MP CHP 13
MP CHP 13
PRODUCT STRATEGY
1. Julyan Diky (201760078)
2. Silvia (201660054)
3. Vera Fransiska (201860148)
PRODUCT CHARACTERISTICS
AND CLASSIFICATIONS
PRODUCT LEVEL :
THE CUSTOMER-
VALUE HIERARCHY
1. Tingkat mendasar adalah manfaat inti
2. Pada level kedua, pemasar harus mengubah
manfaat inti menjadi produk dasar.
3. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan
produk yang diharapkan, seperangkat atribut
dan kondisi yang biasanya diharapkan
pembeli ketika mereka membeli produk ini.
4. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan
produk yang ditambah yang melebihi
harapan pelanggan.
5. Pada tingkat kelima berdiri produk potensial,
yang mencakup semua kemungkinan
penambahan dan transformasi yang mungkin
dialami produk atau penawaran di masa
depan.
PRODUCT CLASSIFICATIONS
Daya tahan dan Tangibilitas
• Barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan
• Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bertahan
banyak digunakaN
• Layanan adalah produk tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan,
variabel dan mudah rusak yang biasanya membutuhkan lebih banyak
kontrol kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan beradaptasi.
Klasifikasi Barang Konsumsi
• 1. Barang convenience
• 2. Belanja barang
• 3. Barang khusus
• 4. Barang yang tidak terpikirkan
Klasifikasi Barang Industri
• Bentuk, banyak produk dapat dibedakan dalam bentuk - • Keandalan, adalah ukuran probabilitas bahwa
ukuran, bentuk, atau struktur fisik suatu produk. suatu produk tidak akan mengalami kegagalan
• Fitur, sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu
berbagai fitur yang melengkapi fungsi dasar mereka.
• Repairability, mengukur kemudahan
• Kualitas kinerja, adalah tingkat di mana karakteristik
utama produk beroperasi. Kualitas semakin penting memperbaiki produk ketika jika gagal berfungsi
untuk diferensiasi karena perusahaan mengadopsi model atau gagal.
nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan • Style, menjelaskan tampilan dan nuansa produk
biaya lebih sedikit. kepada pembeli dan menciptakan kekhasan
• Kualitas kesesuaian, pembeli mengharapkan kualitas yang sulit untuk disalin.
kesesuaian yang tinggi, sejauh mana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang • Kustomisasi, kustomisasi produk, dan
dijanjikan. pemasaran memungkinkan perusahaan menjadi
• Daya tahan, ukuran produk yang diharapkan dapat sangat relevan dan berbeda dengan mencari
beroperasi dalam kondisi alami atau stres, adalah atribut tahu persis apa yang diinginkan dan tidak
yang dihargai untuk kendaraan, peralatan dapur, dan diinginkan seseorang serta mewujudkannya.
barang tahan lama lainnya.
SERVICES DIFFERENTIATIONS
• Pemimpin desain
• Kekuatan desain
• Pendekatan terhadap desain
LUXURY PRODUCTS
Design aspek penting luxury products, meskipun
produk-produk ini juga menangani beberapa
masalah-masalah unik. Mereka mungkin salah 1 dari
contoh murni the role of branding karena brand dan
citranya sering menjadi kunci competitive advantage
yang menciptakan nilai dan kejayaan sangat besar.
CHARACTERISTICS LUXURY BRANDS
Secara signifikan harga tinggi daripada item pada umumnya dalam
kategorinya, luxury brands selama bertahun-tahun mengenai status
sosial dan siapa konsumen kita (atau mungkin yang akan menjadi
konsumen kita). Pembeli barang mewah pasti merasa dia mendapatkan
sesuatu yang benar-benar special.
MARKETING LUXURY BRANDS
Luxury marketer telah mempelajari bahwa luxury tidak dipandang
dengan cara yang sama di seluruh dunia. Seperti marketers dalam
kategori murah, itu semua memandu keberuntungan luxury brands
memoperasikan selalu lingkungan pemasaran berkembang. Globalisasi,
teknologi baru, krisis keuangan, memindahkan kultur konsumen dan
kekuatan lain butuh mereka menjadi lebih berskill.
