Anda di halaman 1dari 99

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN

TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika
tumbuhan masih dalam tingkat embrio
 meristem primer, merupakan jaringan meristem yang
ditemukan pada tumbuhan dewasa serta biasa ditemukan pada
ujung batang (yang mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi)
dan ujung akar (yang mengakibatkan akar bertambah
dalam/panjang).
meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang berasal dari
jaringan yang telah mengalami diferensiasi.
Contoh : kambium (keluar membentuk kulit, ke dalam
membentuk kayu)
Gambar 1.1 Letak meristem apikal pada ujung
akar dan ujung batang
Sumber :
www.bcs.whfreeman.com
Jaringan Meristem
Berdasarkan posisinya, jaringan meristem dibedakan menjadi :
1.Meristem apikal, terdapat pada ujung batang dan ujung akar yang kelak
menghasilkan pemanjangan batang dan akar. Meristem apikal mengalami
pertumbuhan yang dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan menghasilkan
jaringan yang dikenal dengan jaringan primer.
2.Meristem lateral, menghasilkan pertumbuhan ke arah samping. Hasilnya yang
Anda lihat adalah batang dan akar semakin membesar/menebal. Pertumbuhan
ini dinamai pertumbuhan sekunder.
Contoh : kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder
sedangkan kambium gabus menghasilkan lapisan pelindung yang disebut
periderm
3. Meristem interkalar, Meristem interkalar dapat tetap aktif, tetapi dalam
waktu yang lama setelah sel-sel di ruas atas menjadi dewasa sepenuhnya.
Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan
munculnya bunga
Gambar 1.2 Meristem interkalar pada batang rumput-rumputan

Sumber :
http://www.glogster.com/xr10050/plant-tissue
2. Jaringan Permanen
a. Jaringan Epidermis
selalu terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian dalam organ bersangkutan dari
keadaan seperti hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu,
dan hilangnya zat-zat makanan
epidermis memiliki beberapa ciri antara lain :
- terdiri dari sel-sel hidup;
- berbentuk persegi panjang;
- sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
- tidak memiliki klorofil;
- mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis.
 Beberapa modifikasi epidermis antara lain adalah stomata, spina (duri), sel kipas, sel

kersik, dan trikomata (rambut-rambut) .


SEM of tobacco leaf surface
Multicelluar uniserate trichomes
Branched trichomes
Glandular trichomes in alfalfa
Lithocysts containing a cystolith
Bulliform cells
stomata
2. Jaringan Permanen
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Disebut jaringan dasar karena jaringan ini menyusun sebagian besar
jaringan baik pada akar, batang, daun, maupun buah.
Ciri-ciri jaringan parenkim yang membedakanya dengan jaringan lain adalah
:
osel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta
umumnya berbentuk segi enam;
o memiliki banyak vakuola;
o letak inti sel mendekati dasar sel;
omampu bersifat merismatik karena dapat membelah diri;
odan memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.
Jaringan parenkim

Elmisa Subama
Jaringan parenkim dan bentuknya

Elmisa Subama
Macam-Mcam Parenkim
berdasarkan Fungsinya :
• Parenkim asimilasi, bertugas melakukan
proses pembuatan zat-zat makanan.
• Parenkim penimbun, berfungsi sebagai
penyimapan cadangan makanan.
• Parenkim air, berfungsi sebagai penimbun
air.
• Parenkim udara (aerenkim), berfungsi
sebagai tempat penyimpan udara.
• Parenkim angkut, berfungsi sebagai
pengangkut makanan dan air.
Elmisa Subama
Elmisa Subama
Macam-Macam Parenkim
berdasarkan Bentuknya:
• Parenkim palisade, merupakan parenkim
penyusun mesofil. Pada biji bentuk selnya
panjang, tegak dan mengandung banyak klorofil.
• Parenkim bunga karang, merupakan parenkim
penyusun daun. Bentuk dan ukurannya tidak
teratur dengan ruang antar sel yang lebih besar.
• Parenkim bintang (aktinenkim), bentuknya
seperti bintang, ujungnya bersambungan.
• Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan
lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung
kloroplas.
Elmisa Subama
Elmisa Subama
Jaringan Parenkim

Klorenkim Aerenkim Aktinenkim


2. Jaringan Permanen
c. Jaringan Penyokong
dikenal juga dengan nama jaringan mekanik, jaringan
penunjang, atau jaringan penguat.
jaringan inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga
dapat berdiri dengan kokoh.
memiliki sel-sel dengan dinding sel yang tebal dan kuat, juga
karena sel-selnya telah mengalami spesialisasi. Jaringan
penyokong berfungsi untuk:
omenguatkan/menegakkan batang dan daun,
omelindungi biji atau embrio,
omelindungi berkas pengangkut (vaskuler).
oAda 2 jenis jaringan penyokong, yaitu jaringan kolenkim dan
jaringan sklerenkim.
Jaringan Permanen
1) Jaringan Kolenkim
Sifat utama dari jaringan kolenkim adalah :
 sel-sel penyusunnya hidup dan dinding selnya banyak mengandung
selulosa.
 Sifatnya mirip jaringan parenkim, dan dapat dianggap sebagai jaringan
parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan.
 Kolenkim terdapat langsung di bawah atau dekat permukaan batang muda
dan tangkai daun muda, namun jarang ditemukan pada akar.
 Sel-sel kolenkim mengalami penebalan di sudut-sudut selnya, tidak merata
pada seluruh permukaan dinding sel. Dinding selulosa yang tebal pada
kolenkim menyebabkan organ bersangkutan memiliki sifat lentur.
 Kolenkim baik sekali untuk menopang organ yang aktif tumbuh karena sel-
selnya dapat meregang untuk menyesuaikan diri dengan perpanjangan
organ.
Gambar 1.5 Jaringan kolenkim

Sumber : http://bio1152.nicerweb.com
Letak Kolenkim pada Jaringan Tumbuhan
Jaringan Kolenkim pada Batang dan Buah
TIPE DINDING KOLENKIM
Menurut tipe penebalan dindingnya,
dibedakan menjadi :

Kolenkim cincin (angular lolenkim)

Kolenkim tubular (tubular kolenkim)

Kolenkim lamella (lamellar kolenkim)

Kolenkim sudut (angular kolenkim)


Tipe Kolenkim Berdasarkan Penebalan Dindingnya
Tipe Kolenkim Berdasarkan Penebalan Dindingnya
Jaringan Sklerenkim
jaringan dinding sel sekunder yang dapat
berlignin atau tidak pada organ tumbuhan yang
dewasa, protoplasmanya mati atau tidak aktif

Jairngan ini dibedakan menjadi:


Serat/serabut: sel-sel panjang dan sempit,
sering ditemukan sebagai berkas, jalinan atau
silinder berongga. Paling sering ditemukan di Serat
jaringan pembuluh atau jaringan dasar.
Menurut tempatnya terdapat serat xilem
(berada di jaringan pembuluh) dan serat
ekstraxilem (diluar jaringan serabut xilem)

Sklereid: kelompok sel keras di antara sel


parenkim sekelilingnya, terdapat sebagai
idioblas, setelah sel menjadi dewasa sel mati
Sklereid
(sel batu).
Perbedaan Jaringan Sel Parenkim, Kolenkim, dan
Sklerenkim
Jaringan Gabus
Jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan
menggantikan epidermis pada batang dan akar yang telah menebal
akibat pertumbuhan sekunder
Fungsi: Sifat gabus yang tahan air dan isolator suhu, menyebabkan
gabus efektif sebagai lapisan pelindung permukaan tumbuhan

Jaringan ini terdiri atas:


•Felogen (kambium gabus): meristem pembentuk periderm.
•Felem (jaringan gabus): jaringan pelindung yang dibentuk
felogen ke arah luar.
Ciri-cirinya: susunannya rapat, tidak ada ruang antarsel,
terdapat zat gabus pada dinding selnya.
•Feloderm: jaringan parenkim yang dibentuk felogen ke arah
dalam
Jaringan Pengangkut
Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat
makanan hasil fotosintesis dari organ ke organ.

Berdasarkan fungsinya, terbagi menjadi :


•Xilem: menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri
atas parenkim xilem, serabut xilem, trakeid dan komponen pembuluh.

•Floem: menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke


seluruh bagian tumbuhan. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk
piramid. Terdiri atas parenkim floem, serabut floem, komponen
pembuluh tapis, dan sel pengiring.

Di antara floem dan xilem pada tumbuhan dikotil terdapat kambium.


Ada dua macam, yaitu kambium vasikuler dan kambium
intervasikuler.
Jaringan Pengangkut

Xilem
Floem
Jenis Sel dalam Xilem Sekunder
Unsur Trakeal
Contoh gambar floem :
sel xilem berlignin dan selnya kuat
Sel parenkim tidak berlignin sehingga rapuh
Tapi serat floem yang ada lignin
Jaringan Kambium

Penampang melintang batang


dengan kambium vasikular

Penampang melintang batang


dengan kambium vasikular dan
intervasikular
Fungsi Akar Pada Tumbuhan
Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai
berikut.
1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena
memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel, kentang,
ubi jalar dan singkong.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau
(Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Susunan Akar pada Pertumbuhan Primer

• Irisan memanjang ujung


akar muda menunjukkan
adanya 4 daerah
pertumbuhan yang
batasnya tidak terlalu
jelas, yaitu: a) tudung
akar, b) daerah
pembelahan sel­, c)
daerah pembentangan
sel, dan d) daerah
diferensiasi atau
pemasakan sel.
Tudung Akar

• Tudung akar terletak di ujung


akar, melindungi meristem
akar dari kerusakan mekanik
dan membantu penembusan
pertumbuhan akar ke dalam
tanah. Tudung akar terdiri dari
sel-sel parenkim yang hidup
dan sering berisi amilum
• Pada sejumlah tumbuhan sel-
sel pusat tudung akar
membentuk struktur yang
nyata dan tetap, disebut
kolumela
Epidermis dan Bulu Akar

• Lapisan terluar akar terdiri dari epidermis yang tersusun atas sel-sel yang rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis. Di bagian ujung tempat terjadinya
penyerapan, dinding sel epidermis terdiri dari bahan selulose dan pektin. Bila
epidermis tidak terkelupas waktu akar menua, dinding selnya akan mengalami
penebalan dengan kutin atau suberin
Irisan melintang akar
muda, akan terlihat
dari luar ke dalam
jaringan-jaringan
penyusun: epidermis,
korteks, stele
(endodermis, xilem,
floem dan empulur)
Endodermis
• Endodermis merupakan lapisan yang terbentuk di bagian dalam korteks
• Pada awal perkembangannya, sel‑sel endodermis membentuk, pita
Caspary, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial dan
antiklinal, bersamaan dengan terbentuknya protoxilem di tempat tersebut.
• Pita Caspary dinamakan juga sel peresap karena dapat melalukan air dan
zat hara.
Silinder berkas pengangkut
• Bagian ini dipisahkan
dari korteks oleh
endodermis. Bagian
terluar yang berbatasan
dengan endodermis
adalah perisekel, yang
tersusun atas sel-sel
parenkim berdinding
tipis dan mempunyai
potensi untuk menjadi
meristem kembali,
sehingga kadang-
kadang disebut
perikambium
Susunan akar primer dikotil
Susunan akar sekunder dikotil
4) Silender Berkas Pengangkut

• Letaknya disebelah dalam endodermis,


jaringan yang berbatasan langsung dengan
endodermis disebut perisikel
• Sebelah dalam jaringan perisikel terdapat
jaringan berkas pengangkut (xilem dan
floem)
Susunan akar pada pertumbuhan sekunder

• Pertumbuhan sekunder pada akar terjadi


akibat aktifitas kambium dan kambium gabus
yang membentuk xilem sekunder dan floem
sekunder.
• Aktifitas kambium ini menyebabkan akar
bertambah besar diameternya
Struktur Akar Tumbuhan Dikotil
Peralihan Akar ke Batang dan

• Sistem berkas pengangkut primer pada akar


dan batang berbeda atas dasar struktur serta
arah perkembangan radialnya. Protoxilem
akar sifatnya exarch sedang pada batang
sifatnya endarch. Pada akar xilem dan floem
tersusun radial bergantian, sedang pada

Protoxilem endarch pada batang dikotil


batang umumnya tersusun kolateral. Antara
kedua struktur yang berbeda fungsinya
tersebut terjadi pertemuan yaitu di leher
akar.

Protoxilem exarch pada akar dikotil


Percabangan Akar
• Primordia cabang akar umumnya terjadi
di bagian tertentu yang teratur, dan
diperkirakan ada hubungannya dengan
pertum-buhan sistem berkas
pengangkutnya.
• Pada Angiospermae dan Gymnospermae
terbentuknya cabang akar dimulai dari
perisikel dan menembus korteks, sedang
pada Pteridophyta dimulai dari
endodermis.
BATANG DAN KARAKTERISTIKNYA

• Batang merupakan sumbu


dengan daun yang melekat
pada-nya
• Jaringan pada batang dapat
dibagai menjadi jaringan
dermal, jaringan dasar dan
jaringan permbuluh
Struktur Batang
 Struktur batang dari jenis tanaman berbeda memperlihatkan susunan
yang berbeda, misalkan batang tanaman dikotil berbeda dengan
tanaman monokotil serta berbeda juga dengan tumbuhan conifer.
 Batang, terdiri atas tiga sistem jaringan yiatu jaringan dermal,
fundamental/dasar, dan vaskuler/pembuluh. Variasi dalam struktur
primer pada batang dan species yang berbeda adalah berdasarkan
perbedaan distribusi relatif jaringan-jaringan fundamental dan
vaskuler.
A. EPIDERMIS, KORTEKS DAN STELE

 Pada batang terdapat tiga daerah


pokok, ialah epidermis, korteks
dan stele. Pada batang paku-
pakuan, tumbuhan berbiji
telanlang, serta tumbuhan dikotil,
umumnya ketiga daerah tersebut
mempunyai batas-batas yang
jelas, sedang pada tumbuhan
monokotil batas antara korteks
dengan stele mungkin jelas atau
mungkin tidak

Gambar : Penampang batang dikotil (tripolium)


memperlihatkan bagian epidermis, korteks dan stele
Batang Monokotil

Gambar ; Gambar memperlihatkan penambang


batang tanaman monokotil, berkas pembuluh
angkut susunannya tersebar sampai ke bagian
dalam batang..
Keteraangan: 1 epidermis, 2 hipodermis, 3
berkas pengangkut, 4 parenkim

 Pada batang tumbuhan


monokotil batas antara korteks
dengan stele mungkin jelas
atau mungkin tidak
1. Epidermis

• Epidermis batang umumnya disusun oleh selapis sel-sel


dan mempunyai kutikula serta dinding sel yang berkutin
• Epidermis adalah jaringan yang hidup, sel-selnya mempunyai daya untuk
membelah-belah. Sifat ini penting karena epidermis harus mengimbangi
bertambah besarnya batang karena adanya pertumbuhan menebal primer dan
sekunder
2. Korteks

 Korteks batang tersusun terutama oleh parenkim Ruang-


ruang antar sel sangat nyata, tetapi kadang-kadang hanya
terbatas pada parenkim yang terletak di bagian tengah
korteks
 Pada kebanyakan tumbuhan Angiospermae yang akuatik
korteks berkembang sebagai aerenkim dengan ruang-
ruang antar sel yang besar
3. Stele

 Stele terdiri dari jaringan atau berkas-


berkas pengangkut, empulur, ditambah
dengan daerah perikambium dan jari-jari
empulur untuk golongan tumbuhan
tertentu.
Kedudukan epidermis dan korteks
(pada batang monokotil)

Keteraangan: 1 epidermis, 2 hipodermis,


3 berkas pengangkut, 4 korteks
a. Berkas-berkas Pengangkut

• Sistem vasikuler primer pada tumbuhan vaskuler terdiri


atas berkas atau berkas-berkas yang bervariasi dalam
ukurannya serta susunannya.
• Letak floem dan xilem yang berbeda, hal ini yang
mendasari pengelompokan menjadi beberapa tipe berkas
pengangkut. Kita mengenal berkas pengangkut kolateral
(tertutup dan terbuka), bikolateral, konsentrik (amfivasal
dan amfikribral), dan radial
b. Empulur (Medulla)

 Empulur biasanya terdiri atas parenkim, yang mungkin


juga mengandung kloroplas walaupun umumnya tidak
demikian. Pada banyak batang, bagian tengah empulur
rusak selama pertumbuhan batang tersebut
c. Perikambium atau Perisikel

• Perikambium disebut juga perisikel. Ini adalah


jaringan yang disusun oleh beberapa lapisan sel,
melingkungi jaringan vaskuler. Perikambium
dibatasi di sebelah dalamnya oleh floem primer
sedang di sebelah luarnya berbatasan dengan
korteks
c. Perikambium atau Perisikel

Gambar: penampang melintang batang heliantus tanda panah memperlihatkan perikambium


d. Jari-jari Empulur
 Jari-jari empulur adalah berupa pita radiaer, terdiri atas
sel-sel yang berderet-deret, mulai dari empulur sampai
dengan floem. Posisi serta sifatnya yang parenkimatik
menunjukkan seakan-akan merupakan empulur yang
meluas radial; itulah sebabnya jaringan ini disebut jari-
jari empulur. Fungsinya adalah melangsungkan
pengaliaran makanan kearah radia
Protostele (Selaginella)
Plektostele (Selaginella)
Sifonostele (pada Acorus)
Solenostele (pada Dianthus)
MESOFIL
Bagian utama helai daun dan mengandung kloroplas dan ruang
antar sel

Dapat bersifat homogen atau terdiri dari jaringan tiang


(palisade) dan jaringan bunga karang (spongy)

Jaringan palisade terdiri dari 1-2 lapis, letak di bagian atas dari
jaringan spons.
Daun dorsiventral atau bifasial  palisade & spons
Daun isobilateral/unifasial  palisade-spons-palisade

Kloroplas lebih banyak terdapat di jaringan palisade


JARINGAN PEMBULUH
Tersebar di seluruh helai daun dengan pola tertentu
membentuk sistem yang saling berkaitan, terletak di bidang
median, sejajar dengan permukaan daun
Biasa disebut tulang daun dan sistemnya sistem tulang daun

Dua macam pola: jala dan sejajar

Percabangan akhir yang paling halus akan membatasi daerah


mesofil kecil yang dinamakan areolus

Jaringan daun diantara rusuk disebut daerah intercosta

Berkas pembuluh kecil diselubungi oleh 1-2 seludang


pembuluh
HIDROMORFI
Tanaman air

Berkurangnya jaringan pengokoh dan pelindung, atau


pengangkut (terutama xilem)

Banyak rongga udara


(aerenchyma)
BUNGA

Anda mungkin juga menyukai