Anda di halaman 1dari 35

KARAKTERISASI &

ELUSIDASI STRUKTUR
Marini, M.Farm

PRODI D3 FARMASI
STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN
Pendahuluan
Mengapa suatu senyawa perlu ditentukan strukturnya?
Untuk identifikasi yang lebih jelas (mis dlm fitokimia,
dll)
Untuk keperluan pengembangan (mis modifikasi
struktur utk kurangkan side effect dll)•
Spektroskopi adalah kaedah paling mutakhir untuk
elusidasi struktur, meliputi:Spektroskopi UV-
VisSpektroskopi IRSpektroskopi NMRSpektrometri
Massa
METODE IDENTIFIKASI
Proses ekstraksi  dipisahkan  dimurnikan
(co: rekristalisasi)  identifikasi
Tahapannya : menetapkan golongan senyawa 
menentukan jenis senyawa
Golongan senyawa dapat ditetapkan dengan uji
warna, kelarutan, bilangan Rf, Rri, titik didih,
titik leleh, putaran optik & ciri spektrum UV, uji
biokimia (misal glikosida dapat dipisahkan dg
hidrolisis menggunakan β-glukosodase), uji
biologi (untuk senyawa pengatur tumbuh)
Ciri-ciri
tersebut dibandingkan dengan data pustaka
(perbandingan)
Untuk senyawa yang sama perlu ada ciri
spektrumnya termasuk spektrum UV, IR, RMI dan
spektrum massa, sedapat mungkin dibandingkan
dengan senyawa autentik (Asli)
Untuk senyawa baru  perlu dilakukan penguraian
kimia & mensintesis senyawa tersebut. Jika senyawa
tsb terdapat dalam jumlah yang cukup dan
berbentuk kristal, maka struktur dan stereokimianya
dapat ditetapkan dengan kristalografi sinar-x
SPEKTROSKOPI
 Spektroskopi: studi interaksi antara radiasi EM dengan
materi (atom, molekul)
 Manfaat:
1) analisis kuantitatif ;
2) analisis kualitatif ;
3) elusidasi struktur
 Pembagian Spektroskopi berdasar Radiasi EM yang
digunakan:
1) UV-Vis (200-800 nm);
2) IR ;
3) NMR (Nuclear Magnethic Resonance );
4) MS (tidak menggunakan REM, bukan spektroskopi yang
sebenarnya)
 Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari
tentang penggunaan spektrofotometer.
 Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer.
 Spektofotometer adalah adalah yang digunakan
untuk mengukur energi secara relative jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
 Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu,
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
 Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota
teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780
nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer.
 Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif.
SPEKTROMETRI ULTRAVIOLET-TAMPAK
(UV-VISIBLE)

 Dapat dipakai untuk memberi informasi baik


kualitatif maupun kuantitatif
 Cuplikan yang diukur sangat sedikit, yaitu
sespora  dilarutkan dalam etanol 95% 
masukkan ke dalam kuvet 1-3 ml  diukur
adsorbensinya pada panjang gelombang 200 –
400 nm (sinar UV), dan 400 – 700 (untuk sinar
tampak)
Pelarut
Pelarut-pelarut yang digunakan spektrofotometri harus:
1. Melarutkan cuplikan
2. Meneruskan radiasi dalam daerah panjang
gelombang yang sedang dipelajari.
3. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan
rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak
berwarna
4. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang
dianalisis.
5. Kemurniannya harus tinggi, atau derajat untuk analisis
tinggi.
UV-Vis
Selain etanol dpt digunakan pelarut metanol,
air, heksana, eter, eter minyak bumi
Yang harus dihindari : alkohol mutlak niaga
 karena mengandung benzen yang
menyerap didaerah UV pendek
Kloroform, pirimidina  karena menyerap di
daerah 200-260 nm. Tetapi pekarut ini
sangat baik untuk pengukuran spektrum
karetonoid di daerah visual
HUKUM SERAPAN
 Hukum serapan Lambert’s menyatakan bahwa fraksi sinar
yang diserap tidak tergantung kepada intensitas sumber
sinar
 Hukum Beer’s menyatakan bahwa serapan tergantung
jumlah molekul yang terserap
 Maka persamaanya :

AM
 A=ε.b.C
cl
 ε = absortivitas molar A = absorban (serapan)
 A = absorbans ε = koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1)
 c = konsentrasi b = tebal kuvet (cm)
C = konsentrasi (M)
 M = berat molekul sampel
Lambert’s – Beer’s Law
Pada beberapa buku ditulis juga :
A = E.b.C
E = koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1 cm-1)
b = tebal kuvet (cm)
C= konsentrasi (gram/100 ml)

Hubungan antara E dan ε adalah :

Pada percobaan, yang terukur adalah transmitan (T),


yang didefinisikan sebagai berikut :
T = I / Io
I = intensitas cahaya setelah melewati sampel
Io = adalah intensitas cahaya awal
Hubungan antara A dan T adalah
A = -log T = - log (I / Io)
Contoh soal:
1. Suatu senyawa mempunyai serapan maksimum
pada 235 nm dengan 20% cahaya yang dapat
dilewatkan atau ditransmisikan oleh senyawa ini.
Diketahui bahwa senyawa ini mempunyai
konsentrasi 2.0 x10-4 molar dengan ketebalan
sel 1 cm. Berapa koefisien ekstingsi molar
senyawa ini pada λ 235?

Jawab :
Diket : T = 20% = 0.2 A = -log T = -log 0.20 = 0.7
b=1 c = 2.0 x10-4 molar
A=ε.b.c
0.7 = ε. 1. 2.0 x10-4
ε = 0.7 /( 2.0 x10-4)
ε = 3.5 x 103
2. Nilai εmaks anilin pada λmaks 280 nm adalah 1430. Suatu
larutan anilin di dalam air memberikan transmitan 30% dengan
ketebalan sel 1 cm.
Berapa milligram anilin yang dibutuhkan untuk menyiapkan
100 ml larutan ini?
Jawab :
Diket : T = 30% = 0.3 A = -log T = -log 0.3 = 0.52
b = 1 ε = 1430
ΒΜ aniline = 93
A= ε.b.c
0.52 = 1430. 1. c
c = 0.52 / 1430
c = 3.6 x 10 -4mol/liter
Jumlah anilin yang dibutuhkan untuk 1 liter pelarut adalah
3.6 x 10 –4 x 93 = 0.034 gram
untuk 100 ml dibutuhkan
0.1 x 0.034 gram = 0.0034 gram = 3.4 mg
PERALATAN
Sumber cahaya digunakan lampu hidrogen/
deuterium pengukuran uv dan lampu tungsten
untuk pengukuran pada cahaya tampak
Panjang gelombang dari sumber cahaya akan
dibagi oleh pemisah panjang gelombang
(wavelength separator) seperti prisma atau
monokromator.
Spektrum didapatkan dengan cara scanning oleh
wavelength separator sedangkan pengukuran
kuantitatif bisa dibuat dari spektrum atau pada
panjang gelombang tertentu
skema alat spektrofotometer UV-Vis yang
memiliki sumber cahaya tunggal (Single-
beam)
Komponen-komponen pokok dari
spektrofotometer meliputi:

1. Sumber tenaga radiasi yang stabil


2. Sistem yang terdiri dari lensa-lensa, cermin,
celah-celah, dan lain-lain
3. Monokromator untuk mengubah radiasi
menjadi komponen-komponen panjang
gelombang tunggal
4. Tempat culikan/kuvet yang transparan
5. Detektor radiasi yang dihubungkan dengan
system meter atau pencatat
PRINSIP KERJA
Penyerapan sinar tampak dan ultraviolet oleh
suatu molekul organik akan menghasilkan
transisi diantara tingkat energi elektronik
molekul tersebut, dan karenanya sering
dinamakan spektrometri elektronik.

Transisi tersebut umumnya antara orbital


ikatan atau orbital pasangan bebas ke orbital
anti ikatan
PRINSIP KERJA
Panjang gelombang serapan merupakan ukuran
perbedaan tingkat-tingkat energi transisi
elektronik dari orbital tersebut.

Absorpsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi


elektronik, yaitu promosi elektron-elektron
dari orbital keadaan dasar, berenergi rendah ke
orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi
UV-Vis  Ultra Violet dan Visible (sinar
tampak)
Dilakukan dalam larutan sangat encer
dengan blanko pembanding
Senyawa tanwarna diukur pada panjang
gelombang 200-400 nm
Senyawa berwarna pada 200-700 nm
Bahan yang digunakan hanya sesepora

SPEKTROMETRI UV-Vis
KEPERLUAN ELUSIDASI STRUKTUR

Mengukur jumlah ikatan rangkap atau


konjugasi elektronik
skema alat spektrofotometer UV-Vis yang
memiliki sumber cahaya ganda (double beam)

Alat ini larutan sampel


dimasukkan bersama-sama
dengan pelarut yang tidak
mengandung sampel. Alat ini
lebih praktis dan mudah
digunakan serta memberikan
hasil yang optimal.
SPEKTRUM
DEFINISI
Kromofor : suatu gugus kovalen tak jenuh yang
bertanggung jawab terhadap absorpsi elektronik
(gugus fungsi menyerap radiasi pada aderah uv).
Umumnya memiliki ikatan rangkap terkonjugasi
ct : C  C
Ausokrom : suatu gugus jenuh dengan eletron sunyi
yang tidak menyerap pada daerah UV-Vis tapi jika
terikat pada kromofor akan mengubah panjang
gelombang dan intensitas gugus kromofor
Ct : -OH –OR –NH2 –NHR –NR2 –X
Kromofor
Berasal dari kata Chromophorus yang
berarti pembawa warna ƒ
Dalam pengertian yang dikembangkan,
kromofor merupakan suatu gugus fungsi
yang menyerap radiasi elektromagnetik
apakah gugus itu berwarna atau tidak ƒ
Digunakan untuk menyatakan gugus tidak
jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi
dalam daerah-daerah ultraviolet dan terlihat
Ausokrom
Suatu subtituen pada kromofor yang
menghasilkan pergeseran merah ƒ
Ciri auksokrom adalah heteroatom yang
langsung terikat pada kromofor,
misalnya : - OCH3, -Cl, -OH, NH2. ƒ
Contoh : pada konjugasi pasangan electron
bebas pada atom nitrogen dari n-amina
akan mengeser serapan maksimum dari
harga ikatan ganda terisolasi pada 190nm
GUGUS KROMOFOR
GUGUS AUKSOKROM

-OH -OR -NH2

-NHR - NR2 -X
PENGUKURAN
Dapat dilakukan secara berulang dalam larutan
netral, dan pada pH yang berbeda-beda
Dapat dimanfaatkan pergeseran batokromik atau
hipsokromik dan untuk meningkatkan intensitas
serapan
Misal larutan fenol dalam alkohol ditambah alkali
maka spektrum akan bergeser ke arah panjang
gelombang yang lebih besar (pergeseran batokromik)
Sebaliknya jika alkali ditambahkan ke dalam larutan
netral asam karboksilat maka panjang gelombang
akan bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil
(pergeseran hipsokromik)
UJI KUALITATIF
Pemurnian harus dilakukan sebelum
penetapan spektrum
UJI FLAVONOID
Spektrofotometri UV-Vis merupakan
pilihan tunggal untuk penetapan struktur
flavonoid
CONTOH SPEKTRUM XANTON DALAM
PELARUT YANG BERBEDA
SPEKTRUM GOLONGAN PIGMEN TUMBUHAN
Tugas
Suatu zat dengan berbagai konsentrasi diukur dengan
menggunakan kuvet setebal 0.1 cm memiliki absorban seperti
dibawah ini. Diketahui bahwa zat ini memiliki BM 120. Dengan
menggunakan kurva kalibrasi carilah koefisien ekstingsi molar
dari zat ini!

ReviewJurnal Isolasi dan Elusidasi Struktur Senyawa dari


tanaman Obat

Anda mungkin juga menyukai