Anda di halaman 1dari 23

PENGENALAN ALAT

LABORATORIUM
ETYN YUNITA
Peralatan laboratorium dibuat dari
bahan:
 Gelas (glassware)
 Porselen
 Plastik; dan
 Logam
 Bahan gelas mempunyai karakteristik khususnya
misalnya tahan panas, yang ditandai dengan Pyrex,
tanda dagang (trade mark) suatu perusahaan pembuat
alat-alat gelas.
 Selain itu bahan gelas seperti boroksilat dan soda lime

merupakan bahan gelas yang mempunyai karakteristik


tertentu.
 Gelas boroksilat mempunyai sifat tahan terhadap

kenaikan suhu yang mendadak.


 Gelas soda lime dapat dipanasi pada api Bunsen tanpa

menjadi kusam.
 Kedua macam bahan gelas tadi memiliki sifat tahan

senyawa kimia dan boroksilat sedikit kurang tahan


terhadap senyawa alkali tetapi lebih tahan terhadap
senyawa asam daripada bahan soda lime.
Data penyusun dan komposisi boroksilat dan
soda lime
Penyusun Komposisi
Boroksilat Soda lime
Silika 80,6 % 71 %
Borak oksida 12,6 % -
Natrium oksida 4,15 % 15 %
Alumunium oksida 2,2 % 2,2 %
Kalsium oksida 0,1 % 5,7 %
Magnesium oksida 0,05 % 2,9 %
Barium oksida 5 ppm 1,7 %
Kalium oksida - 1,2 %
 Porselen sebagai bahan pembuat alat
laboratorium mempunyai keunggulan tahan
(resistant) terhadap suhu tinggi.
 Pada permukaan alat terbuat dari porselen

biasanya diupam (glazir), sehingga bahan


porselen tidak tembus sinar.
 Plastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok tergantung dari bahan penyusunnya.
 Bahan penyusun plastik dapat berupa:
- polythene,
- polypropylene,
- PVC (polyclinyl chlorida),
- styrene.
 Perhatikan alat laboratorium, misalnya corong,
botol kimia, atau gelas kimia. Alat-alat tadi dapat
bersifat keras atau lentur, atau tembus cahaya
(transclucent), tembus pandang (transparent) atau
tidak tembus sinar (opaque). Hal tersebut
disebabkan karena bahannya berbeda.
Karakteristik dari bahan-bahan plastik
Bahan
Karakteristik Polythene polypropylene PVC Styrene
Ketahanan terhadap
suhu : 90° C 145° C 75° C 70° C
- Waktu pendek 80° C 120° C 65° C 60° C
- Terus-mnerus
Pengaruh dari :
asam lemah Tahan Sangat tahan Tahan Tahan
asam kuat Baik,tetapi perlahan- Tahan Tahan Kurang tahan
alkali lemah lahan akan Sangat tahan Tahan Tahan
alkali kuat teroksidasi Sangat tahan Kurang tahan Kurang tahan
pelarut organik - Kurang tahan
Tahan
Cukup tahan
Kejernihan (Clarity) Translucent Translucent sampai Translucent sampai Transparent
transparent opaque
Warna normal Putih kabut Putih kabut Jernih atau Jernih atau
berwarna berwarna
Kekakuan (Rigidity) Lentur Agak kaku Sangat lentur atau Agak kaku
kaku
 Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besi atau
kuningan. Khusus bahan besi yang dipergunakan biasanya terbuat
dari besi cor.
 Alat laboratorium terbuat dari besi ada yang dilapisi dengan nikel
atau krom agar tidak cepat berkarat.
 Selain itu terdapat alat yang bahannya terbuat lebih dari satu
bahan, misalnya besi dan poselen.
 Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, karena
tidak mungkin semua fungsi diutarakan, dalam melakukan
kegiatan di laboratrium.
 Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium,
penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad.
 Agar alat-alat laboratorium dapat dipergunakan dalam waktu
relatif lama dan dalam keadaan baik perlu pemeliharaan dan
penyimpanan yang memadai.
PENGENALAN ALAT GELAS, PORSELEN DAN PLASTIK

No Gambar Alat Keterangan


1
Bejana pewarnaan (coplin jar),
bejana pewarnaan dengan
kapasitas 10 gelas objek ukuran
76 x 26 mm, kedudukan
vertikal.
Fungsi : untuk proses
pewarnaan dalam pembuatan
preparat mikroskopis.

2
Bejana pewarnaan (staining jar),
berupa gelas borosilikat dengan
kapasitas 20 gelas objek ukuran 76 x
26 mm, kedudukan horizontal.
Fungsi : untuk proses
pewarnaan dalam pembuatan
preparat mikroskopis.
3 Buret (Burrete) dengan kran, lubang
lurus, dengan kapasitas : 5 x 0,1 ml,
10 x 0,02 ml dan 10 x 0,1 ml.
Fungsi : untuk titrasi.
4 Mangkuk porselen (Porcelain Basin),
mangkuk penguap, dasar bulat, bentuk
dangkal, dengan bibir tuang, ukuran:
(ml) Kapasitas
diameter x
kedalaman (mm)
35 60 x 25
50 70 x 28
75 80 x 30
95 85 x 35
170 105 x 40
285 120 x 48
420 150 x 45
580 160 x 45
1000 200 x 55
2000 255 x 75
5 Corong (Funnel), gelas pyrex,
panjang batang sesuai
dengan diameter atas
corong, ukuran diameter: 50,
75, 100, 150 dan 200 mm.
Fungsi : untuk proses
penyaringan.
6 Corong (Funnel, Buchner)
porselen dengan dasar
berlubang-lubang, ukuran
sesuai dengan diameter
kertas saring yang
diperlukan : 4; 2,5; 5,5; 7; 9;
11 dan 12,5 cm.
Fungsi : untuk proses
penyaringan dipergunakan
dengan labu filtrasi.
7 Corong pemisah (Separaing
Funnel), bentuk kerucut dan
lonjong, gelas borosilikat,
dapat dipasang kran
(stopcock) atau tutup plastik,
kapasitas: 50, 100, 250, 500
dan 1000 ml.
Fungsi : untuk proses
pemisahan pigmen.
8
Desikator (Decicator), gelas
borosilikat dengan knop bulat
dibagian atas tutup dan keping
berlubang-lubang dibagian
dalam, ukuran diameter
bagian dalam dari bagian atas
atau tutup: 135 dan 200 mm.
Fungsi : untuk proses
pengeringan, dipergunakan
senyawa higroskopis calsium
chlorida dan silika gel.

9
Gelas arloji (Watch Glass), gelas
pyex, diameter : 25, 50, 65, 75,
100, 125 dan 150 mm.
Fungsi : untuk menempatkan
benda yang sedang dalam
pengamatan.

10 Gelas piala (Beaker Glass), gelas


pyrex, bentuk kerucut, mulut
besar dengan bibir tuang.
Kapasitas : 125, 250, 400, 650
dan 1000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan,
memanaskan atau menyampur
senyawa kimia.
13 Labu erlenmeyer (Erlenmeyer
flask), gelas pyrex, bentuk
kerucut denga mulut sempit,
dengan berskala dua atau
lebih, kapasitas : 5, 10, 25, 50,
100, 150, 250, 500, 1000 dan
2000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan,
memanaskan, atau
menyampur senyawa kimia,
dan unit skala tidak terlalu
teliti tetapi cukup memadai
untuk penggunaan ynag tidak
memerlukan ketelitian tinggi.

14 Labu filtrasi (Filtration Flask),


gelas pyrex, dasar bulat,
kapasitas : 100, 250, 500 dan
1000 ml.
Fungsi : untuk proses
penyaringan digabung dengan
corong penyaring Buchner dan
dihubungkan dengan pompa
hisap.
15 Labu Kjeldahl (kjeldahl Flask),
gelas pyrex dengan leher
panjang, kapasitas : 50, 100,
300, 500 dan 800 ml.
Fungsi : merupakan salah satu
perangkat untuk percobaan
penentuan kadar protein.
16 Labu volumetri (Volumetric
Flask) dengan tutup
polypropylene, kapasitas : 1,
2, 5, 10, 20, 25, 50, 100, 200,
250, 500, 1000 dan 2000 ml.
Fungsi : menyimpan hasil
reaksi.

17
Lumpang dan Alu (Mortar
and Pestle), porselen, ukuran
diameter luar lumpang : 70,
90, 110, 125, 140 dan 210
mm.
Fungsi : untuk mengerus dan
menghaluskan.

18 Mangkuk gelas (Glass basin),


mangkuk pengkristal, gelas
borosilikat, dasar datar,
dengar bibir tuang, kapasitas
50 ml dengan ukuran
diameter 50 mm dan
kedalaman 33 mm.
Fungsi : untuk proses
pengkristalan.
19 Pelat tetes (plate), porselen
dengan 12 cekungan dan
ukuran 115 x 95 mm. Bahan
styrene atau polystyrene
dengan 12 cekungan dan
ukuran 115 x 95 mm.
Fungsi : untuk menguji
bahan dengan pereaksi.
20 Pipet (pipette), bersekala,
berkode warna,
kapasitas : 1 x 0,01 ml, 2 x
0,02 ml, 5 x 0,05 ml, 10 x 0,1
ml, 25 x 0,2 ml.
Fungsi : untuk mengambil
dan memindahkan zat cair
dengan volume tertentu.
21 Tabung sentrifugal
(Centrifuge Tube), bentuk
kerucut, kapasitas 15 ml,
berskala 0 sampai 10 x 0,1
ml, bahan gelas soda lime
dengan bibir, ukuran 111 x 17
mm.
Fungsi : dipergunakan
sebagai tempat bahan yang
akan diendapkan dengan
sentrifugal.
22 Tabung reaksi (Test Tube),
soda lime, dinding tipis atau
normal dengan bibir,
ukuran : 50 x 6 mm, 50 x 10
mm, 75 x 10 mm, 75 x 12
mm, 100 x 12 mm, 12 x 12
mm, 125 x 16 mm, 125 x 19
mm, 150 x 16 mm, 150 x 19
mm, 150 x 25 mm.
Fungsi : dipergunakan untuk
melakukan suatu reaksi
kimia dan menyimpan
senyawa kimia (cair).

23 Termometer (Thermometer),
skala derajat Celcius, air
raksa, berisi gas, panjang 300
mm, diameter 6-7 mm,
ukuran skala :
-10 - 50 x 0,5°C
-10 - 110 x 1°C
-10 - 200 x 1°C
-10 - 250 x 1°C
-10 - 360 x 2°C
-10 - 400 x 2°C
Fungsi : mengukur suhu
suatu senyawa kimia (cair)
atau suhu ruang incubator.
PENGENALAN ALAT LOGAM

No Gambar Alat Keterangan


1 Kasa (Gauze), kawat besi
untuk dipergunakan pada
tripod, dilapisi asbes dibagian
tengah, ukuran : 125 x 125
mm dan 150 x 150 mm.
Fungsi : untuk dasar
pemanasan.
2 Klem (Clamp), dilapisi asbes
pada rahang, maksimum
bukaan rahang 180 mm, dan
dapat menjepit gelas kimia
sampai kapasitas 5 liter.
Fungsi : untuk menjepit gelas
piala.
3
Klem (Clamp), untuk
memegang dua buah buret.
Fungsi : menjepit buret pada
titrasi.
4
Pembakar bunsen (Bunsen
Burner), untuk bahan bakar
LPG, tinggi 125 mm. Fungsi :
sebagai alat pembakar.

5 Penjepit tabung reaksi (Test


Tube Holder), dengan pegas
baja, dapat menjepit tabung
reaksi sampai diameter 30
mm. Fungsi : sebagai alat
penjepit tabung reaksi.

6 Statif dengan batang statif


(retort stand) (including rod),
dengan ukuran panjang x
lebar : 160 x 100 mm, 200 x
125 mm, 250 x 160 mm, dan
315 x 200 mm. Fungsi : untuk
memasang klem.
7
Tang serbaguna – General
Purpose Tong, besi anti
karat, dapat menjepit
tabung sampai ukuran
diameter 12 ram atau gelas
kimia sampai 150 ml. Ukuran
panjang 200 mm dan jarak
rahang terlebar 25 mm.
Fungsi : untuk menjepit
tabung atau gelas piala
8 Tang Krusible – Crucible Tong,
untuk menjepit krus, besi anti
karat, lurus dengan engsel
datar, ukuran panjang : 150
dan 200 mm.
Fungsi : untuk menjepit
krusibel
9 Tang Krusible – Crucible Tong,
bahan kuningan dengan
lengkungan dan engsel datar,
ukuran panjang 200 mm.
Fungsi : untuk menjepit
krusibel
PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT

 Setelah alat-alat laboratorium dipergunakan, perlu


diusahakan adanya pemeliharaan dan penyimpanan yang
sesuai.
 Perlakuan terhadap setiap jenis peralatan berbeda.
 Penanganan terhadap alat gelas tentu berbeda dengan
alat logam.
 Dengan pemeliharaan dan penyimpanan alat yang baik
dapat memperpanjang usia penggunaan alat-alat
tersebut.

Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi pada pemeliharaan peralatan, antara lain pemeliharaan alat-alat gelas, plastik dan porselen antara lain
sebagai berikut :

1. Alat gelas dibersihkan dengan sabun deterjen dengan menggunakan sikat


yang sesuai, misalnya buret dengan menggunkan sikat yang panjang.
2. Khusus untuk alat terbuat dari plastik gunakan spon agar plastik tidak
tergores.
3. Alat gelas yang telah bersih dapat diketahui bila seluruh alat menjadi
basah, membentuk semacam lapisan film yang tipis. Bila alat tersebut
belum bersih akan tampak kumpulan air (titik-titik air) pada permukaan
alat.

4. Minyak atau kerak yang tertinggal pada gelas dapat dibersihkan dengan
merendam gelas selama semalam pada larutan pembersih :
Asam sulfat (pekat) 1 bagian
Kalium dikromat 9 bagian
Setelah gelas direndam kemudian dicuci dengan air mengalir (air kran atau
aquades).
5. Alat gelas yang telah bersih perlu
dikeringkan terlebih dahulu pada rak
pengering sebelum disimpan.
6. Alat-alat logam dapat dicuci dengan sabun
deterjen dan kemudian dikeringkan sebelum
disimpan.
Beberapa ketentuan dalam
penyimpanan alat sebagai berikut :
1. Penyimpanan alat gelas harus terpisah dari alat logam.
2. Alat gelas misalnya tabung reaksi, pipet atau buret
dapat diterapkan pada rak khusus atau pada kotak
yang telah disediakan.
3. Termometer bila telah dipergunakan dan basah,
terlebih dahulu dikeringkan, simpan beberapa lama di
ruang terbuka pada suhu ruangan, dan selanjutnya
disimpan di tempat yang telah disediakan.
4. Alat logam misalnya, statif, batang statif tidak perlu
dilepas dari dasar statif dan diletakkan di atas meja
5. Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang
sama dan usahakan agar tetap dalam keadaan kering.

Anda mungkin juga menyukai