Anda di halaman 1dari 13

Perencanaan Perkerasan Kaku

Perencanaan Perkerasan Jalan


Ir. Alizar, MT.
ABDUL HAMID
41115010012
SOAL PERENCANAAN
PERKERASAN KAKU
Dengan menggunakan metode AASHTO 1986, rencanakan konstruksi perkerasana kaku
dengan umur rencana 40 tahun. Asumsi nilai PSI (present serviceability indexI) akhir 2,5.
Modulus reaksi tanah dasar (k) adalah 400. Lalu lintas harian terdiri dari truk dengan 2
sumbu tunggal sejumlah 6375 kendaraan dan semi trailer dengan sumbu ganda
sejumlah 3625 kendaraan. Komposisi berat kendaraan tersebut adalah:

Single-unit truck = 10.000 lb steering, single axle


24.000 lb drive, single axle

Semi-trailer truck = 8.000 lb steering, single axle


20.000 lb drive, tandem axle
32.000 lb trailer, tandem axle

Reability = 95 %, standard deviasi = 0,34, modulus elastisitas beton = 5,2 x 10⁶ Psi,
modulus hancur beton = 730 Psi, J = 3,2 dan koefisien drainase = 1,0. Nilai PSI awal =
4,2.
JAWAB
Perencanaan Perkerasan Kaku
1. Menentukan faktor ekivalensi, asumsi D = 10 in.
• Single-unit truck = 10.000 lb ---- E = 0,081
• 24.000 lb ---- E = 3,450 +
• ESAL truck = 3,531

• Semi-trailer truck = 8.000 lb ---- E = 0,032


• 20.000 lb ---- E = 0,204
• 32.000 lb ---- E = 1,500 +
• ESAL truck = 1,736

2. Menentukan lalu lintas ekivalen rencana


• Single-unit truck = 6375 x 3,531 = 22510,125
• Semi-trailer truck = 3625 x 1,736 = 6293 +
• Total 18-kip ESAL/hari = 28803,125

• Untuk UR = 40 tahun
• 28803,125 x 365 x 40 = 450.526.209 18-kip ESAL
3. Menentukan serviceability loss

Asumsi PSI Awal = 4,25


PSI = 2,5
Sehingga,
∆PSI = 4,2 – 2,5 = 1,7

4. Plot pada nomogram untuk mendapatkan tebal sesungguhnya.


TAHAP
MENCARI NILAI D
TAHAP I
1. Hubungkan nilai K dan Ec, tarik garis mendatar pada nomogram I.

2. Hubungkan garis tersebut dengan 0,75 S’c, sampai turning line (TL) pertama.

3. Lanjutkan dengan menghubungkan terhadap nilai J sampai TL ke-2

4. Pertemuan titik TL ke-2 dengan Cd akan membentuk garis terhadap match


line.

5. Hubungkan garis tersebut dengan nilai serviceability loss, dan tarik garis
mendatar pada nomogram design thickness (D).
TAHAP II
1. Hubungkan nilai standard deviasi dan reliability sampai turning line
3.

2. Hubungkan titik tersebut dengan nilai estimasi beban lalu lintas,


sampai garis terbawah nomogram design tebal (D).

3. Tarik garis vertikal sampai bertemu dengan garis horizontal pada


tahap I.

Titik pertemuannya adalah tebal perkerasan yang dicari.


Lampiran Grafik dan Nomogram

our office
KESIMPULAN
Hasil D = 10 in. atau 25 cm
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai