Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 3

Hubungan Diplomatik

Octavia Margaretha 201715500149


Annisa Ramadhona
Yusriza Amien Habibie 201915570009
Hendra
Andrias 201615500054
Awal MUla Kegiatan
Diplomatik
Pada zaman Yunani Kuno, India, Romawi, Mesir. Kegiatan
Hubungan Diplomatik Telah Dikenal sebelum dibuatnya
ketentuan-ketentuan hubungan diplomatik dan sudah
ditemukannya beberapa bukti tentang adanya utusan diplomatik.
Ketentuan-ketentuan antara raja-raja maupun dengan kerajaan,
hukum pada zaman itu dikenal mengenai keistimewaan dan
kekebalan hukum para Duta.
Kegiatan Diplomatik Di
Jerman

Sejarah Tentang Hukum Diplomatik Kemudian bergulir dengan


adanya Perjanjian Westphalia 1648 di wilayah Utara Jerman,
Perang Tiga Puluh Tahun 1618-1648. Sejak abad pertengahan
dan munculnya protestan di masa reformasi yang melibatkan
Katolik dan Protestan di Eropa, merupakan salah satu peristiwa
yang turut berkontribusi dalam perkembangan diplomasi.
Diplomasi Menururt KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Diplomasi menurut KBBI adalah urusan penyelenggaraan perhubungan
resmi antara satu negara dengan negara lain. Bisa juga diartikan sebagai
urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di
negara lain.

Nicholshon  “Asal mula diplomasi ikut terkubur dikegelapan zaman yang


mendahului fajar sejarah.”

K.M. Panikkar “Diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional


adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungannya
dengan negara lain.”
Tugas Pejabat Diplomatik
1. MEWAKILI NEGARA PENGIRIM DI NEGARA PENERIMA
2. MELINDUNGI KEPENTINGAN NEGARA PENGIRIM DAN
KEPENTINGAN WARGA NEGARANYA DI NEGARA
PENERIMA DALAM BATAS-BATAS YANG
DIPERKENANKAN OLEH HUKUM INTERNASIONAL
3. MELAKUKAN PERUNDINGAN DENGAN PEMERINTAH
NEGARA PENERIMA
4. MEMPERBOLEH KEPASTIAN DENGAN SEMUA CARA
YANG SAH TENTANG KEADAAN DAN PERKEMBANGAN
NEGARA PENERIMA DAN MELAPORKANNYA KEPADA
PEMERINTAH NEGARA PENGIRIM
5. MENINGKATKAN HUBUNGAN PERSAHABATAN ANTARA
NEGARA PENGIRIM DAN NEGARA PENERIMA SERTA
MENGEMBANGKAN HUBUNGAN EKONOMI, POLITIK,
SOSIAL DAN BUDAYA
Fungsi Diplomatik
1. Representasi
2. Proteksi
3. Negosiasi
4. Memgumpulkan Data Degan Cara Yang Sah
Melaporkannya Kepada Pemerintah Negara Pengirim
5. Meningkatnya Hubungan Persahabatan Antarnegara
Tujuan Diplomatik
1. Melindungi serta juga mensejahterakan rakyat, terutama rakyat yang
berada di luar negeri sehingga keamanannya terjamin.

2. Menjaga kepentingan negara sendiri agara tidak dirugikan dalam politik luar
negeri.

3. Sarana menyampaikan informasi yang bermanfaat serta juga berguna bagi


dunia internasional.

4. Menjaga serta juga menyelenggarakan hubungan yang baik dengan negara


atau organisasi lain.

5. Menunjukan eksistensi bangsa serta juga negara sendiri di kancah


internasional.

6. Mencapai tujuan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang ingin dicapai
suatu negara
Kongres Wina 1815
Pertemuan beberapa pemimpin dan Wakil Negara Eropa, yang
diadakan di Wina, Austria dipimpin oleh Klemens Wenzel von
Metternich dari 1 September 1814 – 9 Juni 1815. Beberapa
utusan tersebut yaitu :
1. Pangeran Matternich (Austria)
2. Viscount Castlereagh (Britania Raya)
3. Tsar Alexander I (Rusia)
4. Charles Maurice de Talleyrand-Perigord (Perancis)
Kongres Aix-La-Chapelle
Pada Kongres Wina 1815 Raja-Raja yang mengikuti konvensi
mengkodifikasi hukum kebiasaan menjadi hukum tertulis.
Hukum tertulis tersebut menghasilkan naskah yaitu hierarki
diplomat , Dimana pengaturan hubungan diplomatik dan
perwakilan diplomatik mulai dibicarakan pada kongres wina
1815, dan dilengkapai dengan Protocol Aix-La-Chapelle
tanggal 21 November 1818.

Kodifikasi Dalam ilmu hukum, adalah proses pengumpulan


hukum-hukum di wilayah tertentu untuk menghasilkan sebuah
kitab undang-undang.
Dari Liga Bangsa-Bangsa, Konvensi Den Haag sampai Konvensi
Havana

Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi


internasional yang didirikan setelah Konferensi Perdamaian
Paris 1919, tepatnya pada 10 Januari 1920.
Fungsi  melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan
kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-
negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki
kesejahteraan hidup global.
Tujuan didirikannya LBB Memelihara keamanan dan
memajukan hubungan persahabatan serta mencegah
peperangan antarbangsa atau negara. Meningkatkan
kerjasama internasional di segala bidang, seperti ekonomi,
sosial, budaya, dan pendidikan.
Kerangka LBB
Pada tahun 1927, dalam kerangka liga bangsa-bangsa,
diupayakan kembali kodifikasi. Namun, hasil-hasil yang dicapai
komisi ahli ditolak oleh dewan LBB. Alasannya belum waktunya
untuk mrumuskan kesepakatan global mengenai hak-hak
istimewa dan kekebalan diplomatik yang cukup kompleks agar
tidak memasukkan masalah tersebut dalam agenda konferensi
den haag yang diselenggarakan pada tahun 1930 untuk kodifikasi
hukum internasional.
Konferensi Havana 1928
Disamping itu, di havana pada 1928 konferensi ke-6 organisasi
negara-negara amerika (OAS) menerima konvensi dengan nama
convention on diplomatic officers. Konvensi ini diratifikasi oleh
12 negara amerika, kecuali amerika serikat yang hanya
menandatangani, tidak meratifikasi karena menolak ketentuan-
ketentuan yang menyetujui pemberian suaka politik.
Berdirinya Perserikatan Bangsa Bangsa
Sejak Berdirinya PBB 1945, Komisi Hukum Internasional yang
dibentuk pada tahun 1947 oleh Majelis Umum PBB dan
menetapkan empat belas topik pembahasan yang terutama
mengenai kekebalan dan keistimewaan diplomatik.
Pada tahun 1953 atas atas usul delegasi Yugoslavia Majelis
Umum PBB Menerima pada tahun 1953 menerima, pada tahun
1954-1959 mulai membahas masalah-masalah hubungan dan
hak-hak kekebalan dan keistimewaan diplomatik .
Aturan Hubungan Diplomatik
1. Konvensi Wina 1961 terdiri dari 53 Pasal dan terdapat dua
protokol mengenai kewarganegaraan dan sengketa.
Yang dianggap penting pelaksanaannya ke dalam Vienna
Covention on Diplomatic Relations 1961. wakil dari 75
Negara menandatangani konvensi tersebut.
2. Konvensi Wina 1963 Mengenai Hubungan Konsuler, pada tahun
1964 Konvensi Wina 1961 Tentang Hubungan Diplomatik
dinyatakan berlaku.
3. Konvensi New York 1969 mengenai misi khusus
4. Konvensi New York Mengenai Pencegahan dan Penghukuman
Kejahatan terhadap orang-orang yang menurut hukum
internasional dilindungi termasuk para diplomat.
5. Konvensi Wina 1975 Mengenai Keterwakilan Negara dalam
hubungannya dengan organisasi internasional yang bersifat
universal.
Kongres Wina menjadi tonggak sejarah diplomasi modern karena
telah berhasil mengatur dan membuat prinsip-prinsip secara
sistematis, termasuk didalamnya klasifikasi mengenasi jabatan
kepala perwakilan diplomatik dan mengatur prosedur dan
mekanismenya.

Anda mungkin juga menyukai