LCS
dr. AGRI FEBRIA SARI
Hasil Labor Meningitis
dr. Agri Febria Sari
Pemeriksaan Makroskopis
LCS
dr. AGRI FEBRIA SARI
Penilaian
• Volume
• Warna
• Kekeruhan
• Bekuan
Volume
• Biasanya diambil 12 mL cairan
• Dibagi dalam 4 tabung
Warna
• Merah
Trauma Punksi : Makin lama LCS makin
jernih
Perdarahan subarachnoid : warna tetap
homogen
• Coklat
• Akibat perdarahan (hemolisis)
• cairan berwarna kuning setelah disentrifus
• Kuning
• Akibat perdarahan, ikterus, atau protein
tinggi
• Abu-Abu
• Leukosit (radang purulent)
Kekeruhan
• Dibandingkan dengan air
• Pleositosis bisa tanpa kekeruhan
• Panjang : 3 mm
• Lebar : 3 mm
• Tinggi : 0,1 mm
S-Y DOUBLE GRIDS MICROSCOPIC SLIDE
SYSTEM
(Kamar Hitung SHIH-YUNG)
81 kotak (persegi) keseluruhan
• METODE KALKULASI
1. Untuk Sedimen urine (dari 12 ml urine menjadi 0,6 ml sedimen
urine) atau (dari 10 ml urine menjadi 0,5 ml sedimen urine),
jumlah rerata sel per kotak kecil dikali 4,5 = …. cell/µL (Faktor 4,5
dihitung dari x9x10÷20)
2. Untuk sedimen urine menggunakan 81 kotak persegi (dari 10 ml
urine menjadi 0,6 ml sedimen urine) jumlah rerata sel per kotak
kecil x 9 x 10 ÷ 16,6 = …. cell/µL (Faktor 5,4 dihitung dari
x9x10÷16,6)
3. Untuk sampel tanpa sentrifugasi atau murni (contoh: LCS, urine
berdarah, urine purulen) jumlah rerata sel per kotak kecil x 9 x
10 = …. cell/µL
4. Untuk sampel yang diencerkan (diluted) seperti ascites, efusi
pleura, dan sperma jumlah rerata sel per kotak kecil x 9 x 10 x
faktor dilusi = …. cell/µL
S-Y DOUBLE GRIDS MICROSCOPIC SLIDE
SYSTEM
(Kamar Hitung SHIH-YUNG)
24 kotak (persegi panjang)
• Tinggi : 0,05 mm
• Untuk masing-masing (6 kamar
hitung) : panjang 1 mm, lebar 1
mm
S-Y DOUBLE GRIDS MICROSCOPIC SLIDE
SYSTEM
(Kamar Hitung SHIH-YUNG)
24 kotak (persegi panjang)
• METODE KALKULASI
1. Untuk Sedimen urine (dari 12 ml urine menjadi 0,6 ml
sedimen urine) atau (dari 10 ml urine menjadi 0,5 ml sedimen
urine), jumlah total sel dalam satu kotak besar = …. cell/µL.
2. Untuk sedimen urine (dari 10 ml urine menjadi 0,6 ml
sedimen urine) jumlah total sel dalam satu kotak besar x 1,2 =
…. cell/µL (Faktor 1,2 dihitung dari 12÷10)
3. Untuk sampel tanpa sentrifugasi atau murni (contoh: LCS,
urine berdarah, urine purulen) jumlah total sel dalam satu
kotak besar x 20 = …. cell/µL (Faktor 20 dihitung dari 1÷0,050
---> 0,050 mm merupakan tinggi (kedalaman/depth) kamar
hitung.
4. Untuk sampel yang diencerkan (diluted) seperti ascites, efusi
pleura, dan sperma jumlah total sel dalam satu kotak besar x
20 x faktor dilusi = …. cell/µL.
• Cell counts are performed with undiluted fluid if the fluid is clear.
• If the fluid is hazy or bloody, appropriate dilutions should be made to
permit accurate counts of WBCs and RBCs.
• The smallest reasonable dilution should be made.
• The diluting fluid for RBCs is isotonic saline.
• Diluting fluids for WBCs include glacial acetic acid to lyse the RBCs, or
Türk solution, which contains glacial acetic acid and methylene blue to
stain the nuclei of the WBCs.
Rodaks Hematology Clinical Principles & Applications, 5E (2016)
Rumus Koreksi WBC LCS dengan
kontaminasi RBC
• Cytochemical Reactions
Mix CSF sample with CSF Reagent→ spheres and fixes the cells.
Incubate the mix sample minimum 4-minute to 4-hour incubation
→ aspirated directly into the ADVIA 22120/2120i/22120/2120ii
system.
ADVIA 2120i (CSF Method)
• Measurement
The cells are then detected and enumerated based on light scatter
and absorbance measurements using the ADVIA
22120/2120i/22120/2120ii laser optics.
A scatter versus scatter and scatter versus absorbance cytogram is
displayed with the thresholds and results automatically calculated
for each sample.
Reportable parameters are WBC and RBC counts along with
absolute and percentage counts for neutrophils, lymphocytes,
monocytes, polymorphonuclear (PMN), and mononuclear (MN)
cells. A research-use-only eosinophil count is also given.
ADVIA 2120i (CSF Method)
• Terdapat pada keadaan patologis seperti pada hasil tes nonne yakni
multipel sklerosis, ensefalitis, poliomielitis dan meningitis.
Derajat turbiditas
Kekeruhan sangat minimal atau
hampir tidak ada (negatif)
Turbiditas/kekeruhan minimal
(positif +)
Kekeruhan kuat (positif kuat ++)
Presipitasi (positif sangat kuat +
++)
INTERPRETASI TES NONNE & PANDY
Nonne Pandy Interpretasi
+ + ↑ Globulin, dan atau
↑ Albumin
+ - Tidak mungkin terjadi
- + ↑ Albumin
- - Globulin (-), Albumin↓
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan spesimen cairan otak
1. Jangan menunda-nunda pemeriksaan cairan otak. Berbagai sel dan
tripanosoma cepat lisis pada sampel cairan otak. Glukosa juga cepat
rusak, kecuali kalau dengan fluorida-oksalat.
2. Bekerjalah dengan hati-hati dan hemat. Spesimen yang dapat
diambil untuk pemeriksaan cairan otak (LCS) sering kali hanya sedikit
karena pengambilannya sulit.
3. LCS mengandung organisme virulen. Pakailah pipet dengan sumbat
kapas yang tak menyerap cairan, atau pakailah penghisap karet
untuk menarik cairan dalam pipet
Sumber Kesalahan
1. Wadah sampel yang tidak steril menyebabkan sampel terkontaminasi oleh kuman-
kuman sehingga memberikan hasil positif palsu.
2. Penundaan pemeriksaan sampel tanpa ada perlakuan tertentu menyebakan berbagai
sel cepat lisis, glukosa cepat rusak sehingga memberikan hasil negatif palsu.
3. Penyimpanan sampel di dalam lemari es menyebabkan bakteri yang tidak tahan pada
suhu redah akan mati, sehingga memberikan hasil negatif palsu.
4. Cairan serebrospinal yang purulen, dalam waktu 24 jam setelah pemberian antibiotik
seringkali sudah tidak mengandung bakteri penyebab, misalkan Haemophilus
influenzae, sehingga memberikan hasil yang negatif palsu.
5. Cedera pembuluh darah yang diakibat karena tindakan lumbal fungsi menyebabkan
terdapatnya darah pada sampel sehingga memberikan hasil pemeriksaan yang positif
palsu.
PEMERIKSAAN TINTA
INDIA
(NEGATIVE STAINING)
Mikrobiologi
• Recalibration:
1. A reagent lot number has changed or there is an observed shift in control
values.
2. Major preventative maintenance was performed on the analyzer.
3. A critical part was replaced.
Quality Control
• At least two levels of an appropriate quality control material should
be tested a minimum of once a day.
• In addition, these controls should be tested after calibration with each
new lot of reagent and after specific maintenance or troubleshooting
steps described in the appropriate User’s Guide.
• Quality control testing should be performed in accordance with
regulatory requirements and each laboratory’s standard procedure.
Dynamic Range
• The Lactate procedure is linear from 2 to 90 mg/dL.
• Samples exceeding the upper limit of linearity should be diluted with
purified water and repeated.
• The sample may be diluted, repeated and multiplied by the dilution
factor automatically utilizing the AUTO REPEAT RUN.
Expected Values
• Expected values may vary with age, sex, diet and geographical
location.
• Each laboratory should determine its own expected values as
dictated by good laboratory practice.