CARE SURVIVORS
NOVIA KAISARIANTI
ABSTRACT
• Latar Belakang :
• Berdasarkan penelitian sebelumnya → tujuan
utama : kualitas hidup
• Penyebab dan beberapa faktor selama perawatan
intensif mungkin memiliki faktor risiko terkait
nyeri persistensi.
• Tinjauan secara sistematis bertujuan untuk
menentukan kejadian atau prevalensi nyeri
persisten setelah penyakit kritis dan untuk
mengidentifikasi faktor risiko.
• Metode :
• 6 database dan 9 studi kasus dimasukkan dalam
proses sistematis akhir.
• Validitas studi observasional dan cross-sectional
dianalisis menggunakan National Institute of
Health
• Alat penilaian kualitas untuk kelompok
Observasional dan Cross-Sectional
• Hasil :
• Insiden nyeri persisten setelah perawatan intensif
bervariasi dari 28% - 77%
• Faktor risiko nyeri persisten: nyeri akut setelah
perawatan dari ICU, trauma thoraks, pembedahan,
nyeri yang sudah ada sebelumnya, kegagalan organ,
ventilator atau rawat inap, dan sepsis.
• Tidak ada perbedaan dalam insiden antara pasien
medis dan bedah
• Kesimpulan :
• Studi observasional sistematis baru diperlukan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berhubungan dengan nyeri perawatan secara
intensif untuk meningkatkan protokol manajemen
nyeri, dengan demikian dapat mengurangi risiko
nyeri persisten setelah di rawat di ICU.
• Nyeri persisten→beban signifikan yang
mempengaruhi kira-kira 20% dari populasi
orang dewasa di Eropa.
• Definisi nyeri persisten bervariasi, nyeri dapat
dianggap persisten bila diperpanjang selama
lebih dari 3 bulan sejak onset, atau jika
berlanjut lebih lama dari periode
penyembuhan normal, dan tidak lagi
memiliki fungsi pelindung.
• Faktor yang dapat menyebabkan nyeri akut
selama perawatan intensif :
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan cedera
atau penyakit pasien
• Terapeutik atau prosedur diagnostik
• Kebanyakan studi fokus nyeri persisten pada
pasien bedah dan kejadiannya setelah operasi
besar berkisar 20%-50%
• Ada beberapa bukti bahwa kejadian dan
intensitas nyeri akut dan persisten sama pada
pasien ICU medis dan bedah.
• Menurut ulasan terbaru oleh Kemp dan rekan,
nyeri persisten pada pasien ICU mungkin
berdampak pada gangguan fisik, mental, dan
kognitif yang sering terlihat setelah perawatan
intensif
• Metode:
• Strategi Pencarian dan Kriteria Kelayakan (5 mei
2016, 10 maret 2018, dan 30 juli 2019)
• Seleksi Studi (menggunakan Refwork’s automatic
tools for duplicate location)
• Ekstraksi Data (desain studi, tingkat respons,
jumlah individu yang dievaluasi/diwawancarai,
kelompok umur, definisi nyeri persisten, kejadian
atau prevalensi nyeri)
• Hasil (ukuran hasil utama dari penelitian ini adalah
kejadian atau prevalensi nyeri persisten minimal 3
bulan setelah perawatan ICU. Hasil sekunder
termasuk faktor risiko nyeri persisten, serta lokasi
nyeri)
• Hasil
DEFINISI
• Bahu
• Perut
• Pergelangan kaki
DISKUSI