Prinsip (1)
• Definisi Pembersihan: pelepasan fisik material asing (seperti debu, kotoran)
dan material organik (seperti darah, sekresi, ekskresi, mikroorganisme).
Pembersihan melepaskan mikroorganisme secara fisik, bukan membunuhnya.
Pembersihan dilakukan dengan air, deterjen dan Tindakan mekanis.
• prinsip-prinsip dasar pembersihan dan disinfeksi berlaku untuk semua area
perawatan pasien
• Selalu pastikan alat perawatan pasien dibersihkan sebelum digunakan Kembali untuk
pasien lain
• Jika mungkin, mengkhususkan alat pembersihan di area-area berisiko lebih tinggi
(seperti ruang isolasi, bersalin, dan operasi)
• Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan dan digunakan hanya di
area/ruang isolasi
Pembersihan lingkungan – prisnsip (2)
• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor
Bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam
Area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk
meminimalisasi debu
• Gunakan system 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi
• Air unituk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disarankan
Proses pengelolaan limbah

Mengelola limbah kegiatan perawatan dengan aman adalah tanggung jawab


semua staf
Pertimbangan tambahan dalam langkah
kewaspadaan standar
• Penting agar prosedur pembersihan lingkungan dan disinfeksi
dipastikan diikuti secara konsisten dan tepat
• Prosedur pembersihan permukaan lingkungan dengan air dan
deterjen dan menggunakan disinfektan dengan konsentrasi yang biasa
digunakan di rumah sakit (seperti natrium hipoklorit 0,5% atau etanol
70%) sudah efektif dan memadai
• Alat dan perlengkapan medis, alat makan dan limbah medis harus
dikelola sesuai dengan prosedur keamanan rutin
Rekomendasi 2.

Menjalankan Triase,
identifikasi awal, dan
pengendalian sumber
Tatalaksana pasien sakit yang mencari
layanan
• Penggunaan triase klinis di
fasilitas layanan Kesehatan untuk
tujuan identifikasi dini pasien
yang mengalami infeksi
pernapasan akut, untuk
mencegah transmisi pathogen ke
tenaga Kesehatan dan pasien
lain
Rekomendasi 3.

Menjalankan langkah
pencegahan tambahan kasus
COVID-19
Kewaspadaan Berdasarkan transmisi:

Kewaspadaan Kontak

Kewaspadaan droplet

Kewaspadaan transmisi udara untuk Tindakan yang


menghasilkan aerosol
Langkah kewaspadaan tambahan
• Pasien yang menunjukan gejala dan suspek atau yang terkonfirmasi
terinfeksi dengan pathogen sangat menular
• Jika pathogen dipandang penting dari sudut pandang epidemiologis
• jika intervensi medis meningkatkan risiko transmisi agen infeksi
• Jika situasi klinis mencegah penerapan langkah-langkah kewaspadaan
standar sistematis
Langkah kewaspadaan tambahan didasarkan cara transmisi
a. Cara langsung

Kontak langsung
• Kontak langsung terjadi melalui sentuhan; seseorang dapat
mentransmisikan mikroorganisme kepada orang lain melalui sentuhan
kulit atau dengan permkaan

Penyebaran droplet
• Penyebaran droplet berarti penyemburan percikan/aerosol besar
dalam jarak dekat yang dihasilkan oleh bersin, batuk, atau bahkan
berbicara
b. Cara tidak langsung

Kontak tidak langsung: tranasmisi tidak langsung berarti perpindahan


agen infeksi dari reservoir ke pejamu

Transmisi udara (airbone)


• Terjadi Ketika agen infeksi terbawa debu atau percik renik (droplet
nuclei) yang melayang di udara
Vehicle
• Dapat secara tidak langsung mentransmisikan agen infeksi
Langkah-langka kewaspadaan kontak
• Kamar tunggal
Pasien tetap di kamar
• Kebersihan tangan sesuai “5 momen”, terutama sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan sesudah melepaskan APD
Jangan menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan bersarung atau tildak
bersarung yang terkontaminasi
• Staf harus mengenakan APD yang sesuai
• Pembersihan peralatan, disinfeksi, dan sterilisasi yang sesuai
• Pembersihan lingkungan disempurnakan
Jangan mengkontaminasi permukaan yang tidak termsuk dalam perawatan pasien
langsung (seperti gagang pintu, tombol lampu, ponsel)
Langkah-langkah kewaspadaan droplet
• Kamar tunggal
Jika ruangan tunggal tidak tersedia, pisahkan pasien dari pasien lain setidaknya
dengan jarak 1 m
• Tenaga kesehatan harus mengenakan APD sesuai:
Masker medis
Perlindungan mata (katamata atau pelindung wajah)
Jubah (gown)
• Pasien harus tetap tinggal di kamar (Gerakan terbatas)
Jika harus dipindahkan/bergerak, pasien wajib mengenakan masker medis dan
menggunakan rute perpindahan yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
meminimalisasi paparan staf, pasien lain dan pengunjung
Langkah kewaspadaan transmisi udara
(dalam konteks COVID-19)
Langkah kewaspadaan transmisi udara dianjurkan HANYA untuk prosedur
yang menyebabkan aerosol seperti:
• Bronkoskopi
• Intubasi trakea
• Pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung paru dapat menyebabkan
dihasilkannya aerosol
Hal-hal berikut ini wajib;
• Ruangan tunggal dengan ventilasi yang memadai:
Ventilasi alami dengan aliran udara setidaknya 160L/s per pasien atau di ruangan
bertekanan negative dengan setidaknya 12 pergantian udara per jam dan arah aliran
udara yang terkendali saat ventilasi mekanis digunakan
• APD: kontak + percikan
• Ganti masker medis dengan N-95
Rekomendasi 4.

Pengendalian Administratif
Pengendalian Administratif
Tindakan administrative yang berhubungan dengan petugas Kesehatan:
• Menyediakan peralatan yang cukup untuk petugas
• Memastikan rasio pasien-staf yang memadai
• Membangun proses surveilans infeksi saluran pernapasan akut yang
berpotensi disebabkan virus COVID-19
• Memastikan tenaga Kesehatan dan masyarakat memahami
pentingnya untuk segera mencari layanan Kesehatan
• Pemantauab kepatuhan petugas dalam Tindakan kewaspadaan
standar dan meyediakan mekanisme untuk perbaikan yang diperlukan
Rekomendasi 5.

Pengendalian dan Rekayasa


Lingkungan
Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan
• Pastikan ventilasi yang memadai di semua area di fasilitas Kesehatan
• Pembersihan lingkungan yang memadai
• Pemisahan minimal 1 meter antar pasien harus dipertahankan
• Memastikan bahwa prosedur pembersihan dan disinfeksi diikuti
secara konsisten dan benar (dengan air dan deterjen serta
menerapkan disinfektan rumah sakit yang umum digunakan (seperti
Natrium hipoklorit))
• Mengelola binatu, peralatan layanan makanan dan limbah medis
sesuai dengan prosedur rutin yang aman

Anda mungkin juga menyukai