komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium.Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis. Etiologi aritmia – Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard – Gangguan sirkulasi koroner , misalnya iskemia miokard, infark miokard. – Gangguan keseimbangan elektrolit – Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. – Gangguan metabolik – Gangguan endokrin sssss – Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi Patofisiologi aritmia Dalam keadaan normal, pacu untuk deyut jantung dimulai di denyut nodus SA dengan irama sinur 70-80 kali per menit, kemudian di nodus AV dengan 50 kali per menit, yang kemudian di hantarkan pada berkas HIS lalu ke serabut purkinje. Sentrum yang tercepat membentuk pacu memberikan pimpinan dan sentrum yang memimppin ini disebut pacemaker. Siklus jantung Menifestasi klinik – Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat. – Sinkop pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil. – Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah – Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis. Pemeriksaan penunjang – EKG – Monitor holter – Foto dada – Skan miokardi – Tes stres latihan – Elektrolit – Pemeriksaan obat – Pemeriksaan tiroid – GDA/nadi oksimetri Terima kasih