Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN DAN TINJAUAN

KASUS PADA PASIEN


ILEUS PARALITIK

Oleh:
Kelompok III
1. MAHFUDZ N
2. YEANE FINARATI.
3. YUYUN SIGIT.W
4. DIDIK YULIANTO
• Pengertian
Ileus Paralitik
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf
otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus
terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi
sepanjang usus. Contohnya amiloidosis, distropi
otot, gangguan endokrin seperti diabetes
mellitus, atau gangguan neurologis seperti
penyakit parkinson
ETIOLOGI ILEUS PARALITIK
Faktor predisposisi ileus biasanya terjadi akibat pascabedahabdomen,
tetapi ada faktor predisposisi lain yang mendukung peningkatan
risiko terjadinya ileus, diantaranya sebagai berikut :
• Sepsis.
• Obat-obatan (misalnya : opioid, antasid, coumarin, amitriptyline,
chlorpromazine).
• Gangguan elektrolit dan metabolik (misalnya hipokalemia,
hipomagnese-mia, hipernatremia, anemia, atau hiposmolalitas).
• Infark miokard.
• Pneumonia.
• Trauma (misalnya : patah tulang iga, cedera spina).
• Bilier dan ginjal kolik.
• Cedera kepala dan prosedur bedah saraf.
• Inflamasi intra abdomen dan peritonitis.
• Hematoma retroperitoneal.
Pathway
Manifestasi klinik
Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya kembung
(abdominal distention), anoreksia, mual dan obstipasi.
Muntah mungkin ada, mungkin pula tidak ada. Keluhan
perut kembung pada ileus paralitik ini perlu dibedakan
dengan keluhan perut kembung pada ileus obstruksi.
Gejala klinisnya,yaitu :
Distensi yang hebat tanpa rasa nyeri
(kolik).
Mual dan mutah.
Tak dapat defekasi dan flatus, sedikitnya
24-48 jam.
Pada palpasi ringan perut, ada nyeri
ringan, tanpa defans muskuler.
Bising usus menghilang.
Gambaran radiologis : semua usus
menggembung berisi udara.
 
Pemeriksaan Penunjang:
1.Foto polos abdomen 3 posisi
2. Pemeriksaan radiologi dengan Barium Enema
3. CT–Scan
4. USG
5. MRI
6. Angiografi
7. Pemeriksaan laboratorium
Leukositosis mungkin menunjukkan adanya strangulasi,
pada urinalisa mungkin menunjukkan dehidrasi. Analisa
gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis
metabolic.
PENATALAKSANAAN
1.Konservatif
Penderita dirawat di rumah sakit.
Penderita dipuasakan
Kontrol status airway, breathing and circulation.
Dekompresi dengan nasogastric tube.
Intravenous fluids and electrolyte
Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
2.Farmakologis
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.
Analgesik apabila nyeri.
3. Operatif
Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan
peritonitis.
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk
mencegah sepsis sekunder atau rupture usus.
Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang
disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
3. Pemeriksaan Fisik
b. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi
nutrisi.
3.Hipertermi berhubungan dengan proses
infeksi
4.Resiko infeksi berhubungan denganperforasi
dinding usus
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN DIAGNOSA MEDIS ILEUS PARALITIK

• Tanggal pengkajian :11 JUNI 2020 No.Reg : 1111


• Jam pengkajian : 20.00 WIB Tanggal MRS : 10 JUNI
2020
• Ruang/kelas :
 
I. IDENTITAS
• Identitas Pasien B. Identitas penanggung jawab
• Nama : Tn. J
• Umur : 50 Tahun
• JK : L
• Agama: Islam
• Alamat:
• Tgl MRS:10 JUNI 2020
• Dx.Medis:Ileus Paralitik
II. KELUHAN UTAMA
Nyeri perut di bagian kiri
bawah,nyeri seperti ditususk- tusuk,
DIAGNOSA MEDIS
Ileus Paralitik

III. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS tgl 10 Juni 2020 jam 08.00.dengan keluhan nyeri
pada perut bagian kiri bawah,nyeri perut seneb seperti ditusuk –
tusuk.tidak bisa BAB selama 15 hari,serta tidak bisa flatus,badan demam
dan terasa nyeri.
Pada saat dilakukan pengkajian tgl 11 Juni 2020 jam 20.00 pasien
mengatakan nyeri nyeri perut kiri bawah,nyeri seperi ditusuk – tusuk.klien
tampak meringis,skala nyeri 7
B Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Tidak terkaji
IV. PEMERIKSAAN FISIK FOKUS
• Keadaan Umum:
- pasien tampak lemah
- pasien tampak meringis menahan sakit
- Skala nyeri 7
- kesadaran compos metis
- TTV pasien TD 120/80 mmHg, suhu 38,7°C , nadi 88 x/menit, RR 22x/menit
• Pemeriksaan head to toe
B1 (breathing) : pola nafas teratur,suara nafas vesikuler, RR 22x/mnt
B2 (blood) : akral hangat
B3 (brain) : kesadaran compos mentis GCS E 4, V 5,M 6.
B4 (bladder) :
B5 (bowel) : nyeri perut kiri bawah,tidak bab 15 hari,tidak bisa flatus,bising usus 3,kembung +++,.
B6 (bone)
• Hasil Laboratorium
Tanggal 10 Juni 2020 hemoglobin 12,4gr/dl , leukosit 23,5 u/l, hematokrit 35%,trombosit 546.000.
 
• Penatalaksanaan
Injeksi - ranitidine 1x 25mg
-ketorolac L/P
- OMZ 2x1 amp
- clybotik 3x250mg
- mesopanem 3x 1 amp
V. DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN
(disusun berdasarkan prioritas)
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi saliran gastrointestinal
2. Konstipasi berhubungan dengan penyempitan lumen usus
3.Hypertermi Berhubungan dengan penyakit/trauma,peningkatan
metabolisme,aktivitas yang berlebih,dehidrasi

VI. ANALISA DATA


Dalam tabel terlampir

VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


  Dalam Tabel Terlampir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai