Anda di halaman 1dari 6

BELAJAR GERAK By : Dicky Rifqiaziz

DEFINISI BELAJAR GERAK


Definisi belajar gerak menurut Schmidt (1991) adalah “ serangkaian proses yang dihubungkan
dengan latihan atau pengalaman yang mengarah kepada perubahan-perubaha yang relative
menetap dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil”. Pada
dasarnya definisi Schmidt di atas mengandung 3 (tiga) aspek penting, yakni :
1. belajar merupakan pengaruh latihan atau pengalaman. Perkembangan kemampuan memang bisa
berkembang tanpa dilatih. Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh
kematangan dan pertumbuhan. Contoh keterampilan berlari.
2. belajar tidak langsung termati. Ketika latihan erlangsung terjadi banyak perubahan dalam system
saraf pusat. Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan pengalaman
gerak dalam situasi memori dalam otak. Proses inilah yang memantapkan perubahan yang terjadi
agar relative menetap.
3. perubahan yang terjadi relative melekat. Banyak perubahan dalam penampilan terjadi oleh sebab
lain yang sifatnya hanya sementara, misalnya oleh kelelahan, obat-obatan atau kondisi lingkungan.
TAHAPAN BELAJAR GERAK
1. Tahap formasi rencana
Tahap formasi rencana merupakan tahap di mana seseorang sedang menerima
rangsangan pada alat-alat reseptor. nya sebagai masukan bagi sistem memorinya. 
Pada tahap ini, seorang yang sedang belajar gerak akan mengalami beberapa tahapan
proses belajar, sebagai berikut :
a) tahap menerima dan memproses masukan, 
b) proses kontrol dan keputusan dan
c) unjuk kerja keterampilan.
2. Tahap Latihan
Tahap kedua dari belajar gerak adalah tahap latihan.  Pada tahap ini di mana pola
gerak yang telah terbentuk dalam sistem memori sedang diunjuk kerjakan.  Unjuk
kerja keterampilan pada awalnya dilakukan dengan tingkat koordinasi yang rendah.
3. Tahap Otmatisasi
Tahap ini meruapakan tahap akhir dari rangkaian proses belajar.  Gerakkan
otomatisasi merupakan hasil dari latihan yang dilakukan dengan efektif.   Gerakkan
otomatisasi dapat terjadi karena terjadinya hubungan yang permanen antara reseptor
dengan efektor. Gerakkan otomatiasi dalam mekanismennya tidak lagi
dikoordinasikan oleh sistem syaraf pusat melainkan pada jalur singkat pada sistem
saraf otonom.
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai