Anda di halaman 1dari 7

DESAIN KURIKULUM

Kelompok 4:

Rissaffa Jihan Ningrum 190384204002


Cory Alviani 190384204006
Galuh Purnomo 190384204009
Siti Sri Susanti 190384204019
Iksan 190384204022
Pengetian Desain Kurikulum

Desain berarti suatu proses perencanaan dan selesksi elemen, trknik, teknik, dan prosedur dalam melakukan
sesuatu yang mencakup objek, konsep,dan upaya untuk mencapai tujuan (Pratt, 1980:5).
Dalam arti umum, desain kurikulum adalah sebagian dari hasil suatu pemikiran yang mendalam tentang
hakikat pendidikan dan pembelajaran (Prtt,1980:16)
Desain merupakan peruses sistematik dan reflektif dalam menerjemahkan prinsip belajar mengajar ke dalam
suatu rancangan pembelajaran yang mencakup materi intruksional, kegiatan belajar, sumber-sumber belajar dan
system efaluasi (Richeyb et al.,2011:2)
Bentuk-bentuk Kurikulum
1. Desain Kurikulum Berorientasi pada disiplin Ilmu

Pengembangan desain kurikulum yang beriorientasi pada disiplin ilmu ini adalah berawal
dari sebuah asumsi, bahwa fungsi sekolah pada dasarnya untuk mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik.
Maka desain kurikulum model ini dinamakan juga desain kurikulum subjek akademis.
Menurut Longstreet (1993) sebagimana dikutip oleh Rusman (2009) desain kurikulum ini merupakan desain
kurikulum yang dipusatkan kepada pengetahuan (the knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan struktur
disiplin ilmu. Penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual peserta didik.
2. Desain kurikulum berorientasi pada masyarakat

Rancangan kurikulum yang berorientasi pada masyarakat didasari oleh asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah
untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam menentukan isi
kurikulum. Ada 3 perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan masyarakat, yaitu: perspective status
quo (the status quo perspective), perspective reformis (the reformis perspective), dan perspektif masa depan (the
futuristik perspective).
3. Desain kurikulum berorientasi pada siswa

Kurikulum ini memiliki asumsi bahwa pendidikan diselenggarakan untuk membantu anak didik. Kurikulum yang
berorientasi pada siswa menekankan kepada siswa sebagai sumber isi kurikulum. Dalam mendesain kurikulum yang
berorientasi pada siswa, Alice Crow (Crow & Crow, 1955) menyarankan hal-hal sebagai berikut:
a. kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan anak;
b. isi kurikulum harus mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dianggap berguna untuk masa sekarang
dan masa yang akan datang;
c. anak hendaknya ditempatkan sebagai subjek belajar yang berusaha untuk belajar sendiri, artinya siswa didorong
untuk melakukan berbagai aktivitas belajar, bukan sekedar menerima informasi guru;
d. diusahakan apa yang dipelajari siswa sesuai dengan minat, bakat dan tingkat perkembangan anak. Artinya apa yang
seharusnya dipelajari bukan ditentukan dan dipandang baik dari sudut guru atau orang lain tetapi ditentukan dari
sudut anak itu sendiri.
 
4. Desain kurikulum teknologis

Model desain kurikulum teknologi difokuskan kepada efektivitas program, metode, dan bahan-bahan yang dianggap dapat
mencapai tujuan. Perspektive teknologi telah banyak dimanfaatkan pada berbagai konteks, misalnya pada program pelatihan
di lapanganindustri dan militer. Desain sistem intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur,
aktivitas, dan tes, serta pengembangan bahan-bahan ajar. Teknologi mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai suatu sistem.

Anda mungkin juga menyukai