Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Betakang
Setiap individu sejak lahir terkait didalam suatu kelompok, terutama kelompok
keluarga. Dalam keterkaitannya dengan kelompok ini membuka kemungkinan untuk
dipengaruhi dan mempengaruhi anggota-anggota kelompok lain. Oleh karena pada
setiap kelompok senantiasa berlaku aturan-aturan atau norma-norma sosial tertentu
maka perilaku tiap individu anggota kelompok berlangsung didalam suatu jaringan
normatif. Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap masalah- masalah
kesehatan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetabui tentang pengertian perilaku.
2. Untuk mengetabui tentang perilaku kesehatan.
3. Untuk mengetahiii tentang pembahan perilaku atau indikatornya.
4. Untuk mempelajari tentang asiirnsi determinan perilaku manusia.

Menurut Ensiklopedia Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi atau reaksi
orgaiiisme terhadap lingkungannya. Hal int berarti bahwa perilaku barn terjadi
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
rangsangan. Dengan demilöan maka suatu rangsangan akan menghasilkan ieaksi atau
perilaku terientu.
Robert Kwick ( 1974) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan
suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Perilaloi tidak sanna
dengan sikap. Sikap adalah hanya suatu kecenderungan untuk mengadakan tindakan
terhadap suatu obje dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
menyenangi atau tidak menyenangi objek tersebut. Didalam suatu pembentukan dan
atau pembahan, perilaku dipengarubi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam
dan dari luar individu itu sendiri.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atan aktifitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mıılai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan
manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktıfitas masing-masing. Dari
uraian ini dapat dîsimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua
kegiaıan atan akö fitas manusia, haik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar. Skiner ( 193 ) seorang ahli psikologis, merumuskan
bahwa perilaku mempakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar).
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilakn dapat dibedakan
menjadi dua :
1. Perilaku teıtunıp (covert behavior)
Respon seseorang terhadap sıimulus dalam bentuk terselubung atan
tertutup (covert), Misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa
kehamllan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui
hubungan seks, dan sebagainya.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimıılus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka, raisalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atan membawa
anaknya ke puskesmas untuk dü munisasi.

Perilaku kesehatan pada dasamya adalah suatu respons seseorang(organisme)


terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, systenı pelayanan
kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni
respons dan sıimulus atan perangsangan. Respons atan reaksi manusia, baik bersifaı
pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata
atan practice). Sedangkan stimulus atan rangsangan terdiri 4 unsur pokok, yakni
sakit & penyakit, sistem pelayanan kesehauai, makanan dan
lingkungan. Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 4
kelompok:
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance) adalah perilaku atau
usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sokit dan usaha untuk penyembuhan bilamana salö t. Oleh sebab itu perilaku
pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyalöt, dan penyembuhan penyakit bila sakit,
serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang
dalam keadaan
sakit.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atan Sering disebut Petilaku Pencarian pengobatan (Heath
Seelö ng Behavior) adalah menyangkut upaya atau tiadakan seseorang pada
saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari
mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke mar
negeri.
3. Perilaku terhadap makanan (offWffff7n behavmr), yakni respons seseorang
terhadap makanan sebagai kebutuhan viıal bagi kehidupan, meliputi
pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsur-
unsur yang terkandung di dalamnya/zat gibi, pengelolaan makanan, dll.
4. Perilaku Kesehatan Lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon
liagkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana,
sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli
lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan

a. Perilaku hidup sehat adalah perilaku —perilaku yang berkaitan dengan


upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatikan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain :
a) Menu seimbang
b) Olahraga teratur
c) Tidak merokok
d) Tidak minum-minuman keras dan narkoba

3
e) Isörahat yang cukup
l3 Mengendalian
stress
g) Perilaku
atau gaya hid up lain
yang pusitif bagi
kesehatan
b. Perilaku Sakit mencakup respon seseorang terhadap sak it dan pen yakit.
Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala
pcnyakit, pcngobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
C. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) mencakup:
a) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
b) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan
pcnyakit yang layak.
c) Mengetahui hak (misalnya: hak memperolch perawatan, dan pelayanan
kesehatan).

Kosa dan Robertson menyatakan bahwa perilaku kesehatan individu cenderung


dipengaruhi oleh kepcrcayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan
yang diinginkan dan kurang berdasarkan pada pengetahuan biologi. Memang
kenyataannya demikian, tiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam
mengambil tindakan penyembuhan atau pcncegahan yang beròeda meskipun gangguan
kesehatannya sama. Pada umurnnya tindakan yang diambîl berdasarkan penilaian
individti atau mungkin dibantu oleh orang lain terhadap gangguan tersebut. Penilaian
semacam ini menunjukkan bahwa gangguan yang dirasakan individu menstimulasikan
dimulainya suatu proses sosial psikologis. Proses semacam ini menggambarkan
berbagai tindakan yang dilakukan si pcnderita mengenai gangguan yang dialami dan
merupakan bagian integral interaksi sosial pada umumnya. Proses ini mengikuti suatu
keteraturan tertentu yang dapat diklasifikasikan dalam 4 bagian, yakni :
a. Adanya suatu penilaian dari orang yang bersangkutan terhadap suatu gangguan
atau ancaman kesehatan. Dalam hal ini perseps i ink ividu yang bersangkutan atau
orang lain (anggota keluarga) terhadap çangguaø tersebut akan bcrpcran.
Selanjutnya gangguan dikomunikasikan kepada urang lain (anggota keluarga)
dan mereka yang diberi informasi tersebut menilai dengan Criteria subjektif.
b. Timbulnya kecemasan karena adanya pcrsepsi terhadap gangguan tersebut.
Disadari bahwa setiap gangguan kesehatan akan rneiiimbulkan kecemasan baik

4
bagi yang bersangkutan maupun bagi anggota keluarga lainnya. Bahkan gangguan
tersebut dikaitkan dengan ancaman adanya kematian. Dari ancaman- ancaman ini
akan menimbulkan bermacani-macam bentuk perilaku.
c. Penerapan pengatahuan orang yang bersangkutan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan masalah kesehatan, khususnya mengenai gangguan yang
dialaminya. Oleh karena gangguan kesehatan terjadi secara teratur didalam suatu
kelompok tertentu maka setiap orang didalam kelompok tersebut dapat
menghimpun pengetahuan tentang berbagai macam gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi. Dari sini sekaligus orang menghimpun berbagai cara mengatasi
gangguan kesehatan itu, baik secara œadisional maupun modem. Berhagai cara
penerapan pengetahuan baik dalam menghimpun berbagai macam gangguan
maupun cara-cara mengatasinya tersebut merupakan pencerminan dari berbagai
bentuk perilaku.
d. Dilakukannya tindakan manipulatif untuk meniadakan atau mengbilangkan
kecemasan atau gangguan tersebut. Didalam hal ini baik orang awarn maupun
tenaga kesehatan melakukan manipulasi tertentu dalam arti melakukan sesuatu
untuk mengaatasi gangguan kesehatan. Dari sini lahirlah pranata-pranata
kesehatan baik tradisional maupun modem.

C. Perubahan (Adopsi) PeríJaku atau Indíkatornya


Adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama.
Secara teori pembahan atauseseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru
dalam kehidupannya melalui 3 tahap:
1. Pengetahuan
Dikelompokkan menjadi:
a. pengetahuan tentang
sakit dan penyakit
b. pengetahuan tentang
cara pemeliharaan
kesehatan
c. pengetahuan tentang
kesehatan lingkungan
2. Sikap
Dikelompokkan menjadi:
a. sikap terhadap sakit
dan penyakit
b. sikap cara
pemeliharaan dan
cara hidup sehat
3. Praktek dan Tindakan
Indikatomya yakni:
a,
tindakan (praktek)
sehubungan dengan
penyakit
b. tindakan (praktek)
pemeliharaan dan
peningkatan
kesehatan
c. tindakan (praktek)
kesehatan
lingkungan

D. Asumsi Determinan
Perilaku Manusia
Beberapa teori lain untuk
mengungkapkan deteminan
perilaku dari analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan antara lain:
1. Teori Lawrence Creen
Gren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam
pegetahuan, sikap, £epercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling faktor), yang terwujud dalam
lingkungan fisik tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-
sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi,
a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan atau
jamban dan sebagainya.
kesehatan perawatan kesehatanya (behavior intention)
c. Faktor-faktor pendorong (reforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan
b.Dukungan sosial dari masyarakai selötamya (social support) c.
perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan
Adaatautidak adanya infomiasi tentang kesehatan ataufasilitas
£elompok iefeiensi dari perilaku masyarakat.
kesehatan (acesssebility of information)
2. Teori Snehandu B. Kar
Kar mencoba menganalisis perilaku £esehatan dengan bertitik tolak pada
perilaku itu mempakan fungsi dari:
d. Otonom pribadi yang bersangkutan dalam hal ii mengambil tindakan atau
keputusan (personal autonomy)
e. Situasi yang memungkinkan untuk hertindak atau tidak bertindak (action
situastion)
3. Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
beiprilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok: Pemikiran dan pcrasaan
(thought and feeling) yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayaan-kepercayaan dan penilaian penilaian seseorang terhadap objek.
a. Pengetahuan
Pengetahuan di peroleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain.
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau dipcroleh dari orang tua, kakek
atau nenek.
Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap objek sikap sering
dipcroleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.
d. Orang penting se bagai rc ferensi
Perilaku orang, lebih-lebih pcrilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi
oleh orang-orang yang dianggap penting.
e. Sumher-sumber daya (resources)
Sumher daya disini mencakup fasilitas fasilitas, uang, waktu, tenaga dan
sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau
kelompok masyarakat.
f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai nilai, dan penggunaan sumber-sumber di
dalam suatu mas yarakat akan menghasilkan suatu pula hidup (way of life)
yang pada umumnya disebut kebudayaan.

7
BAB III

KESIMPULAN

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hid up produktif secara sosial dan ekonomi.
2. Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutaii. Perilaku kesehatan (Healthy Behav ior) adalah : Respond
seseorang terhadap stimulus atau objek yg berkaitan •3• Sehat Sakit, Penyakit, Faktor
yg mempengaruhi Kesehatan. Batasan perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 4
kelompok, yaitu: Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance), Perilaku
Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering
disebut Pcrilaku Pencarian pengobatan (Heath Seeking Behavior), Perilaku terhadap
makanan (nutrition behavior), dan Perilaku Kesehatan Lingkungan.
3. Beberapa teori yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pcrilaku,
khususn ya perilaku yang berhubungan dengan kcsehatan antara lain: Teori
Lawrence Green, Teori Snehandu B. Kar, dan Teori WHO.
DAFTAR PUSTAKA

ht :/ id iki n e

ht ot.com/2fl12/Dlfi endidikan-kesehatan-dan-ilmu-

http://jarikecil,oom/materi-kuliah/ilmu-kesehatan-masvarakat/66-oengantar-ilmu-
kesehatan-mas arakat.html

http:/fkeslamsel.wordpress.coın/2008/05/28/perilaku-kesehatan-dan-peran-serta-

ht rix-terra.cmn/ rix/faktor+ an arakat

ht .onse laku-
kesehatanA
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan llinu
Perilaku.
t akarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai