Pertemuan 2
Pertemuan 2
3
Entitas Nirlaba
4 4
Standar Akuntansi Nirlaba
Relatif sedikit
IPSAS diterapkan untuk Banyak diadopsi
organisasi dalam PSAP
nirlaba
5
Praktik Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia
BLU
BLU –– PPPP menyatakan
menyatakan SAK
SAK yang
yang
berlaku umum dalam
berlaku umum dalam praktik praktik
(PMK)
(PMK) menggunakan
menggunakan SAK SAK dan
dan
SAP
SAP pertanggung-jawaban
pertanggung-jawaban
anggaran
anggaran
OJK
OJK –– khusus
khusus --
BPJS
BPJS –– SAK
SAK Umum
Umum khusus
khusus
Entitas LPS – khusus
LPS – khusus
Nirlaba BPIH
BPIH &
& Parpol
Parpol –– tidak
tidak
Swasta menyebutkan
menyebutkan standar mana yang
standar mana yang
digunakan
digunakan namun
namun harus
harus
menyusun laporan keuangan
menyusun laporan keuangan
6 6
Standar Akuntansi Nirlaba PSAK 45
Hanya mengatur jenis- PSAK 45 dan PSAK untuk
jenis laporan keuangan Organisasi nirlaba dengan
dan ilustrasi masing- akuntabilitas publik
masing laporan signifikan
PSAK 45 dan SAK ETAP
untuk Organisasi Nirlaba
dengan akuntabilitas
publiknya tidak signifikan
13
Tujuan Laporan keuangan
Tujuan utama menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas
nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber
daya bagi entitas nirlaba.
Untuk menyajikan informasi mengenai:
Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai
dan sifat aktiva bersih.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya.
Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang
berpengaruh pada likuiditasnya.
Usaha jasa suatu organisasi.
Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
17
Klasifikasi Aset Neto
18
Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva
bersih,
hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa,
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak
lainnya untuk:
mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan
jasa,
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan Aktivitas
22
Laporan Arus Kas
jangka panjang.
penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
PELAPORAN ORGANISASI NIRLABA
Bentuk-Bentuk Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba
Yayasan
Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi masa dan politik
Instansi Pemerintah atau bagian dari instansi pemerintah.
Lembaga independen non pemerintah: Otoritas Jasa
Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, Badan Penyelenggara
Ibadah Haji
Badan Layanan Umum dan BLU Daerah rumah sakit,
universitas
25
Organisasi Nirlaba
26
Pelaporan Yayasan
Menurut Undang-Undang (UU) No 16 tahun 2001 tentang Yayasan,
yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai
anggota.
Walaupun memiliki pembina, pengurus, dan pengawas, namun
ketiganya tidak bertindak sebagai pemilik sehingga tidak boleh ada
pembagian hasil usaha kegiatan kepada ketiga pihak tersebut.
Pengurus yayasan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan secara
tertulis yang memuat sekurang-kurangnya laporan keadaan dan
kegiatan yayasan dan laporan keuangan.
Laporan keuangan terdiri atas Laporan Posisi Keuangan pada akhir
periode, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Laporan
Keuangan.
27
Pelaporan Yayasan
Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan
atas UU No. 16 tahun 2001 adalah yayasan yang menerima bantuan negara, luar
negeri, atau pihak lain sebesar lebih dari 500 juta atau memiliki aset di luar
harta wakaf lebih dari 20 milyar.
Yayasan tersebut harus menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku dan ikhtisar laporan tersebut harus diumumkan dalam
surat kabar.
Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada
menteri dan instansi terkait.
Undang-Undang Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu
bentuk badan yang merupakan subjek pajak.
Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan.
Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk
melakukan investasi, maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk
tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun
dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
28
Akuntansi Yayasan
Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 dalam pelaporan dan SAK ETAP
atau PSAK tergantung akuntabilitasnya.
Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa
ekuitas yayasan disebut aset bersih.
Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan
tidak terikat.
Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan
(neraca), laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan.
Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena
semua tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.
Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan.
29
Organisasi Kemasyarakatan
(ORMAS)
Organisasi kemasyarakatan (Ormas) merupakan entitas nirlaba.
Menurut UU 17 tahun 2013, Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh
masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Ormas dapat berbentuk badan hukum atau berbasis keanggotaan.
Jika berbadan hukum dapat berbentuk yayasan dan perkumpulan.
Ormas dalam Anggaran Dasar (AD) dan/atau Anggaran Rumah Tangga (ART) wajib
mengatur pengelolaan keuangan organisasi. Keuangan ormas dapat bersumber dari
iuran anggota, sumbangan masyarakat, hasil usaha ormas, bantuan atau sumbangan
asing, kegiatan lain yang sah menurut hukum dan APBN/APBD.
Keuangan Ormas harus dikelola secara transparan dan akuntabel. Untuk pelaksanaan
keuangan, ormas menggunakan rekening pada bank nasional.
Ormas wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan standar
akuntansi secara umum dan sesuai dengan AD dan/atau ART.
Dalam hal ormas menghimpun dan mengelola bantuan atau sumbangan masyarakat
wajib mengumumkan laporan keuangan kepada publik secara berkala.
30
Akuntansi Ormas
Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 dalam pelaporan dan SAK ETAP
atau PSAK tergantung akuntabilitasnya.
Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas ORMAS sehinggaa
ekuitas ORMAS disebut aset bersih.
Aset neto dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan
tidak terikat.
Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan
(neraca), laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan.
Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena
semua tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.
Pencatatan mengikuti jenis usaha ORMAS.
Terdapat penggunaan hasil usaha yang dimiliki
31
Regulasi Ak.Pemerintahan di Indonesia
Produk hukum yang mendasari pengelolaan keuangan negara/daerah.