TATALAKSANANYA
Pembimbing :
dr. Beatrix Siregar, M.Ked(Ped), Sp. A
Disusun oleh:
Bella Sabila Dananda (20360065)
Definisi
Status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U) < -3 SD yang merupakan
padanan istilah severely underweight. Terdapat 3 jenis
gizi buruk yang sering dijumpai yaitu kwashiorkor,
marasmus dan gabungan dari keduanya marasmiks-
kwashiorkor
Penentuan Status Gizi Anak
Klasifikasi dan Manifestasi Klinis Gizi Buruk
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI
Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
3
2.
3.
Tatalaksana pada Gizi Buruk
1. Mencegah dan Mengatasi Hipoglikemia
2. Mencegah dan Mengatasi Hipotermia
3. Mencegah dan Mengatasi
Dehidrasi
Terapi dehidrasi pada gizi buruk:
ReSoMal 5 ml/kg setiap 30 menit selama 2 jam per oral
atau dengan NGT.
ReSoMal 5-10 ml/kg/jam untuk 4-10 jam berikutnya,
diselingi dengan F-75.
Lanjutkan pemberian F-75.
Pencegahan dehidrasi pada gizi buruk :
Pemberian F-75
ReSoMal 50-100 ml setiap buang air besar cair
Apabila anak masih mendapatkan ASI, ASI tetap
dilanjutkan
4. Gangguan Keseimbangan
Elektrolit
• Semua anak dengan gizi buruk mengalami defisiensi kalium dan magnesium yang
mungkin membutuhkan waktu 2 minggu atau lebih untuk memperbaikinya.
• Terdapat kelebihan natrium total dalam tubuh, walaupun kadar natrium serum mungkin
rendah.
• Edema dapat diakibatkan oleh keadaan ini. Jangan obati edema dengan diuretikum
TATALAKSANA
1. Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan Kalium dan Magnesium, yang sudah
terkandung di dalam larutan Mineral-Mix, yang ditambahkan ke dalam F-75, F-100, atau
ReSoMal
2. Gunakan larutan ReSoMal untuk rehidrasi
3. Siapkan makanan tanpa menambahkan garam
5. Mengobati Infeksi
• Pada gizi buruk, gejala infeksi yang biasa ditemukan seperti demam, seringkali tidak
ada, padahal infeksi ganda merupakan hal yang sering terjadi.
• Oleh karena itu, anggaplah semua anak dengan gizi buruk mengalami infeksi saat
mereka datang ke rumah sakit dan segera tangani dengan antibiotik
TATALAKSANA
1. Antibiotik spektrum luas
2. Vaksin campak jika anak berumur ≥ 6 bulan dan belum pernah mendapatkannya, atau
jika anak berumur > 9 bulan dan sudah pernah diberi vaksin sebelum berumur 9 bulan
3. Jika ditemukan infeksi spesifik laiinya beri antibiotik yang sesuai
4. Jika terdapat infeksi cacing beri mebendazol (100 mg/kgBB/hr) atau albendazol (20
mg/kgBB/hr)
6. Memperbaiki Defisiensi
Zat Mikro
• Semua anak gizi buruk mengalami defisiensi vitamin dan mineral.
• Meskipun sering ditemukan anemia, jangan beri zat besi pada fase awal, tetapi tunggu
sampai anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat badannya
(biasanya pada minggu kedua, mulai fase rehabilitasi), karena zat besi dapat
memperparah infeksi
TATALAKSANA
1. Multivitamin
2. Asam folat (5mg pd hari 1, selanjutnya 1 mg/hr)
3. Zinc (2 mg Zn elemental/kgBB/hr)
4. Cu (0,3mg/kgBB/hr)
5. Ferosulfat 3 mg/kgBB/hr mulai fase rehabilitasi
6. Vitamin A
a. < 6 bulan 50.000 IU (1/2 kapsul Biru)
b. 6-12 bulan 100.000 IU (1 kapsul Biru)
c. 1-5 tahun 200.000 IU (1 kapsul Merah)
7. Terapi Gizi pada Fase
Stabilisasi dan Transisi
Pada masa stabilisasi, terdapat beberapa poin penting, yaitu :
1. Makan dengan porsi sedikit, namun sering, rendah osmolar
dan rendah laktosa
2. Makanan diberikan secara oral atau NGT
3. 100 kkal/kg/hari
4. Protein 1-1.5 g/kg/hari
5. Cairan 130 ml/kg/hari (anak dengan edema berat berikan
cairan 100 ml/kg/hari)
1. Ganti F-75 dengan F-100. Beri F-100 sejumlah yang sama dengan F-75 selama 2 hari
berurutan
2. Selanjutnya naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali pemberian sampai anak
tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit. Biasanya hal ini terjadi ketika
pemberian formula mencapai 200ml/kgBB/hr
3. Setelah trannsisi bertahap beri anak :
+ pemberian makan yang sering dengan jumlah tidak terbatas (sesuai kemampuan anak)
+ energi : 150-220 kkal/kgBB/hari
+ protein : 4-6 g/kgBB/hari
9. Memberikan Stimulasi
untuk Tumbuh Kembang
LAKUKAN
1. Ungkapan kasih sayang
2. Lingkungan yang ceria
3. Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit per hari
4. Aktivitas fisik segera setelah anak sehat
5. Keterlibatan ibu sesering mungkin (memberi makan, bermain, memandikan)
10. Mempersiapkan untuk
Tindak Lanjut Dirumah
Prognosis