ENVIRONMENTAL ISSUES
Isu-isu lingkungan juga ikut meningkatkan peran penting dalam product
design dan manufacturing product. Banyak perusahaan
mempertimbangkan cara untuk mengurangi konsekuensi lingkungan
negative dalam melakukan bisnis dan beberapa mengubah manufaktur
produk mereka atau bahan-bahan yang ikut bersamanya.
PRODUCT AND BRAND
RELATIONSHIP
1. The Product Hierarchy
Product hierarcy membentang dari kebutuhaan dasar hingga item khusus yang memuaskan kebutuhan-
kebutuhan tersebut. Kita bisa mengidentifikasi 6 tingkat product hierarchy, menggunakan asuransi jiwa
sebagai contoh:
1. Need family, Inti kebutuhan yang mendasari keberadaan product family.
2. Product family, Semua kelas produk yang bisa memuaskan sebuah inti kebutuhan dengan
efektifitas yang wajar.
3. Product class,Sebuah kelompok produk dalam product family diakui memiliki fungsional
koherensi ang tepat juga dikenal sebagai product category.
4. Product line, Sebuah kelompok produk dalam product class yang dekat hubungannya karena
mereka menjalankan fungsi yang mirip, menjual ke kelompok konsumen yang sama,
memasarkan melalui outlets/channel yang sama, atau gagal dalam memberikan jangkauan
harga.
5. Product type, Sebuah kelompok item dalam product line yang berbagi salah 1 dari beberapa
kemungkinan bentuk produk.
6. Item, yang nyata dalam sebuah brand atau product line yang dapat dibedakan dari ukuran,
harga, penampilan, atau atribut lainnya. Contoh: prudential memperbaharui asuransi jiwa.
2. Product Systems and Mixes
Product system adalah kelompok beragam tapi item terkait yang fungsinya ada dalam compatible
manner. Contoh: perluasan product system iPod seperti headphones dan headsets, cables and
docks, armbands, cases, speaker dan lain-lain.
Product mix (product assortment) adalah serangkaian semua produk dan items penjual tertentu
tawarkan untuk dijual. Sebuah product mix terdiri dari berbagai jenis product lines.
Contoh: Michelin memiliki 3 product lines: ban, peta, dan restaurant-rating services.
3. PRODUCT LINE ANALYSIS
Dalam menawarkan product line, perusahaan biasanya mengembangkan platform dan modul
dasar yang bisa ditambahkan untuk mendapatkan kebutuhan konsumen yang berbeda dan biaya
produksi yang rendah. Manager product line perlu mengetahui sales & profit setiap item di
lines mereka untuk menentukan item mana yg akan dibangun, dipertahankan, harvest, atau
divest.
4. PRODUCT LINE LENGTH
Perusahaan bertujuan memengaruhi product line length. Tujuan pertama ialah
membuat product line untuk menginduksi up-selling. Tujuan lainnya ialah membuat
product line yang memfasilitasi cross-selling. Product lines cenderung memperpanjang
waktu yang berlebih. Kelebihan kapasitas manufacturing memberikan tekanan pada
manajer product line untuk mengembangkan item baru.
A. Line Stretching
A. Line Stretching
Line stretching terjadi ketika sebuah perusahan memperpanjang product
line-nya diluar jangkauannya saat ini:
1. Down-marker strecth
2. Up-marker strecth
3. Two-way stecth
B. Line Filling
●
Penetapan harga ciri pilihan (optional feature pricing)
●
Penetapan harga produk pelengkap (captive product pricing)
●
Penetapan harga dua bagian (two part pricing)
●
Penetapan harga produk sampingan (by produk pricing)
●
Penetapan harga penggabungan produk (product bundling pricing
CO-BRANDING AND INGREDIENT BRANDING
Produk sering dikombinasikan dengan produk-produk perusahaan lain dengan
berbagai cara. Contoh; restoran cepat saji menggunakan lokasi yang sama untuk
mengoptimalkan ruang maupun laba (food court).
Swalayan
Kemakmuran Konsumen
Peluang Inovasi
PELABELAN
Penjual harus memberikan label produknya. Label tersebut mungkin
adalah etiket sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau
grafik yang dirancang dengan rumit yang merupakan bagian dari
kemasan tersebut. Label tersebut mungkin hanya mencantumkan nama
merek atau banyak informasi. Sekalipun penjualnya lebih menyukai
label yang sederhana, undang-undang mungkin mengharuskan
informasi tambahan.
Label melakukan beberapa fungsi yaitu :