Kami telah mencatat bahwa jika kita ingin lebih presisi, atau lebih
yakin, atau keduanya, ukuran sampel perlu ditingkatkan, namun, jika
ukuran sampel (n) tidak dapat ditingkatkan maka jalan satu-satunya
cara untuk mempertahankan tingkat presisi yang sama adalah dengan
meninggalkan kepercayaan yang dengannya kami dapat memprediksi
perkiraan kami. Artinya, kita mengurangi tingkat kepercayaan atau
kepastian perkiraan kita.
Oleh karena itu, menjadi penting bagi peneliti untuk mempertimbangkan
setidaknya empat aspek saat membuat keputusan tentang ukuran sampel
yang diperlukan untuk melakukan penelitian:
1. Seberapa presisi yang benar-benar diperlukan dalam memperkirakan
karakteristik populasi yang diminati - yaitu, berapa margin of allowable
error?
2. Seberapa percaya diri yang benar-benar dibutuhkan - yaitu, seberapa besar
peluang yang dapat kita ambil untuk membuat kesalahan dalam
memperkirakan parameter populasi?
3. Sampai sejauh mana variabilitas populasi pada karakteristik yang diteliti?
4. Apa coct-benefit analisismeningkatkan ukuran sampel?
Data Sempel dan Pengujian Hipotesis
Sejauh ini kita telah membahas data sampel sebagai alat untuk memperkirakan
parameter populasi, tetapi data sampel juga dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tentang nilai populasi daripada hanya untuk memperkirakan nilai populasi.
Prosedur untuk pengujian ini menggabungkan informasi yang sama seperti dalam
estimasi interval, tetapi tujuan di balik kedua metode tersebut agak berbeda.
Dengan demikian, data sampel dapat digunakan tidak hanya untuk memperkirakan
parameter populasi, tetapi juga untuk menguji hipotesis tentang nilai populasi,
korelasi populasi, dan sebagainya.
MENENTUKAN UKURAN SEMPEL
Rumus:
Pentingnya Desain Pengambilan Sempel dan Ukuran
Sempel
Sekarang mungkin untuk melihat bagaimana desain pengambilan sampel dan ukuran sampel penting untuk
menetapkan keterwakilan sampel agar dapat digeneralisasikan. Oleh karena itu, keputusan pengambilan
sampel harus mempertimbangkan baik desain pengambilan sampel maupun ukuran sampel.
Roscoe (1975) mengusulkan aturan praktis berikut untuk menentukan ukuran sampel: Ukuran
1. sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 sesuai untuk sebagian besar penelitian.
2. Dimana sampel akan dipecah menjadi sub-sampel; (pria / wanita, junior / senior, dll.), diperlukan
ukuran sampel minimal 30 untuk setiap kategori.
3. Dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel harus beberapa
kali (sebaiknya sepuluh kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimental yang ketat (pasangan yang
cocok, dll.), Penelitian yang berhasil dimungkinkan dengan sampel sekecil ukuran 10 hingga 20.
Efisiensi Dalam Pengambilan Sempel