Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM PERTEMUAN 13

DRAINASE PERMUKAAN

Septian Fauzi Dwi Saputra, STP, MSi


Mengitung Debit Rencana
(saluran drainase untuk lahan persawahan teknis)

• Pengaliran secara gravitasi

• Di sepanjang sungai dilengkapi


bangunan pengendali banjir,
mencegah masuknya air banjir ke
sawah
1. Modul Drainase (drainage module, modulus
pembuang rencana)

• Jumlah air per petak yang didrain disebut modul drainase


=koefisen pembuang (mm/det/ha )
• Besarnya tergantung dari
• Curah hujan selama periode tertentu

• Besar air irigasi saat itu

• Kebutuhan air tanaman

• Perkolasi tanah

• Tampungan air di sawah

• Luas daerah

• Sumber kelebihan air yang lain


Rumus Modul Drainase
D(n) = R(n)T + n (I – ET –P) -  S

n jumlah hari
 D(n) limpasan pembuang permukaan selama n hari (mm)
 R(n)T curah hujan dalam n hari berturut-turut , periode ulang T tahun, (mm)
I pemberian air irigasi, mm/hari
 ET evapotranspirasi , mm/hari
P perkolasi , mm/hari
 S tampungan tambahan, mm
rumus module drainase menjadi

Dm = D(3) / (3 x 8,64)
 Dm = Drainage module untuk n=3 hari dengan T= 5
tahun (l/det/ha)
D (3) limpasan pembuang selama 3 hari (mm)
 1 mm/hari = 1 / 8,64 l/det/ha
Penjelasan Modul Drainase

I = 0 jika irigasi dihentikan


 I = ET jika air irigasi diteruskan
 Terkadang I dihentikan (di petak tersier), tetapi air
dari jaringan irigasi utama TETAP dialirkan ke
saluran pembuang
 Tinggi tambahan air di sawah maks 15 cm tinggi S
di hari-hari berturutan n maks 5 cm
 P = 0 untuk daerah rendah(datar), dan untuk daerah
terjal P = 3 mm/hari
 n di ambil 3 hari dengan T 5 tahunan
Menghitung modulus drainase secara grafis
Debit pembuang rencana, di saluran
utama pembuangan

Q d = 1,62 Dm A 0,92

• Qd = debit pembuang rencana l/detik

• Dm = modulus drainase l/dt/ha


• A luas daerah yang akan dibuang airnya ,
ha
Faktor pengurang debit pembuang rencana

• Bila luas daerah kurang dari 400 ha jumlah air


pembuang per petak diambil konstan
• Bila luas lebih besar dari 400 ha gunakan koefisen
faktor pembuang sebagai gambar berikut
Debit pembuang sawah non padi

1. Debit puncak maksimum (dalam jangka waktu pendek)


Qd = α β q A
Qd = debit puncak m3/dt

α = koefisien limpasan air hujan (runoff)


β = koefisien pengurangan luas daerah hujan
q = curah hujan m3/dt.km2
A = luas aeral drainase, km2

• Dikenal sebagai rumus Der Weduwen, luas maks 100 km2

• Dapat pula dicari secara grafis.


Debit pembuang sawah non padi
2. Debit rencana untuk perencanaan saluran
Qd = 0,116 α R(1)5 A0,92

Qd = debit rencana l/dt

α = koefisien limpasan air hujan (runoff) berkisar 0, 60 – 0,80


R(1)5 = curah hujan 1 hari, dengan kala ulang 5 tahunan (20%)
A = luas aeral drainase, ha

• Dikenal sebagai rumus USBR, 1973

• Dapat pula dicari secara grafis.


Debit Rencana Drainase
rumus satuan
Sawah Module l/dt
Q d = 1,62 Dm A 0,92
drainase
(Dm)
Non USBR, Qd = 0,116 α R(1)5 A0,92 l/dt
Sawah 1973

Periode ulang (T) 5 tahun untuk pembuang


kecil
Dan 25 tahun pembuang besar dan berisiko
Cara lain menghitung debit drainase

Metode Rasional
• Metode ini untuk daerah pengaliran yang kecil
pada daerah pertanian / perkotaan, seluas 40 –
80 Ha
• Rumus Q = 0.278 * C * I * A
• I dengan metode Monotobe :

I = R24/24 (24/tc)2/3
Dasar merancang sistem (lay out) drainase
permukaan

• Kondisi lapangan
• Kapasitas saluran drainase harus dapat
membawa limpasan air hujan maksimum
• Kondisi jenis tanah untuk perencanaan
saluran.
• Mengupayakan sebanyak mungkin
menggunakan material setempat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai