Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

UPT PUSKESMAS JATIBANTENG

“GAMBARAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DI DESA


JATIBANTENG DAN SEMAMBUNG KECAMATAN
JATIBANTENG TAHUN 2020”

Disusun Oleh:
Dr. Yosita Kartina

Pedamping:
Dr. Ni Made Rai Putri Miranti
LATAR BELAKANG

01 02 03

MenKes RI No Pencapaian kadarzi di Menurut WHO,


747/Menkes/SK/VI/20 Jawa Timur tahun 2010. memperkirakan
07 menetapkan Ada 2 indikator yang penyebab sepertiga
bahwa target nasional pencapaiannya masih kematian balita
untuk keluarga sadar sangat rendah ASI- diseluruh dunia
gizi adalah 80%. Eksklusif (56,4 %) diakibatkan oleh gizi
Makanan beragam (33,4 kurang.
%)
KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2019...?

KONSUMSI PEMBERIAN
PENIMBANGAN
GARAM KAPSUL
ASI EKSKLUSIF BERYODIUM VITAMIN A

Angka D/S tercatat


sebesar 81,90% Cakupan
Sebesar 80,5%, Hasil uji garam
peningkatan pemberian
yakni 5.893 bayi berdasarkan survey
dibandingkan tahun dari 7.436 bayi garam tahun 2017 kapsul
2018 yang hanya yang diperiksa. adalah 93% (4368 RT vitamin A pada
mencapai 81,79%. dari 4682 RT yang bayi sebesar
diukur) 97,4% dan pada
anak balita
sebesar 99,6%
Cakupan ibu hamil yang
mendapatkan TTD 90 tablet
PEMBERIAN FE sebesar 89,7%
PADA IBU HAMIL Mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2018
(86,16%)

Dari data Puskesmas Jatibanteng tahun


2019, tercatat sebesar 93,75 %
KADARZI. Sedangkan 6, 25 % tidak
KADARZI
“Bagaimana Gambaran Perilaku Keluarga
RUMUSAN MASALAH Sadar Gizi (Kadarzi) di DESA jatibantend dan
Semambung Puskesmas Jatibanteng
Kecamatan Jatibanteng Kabupaten
Situbondo?”

Untuk mendeskripsikan gambaran perilaku


TUJUAN PENELITIAN keluarga sadar gizi di wilayah kerja
Puskesmas Jatibanteng yang terdiri dari
kesadaran keluarga melakukan penimbangan
balita, pemberian ASI eksklusif, makan
beraneka ragam makanan, penggunaan
garam beryodium dan pemberian kapsul
vitamin A

Manfaat Ilmiah
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
Keluarga yang semua anggota keluarganya
mampu mengenal, mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota
keluarganya

Meningkatnya pengetahuan dan


perilaku anggota keluarga untuk
mengatasi masalah gizi
Tercapainya keadaan
gizi yang optimal Meningkatnya kepedulian masyarakat
untuk seluruh anggota dalam menanggulangi masalah gizi
keluarga keluarga

Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan


petugas dalam memberdayakan
masyarakat/keluarga dalam mencegah dan
mengatasi masalah gizi
PERILAKU SADAR GIZI

Menimbang Berat
01 Badan secara
teratur

Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada


02 bayi sejak lahir sampai umur enam
bulan (ASI eksklusif).

Makan
03 beraneka
Suatu keluarga dikatakan ragam

berperilaku sadar gizi, Menggunakan garam


04 beryodium
apabila keluarga telah
berperilaku gizi yang baik
secara terus menerus Minum suplemen gizi
minimal 05 sesuai anjuran
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU KADARZI

PEKERJAAN ORANG TUA

UMUR SIKAP DAN POLA ASUH


ORANG TUA
PENGETAHUAN
PENDAPATAN ORANG TUA ORANG TUA

KEAKTIFAN KADER

PENDIDIKAN ORANG
BESAR KELUARGA
TUA
INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI
(KADARZI)

Makan beraneka
Minum suplemen gizi sesuai
ragam
Menimbang BB anjuran
secara teratur

03 05
01
02 04
Memberikan
ASI eksklusif Menggunakan garam
kepada Bayi 0-6 beryodium
bulan
BAB III

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

• Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu melihat Gambaran Perilaku Keluarga Sadar
Gizi (Kadarzi) di Desa Jatibanteng dan Semambung Kecamatan Jatibanteng tahun 2020

Lokasi dan Waktu Penelitian

• Penelitian dilakukan di Desa Jatibanteng dan Semambung Kecamatan Jatibanteng,


waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus sampai Oktober 2020.

Populasi dan Sampel

• Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Keluarga diDesa Jatibanteng dan Semambung Kecamatan Jatibanteng.
• Sampel dari penelitian ini adalah semua keluarga di Desa yang telah di data. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah total sampling, dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.
Teknik Pengumpulan Data

• Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari observasi langsung ke lokasi penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan.

Instrumen Pengumpulan Data

• Instrumen dalam penelitian ini adalah Kuesioner Pemantauan KADARZI Tahun 2020 yang telah disediakan.

Pengolahan Data

• Pemeriksaan Data (Editing)


• Pemberian Kode (Coding)
• Memasukkan data (Entry)
• Tabulasi ( Tabulating )
• Membersihkan data (Cleaning)

Analisis Data

• Data tentang perilaku keluarga sadar gizi di Desa Jatibanteng dan Semambung Kecamatan Jatibanteng yang telah dikumpulkan diolah dengan sistem
komputerisasi kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan analisis univariat.
VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Kriteria Objektif Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Menimbang berat badan Menimbang berat badan Baik : Jika ≥ 4 kali dalam 6 Kuesioner Baik Ordinal
balita secara teratur secara teratur yaitu balita bulan terakhir Belum Baik
ditimbang berat badannya Belum Baik : Jika < 4 kali
setiap bulannya. dalam 6 bulan terakhir.

Memberikan ASI Eksklusif Bayi berumur 0-6 bulan diberi Baik : Bila hanya diberikan Kuesioner Baik Ordinal
ASI saja, tidak diberi ASI saja sampai ≥ 6 bulan Belum Baik
makanan dan nminuman lain. Belum Baik : Bila hanya
diberikan ASI saja sampai
usia < 6 bulan

Makanan Beraneka Ragam Balita mengkonsumsi Beragam : Bila Kuesioner Baik Ordinal
makanan pokok, lauk mengkonsumsi makanan Belum Baik
pauk,sayur/buah setiap hari pokok, lauk pauk,
sayur/buah setiap hari
Kurang : Bila tidak
mengkonsumsi makanan
pokok, lauk pauk, sayur/buah
setiap hari

Menggunakan Garam Keluarga menggunakan Baik : Bila garam berubah Kuesioner Baik Ordinal
Beryodium garam beryodium untuk menjadi warna Belum Baik
memasak setiap hari unguberyodium
(30 ppm)
Belum Baik : Bila garam tidak
berubah warna tidak
beryodium (0 ppm)

Minum Suplemen Gizi Sesuai Memberikan Suplemen Gizi Baik : Bila mendapat kapsul Kuesioner Baik Ordinal
Anjuran Berupa Kapsul Vitamin A vitamin A warna biru/merah Belum Baik
untuk bayi usia 6-11 /12-59
bulan pada bulan Belum Baik
: Bila balita tidak mendapat
kapsul Vitamin A warna
biru/ merah
BAB IV
HASIL PENELITIAN
01 USIA IBU FREKUENSI PERSENTASE KARAKTERISTIK KELUARGA
(N) (%)

15-24 72 25.2

25-34 127 55.2 02


USIA FREKUENSI PERSENTASE
AYAH (N) (%)
35-44 158 17.1
19-29 83 29.0
> 45 49 2.1
30-39 140 49.0
JUMLAH 286 100.0
40-49 52 18.2

> 50 11 3.8

JUMLAH 286 100.0


04
USIA FREKUENSI PERSENTASE
BALITA (N) (%)

03 54 18.9
01-12
USIA IBU FREKUENSI PERSENTASE
(N) (%)
13-24 85 29.7

15-24 72 25.2 25-36 66 23.1

25-34 127 55.2 49-60 50 17.5


35-44 158 17.1
JUMLAH 286 100.0
> 45 49 2.1

JUMLAH 286 100.0


05
JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE
ANGGOTA (N) (%) 06
KELUARGA
JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE
BALITA (N) (%)
3 131 45.8

4 127 44.4 1 280 97.9


5 24 8.4 2 127 2.1
6 4 1.4 JUMLAH 286 100.0

JUMLAH 286 100.0


Desa Jatibanteng dan Semambung; 191

Desa Jatibanteng;Desa
97 Semambung;
Desa94Jatibanteng dan Semambung; 95

Desa Jatibanteng; 57
Desa Semambung; 38

0 0

Baik Belum Baik


Gambaran Distribusi Indikator Perilaku
Keluarga Sadar Gizi Desa Jatibanteng dan
Semambung

Menimbang BB

PERILAKU FREKUENSI PERSENTASE


KADARZI (N) (%) ASI Eksklusif

BAIK 194 67.8 PERILAKU FREKUENSI PERSENTASE


KADARZI (N) (%)
BELUM 92 32.2
BAIK BAIK 285 99.7
JUMLAH 286 100.0 BELUM 1 30.0
BAIK

JUMLAH 286 100.0


Memberikan Makan/Minuman Lain; 285
Usia Anak Diberikan ASI Saja; 271

Usia Anak Diberikan ASI Saja; 15


Usia Anak
Usia Diberikan
Anak Diberikan
ASI Saja;
ASI0Saja;
0 0 0 0 0 0 0 0Memberikan Memberikan
0Memberikan Makan/Minuman
Makan/Minuman Lain; 0 Lain; 0 Lain; 1
Makan/Minuman

< 6 Bulan ≥ Bulan Ya Tidak


Setiap Hari Tidak Setiap Hari Tidak Ada
Konsumsi Hewani;
Konsumsi Buah/Sayur;
278
271
Makanan Beraneka
Ragam

PERILAKU FREKUENSI PERSENTASE


KADARZI (N) (%)

BAIK 275 696.2

BELUM 11 3.8
BAIK

JUMLAH 286 100.0

Konsumsi Buah/Sayur;
15 Konsumsi Buah/Sayur;
Konsumsi Hewani;
Konsumsi 7 1
Hewani; 0 0 0 0 0 0 0
Pemberian Suplemen Gizi

PERILAKU FREKUENSI PERSENTAS


Menggunakan Garam KADARZI (N) E (%)
Beryodium
BAIK 259 90.6
PERILAKU FREKUENSI PERSENTASE
KADARZI (N) (%) BELUM 27 9.4
BAIK
BAIK 286 100.0
JUMLAH 286 100.0
BELUM 0 0
BAIK
Konsums Konsums
i i
JUMLAH 286 100.0 Hewani; Setiap Hari Tidak Setiap Hari
Buah/Sa Tidak Ada
278 yur; 271

Konsums
Konsums Konsums
Konsums
i i i i
Hewani;
Hewani; Buah/Sa
Buah/Sa
7 1 0 0 0 yur; yur;
15 0 0 0 0
P
E Desa Jatibanteng dan Semambung
M sebagian besar dikategorikan baik atau
B KADARZI yaitu sebanyak 191 keluarga
(67,8%). Sedangkan 95 keluarga
A
(33,2%) dikategorikan belum baik atau
H tidak KADARZI.
A
S Data rekapan KADARZI Puskesmas
A Jatibanteng tahun 2019 diketahui 93,75
N % KADARZI. Sedangkan 6, 25 % tidak
KADARZI dari 175 keluarga.
Baik : 194 balita (67,8%)
Baik : 285 balita (99.7%) Baik : 275 balita (96.2%)
Penimbangan berat badan lebih
Konsumsi lauk hewani dan
dari 4 kali Asi Ekslusif saja
buah/sayur setiap hari
Belum Baik : 92 balita Belum Baik : 1 balita (0.3%) Belum Baik : 11 balita (3.8%)
(32,2%) Memberikan makanan dan minuman Tidak Konsumsi lauk hewani dan
Penimbangan kurang dari 4 kali lain selain ASI buah/sayur setiap hari

 Rumiris (2016)
ada hubungan antara tindakan ibu dalam  Faktor ekonomi keluarga yang
melakukan penimbangan balita dengan kurang
status gizi balita  Kesadaran keluarga yang kurang
 Sikap dan pengetahuan ibu
terhadap pemberian ASI eksklusif.
 Pengetahuan ibu yang kurang yang kurang
 Pola dan kebiasaan makan
 Tertundanya Posyandu tidak berjalan tentang ASI ekslusif
 Budaya balita yang hanya menyukai
selama ±3 bulan dikarenakan masa jenis makanan tertentu
pandemic covid-19
Baik : 259 balita
Baik : 286 keluarga
(90.6%)
(100.0%)
 Tidak tahu jadwal Mendapat kapsul
Bila garam berubah
pemberian kapsul vitamin A vitamin A warna
menjadi warna ungu
karena jarang membawa biru/merah
beryodium
balitanya keposyandu Belum Baik : 27
Belum Baik : 0
 Ibu belum mengetahui balita (9.4%)
keluarga (0%)
pentingnya manfaat vitamin Tidak mendapat
:Bila garam tidak
A serta jadwal pemberian kapsul Vitamin A
berubah warna tidak
vitamin A. warna
beryodium
biru/ merah

 Rahmawati, dkk (2013) bahwa


semakin tinggi pendidikan ibu,
maka wawasan ibu tentang gizi,
kesehatan dan pengasuhan anak
juga meningkat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesadaran keluarga terhadap gizi menurut indikator penimbangan


berat badan balita sebagian besar dalam kategori baik.
KESIMPULAN
Kesadaran keluarga menurut indikator pemberian ASI
eksklusif sebagian besar dalam kategori baik.

SARAN Kesadaran keluarga menurut indikator makan beraneka ragam


makanan balita dalam kategori baik.
Bagi Pihak Puskesmas
Seluruh kelurga telah menggunakan garam yang mengandung
yodium, jadi dikategorikan baik
Bagi keluarga

Kesadaran keluarga menurut indikator pemberian vitamin A sudah


Bagi Peneliti selanjutnya baik dilihat dari jumlah keluarga yang lebih banyak balitanya
sudah diberikan dan mengkonsumsi kapsul vitamin A
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai