Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM

PERENCANAAN DAN PEMERIKSAAN


PAJAK
KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK :

• Mikhael Aprinum Putra Klau (1807341045)


• Ni Made Mawarni (1807341058)
• Kadek Nia Puspita Sari (1807341065)
• Kadek Saka Priangga (1807341066)
• Made Nisa Mayang Apsari(1807341082)
• Faustin Cindy Leo (1807341083)
JENIS DAN KRITERIA PEMERIKSAAN PAJAK

A. Jenis Pemeriksaan Pajak


Jenis Pemeriksaan sehubungan dengan pengujian kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak, antara lain:
1. Pemeriksaan Kantor
Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak,
dilakukan dalam jangka waktu paling lama paling lama 4 bulan, yang dihitung sejak tanggal Wajib
Pajak memenuhi Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) disampaikan kepada Wajib Pajak. dapat diperpanjang
untuk jangka waktu paling lama 2 bulan. Perpanjangan jangka waktu pengujian Pemeriksaan
Kantor dilakukan dalam hal :
– Pemeriksaan Kantor diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak lainnya
– Terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga
– Ruang lingkup Pemeriksaan Kantor meliputi seluruh jenis pajak dan/atau Berdasarkan pertimbangan
kepala unit pelaksana Pemeriksaan.
2. Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan
oleh Direktur Jenderal Pajak. Dilakukan dalam jangka waktu paling lama 6 bulan, yang dihitung sejak
Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan kepada Wajib Pajak sampai dengan tanggal
SPHP disampaikan kepada Wajib Pajak.Selanjutnya dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling
lama 2 bulan. dilakukan dalam hal:
– Pemeriksaan Lapangan diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak lainnya
– Terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga
– Ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan meliputi seluruh jenis pajak dan/atau
– Berdasarkan pertimbangan kepala unit pelaksana Pemeriksaan.

Pemeriksaan Lapangan terkait dengan pemeriksaan untuk tujuan lain dilakukan paling lama 4 bulan
yang dihitung sejak tanggal Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan kepada Wajib Pajak
sampai dengan tanggal LHP. Dalam pelaksanaannya, Wajib Pajak diwajibkan untuk:
• Memperlihatkan buku atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan, kegiatan usaha.
• Memberi kesempatan untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik
• Memberi kesempatan memasuki dan memeriksa ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak
yang diduga digunakan untuk menyimpan buku atau dokumen. Memberi bantuan untuk
kelancaran pemeriksaan, berupa:
1. Menyediakan tenaga dan atau peralatan atas biaya WP jika dalam mengakses data yang
dikelola secara elektronik.
2. Memberikan kesempatan Pemeriksa Pajak membuka barang bergerak dan atau tidak
bergerak.
3. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan.
4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
5. Memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan.
B. Kriteria Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak, bisa dilakukan dengan dua kriteria berdasarkan latar belakang alasan
dilakukannya pemeriksaan, yaitu:
1. Pemeriksaan Rutin
• Pemeriksaan pajak rutin ini dilakukan karena berhubungan dengan pemenuhan hak atau pelaksanaan
kewajiban perpajakan WP, antara lain:
• Menyampaikan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN yang menyatakan LB restitusi
• Menyampaikan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN yang menyatakan LB tidak disertai
permohonan pengembalian kelebihan.
• Menyampaikan SPT Masa PPN LB kompensasi.
• Sudah mendapat pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
• Menyampaikan SPT rugi
• Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, atau akan meninggalkan Indonesia
selamanya
• Melakukan perubahan tahun buku, metode pembukuan, dan penilaian aktiva tetap
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan pajak khusus ini dilakukan berdasarkan hasil analisis risiko yang menunjukkan
adanya indikasi ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Pemeriksaan khusus dijalankan
dengan mengacu pada beberapa ketentuan, seperti:
• Berdasarkan analisis risiko yang dibuat berdasarkan profil WP atau data internal lainnya serta
data eksternal secara manual ataupun komputerisasi
• Ruang lingkupnya dapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
• Pemeriksaannya menggunakan pemeriksaan lapangan.
 
HAK DAN WEWENANG PEMERIKSA
1. Hak Pemeriksa Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan
Dalam melakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksa Pajak berwenang :
– Melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan yang diperoleh dari kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang
pajak.
– Mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik.
– Memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau
patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan.
– Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
– Melakukan Penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak.
– Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak dan
– Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan
Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan.

2. Hak Pemeriksa Pajak dalam Pemeriksaan Kantor


Dalam melakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Pemeriksa Pajak berwenang :
– Memanggil Wajib Pajak untuk datang ke kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan Surat Panggilan
Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor.
– Melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan yang
berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang
terutang pajak.
– Meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan.
– Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak
– Meminjam KKP yang dibuat oleh akuntan publik melalui Wajib Pajak dan
– Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib
Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan.

B. Kewajiban Pemeriksa Pajak dalam Pemeriksaan Pajak


Dalam melakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, Pemeriksa
Pajak wajib :
• Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib Pajak dalam hal Pemeriksaan
dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor
dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor.
• Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan
Pemeriksaan.
• Memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak kepada Wajib Pajak apabila
susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan
• Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai alas
an dan tujuan pemeriksaan
• Menuangkan hasil pertemuan sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam berita acara pertemuan
dengan Wajib Pajak.
• Menyampaikan SPHP kepada Wajib Pajak.
• Memberikan hak untuk hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan.
• Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak.
• Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
• Mengembalikan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan,
dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak dan
• Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang diketahui atau
diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka Pemeriksaan.
HAK DAN KEWAJIBAN WP DALAM PEMERIKSAAN
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, Wajib
Pajak berhak
• meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat
Pemberitahuna Pemeriksaan (SP2)
• meminta kepada Pemeriksa untuk memberikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan dalam hal
pemeriksaan dilakukan dengan jenis pemeriksaan lapangan
• meminta kepada Pemeriksa untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa apabila
susunan keanggotaan tim pemeriksa mengalami perubahan
• meminta kepadaPemeriksa untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan pemeriksaan
• menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP)
• menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan
• mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan,
dalam hal masih terdapat hasil Pemeriksaan yang terbatas pada dasar hukum koreksi yang belum
disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan.
• memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Pemeriksa melalui
pengisian kuesioner pemeriksaan.
B. Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Pajak
Kewajiban Wajib Pajak ketika sedang dalam pemeriksaan pajak dapat dibedakan berdasarkan
Jenis Pemeriksaan yang dilaksanakan, sebagai berikut :
1. Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Lapangan
– Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan
atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,
pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.
– memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik.
– memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau
tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan.
– memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
– menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP dan
– memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.
2. Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Kantor
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak wajib
– memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan
– memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang
berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau
objek yang terutang pajak
– memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
– menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
– meminjamkan KKP yang dibuat oleh akuntan public dan
– memberikan keterangan lisan atau tertulis yang diperlukan.
SESI DISKUSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai